" Dam , ma'ap - ma'ap nih ya , gue kok merasa ada yang enggak beres sama anak baru itu ". Ujar Udin. Mereka sedang duduk berdua di rumah Adam.
" Elo ngerasain juga Din ?" .
" Iya Dam , anak baru itu mencurigakan sekali, si kembar pernah mergokin dia di dekat meja Lo , tapi kayaknya dia belum melakukan apa - apa karena keburu ketahuan sama si kembar ".
" Kok elo enggak ngomong sama gue sih Din ?".
" Lah kan ini lagi ngomong Marjuki ".
" Maksud gue kenapa enggak dari kemaren - kemaren Marpuah ".
" Ya namanya juga orang lupa Dam , manusia kan tempatnya lupa Dam ".
" Dih sok bijak ".
" Terus apa rencana elo Dam ?".
" Waspada dan suruh si kembar awasin gerak geriknya , mereka berdua ahlinya ".
" Cantik - cantik penuh misteri ". Gumam Udin.
" Demen lo Din ?".
" Gue sih mau aja , dia nya mau enggak sama gue ".
" Ya kejarlah kalau suka , gue dukung ".
" Tapi kalau dia ngerencanain hal buruk ke elo gimana Dam ?".
" Kita lihat saja nanti ".
Meonnnggggg.....
" Eh monik , tau aja kalau babang Udin lagi main ke sini , kenapa kangen ya , samperin sono !". Seperti mengerti ucapan Adam , monik benar - benar mendekati Udin.
" Playboy somplak , kalau ngomong seenak udelmu...syuh...syuh...pergi sono nik...Damm , suruh monik menjauh apa ,elo kan tau gue alergi sama Mpus ".
" Gaya lo alergi ".
" Geli Dam....".
" Kasihan...Monik lagi hamil ,enggak tau siapa yang menghamili, elo mau tanggung jawab enggak Din ?". Adam memasang muka memelas.
" Dasar gila....awas lo Dam ". Udin lari meninggalkan rumah Adam.
Adam tertawa sampai memegang perutnya...
" Ha..ha..ha.....dia kabur nik ".
Hari ini seperti biasa Adam sedang menunggu Udin untuk berangkat ke sekolah bersama - sama.
" Ayo Dam !".
Melihat Adam yang diam saja, Udin kembali memanggilnya. " Hey Dam , sudah siang nih , kenapa ?? Sakit lo ?".
" Perasaan gue kok enggak enak ya Din ".
" Mau datang bulan ya... kok berasa enggak enak ?".
" Gue laki - laki tulen Din , dah ah ayo berangkat , ngomong sama elo bukannya ngasih solusi malah nambahin pusing ".
Mereka sampai di sekolah sebelum bel berbunyi. Ipul dan si kembar sudah menunggu, mereka masuk ke dalam kelas bersama.
Berhubung ini hari Senin, mereka harus keluar lagi untuk melaksanakan upacara bendera.
" Kak Adam ". Lisa sudah berdiri di samping Adam.
" Eh ulet keket , baris yang bener lo ". Sewot Udin.
" Bo do...gue mau deket yayang Adam ".
" Dibilangin ngeyel lo ya ".
" Dih kenapa elo yang sewot , Kak Adam nya aja diem enggak berisik kayak elo Din...cemburu ya ?".
" Najis tralala tralili kalau gue cemburu sama elo , jadi cewek kok kegatelan minta di garuk pakai garpu rumput ".
" Ehemmm ". Semua menengok ke belakang .Suara deheman Pak Fandi sungguh menakutkan , bahkan bulu kuduk pun sampai berdiri.
" Lisa , kamu mau saya bariskan di depan bersama para guru atau kembali ke habitat kamu ! ". Mereka menahan tawa , tidak biasanya Pak Fandi sedikit melucu seperti ini, aneh sih...tapi lucu juga.
Lisa menghentakkan kakinya , " Baru bahagia sebentar sudah di hempas ke dasar jurang , menyebalkan ". Gerutu Lisa.
" Siapa yang menyebalkan Lisa?". Tanya Pak Fandi ,membuat Lisa menegang.
" It itu Pak , si Udin...ya si Udin ". Lisa pun bergerak cepat ke barisan kelasnya sendiri .
