Fatimah masuk ke dalam rumahnya dengan senyum mengembang, tetapi seketika senyum langsung luntur....ini tidak sesuai dengan ekspetasinya.
Ia mendapati rumahnya kosong ,tidak ada yang menyambut kedatangannya, padahal ia sudah memberi tau Mamanya kalau hari ini dia akan pulang.
Tak taukah sang Mama , jika ia menyempatkan mencari oleh - oleh khas dari sana untuk Mamanya.
" Eh non Hana sudah datang ?". Sambut Bik Ida , pembantu yang sudah seperti orang tua ke dua bagi Hana , karena sejak dari bayi Bik Ida lah yang merawatnya.
" Iya Bik Ida.... Bibik sehat ?". Fatimah pun memeluk Bik Ida.
" Sehat non , Non kurusan , apa makanan di sana tidak enak ya non ?".
" Enak Bik , tapi masakan Bibik tidak ada duanya ".
" Non bisa saja , ayo non , Bibik sudah masak semua makanan kesukaan non Hana ".
" Terima kasih, cuma Bibik yang paling mengerti aku ".
Bik Ida dengan senang hati melayani Fatimah , ia bahagia layaknya seorang ibu baru bertemu dengan putrinya.
Fatimah menyantap makanannya dengan mata berkaca - kaca .
" Non ". Panggil Bik Ida takut terjadi sesuatu pada majikannya itu.
" Enggak apa - apa Bik , aku hanya kangen dengan masakan Bibik ".
" Ini sangat enak Bik ". Fatimah makan dengan lahap.
" Tambah Non , ini masih banyak !".
Bik Imah menahan tangisnya, melihat Fatimah makan dengan begitu lahapnya.
Ia kembali teringat dahulu pertama kali ia datang ke rumah ini. Almarhum Pak Baskoro memintanya untuk mengurus cucu nya yang masih bayi.
Hilda tidak mau mengurus putrinya , bahkan untuk menyusuinya . Ia kembali depresi. Betuntung Antoni , suami Hilda masih setia berada di sisinya.
Kini Antoni lah yang memimpin perusahaan Pak Baskoro , sejak pria paruh baya itu meninggal lima tahun yang lalu.
Antoni tulus mencintai Hilda, meski awal pernikahan mereka tadinya atas permintaan Pak Baskoro.
Kehadiran sang putri , membuatnya bertahan dalam pernikahan ini , meski ia tau , Hilda belum sepenuhnya mencintainya.
Hana Fatimah....nama yang ia sematkan untuk putri kecilnya , ia berharap semoga si kecil kelak menuruni sifat Fatimah putri Rasulullah.
" Mama kemana Bik ?".
" Ke mall , mau belanja katanya Non ".
" Dari kapan Bik ?".
" Itu Non....dari pagi Non ".
Belanja apa dari pagi sampai sore begini belum pulang, memangnya ada mall buka pagi - pagi.
Aku tau Bibik berbohong, Mama masih saja seperti itu , selalu pergi kemana pun tanpa memikirkan keluarganya....kasihan Papa.
" Papa kok belum pulang ya Bik ?".
" Sebentar lagi mungkin Non , mungkin beli makanan kesukaan non Hana dulu sepertinya ". tebak Bik Ida.
" Sayanggggg....kamu sudah sampai Hana ?". Antoni pulang , di tangannya ia membawa paper bag berisi makanan kesukaan putrinya.
" Papaaaaa ...". Fatimah langsung menghambur ke pelukan sang Papa.
" Maaf , Papa tidak bisa menjemput kamu , Papa tidak bisa meninggalkan Mama kamu sendirian ". Fatimah mengerti alasan Papanya .
Antoni takut Hilda melakukan hal - hal yang dapat membahayakan orang lain , meski ia menempatkan orang untuk menjaga Hilda tapi tetap saja ia harus selalu mengawasinya secara pribadi , karena itu amanat langsung dari Pak Baskoro.
" Tidak apa - apa Pa , aku kangen sekali sama Papa ".
