16. Keputusan Fatimah

Brukkkk...

Kali ini Hilda sampai terjatuh , Fatimah yang sudah berjalan lebih dahulu pun akhirnya menengok ke belakang , melihat Mamanya yang terjatuh ia pun berlari mendekat ke Mama Hilda.

" Maaf Bu ".

" Enggak usah pegang - pegang , aku bisa sendiri ". Akhirnya Ipul melepaskan tangannya dari Mama Hilda.

" Mama enggak apa - apa ?". Fatimah meraih bahu Mama Hilda.

" Ini semua gara - gara kamu yang meninggalkan Mama ".

Udin dan Ipul yang berdiri di situ meyakinkan penglihatannya bahwa yang ada di depannya ini adalah Fatimah , teman mereka.

" Dan... kamu lagi kamu lagi , kenapa dunia begitu sempit sih , sial rasanya ketemu sama orang udik terus, kamu hobby nabrak orang ya atau jangan modus ya ".

Kenapa nunjuknya ke gue sih , kan yang tabrakan sama dia si Ipul....lagian dia sendiri yang matanya meleng terus nabrak , sudah tua main lari - larian lagi , enak saja mau nyalahin orang..geram Udin.

" Kalian...Udin ,Ipul kok ada di sini ?". Tanya Fatimah ,begitu kaget melihat dua orang temannya itu.

" Kamu mengenal orang - orang udik ini Han ?".

" Mereka teman sekolah aku di kampung Ma ". Fatimah merasa tidak enak dengan ucapan Mama Hilda yang merendahkan teman - temannya.

" Pantas, benar tebakan Mama , sudah kelihatan dari pakaian yang mereka pakai ".

" Maaa ..".

" Setidaknya kami tidak telanjang Nyonya , baju mewah juga tidak menjamin sang pemakai punya attitude yang bagus seperti pakaian yang di kenakannya ". Sela Adam.

" Adam ". Lirih Fatimah.

" Din ,Pul...kalian sudah minta maaf kan , meski bukan kalian yang salah ?"

" Sudah Dam ". jawab Ipul.

" Katanya mau ke toilet , sudah sana !".

" Tapi Dam ..".

" Apa elo masih mau berdebat hal tidak berguna dengan orang kaya ini Pul ?".sindir Adam.

Mama Hilda melirik tajam ke arah Adam...Adam tau itu tapi ia tidak perduli. Ia juga mengabaikan Fatimah , tidak sedikitpun Adam melihat ke arah Fatimah bahkan menyapa nya pun tidak.

" Heh tunggu , enggak sopan sekali kamu !". panggil Hilda sedikit keras.

Mama Hilda melupakan di mana ia berada sekarang , amarahnya mengalahkan rasa malunya. Padahal ia sudah menjadi pusat perhatian.

Seorang pelayan yang mendekat hendak bicara sudah kena semprot Mama Hilda , hingga pelayan itu pun menjauh.

Fatimah sendiri ingin menenggelamkan wajahnya ke kolam agar tidak terlihat, kali ini ia sangat malu, apalagi ada Adam yang juga sampai mengabaikannya seperti orang yang tidak pernah kenal.

" Ayo Ma , kita pulang saja !". ajak Fatimah, mengajak Mama Hilda pulang adalah salah satu cara mengurangi rasa malunya.

" Diam kamu Hana , Hey ...kamu punya telinga kan ?".

" Nyonya bicara sama saya ?". Adam pun menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Mama Hilda dan Fatimah , tapi mata Adam tidak sedikitpun melihat ke arah Fatimah.

Kenapa hatiku sakit ya ...apa yang salah , hanya karena Adam cuek begini.....

" Ya , karena hanya kamu anak muda yang berani kurang ajar sama orang tua , apa kamu tidak pernah di ajari sopan santun sama orang tua kamu ?".

" Maaf Nyonya kalau saya kurang ajar sama anda, tapi di sini saya hanya menghentikan perdebatan yang enggak akan ada ujungnya , saya mewakili teman - teman saya meminta maaf pada anda , selesai kan ?".

" Sombong sekali kamu ".

Nih orang demen berantem kali ya....coba bukan emak - emak udah gue ajak gelud dari pada di ajak ngomong enggak masuk ke otaknya... kesal Adam.

Adam membuang nafasnya kasar, " Terserah anda Nyonya , mau mengatai saya sejelek apapun akan saya terima...tapi maaf saya tidak ada waktu buat mendengarkan anda ...permisi ". Adam terus berjalan , membiarkan Mama Hilda yang terus mengoceh tidak jelas.

Fatimah pun terpaksa menarik tangan sang Mama dan mengajaknya keluar.

" Mama buat aku malu saja ".

" Kamu mulai berani sama Mama Han ?".

