Fatimah mulai susah mendekati Adam. Karena remaja itu nyaris tidak pernah sendirian. Selalu saja ada yang menemaninya . Apalagi si Udin , sudah seperti bayangannya Adam.
Tadinya ia mengira dengan pura - pura cuek , Adam akan penasaran padanya. Tapi nyatanya apa yang ia harapkan tidak sesuai dengan ekpetasinya.
Giliran ia mendekat pun , nyatanya tidak membuat Adam melihat ke arah dirinya.
" Apa kurangnya diri gue coba , cantikkan gue dari pada para cewek yang suka tebar pesona padanya , apalagi si Lisa itu....kegatelan tuh anak ".
" Apa matanya buta , enggak bisa bedain cewek berkualitas sama yang tidak.....aaarrrgggghhhhh ". Fatimah mengacak rambutnya frustasi .
Ia yang merasa paling cantik , apalagi apa yang di pakainya semua serba mahal , di tambah dia dari kota, nyatanya tidak mampu mengusik pikiran Adam sedikitpun.
Fatimah makin pusing dengan tekanan dari Mamanya itu . Yang hampir setiap menelponnya hanya untuk menanyakan keberhasilan dalam menghancurkan Adam.
Ada nyeri di dalam hatinya , sang Mama tidak pernah sekalipun menanyakan keadaan maupun kabarnya...padahal ia berada jauh di tempat ini juga hanya untuk menjalankan perintah sang Mama demi melampiaskan rasa dendamnya.
Tiba - tiba wajah Fatimah berubah sendu.
" Kenapa Ma , apa Mama tidak rindu sama gue , gue seperti bukan anak Mama saja...jangankan datang menemgok gue di sini, sekedar menanyakan kabar pun Mama tidak pernah ".
Fatimah pernah menanyakan mengapa Mamanya sampai balas dendam , tapi ia tidak mendapat jawaban yang jelas , sang Mama terkesan menutupi apa yang sebenarnya terjadi.
" Gue harus cari tau sendiri kalau begitu , tentang semuanya.....dan juga tentang asal usul gue, anak kandung atau anak pungut , gue jadi penasan...atau jangan - jangan gue cuma di jadikan tumbal buat balas dendam Mama ".
Fatimah mengusap air matanya yang sempat menetes dengan kasar.
Kembali Mamanya menghubungi lewat telepon. Baru saja di angkat , sudah terdengar suara keras
" Gagal kan ?". ucap Mama di seberang sana.
" Maaf Ma , tadinya sudah berhasil , aku tidak tau kalau ada yang bersaksi dan juga adanya cctv ".
" Kamunya aja yang tidak becus Han , Mama pokoknya enggak mau tau , jangan sampai pengorbanan Mama dalam membesarkan kamu itu sia - sia Hana ". tekan Mama.
Apa tadi Mama bilang, pengorbanan dalam membesarkan gue , bukannya itu sudah kodratnya seorang ibu merawat anaknya sendiri ya....Mama aneh sekali ..
" Apa maksud Mama ?".
" Bukan apa - apa , lupakan saja , kamu pikirkan cara yang lain lagi untuk membuat si Adam adik Aisyah itu namamya jelek, kalau bisa sampai di keluarkan dari sekolah !".
" Aisyah siapa Ma ?".
" Kamu enggak perlu tau , kamu fokus aja sama misi kamu !".
" Tapi Ma ...sebentar lagi kan ujian dan liburan , apa tidak sebaiknya kita tunda dulu ya Ma ".
Lama tak ada jawaban....
" Please Ma , Mama pasti juga tidak akan mau jika nilai aku sampai jelek , Mama pasti malu , apalagi Papa ".
" Baiklah , tapi awas kalau nilai kamu mengecewakan Mama , jangan harap kamu bisa liburan ke sini !".
" Iy...". Klik.... sambungan telpon di tutup sepihak.
" Iya Ma ". sambung Fatimah meski sang Mama sudah tidak bisa mendengarnya.
Fatimah menaruh HP nya kasar di atas kasur. Kali ini ia sudah bertekad ingin menyelidiki motif dendam Mamanya,
*
Adam dan CS nya benar - benar belajar dengan giat. Hari pertama belajar bersama mereka lakukan di rumah Adam.
" Beruntung gue bertemannya sama elo Dam , jadi gue ikut - ikutan rajin belajar ". Ucap Ipul.
" Juga jadi bisa mengaji, iya kan Bir ?".kata Syakir.
" You right my brother ". balas Sabir.
