Hari berganti hari. Semua berjalan seperti biasanya. Satu minggu lebih pernikahan Alula dan Kalangga berjalan. Hingga saat ini, baik Kala maupun Lula seolah masih belum bisa menerima satu sama lain. Pertengkaran dan percekcokan seolah selalu membayangi bahtera rumah tangga mereka. Tidak ada hari tenang untuk keduanya. Adu mulut dan adu argumen selalu terjadi di antara mereka tiap kali bertemu.
Satu minggu lebih pernikahan berjalan, tiap malam Kalangga juga masih selalu asyik dengan hobi balap liarnya. Membuat Alula pun harus ekstra sabar menghadapi pria dua puluh satu tahun itu.
Pagi ini, seperti biasa, Alula nampak sudah rapi saat jam sudah menunjukkan pukul setengah enam pagi. Wanita muda berusia dua puluh tiga tahun itu kini nampak masih berada di dapurnya. Menikmati secangkir kopi susu dan roti sembari memainkan ponselnya. Sebuah ritual pagi yang selalu ia lakukan sebelum memulai aktivitasnya.
Ceklek....
Pintu kamar tidurnya terbuka. Seorang pemuda tampan nampak keluar dari ruangan itu. Penampilannya sudah rapi. Sebuah Hoodie hitam melekat membungkus tubuh tegap atletisnya. Pria dengan sebuah ransel hitam itu kemudian berjalan mendekati Alula yang kini berada di meja makan. Wanita itu nampak diam. Ia menatap ke arah sang suami yang kini nampak mendekatinya. Tumben jam segini udah bangun? Biasanya masih molor. Bangun-bangun kalau udah hampir sore. Batin wanita itu.
Kalangga acuh. Ia menarik sebuah kursi di samping Lula, lalu tanpa izin ia meraih cangkir berisi kopi susu milik Lula dan menenggaknya habis.
"Heh!!" Ucap Lula protes dengan suara meninggi. Itu kan kopinya. Datang datang bukannya bikin sendiri malah main serobot kopi orang. Nggak sopan! Batin Lula.
Jakun itu bergerak naik turun. Kopi susu yang sudah tidak penuh lagi itu nampak tandas dalam satu tenggakan. Kalangga meletakkan kembali cangkir itu di atas meja. Alula nampak menipiskan bibirnya.
"Enak kopi susunya!" Ucap Kala.
"Iya! Tapi itu yang kamu minum punya aku!" Ucap Alula.
"Ck! Apasih, ama suami nggak boleh gitu! Harusnya lo tuh tiap pagi nyediain gue sarapan!" Ucap Kala sembari meraih selembar roti di atas meja dan mengolesinya dengan selai. Ia lebih memilih sarapan dengan roti meskipun sudah ada nasi di atas meja.
Alula memutar bola matanya. Ia kemudian menatap penampilan Kala yang tumben sekali sudah rapi di pagi hari ini.
"Tumben jam segini udah rapi. Biasanya jam segini masih molor!" Ucap Alula pada suaminya.
"Gue ada kuliah pagi ini. Ada janjian juga ama temen. Makanya berangkat pagi!" Ucap Kala sembari mengunyah rotinya. "Kenapa? Takut kangen, ya, ditinggal dari pagi?" Tanya Kala mulai menggoda.
Alula nyengir. "Dih, males banget!" Ucapnya.
Kalangga melahap habis rotinya. Pria itu kemudian bangkit, dan bergegas pergi dari tempat itu tanpa berpamitan dengan sang istri.
"Kalau pulang jangan malem malem!!" Teriak Alula yang sama sekali tidak digubris oleh Kalangga. Suami yang belum pernah benar-benar menjamah tubuh istrinya itu lantas berjalan menuju garasi. Ia mengeluarkan sepeda motor besarnya kemudian melajukan kendaraan roda dua itu melesat menuju kampusnya.