" Mama itu egois , hanya memikirkan diri sendiri...apa arti aku dan Papa bagi Mama ?". Fatimah hampir menangis mengucapkan itu.

" Kalian itu tidak akan bisa hidup tanpa harta dari milik Mama ".

" Baik kalau itu pilihan Mama , kini aku tau apa arti aku dan Papa bagi Mama ....". Fatimah pergi begitu saja , ia menuju ke perusahaan untuk menemui Papa Antoni.

Mama Hilda tidak perduli , ia masuk ke dalam mobilnya dan pergi entah kemana.

" Papaaaa ".

Antoni langsung berdiri dan menyambut Fatimah ke dalam pelukannya .

" Ada apa sayang ...kenapa kamu menangis., siapa yang menyakiti kamu ?".

" Duduk dulu sayang !". Antoni membawa Fatimah duduk di sofa, lalu ia mengambilkan air minum untuk putri kesayangannya itu.

" Sekarang cerita sama Papa !".

Fatimah pun bercerita....

" Kamu mau ikut Papa , tapi mungkin kehidupan kamu tidak akan sama saat bersama dengan Mama Hilda ".

" Aku mau Pa , asal bersama dengan Papa , apa boleh ajak Bik Ida juga Pa ?".

" Kalau Bik Ida mau , tapi kita tidak boleh memaksanya ".

" Bik Ida pasti mau Pa , dia kan sebatang kara , hanya kita keluarga Bik Ida ".

" Baiklah , Papa akan menyelesaikan pekerjaan Papa dulu , nanti kita pulang bersama...kamu telpolah Bik Ida , untuk mulai berkemas, dan jangan lupa jelaskan juga padanya ".

" Baik Pa , aku akan menunggu Papa ".

Hilda melajukan mobilnya ke Bandara , tiba - tiba terbesit di kepalanya untuk liburan. Ia tidak berfikir apa yang akan di lakukan sang putri dan suaminya.

Karena ia merasa kedua orang itu tidak akan bisa menjauh darinya , ia pikir harta peninggalan sang Ayah membuatnya di atas segalanya , dan semua ada di bawah pengaturannya.

Bersambung....

Jangan lupa tinggalkan jejak ya 👍🏻😘🙏

Terpopuler

Comments

Mur Wati

Mur Wati

sombong nya melebihi iblis

2024-04-17

0

Mur Wati

Mur Wati

👍👍👍buat adam tp mana mau tahu dan dengar hilda orang stres dia

2024-04-17

0

Ernadina 86

Ernadina 86

nah bagus...tinggalin aja orang gila itu

2024-03-17

0

lihat semua
Episodes
1 01. Asal Mula Adanya Adam
2 02. Geng AFS
3 03. Gara - Gara Mbak Kun - Kun
4 04. Fatimah Kerampokan
5 05. Bertemu dengan Mbak Kunti Lagi
6 06. Jebakan
7 07. Sang Pelaku
8 08. Pengakuan Adul
9 09. Fatimah Meradang
10 10. Belajar Bersama
11 11. Liburan ke Kota
12 12. Liburan ke Kota 2
13 13. Fatimah Pulang
14 14. Bertemu Hilda
15 15. Fatimah menyerah.
16 16. Keputusan Fatimah
17 17. Rumah Baru Fatimah
18 18. Menemui Adam
19 19. Adam Akhirnya Tau
20 20. Akhirnya Hilda kembali pada Antoni.
21 21. Ulang tahun Fatimah
22 22. Ungkapan cinta Udin
23 23. Udin dan Fatimah
24 24. Hari Kelulusan
25 25. Masalah Baru
26 26. Bertemu Lisa
27 27. Keputusan Gery
28 28.Gery bertemu Adam.
29 29. Masa lalu Tata
30 30. Keinginan Gery
31 31. Belajar Sholat
32 32. Kehangatan Keluarga Adam
33 33. Bertemu Dua Bocil
34 34. Keluarga Roy
35 35. Bertemu Papa Rudi
36 36. Pernikahan Iren
37 37. Pernikahan Iren 2
38 38. Pov Adam
39 39. Masih Pov Adam
40 40. Menemui Adam
41 41. Keputusan Adam
42 42. Pertunangan
43 43. Memberi Kejutan
44 44. Kejutan Clarisa
45 45. Berkenalan
46 46. Berpisah
47 47.Tentang Clarisa
48 48. Perjuangan Neo
49 49. Di Jemput Adam
50 50. Kedatangan Neo
51 51. Neo tau Kebenarannya
52 52. Main Ke Rumah Lagi
53 53. Kebaikan Axel
54 54. Anak Adopsi
55 55. Makan Malam
56 56. Melepas Rindu
57 57. Wisuda Adam
58 58. Cemburu
59 59. Acara Tasyakuran
60 60. Tasyakuran 2
61 61. Tidak Sengaja
62 62. Keputusan Pak Umar
63 63. Persiapan Pernikahan.
64 64. Pernikahan
65 65. Sah
66 66. Akhirnya....
67 67. Kesiangan
68 68. Penganggu
69 69. Mengerjai Kezia
70 70. Bertemu Lisa
71 71.Menikmati Cilok Setan
72 72. Ganti Oli
73 73.Perdebatan
74 74. Membantu Udin
75 75. Akhirnya Neo tau
76 76. Dua orang patah hati
77 77. Teman - teman Ica
78 78. Malangnya Udin
79 79. Kejutan buat Ica
80 80. Buka Puasa
81 81. Pembukaan " Bukan Cafe "
82 82. Kabar gembira
83 83. Resepsi
84 84. Kezia datang lagi
85 85. Akhir bahagia
86 86. Extra Part 1
87 87. Menengok Bayi Arvin
88 88. Extra Part 2
89 89. Extra Part 3
90 90. Extra Part 4
91 91. Extra Part 5
92 92. Extra Part 6
93 93. Extra Part 7
94 94. Extra Part 8
95 95. Extra Part 9
96 96. Extra Part 10
97 97. Extra Part 11
98 98. Extra Part 12
99 99. Extra Part 13
100 100. Extra Part 14.
Episodes