" Papa lebih kangen sama kamu sayang....kenapa tidak kembali bersekolah di sini lagi saja sayang , biar Papa mudah menjaga kamu dan juga Mama kamu Han ".
" Papa kan tau alasan aku sekolah di sana ". ucap Faimah sendu , memang ini bukan maunya sampai harus berjauhan dengan ke dua orang tuanya, terutama sang Papa ".
" Tak cukupkah kasih sayang dari Papa untuk mu sayang , sampai kamu harus berkorban seperti ini...cukup Hana , ini hidup mu , jangan terus selalu menuruti Mama kamu yang hanya akan menghancurkan masa depan kamu ".
" Aku hanya ingin Mama melihat ku Pa , hanya ini yang bisa aku lakukan ".
" Hana dengarkan Papa , jika kamu terus menuruti apa maunya Mama kamu justru tidak akan membuatnya sadar , bahwa apa yang ia perintahkan kepada mu itu salah ".
" Dan Papa tidak mau kamu menambah dosa Mama Hilda sayang ".
" Kamu pikirkan lagi baik - baik , Papa akan bantu kamu , bila perlu Papa akan semakin tegas dengan Mama kamu ".
Hana terdiam, dia menyadari semua yang ia lakukan memang salah.
Melihat Hana terdiam , Antoni merasa bersalah , pasti gadis kecilnya sedang berfikir keras.
" Maaf kan Papa sayang , kamu baru pulang seharusnya Papa tidak membicarakan ini dulub, kamu pasti lelah , ini Papa belikan kamu rainbow cake dengan keju penuh ".
" Terima kasih Papa , aku sayang Papa ".
" Papa juga sangat - sangat menyangi kamu putri kecil Papa ".
" Papaaaa....aku sudah besar ". Fatimah memanyunkan bibirnya.
" Ah iya , Papa suka lupa sayang ".
Hilda masuk ke rumah dengan membawa banyak tentengan....sepertinya ia kembali menghamburkan uang suaminya.
Ia berjalan begitu saja melewati Suami dan anaknya begitu saja.
" Ma ". panggil Fatimah .
" Oh sudah datang rupanya , Mama capek , Mama mau ke kamar dulu ".
" Ma...Mama tidak merindukan aku ?".
" Kenapa bertanya seperti itu , tentu saja Mama rindu , Mama cuma sedang lelah , jadi nanti saja kita bicara ".
" Jangan ada yang menganggu ku !". " Bik Ida untuk nanti makan malam , cukup antarkan saja ke kamarku , aku malas keluar ".
" Baik Nyonya ". jawab Bik Ida , ia melihat ke arah Fatimah, ia merasa kasihan pada anak itu yang kembali di abaikan oleh Mamanya.
Fatimah menatap nanar Mamanya . " Sayang nanti kita makan malam di luar ya , kamu mau kan menemani Papa ".
" Iya Pa ".
" Lanjutkan makanmu , Papa mau mandi dulu ya !". Fatimah mengangguk.
Malam harinya Fatimah bersama dengan sang Papa makan malam bersama di sebuah restoran mewah.
Meski hanya berdua , ini termasuk hal yang sangat berkesan dan membahagiakan bagi Fatimah.
" Kamu senang sayang ".
" Sangat senang Pa ".
" Semoga kamu selalu bahagia Hana ". doa tulus Antoni bagi sang putri.
" Papa juga , semoga kita bertiga bahagia ".
semoga mata hati kamu terbuka Hil....bisa melihat cinta dan sayang dari putrimu dan juga dariku... harap Antoni.
Berdambung ya.....
Jangan lupa tinggalkan jejak nya...👍🏻😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Mur Wati
kan Hilda ih dasar gila beneran dia mah untung masih ada yg mau
2024-04-17
1
Rizky Tria
oh Fatimah anaknya Hilda yg dulu obsesi bgt sama Sam adiknya Mahesa kan ya thor 😁
2024-01-06
1
Retno Budhihartati
Lanjut thor, ada ya ibu kayak Hilda g bersyukur punya anak n suami yg baik
2024-01-06
2