Tak butuh waktu lama, Kalangga sampai di sebuah kampus mewah yang menjadi tempatnya menuntut ilmu. Meskipun dikenal sebagai mahasiswa yang paling sering bolos, namun hingga saat ini Kala masih tercatat sebagai pelajar di universitas ternama itu.
Kalangga memarkirkan kendaraan roda duanya di lahan parkir kampus. Berjajar dengan beberapa kendaraan lain milik para anggota Turbo Titans. Hal itu dapat dilihat dari jenis motor dan warna yang sama serta stiker bertuliskan Turbo Titans di salah satu sisinya.
Kalangga melepas helm hitam itu. Laki laki itu kemudian berjalan meninggalkan tempat tersebut menuju kantin kampus tempat dimana para member genk motornya sudah menunggu di sana.
Kalangga berjalan dengan santai. Tak butuh waktu lama pemuda dua puluh satu tahun itu pun sampai di kantin kampus.
"Itu Kala!" Ucap Sammy, salah seorang member Turbo Titans yang melihat kedatangan Kalangga dari kejauhan. Para member lain menoleh. Kalangga pun mendekat. Ia kemudian duduk bersama lima orang anggota Turbo Titans lainnya yang sudah menunggu di sana. Anggota Turbo Titans sebenarnya banyak. Namun tidak semua anggota kuliah di tempat yang sama dengan Kalangga. Hanya ada tujuh anggota Turbo Titans yang mengenyam pendidikan di kampus itu. Yang lainnya mencar mencar. Bahkan tak sedikit yang merupakan remaja putus sekolah.
Kalangga diam sejenak. Ini tidak lengkap. Ada satu anggota Turbo Titans lainnya yang tidak ada di tempat ini. Yuda! Kemana anak itu?
"Wait! Kok cuma lima? Yuda mana?" Tanya Kala.
"Lu makanya kalau punya hp jangan dipake buat nonton bok*p mulu. Kemarin gue WhatsApp lu nggak lu buka. Lu nggak tau kalau adiknya Yuda masuk rumah sakit?" Ucap Max.
"Si Kala bukannya lagi nonton bok*p, tapi lagi bikin bok*p ama istrinya. Haha....." Sahut Rama, anggota Turbo Titans lainnya.
"T*i lo!" Sergah Kalangga.
Pemuda itu kembali menatap Max.
"Adeknya Yuda masuk rumah sakit? Kenapa?" Tanya Kala.
"Percobaan bunuh diri! Dia nyoba minum racun serangga, tau nggak lo!" Ucap Max.
Kala mengernyitkan dahinya.
"Dan parahnya lagi, menurut pemeriksaan dokter, adiknya lagi bunting dua bulan! Ada kemungkinan tuh bocah pengen bunuh diri karena malu!" Sahut Bagas.
Kala diam.
"Atau mungkin karena pengen gugurin kandungannya. Mungkin yang ngebuntingin nggak mau tanggung jawab!" Sahut Max lagi.
"Emang siapa yang ngebuntingin?" Tanya Kala.
Max menoleh. Ia lantas meraih ponselnya yang berada di atas meja. "Belum jelas, soalnya tuh anak sampai sekarang belum sadar. Tapi kata Yuda, dia sempet cek hp adiknya, dan dia nemuin foto ini," ucap Max sambil menunjukkan sebuah foto kiriman Yuda yang berada di ponselnya.
Deegghh....
"Damar?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Mr.VANO
lanjut thor
2024-01-07
2
Mr.VANO
waduh,si damar,bukan sama jlg aja yg celap celup,,sama anak org juga,para si damar
2024-01-07
1
Nuryanti 94
damar penjahat kelamin. yg d banggain bp nya alula kn itu s damar, klo tau anak tiri nya bokbrok kya gitu bkln gimna reaksinya apl lgi skrng tersangka buntingin ank orang.
2024-01-07
1