Updated 100 Episodes

1
01. Asal Mula Adanya Adam
2
02. Geng AFS
3
03. Gara - Gara Mbak Kun - Kun
4
04. Fatimah Kerampokan
5
05. Bertemu dengan Mbak Kunti Lagi
6
06. Jebakan
7
07. Sang Pelaku
8
08. Pengakuan Adul
9
09. Fatimah Meradang
10
10. Belajar Bersama
11
11. Liburan ke Kota
12
12. Liburan ke Kota 2
13
13. Fatimah Pulang
14
14. Bertemu Hilda
15
15. Fatimah menyerah.
16
16. Keputusan Fatimah
17
17. Rumah Baru Fatimah
18
18. Menemui Adam
19
19. Adam Akhirnya Tau
20
20. Akhirnya Hilda kembali pada Antoni.
21
21. Ulang tahun Fatimah
22
22. Ungkapan cinta Udin
23
23. Udin dan Fatimah
24
24. Hari Kelulusan
25
25. Masalah Baru
26
26. Bertemu Lisa
27
27. Keputusan Gery
28
28.Gery bertemu Adam.
29
29. Masa lalu Tata
30
30. Keinginan Gery
31
31. Belajar Sholat
32
32. Kehangatan Keluarga Adam
33
33. Bertemu Dua Bocil
34
34. Keluarga Roy
35
35. Bertemu Papa Rudi
36
36. Pernikahan Iren
37
37. Pernikahan Iren 2
38
38. Pov Adam
39
39. Masih Pov Adam
40
40. Menemui Adam
41
41. Keputusan Adam
42
42. Pertunangan
43
43. Memberi Kejutan
44
44. Kejutan Clarisa
45
45. Berkenalan
46
46. Berpisah
47
47.Tentang Clarisa
48
48. Perjuangan Neo
49
49. Di Jemput Adam
50
50. Kedatangan Neo
51
51. Neo tau Kebenarannya
52
52. Main Ke Rumah Lagi
53
53. Kebaikan Axel
54
54. Anak Adopsi
55
55. Makan Malam
56
56. Melepas Rindu
57
57. Wisuda Adam
58
58. Cemburu
59
59. Acara Tasyakuran
60
60. Tasyakuran 2
61
61. Tidak Sengaja
62
62. Keputusan Pak Umar
63
63. Persiapan Pernikahan.
64
64. Pernikahan
65
65. Sah
66
66. Akhirnya....
67
67. Kesiangan
68
68. Penganggu
69
69. Mengerjai Kezia
70
70. Bertemu Lisa
71
71.Menikmati Cilok Setan
72
72. Ganti Oli
73
73.Perdebatan
74
74. Membantu Udin
75
75. Akhirnya Neo tau
76
76. Dua orang patah hati
77
77. Teman - teman Ica
78
78. Malangnya Udin
79
79. Kejutan buat Ica
80
80. Buka Puasa
81
81. Pembukaan " Bukan Cafe "
82
82. Kabar gembira
83
83. Resepsi
84
84. Kezia datang lagi
85
85. Akhir bahagia
86
86. Extra Part 1
87
87. Menengok Bayi Arvin
88
88. Extra Part 2
89
89. Extra Part 3
90
90. Extra Part 4
91
91. Extra Part 5
92
92. Extra Part 6
93
93. Extra Part 7
94
94. Extra Part 8
95
95. Extra Part 9
96
96. Extra Part 10
97
97. Extra Part 11
98
98. Extra Part 12
99
99. Extra Part 13
100
100. Extra Part 14.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!