Akhirnya upacara pun selesai.....semua murid kembali ke kelasnya masing - masing.
Tidak lama , tiba - tiba ada anak - anak pengurus Osis dan Pak Fandi datang ke kelas mereka.
" Hari ini saya mendapat laporan ada yang membawa barang- barang yang di larang di sekolah...karena itu saya akan menyidak tas kalian semua , taruh di atas meja sekarang !".ucap Pak Fandi begitu tegas.
Satu per satu tas para siswa dan siswi di geledah oleh anak - anak anggota Osis.
" Pak Fandi , saya menemukan ini di tas kak Adam ". Ucap Angga, anggota Osis , adik kelas Adam.
HAHHH....seisi kelas begitu terkejut, mereka tidak menyangka , Adam seorang siswa teladan membawa rokok....dua bungkus lagi.
Kalau yang ketauan membawa rokok si Adul , mereka bakalan percayab, secara anak itu memang terkenal nakal , dan suka merokok .
Adam hanya diam , ia memang selalu tenang dalam menghadapi masalah. Tapi tidak dengan Udin.
" Enggak mungkin , ini pasti salah , saya rasa ada yang menjebaknya Pak Fandi ".
" Untuk lebih jelasnya kamu ikut saya ke kantor BP Dam !".
" Baik Pak ". Adam mengikuti perintah gurunya.
" Dam , jangan diam saja , gue yakin elo enggak salah , Dammm ...". Udin masih tidak terima , Ipul ,si kembar juga ikutan berdiri.
Semua teman Adam juga ikut berdiri, mereka juga tidak terima , siswa terbaik di kelas mereka mendapat masalah yang di luar nalar. Dengan terpaksa Fatimah pun ikut berdiri.
" Jangan takut Dam , kami semua ada di belakang mu , kebenaran pasti terungkap , iya enggak teman - teman ". ucap Rama , sang ketua kelas .
Iya ...jawab mereka serentak.
Ya elah , apa mereka semua bodoh , untuk apa membela siswa yang salah... Batin Fatimah, memandang jengah teman seisi kelasnya.
" Terima kasih teman - teman atas dukungannya , Din ..". Adam menggelengkan kepalanya pada Udin , agar tidak berbuat macam - macam.
" Gue bisa menyelesaikannya , percaya sama gue ". Sebelum pergi Adam menepuk pundak Udin.
Setelah Pak Fandi membawa Adam keluar, suasana kelas menjadi ricuh , mereka membicarakan apa yang telah terjadi di kelas mereka barusan.
Hanya Fatimah yang terlihat tersenyum miring tanpa sepengetahuan teman - temannya....tapi tanpa sengaja Udin melihatnya.
Apa ini perbuatan elo Fat....gue akan beri perhitungan sama elo kalau benar elo dalang di balik semua kejadian ini... Udin mengepalkan tangannya.
Berita itu cepat menyebar satu sekolahan ...Lisa yang mendengar pun tidak percaya, ia bergegas mendatangi ruang BP untuk membuktikan kebenaraannya.
" Pak....". Lisa membuka pintu tanpa mengetuk dahulu.
" Yang sopan Lisaaaa....ketuk pintu , terus minta izin dahulu ,baru masuk ". kesal Pak Fandi.
" He..he...he...maaf Pak , saya panik soalnya mendengar berita tentang Kak Adam ".
" Sekarang sudah lihat kan Adam memang sedang ada masalah , jadi bapak minta kamu keluar, jangan ganggu jalannya sidang!".
" Tapi saya mau memberi semangat pada Ayang bebeb ku Pak ".
" Kamu bener - bener menguji kesabaran saya ya Lis ....".
Melihat Pak Fandi sepertinya sudah mengeluarkan tanduk , Lisa mengalah keluar dari ruangan BP.
" Kak Adam, semangat ya...Lisa selalu mendukung Kak Adam ....".
" Lisaaaaaa ". Lisa meringis , ia tidak jadi melanjutkan kata - kata puitisnya , melihat Pak Fandi matannya sudah melotot sempurna.
Happy Reading .....
Like dan comment nya ya...hadiahnya juga..othor tunggu..👍🏻🙏😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Retno Budhihartati
Adam dijebak ni, pasti othor belain, tenang aja dam /Smile/
2023-12-29
2