Adam kini telah tumbuh dewasa . Ia menjadi remaja yang ramah murah senyum dan suka menyapa.
Siapapun ia sapa , tak terkecuali peliharaan tetangganya....si Monik ,Empus Oyen sama si Bandot , kambing milik Pak Narto.
" Eh si Monik, udah di kasih makan belum kamu, pasti belum ya soalnya kamu sudah ke sini , kebiasaan pagi - pagi udah main ke rumah tetangga aja kamu Mon ".
" Dammmm ". Teriak Ayu.
" Di depan Bu ".
Ayu menatap kesal sang anak yang sedang mengelus bulu Empus, " Kamu ya Dam , mau berangkat sekolah bukannya siap - siap malah pacaran sama Kucing ".
" Monik Bu namanya ".
" Ibu enggak mau tau , mau namanya Monik kek , Mimin kek , lagian ya ngapain ngurusin kucing orang sih ".
" Namanya juga telanjur sayang Bu ".
" Dih , ibu geli kalau kamu ngomong nya sampai begitu, apa anak ibu enggak laku sampai pacaran sama kucing ".
" Eh ibu enggak tau ya , Aku laki - laki tertampan seantero kecamatan , banyak gadis yang ngantri buat jadi pacar Adam Bu ".
" Iya deh ibu percaya, noh si Udin saja sudah nyamper kemari ". Tunjuknya pada pemuda yang berjalan dengan santai ke rumah Pak Umar.
" Pagi amat Din ". Tanya Adam.
" Jam elo rusak ya Dam , nih lihat setengah tujuh lewat ".
" Perasaan tadi baru jam 6 dah ". jawab Adam masih santai.
" Ya kan elo lihat nya tadi Marjuki , sekarang mah udah siang ". Udin mulai ngegas.
" Buru Dam...nanti kena skors sama Pak Fandi ".
" Ck...galak kan yang mau nebeng ".ucap Adam malas.
" Mana kunci motor , gue aja yang bawa , elo cuci tangan sono habis megang Monik kan pake sabun juga , gue enggak mau nanti elo megang - megang gue ".
" Najis gue megang - megang elo Din..Din..". Adam ngeloyor masuk , ia mencuci tangannya dan memakai sabun juga sesuai dengan perintah Udin.
" Pak , Adam berangkat dulu ya ".
" Belajar yang bener ". ucap Pak Umar
" Adam mah selalu bener Pak ".
" Bu , Adam berangkat...jangan lupa kasih makan si Monik , udah Adam gorengan ikan cuek tadi pagi , nasinya enggak usah banyak - banyak nanti enggak habis , soalnya.....". Ibu Ayu memandang jengah putranya yang sangat perhatian sama si kucing.
" Iya , Ibu udah paham , berangkat saja sana , kamu itu suka bikin ibu pusing ".
" Tapi Adam belum selesai ngomong Bu ".
" Udah ya ganteng, ibu sudah hafal apa yang harus ibu lakukan...sekarang kamu berangkat saja , kasihan si Udin nunggu kelamaan nanti dia kering , jadi keripik kan bahaya ".
" Ya udah , Assalamu'alaikum Pak...Bu..".
" Wa' alaikumsalam ".jawab keduanya.
" Ayuk Din...gas ken !".
" Siap A'ak ". balas Udin , yang mendapat timpukan dari belakang.
Mereka sampai di sekolah dan tidak lama bunyi bel masuk pun berdering.
" Pas banget ".
" Tuh , mereka menunggu kita ternyata ". tunjuk Udin pada ketiga remaja yang berdiri berjejeran.
Mereka adalah...
SAEFUL....alias Ipul .
dan si Kembar ...
SYAKIR dan SABIR ...alias si Kikir dan si Bibir.
Mereka berlima memang sohib sejati dari Taman kanak - kanak mereka sudah bersama....eh dari jaman masih orok malah.
" Pagi Kak Adam ". sapa Lisa seperti biasanya , ia akan dengan senang hati menghampiri pujaan hatinya.
" Eh anak Ulet ". celetuk Udin.
" Apa Lo , gue manggil Kak Adam ya...orang jelek minggir ". ucap Lisa.
" Dih mata lo buta ya Lis....gue cakep begini di katain jelek ".
