Adam sengaja tidak melaporkan kelakuan Fatimah pada dirinya , meski Udin lah yang mencak - mencak tidak terima.
" Enggak bisa gitu Dam , masa otak kriminalnya di biarin begitu saja , enak banget dia, biar ngerasain di hukum kayak Adul dong Dam , biar kapok ". cerocos Udin.
Mereka berdua ada di dalam kamar Adam. " Hussttt jangan keras - keras apa Din !".
" Bapak sama ibu elo memang enggak tau masalah ini Dam ?".
" Enggak , gue memang enggak kasih tau mereka takut pada kepikiran , lagian urusannya juga udah clear kan ".
" Yakin lo mereka enggak tau , apa Om Fandi enggak ngomong sama mereka ?".
" Ya enggak lah, kan gue udah minta sama Om Fandi merahasiakannya ".
" Lalu apa alasan elo enggak ngelaporin Fatimah , apa jangan - jangan elo naksir lagi sama tuh cewek ".
" Sorry ye , masa gue naksir orang jahat kayak dia , cewek masih banyak Din ".
" Tapi doi memang cantik sih Dam , awalnya gue juga sempat ada rasa sama dia , tapi setelah tau kelakuan dia tidak secantik wajahnya , gue jadi ilfil ".
" Gue cuma ingin tau apa lagi yang akan di lakukannya untuk menjatuhkan gue , karena rencana dia dengan Adul gagal total ".
" Tapi itu beresiko sekali Dam , beruntung kemarin ada Gunawan juga yang bantu elo ".
" Belajar dari pengalaman , gue harus waspada tingkat dewa.... elo bantu gue ya Din , dan bilang sama Ipul dan Si Kembar juga , gue rasa dia sedang menyusun rencana baru ".
" Pokoknya kita harus hati - hati Din !".
" Kita ???? elo aja kali Dam , kan cuma elo target anak baru itu ".
" Sok tau lo ".
" Tau lah , kan gue pernah bilang tuh anak agak mencurigakan , apalagi kalau dia lagi mandang elo , bukan pandangan suka tapi pandangan marah ".
" Elo perhatian juga sama gue Din ?". Adam tetawa kecil.
" Najis...di kasih tau enggak percaya ".
" Iya iya gue percaya, gitu aja ngambek , kayak anak perawan minta di kawinin lo Din ".
" Dih Ustadz ngomongnya kawin - kawin...kepengen lo ".
" Mana ada , gue sudah janji sama diri gue sendiri , gue harus berhasil lulus kuliah dan bekerja , baru gue nikah kemudian kawin Din ".
" Terserah elo dah ".
" Ingat omongan gue tadi , buat kasih tau Ipul sama si Kembar Din ".
" Baik komandan , gue lakuin apa mau elo ".
Pagi harinya di sekolah.....
Fatimah bersikap seperti tidak terjadi masalah apa - apa , karena ia merasa ia masih aman. Padahal tanpa sepengetahuan Fatimah , Adul sudah membocorkan identitasnya.
Kali ini dengan Pede nya Fatimah mendatangi meja tempat Adam dan teman - temannya menikmati jajanan di kantin.
" Hai semuanya....". Sapa Fatimah, ia merasa sok dekat dengan geng nya Adam...Udin memutar matanya jengah.
Merasa enggak ada yang menjawab, Fatimah kembali bersuara , " Emmm boleh enggak gue gabung, pasti boleh kan ?".
Dengan santai Udin menaruh kakinya di kursi yang masih kosong. begitupun dengan si kembar.
" Elo lihat kan...enggak ada kursi kosong di sini ". ucap Udin ketus....senyum mengejek terlihat di bibirnya...
Rasain elo...sok akrab sih....elo siapa ??? Udin tertawa di dalam hati.
" Yahhhh kasihan di kacangin....sok kecakepan sih ".
" Anak baru aja belagu lo ". ucap beberapa siswi yang berada tidak jauh dari meja Adam.
Mereka yang sudah selama dua tahun lebih mengenal Adam dan teman - tamannya saja tidak berani buat mendekat dan meminta ijin duduk bersama mereka.
" Dam ?" Fatimah berusaha meminta simpati Adam atas kelakuan teman - temannya.
