Maaf ya....hari Minggu , Othor libur update 🙏
******
Di sebuah rumah yang cukup mewah , seorang gadis remaja sedang menerima telpon di kamarnya .
" Bagaimana , kamu sudah bertemu dengannya?".
tanya seorang wanita di seberang sana.
" Sudah Ma ".
" Bagaimana ?".
" Dia tampan sekali Ma , dan sepertinya ia jadi primadona di sekolah itu ".
" Mama tidak mau ya kalau sampai kamu terpesona ataupun sampai jatuh cinta pada anak itu, ingat misi kamu Han ".
" Ingat Ma ".
" Kamu harus deketi dia ".
" Justru aku akan menjauhinya ".
" Kamu mau membantah perintah Mama , Han ".
" Bukan itu Ma , tapi aku akan jual mahal pura - pura cuek justru untuk menarik simpatinya, karena di sekolah sudah banyak cewek - cewek yang mengejarnya...jadi aku ingin membuat dia penasaran denganku ". jelas Hana.
" Bagus juga ide kamu, tapi awas ya jangan sampai gagal !".
" Tenang saja Ma , aku pasti berhasil ".
" Baik , Mama tunggu kabar baik dari kamu , Mama sudah transfer uang ke rekening kamu dan juga mengirimkan motor sesuai keinginan kamu , jadi jangan kecewakan Mama ".
" Iya Ma...terima kasih ".
Klik....pembicaraan pun selesai.
*
Sementara itu di lain rumah...
Lisa masuk rumahnya tanpa mengucap salam , ia melempar tas nya ke sembarang arah , lalu menghempaskan tubuhnya di atas sofa, tak lupa ia pun mengangkat kakinya ke atas meja.
" Lisaaaa....kayak Jaelangkung aja lo, masuk rumah enggak ngucap salam , nyelonong aja dan Masyaallah....kamu tuh anak gadis Lisa , duduk yang sopan ". Lusi langsung menghempaskan kaki putri satu - satunya itu.
" Akhhh , sakit Mah ".
" Lagian kebiasaan deh , sudah di bilangin juga di ulang - ulang terus , bagaimana Adam mau melirik kamu ,kalau kelakuan kamu minus kayak gitu ".
" Tau ah , kesel aku Ma , susah sekali mencari perhatian Kak Adam , perasaan aku tuh sudah cantik maksimal , secara kan kuturunan Mama Lusi yang terkenal seantero kampung dengan keseksiannya ....".
" Aku juga cantik dan seksi seperti Mama kan ?".
" Jelas dong , bibit Mama kan unggul ".
" Tapi percuma Ma , Kak Adam masih cuek sama aku , apalagi ada si Udin kampret itu , dia yang selalu menghalangi aku buat deketin Kak Adam ".
" Ya usaha terus lah , gitu aja nyerah ".
" Belum nyerah Ma , aku cuma bilang susah ".
" Halah kamunya aja kali yang enggak bisa...apa kamu sudah praktekin ilmu yang Mama berikan pada kamu ?".
" Ilmu apaan...semuanya zonk ".
" Berarti kamunya yang memang enggak bisa , jangan salahin ilmu yang Mama ajarkan dong ".
" Bukannya Mama juga enggak bisa menarik perhatian Pak Lurah dari kota waktu dulu , dan Tante Aisyah lah yang berhasil menjadi istrinya ". Ucap Lisa membuat Lusi membulatkan matanya.
" Dari mana kamu dengar cerita itu ?".
" Semua warga kampung membicarakannya, aku pernah mendengarnya ".
" Bohong itu ,kamu jangan percaya... Mama itu bukan kalah tapi mengalah ".
Masih enggak mau ngaku, padahal memang kakaknya Kak Adam cantik sekali , pantas saja adiknya juga tampan ...oh Kak Adam , Lisa lope - lope sama kamu Kak....i love you pul pokonya..
Pletak...
" Di ajak ngomong malah senyum - senyum enggaj jelas, mandi sono , bau asem kamu !".