" Buat gue Kak Adam cakep paripurna tidak ada tandingannya ". Lisa masih berdebat dengan Udin...sedangkan Adam sudah melangkah masuk ke kelasnya.
" Bodo amat , syukurin lo di kacangin sama Adam....noh orangnya udah masuk kelas...wekkkk ". Udin berlari meninggalkan Lisa yang makin meradang karena ledekan Udin.
" Ihhhhh ngeselin, dasar Udin similikiti ".
" Lisa...ngapain teriak - teriak di sini , tidak dengar tadi bel sudah berbunyi ". Pak Fandi sang guru BP sudah berdiri tegak di belakang Lisa yang sedang mencak- mencak enggak jelas.
" Eh Pak Fandi....anu Pak lagi latihan suara sama ngedance ". ucap Lisa sambil meringis takut kena hukuman dari guru terkiler di sekolahnya.
" Banyak alesan kamu , masuk ke kelas sana atau mau saya kasih hukuman ".
" Terima kasih Pak , saya enggak minat buat di hukum , jadi saya mau masuk kelas saja , permisi Pak Fandi ". setelah itu, setengah berlari Lisa menjauh dari Pak Fandi.
" Dasar bocah pembuat onar ". gumam Pak Fandi lirih.
Di dalam kelas suasananya langsung tenang ketika sang guru masuk ke kelas mereka.
Tidak lama ada seorang guru membawa masuk seorang remaja yang sepertinya anak baru...pindahan dari kota.
" Perkenalkan diri kamu ! ".
" Kenalkan nama aku Fatimah , salam kenal semuanya ".
" Haiii Fatimah ". ucap seisi kelas serentak.
Fatimah tersenyum manis , sepertinya ia di terima dengan baik di kelasnya yang baru itu.
" Beeehhh senyumnya manis sekali , meleleh hati abang dek ". ceplos Udin.
Mereka semua pun tertawa, sekilas mata Adam dan Fatimah bertemu, meski hanya sekilas...ada perasaan lain yang di rasakan Adam , begitu juga dengan Fatimah.
" Fatimah duduk di sebelah sana dengan Wati ".
Wati berdiri dan melambaikan tanganya ke Fatimah. Andi yang duduk bersama Wati langsung pindah ke arah belakang.
Adam melirik ke arah Fatimah , yang ternyata duduk di dekatnya.
Gadis misterius.....bikin penasaran saja . batin Adam.
Aku tau kamu penasaran dengan ku.....Fatimah tersenyum tipis.
Istirahat tiba....
Adam bersama pasukannya pergi ke kantin...Syarifudin , Saeful , Syakir dan Sabir dengan setia menemani Adam.
Tanpa harus mengantri , dengan cepat tersedia banyak makanan di depan meja Adam.
" Ini buat Kak Adam ". salah satu adik kelas memberi Adam makanan.
" Terima kasih ". ucap Adam , dengan senyumannya , Adam bisa menghipnotis para gadis itu.
" Cukup melihat senyum Kak Adam saja hatiku sudah senang ". ucap gadis itu.
" Iya " ucap yang lain.
" Lebay parah , eh...kenapa cuma Adam sih , gue juga mau lah di traktir kayak gitu ". Udin .
" Operasi plastik dulu Kak , biar kaya Kak Adam , baru kita traktir , iya enggak teman - teman ?".
" Eh busyet dah , biaya operasi plastik mahal dedek manis , muka abang ini sudah termasuk cakep , khas orang indonesia.....bule aja nyari yang eksotis kayak gini ".
" Mungkin si Bule nya mengira Kak Udin barang antik kali ". mereka celikikan lalu berlalu pergi sebelum Udin ngamuk.
" Et dah....".
" Sudah Din..makan saja punya gue.. banyak tuh , gue enggak bakalan habis ".
" Iya deh...dari pada marah - marah mending gue makan , kenyang ".
Lagi - lagi mata Adam bersitatap dengan Fatimah.
Si babang tampan ....Adam Syahab
Di commentnya.....di like juga....👍🏻😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Mur Wati
😃😃
2024-04-17
1
Retno Budhihartati
Diem2 ada yg saling naksir ni
2023-12-25
2