" Sory , mata elo masih berfungsi dengan baik kan, banyak kursi masih kosong di sana , mengapa harus di sini sih ". jawab Adam tanpa melihat ke arah Fatimah.
" Gue traktir kalian semua lagi deh , minta apa saja...di bungkus juga tidak apa - apa ". Fatimah harus bisa mendekat ke geng Adam lagi.
" Ogah , tuh si Adul saja , pasti dia mau elo traktir , apalagi elo kasih duit cuma - cuma tanpa bekerja...dia pasti menerimanya dengan tangan terbuka dan tanpa malu - malu ".
Deg...
Jantung Fatimah seperti tersentil dengan ucapan Udin.
" Apa maksuk kamu Din ?".
" Maksud apaan , ngomong itu mbok yang jelas biar gue mudeng anak baru ?". dari awal Udin memang enggan menyebut nama Fatimah....kini ia tau alasannya . Gadis itu tidak pernah tulus untuk berteman.
" Tadi suruh bayarin si Adul ".
" Lah itu kan cuma saran , sensitif amat sih , kalau enggak mau ya sudah, kalau punya kita sudah di bayar semua ".
Tanpa bicara lagi Fatimah pergi dari kantin , ia meletakkan makanannya asal di meja tanpa ia cicipi sedikitpun.
" Mubazir nih... gue makan boleh enggak nih ". ijin Syakir.
" Makan saja , masih utuh juga kok....kita enggak boleh kayak dia menyia - nyiakan makanan , padahal di luar sana masih banyak orang kelaperan , tidak tau bersyukur tuh cewek ". gerutu Adam.
" Ya pak Ustadz ". jawab Udin, Ipul , dan si kembar bersamaan , lalu sejenak kemudian mereka tertawa.
" Bentar lagi kita mau ujian semester, bagaimana kalau kita belajar bersama?". usul Ipul.
" Bagus juga usul lo Pul , tumben...biasanya usulnya aneh - aneh ".
" Sialan lo Din , gue bilangin emak gue nanti ".
" Bilangin aja sono , eh jangan ding , emak elo galak Pul , ngeri gue ".
" Eh udah , jadi di mana nanti kita belajar bersamanya ". Sabir pun menengahi.
" Di rumah gue aja ". saran Adam.
" Setuju ".
" Nanti gantian lah Dam , jangan di rumah elo terus rumah gue juga , ya kan Bir ?" kata Saykir.
" Yoi , nanti rumah Ipul dan Udin juga , biar kebagian semuanya ".
" Tapi kalau di rumah gue cemilamnya kurang bagaimana ".
" Jangan kuatir , gue akan bawa makanan dari rumah , ibu pasti senang kita berkumpul untuk belajar , dan ibu pasti akan membuatkan makanan buat kita - kita tanpa gue minta sekalipun ".
" Percaya deh , ibu Ayu memang the best....tuker tambah boleh enggak Dam sama emaj gue ". canda Ipul.
" Eh enggak boleh gitu Pul , mau bagaimanapun beliau emak kitab, kita harus hormat fan menyayanginya, pengorbanan mereka tidak bisa kita balas dengan apapun ".
" Rasain...kena ceramah Ustadz lo Pul ".
" Iya Dam , maap gue salah , tadi cuma bercanda Dam , gue enggak serius loh ".
" Santai aja Pul ". Adam berdiri , menepuk pundak Ipuln, lalu berjalan meninggalkan mereka ber - empat .
" Hey Dam..mau kemana ?".
" Ke kelas.....kalian enggak dengar sudah bel masuk tadi ".
Ke empatnya pun bergegas menyusul Adam.
Dari jauh Fatimah mengepalkan tangannya, ia tidak terima melihat Adam masih bisa tertawa lepas .
" Adul sialan ...enggak becus , rugi gue, awas aja lo Dam...dan elo juga Din ".
Bersambung lagi....
Like dan comment nya...di vote juga biar tambah mantap 👍🏻😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Mur Wati
🤮🤮nama Fatimah tapi kelakuan ky nama di novel lain yg nama Clara,siska dll
2024-04-17
1
Retno Budhihartati
Lanjut thor, Adam cs emang solid bikin Fatimah gondok /Smile/
2024-01-02
2