" Tau artinya Lo Bir ?". ledek Udin.
" Taulah , berkat Adam gue juga bisa bahasa inggris ".
" Alhamdulillah kalau begitu , takutnya elo ngomong tapi enggak tau apa yang elo omongin ".
" Enak aja , gue masuk sepuluh besar ya kenaikan kelas kemaren ".
" Iya tah , kok gue lupa ?? Udin enggak percaya.
" Belum tua sudah pikun lo Din ".
" Udin bukan lupa , pas ngambil rapot kan dia sakit panas , sampai ngigau - ngigau minta di beliin motor ". jelas Adam.
" Oh iya , gue sakit waktu itu ...tapi masa iya gue ngigau minta di beliin motor sih Dam, ngarang lo ya ?".
" Elo pikir aja sendiri ".
Mereka tergelak....
" Wahhh , ada apa nih ,bahagia banget kayaknya , suaranya sampai ke dapur loh ". Ibu Ayu membawakan minum dan juga makanan untuk teman - teman putranya.
" Biasa Bu , Udin biangnya ". jawab Ipul.
" Ini nih yang gue suka kalau belajar di tempat Adam , Ibu Ayu baiknya kebangetan ". ucap Syakir.
" Dan kita enggak bakalan kelaperan kalau di sini ". sambung Udin.
" Si Udin paling tau , soalnya dia sering numpang makan di rumah Adam ". kata Ipul.
" Seratus buat elo Pul....dan gue bangga bisa menjadi bagian dari keluarga Pak Ustadz Umar ".
" Bagian dari mananya....elo kan kerjaannya cuma numpang makan Din ".
" Justru itu , karena asupan bergizi dari Ibu Ayu , gue tumbuh sehat dan pintar ".
Ibu Ayu beranjak pergi sambil menggelengkan kepalanya, " Di makan ya..enggak usah malu - malu ".
" Terima kasih Bu Ayu ". Ayu hanya mengangguk.
" Dam...liburan akhir tahun mau kemana lo ?".
" Yaelah , ujian aja belum sudah nanya liburan mau kemana Din ".
" Biarin aja , kok elo yang sewot ".
" Mau ikut kali ".
" Memang , boleh ya Dam gue ikut elo ". Udin memasang wajah memelas.
" Kayaknya ke kota deh , Kak Aisyah minta gue liburan di sana ".
" Asyikkkkk , ngikut ya Dam ". pinta Udin.
" Ikut saja , kakak juga memang meminta aku mengajak sohib aku ".
" Masa Udin doang Dam...kita - kita enggak ?". rengek Ipul.
" Ck..tadinya ngeledek gue...eh kepingin juga ternyata ".
" Iyalah kan kita sohibnya Adam juga ".
" Nah tuh kalian tau kalau kalian semua sohibnya gue ".
" Maksudnya Dam...kita semua boleh ikut gitu ?". tanya Ipul menggebu.
" Iya bang Saeful...".
" Alhamdulillah ". Ipul dan si kembar serentak maju dan memeluk Adam.
" Lepasssss ...engap gue ".
" He..he..he...sory Dam....saking senengnya gue ".
" Gue pengen lihat Monas ". ucap Syakir.
" Gue pengen lihat Keong Mas dan nonton di sana ". Sabir pun bersuara.
" Gue mau ke ragunan ". kata Ipul.
" Ngapain ...ohhh elo mau nengok saudara elo ya Pul ?". tanya Udin.
" Saudara gue enggak ada yang tinggal di ragunan kok Din...kan di sana adanya para binatang ".
Jawaban Ipul membuat Adam dan Udin tertawa keras . Sedangkan Ipul malah cengo...ia bingung kok malah di tertawakan , bukannya jawabannya itu benar.
" Apaan sih lo Pul , di ledek tapi enggak nyambung , maksud gue elo mau nemuin saudara elo si monyet ..Pul ".
" Sialan lo Din ".
" Sudah bercandanya ...kapan kita mulai belajar , dari tadi ngobrol terus ". Adam sudah berucap, semuanya menurut.
Bersambung.....
Tinggalkan jejak kalian...i love you all...😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
bibuk duo nan
jangan2² mamanya Fatimah itu si Hilda yg dlu ngejar² samudra adiknya Mahesa
2024-03-09
4
Maulana ya_Rohman
aku juga kepo nih sama musuh nya si Adam🤔🤔🤔
2024-01-14
1
Retno Budhihartati
lanjut thor, penasaran mamanya Fatimah dendam kenapa ya
2024-01-03
2