Sesuai dengan perkiraan semua guru dan teman - teman seangkatan Adam...kali ini Adam kembali meraih juara umum.
Memang tidak di ragukan lagi bagaimana pintarnya otak Adam. Fatimah sendiri mendapat peringkat tiga di kelas....ia cukup puas meski tidak bisa mengalahkan Adam.
" Sebenarnya elo itu paket komplit Dam , sudah tampan , pintar lagi ...dan gue lihat elo rajin ibadah , entah dari segi mana kok Mama bisa benci sama elo Dam ".
" Andai saja elo bukan target Mama , gue pasti akan kejar elo Dam sampai dapat ".
Fatimah bergumam sendiri, sambil matanya terus menatap Adam di depan sana yang sedang mendapat penghargaan dari kepala sekolah.
" Heh Fat...naksir ya sama Adam ". Senggol Wati .
" Ehh apaan sih Wat , ya enggaklah enggak level lah sama gue ".
" Emang level elo yang seperti apa sih Fat , gue kepo nih ". Baru kali ini Wati merasakan Fatimah yang begitu berbeda , membeda- bedakan orang miskin dengan orang kaya .
" Yang sederajat sama gue lah.....enggak hanya kaya tapi tampan dan juga pintar ". ucap Fatimah tersenyum , ia membayangkan laki - laki idamannya.
Tapi tiba - tiba yang terlintas malah wajah Adam...ia cepat- cepat memukul dan menggelengkan kepalanya.
Kenapa Adam sih yang ada di pikiran gue...batin Fatimah.
Wati pun seperti tidak terima dengan ucapan Fatimah...
Kalau laki - laki seperti itu mah bukan hanya elo dan gue aja yang mau Fat....semua cewek juga pasti enggak bakalan nolak. Lagian ni ya , semua kriteria cowok yang dia ucapkan tadi ada di dalam diri Adam semuanya.....ck...bilangnya enggak naksir... kesal Wati.
" Tapi kalau kata gue sih , Adam enggak ada tandingannya di sekolah ini, dia cowok idaman kita semua ternasuk gue, tapi gue sadar diri Fat , banyak cewek yang mengejar dia , sama elo saja gue kalah cantik , kalau gue jadi elo Fat , gue dengan PD nya berani mendekati Adam ". Pancing Wati.
" Eh , apa iya Fat...tapi Adam kelihatannya tidak perduli dengan para cewek yang mengejarnya, ia terlihat biasa saja ".
" Itulah dia , Adam sangat menghormati kami , ia tidak pernah menolak pemberian para fans nya , dia juga tidak pernah menghina siapapun ".
" Sebaik itukah dia ?". Fatimah tidak setuju , karena ia pernah di kerjai oleh Adam CS.
" Hemmm iya ".
" Elo enggak percaya ya , karena pernah di kerjai saat mentraktir mereka.....jangan salah Fat , semua makanan yang mereka pesan mereka bagikan lagi untuk orang - orang yang membutuhkan , itu artinya elo ikut bersedekah juga ".
" Elo tau tentang itu Wat ?". Fatimah membulatkan matanya tidak percaya.
" Taulah , bukan rahasia lagi kalau Adam sering berbagi ".
" Sebaik itukah dia , tapi mengapa Mama ingin menghancurkan hidupnya, salah apa dia ". Gumam Fatimah.
" Elo ngomong apa Fat ?".
" Bukan apa - apa Wat , ada anak muda sebaik dia ".
" Kalau elo enggak percaya tanya saja Pak Satpam sama anak jalanan di depan sana ...mereka semua pasti mengenal Adam Cs ".
" Dia juga megajar ngaji di anak - anak di kampungnya..... Mungkin juga karena Bapaknya seorang Ustadz jadi dia menuruni sifat Bapaknya yang baik hati ".
Fatimah makin bimbang , penjelasan Wati membuat pikirannya terbuka , ia kini merasa apa dia salah memjalankan misi Mamanya yang menurutnya enggak jelas begitu , apalagi melihat sasarannya adalah Anak baik dari keluarga baik - baik pula.
" Oh ya Fat , elo mau kemana liburan ini ?".
" Kayaknya mau pulang ke kota , kangen sama Mama dan Papa ".
Wati terkekeh..." Kenapa tertawa Wat , ada yang lucu ya ?".
" Iya lucu , orang mah pulang kampung ke desa , ini kamu malah pulang kampung ke kota ".
Akhirnya Fatimah juga ikut tertawa " eh iya , benar juga ya ".
Tanpa Fatimah sadari, berteman dengan Wati membuat ia menjadi dirinya sendiri , bercanda dan tertawa lepas tanpa beban...
*
Adam dan para sohibnya sudah berangkat ke kota, Mahesa sengaja mengirimkan mobil untuk menjemput meraka semua.
" Jadi orang kaya enak banget ya ". Kata Ipul.
" Ya iya lah , mau apa - apa gampang kan ada duitnya ". jawab Syakir yang duduk di depan.
" Kakak ipar lo baik banget sih Dam...sampai ngirimin mobil secakep ini buat kita naiki , kalau enggak karena elo , seumur - umur gue enggak bakalan bisa naik mobil kayak gini ". Ujar Adam.
" Apalagi mengijinkan kita semua buat ikut liburan di sana ...gue enggak bisa bayangin segede dan semewah apa rumah Kak Aisyah ".
" Enggak usah elo bayangin Bir, otak lo enggak bakalan nyampe nanti malah pusing lagi , kita akan buktikan nanti kalau sudah nyampe di sana...masih lamakah Pak ?". Tanya Udin pada pak sopir.
Sopir yang bernama Edi itu tertawa kecil, " teman - teman Mas Adam lucu juga ya , ini saja baru keluar dari gapura desa , jelas masih lama lah ".
" Eh iya , maaf Pak Edi , gue enggak sadar soalnya naik mobil cakep gini jadi lupa kita ada di mana....adem banget AC nya berasa kayak di kebon ya Dam ?".
" Iya Bang Udin..terserah elo deh , Ac mobil mau elo samain di kebon kek , di sawah kek...enggak akan ada yang protes ".
" Ck...enggak asik lo Dam ".
" Kalau kalian ngantuk tidur saja ". saran Pak Edi.
" Enggak lah Pak , kami mau menemani Pak Edi , lagi pula sayang kalau pemandangan sebagus ini kita lewatkan , mumpung mobilnya sangat uenak sekali jadi kita bisa menikmati pemandangan ini ".
" Ni perut gue juga ngerti , enggak mual sama sekali , biasanya naik angkot atau mobil gue mau langsung muntah ".
" Songong lo Kir , emang dasarnya aja elo yang mabokkan ". Udin sampai menoyor kepala Syakir.
" Kalau menurut gue, perut elo tau diri, kasihan sama elo nanti di suruh nyuci mobil kalau sampai muntah ". tanbah Ipul
Pak Edi jadi terhibur dengan celotehan teman - teman Adam. Suasana di dalam mobil jadi ramai dengan canda tawa mereka.
Ngnatuk Pak Edi pun sirna , bahkan ia makin semangat menyetirnya. Tak sampai sore mereka sudah sampai di rumah Mahesa dan Aisyah.
Udin , Ipul , Syakir dan Sabir berhenti mematung melihat penampakan rumah di hadapan mereka saat ini.
Satu kata dari mereka " Gilaaaaaa....".
Bersambung ya.....
Tinggalkan jejak kalian....oke 👍🏻👍🏻👍🏻😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Retno Budhihartati
lanjut thor
2024-01-04
2