Lisa mengusap kepalanya yang barusan terkena pukulan ringan dari Mama Lusi.
" Iya , galak amat sih , pantes aja Papa kalah sama Mama ". Gerutu Lisa sambil berjalan masuk ke kamarnya.
" Lisaaaa....tas dan sepatu kamu ambil, kalau enggak Mama lempar ke halaman nih !". Teriak Lusi.
Dengan cepat Lisa langsung mengambil sepatu dan tas nya yang tadi ia lempar sembarangan itu...karena ucapan Lusi tidak pernah main - main.
*
" Dam , tadi kakak kamu menelpon apa kamu sudah ada rencana buat milih universitas mana nanti buat kuliah, apa akan kuliah di tempat kakak kamu saja ?". Tanya Ibu Ayu.
" Nanti saja Bu , masih lama ini ". jawab Adam lirih.
" Sudahlah Yu , jangan di tanya terus biarkan Adam berfikir dan memilih sesuai dengan keinginan hatinya ". Pak Umar membela Adam.
Adam menunduk , apakah ia harus berbicara sejujurnya kini...
" Apa boleh kalau Adam kuliah di sini saja Bu Pak , Di tempat Kak Aisyah sudah ada Tante Rara dan Tante Iren , Aku enggak mau meninggalkan kalian berdua ".
Mata Ayu langsung berkaca - kaca , ia tidak menyangka Adam begitu sayang padanya.
" Anak gantengnya Ibu , Ibu makin sayang sama kamu Nak ". Pak Umar tersenyum tipis melihat Ayu memeluk dan mengusap kepala sang putra.
" Buuu , Adam sudah besar , jangan melakukan seperti tadi kalau ada teman - teman Adam ya Bu ".
" Kenapa ?? Kamu malu ".
" Ya enggak , cuma ibu memperlakukan ku seperti anak kecil saja ".
" Memang di mata Ibu kamu itu masih anak kecil ...iya kan Mas Umar ". Pak Umar hanya mengangguk.
" Eh Bapak main mengangguk saja , takut di suruh tidur di luar ya sama Ibu ". Ledek Adam
" Ibumu tidak akan melakukan itu , dia enggak bisa tidur kalau enggak nyium ketek bapak ".
" Benarkah ??
" Ih si Bapak , enggak kebalik tuh ". Balas Ibu Ayu.
" Kalian pacaranlah , Adam mau berangkat ke TPA dulu...Assalamu'alaikum Pak...Bu..".
" Wa' alaikumsalam ".
Setiap sore Adam selalu menyempatkan untuk mengajar anak - anak kecil di kampungnya belajar mengaji. Udin dan Ipul pun suka membantunya.
Sedangkan si kembar jarang , karena mereka berdua juga masih belajar dengan Adam.
Malam ini seperti biasa mereka berkumpul di saung yang tempatnya tak jauh dari rumah Pak Umar.
Mereka yang melewati saung apalagi para gadis pasti akan menegur Adam.
" Hai Kak Adam ". Ada tiga gadis yang lewat, dan salah satunya memanggil Adam.
Adam hanya mengangguk dan tersenyum tipis...
" Gila , pesona seorang Playboy memang tidak bisa di lawan ". Kata Syakir.
" Iya nih , ada kita berempat kan di sini , tapi cuma Adam yang terlihat , kita semua seperti makhluk tak kasat mata bagi mereka ". Tambah Sabir.
" Elo aja yang jadi dedemit...gue mah ogah ". Balas Udin.
" Lagian mana ada sih Playboy kok Sholeh ". Lanjut Udin.
" Adalah , itu gelar gue Din ".ucap Adam.
" Iya, playboy somplak cap kampak ". kata Ipul
Adam mendengus sedang yang lainya tertawa kencang.
" Hussttt....jangan berisik ". tiba - tiba ada suara seorang wanita yang menginterupsi mereka.
Si kembar langsung mendekat ke arah Adam. Begitupun Udin dan Ipuln, mereka saling merapatkan diri.
" Kok ada suara tapi enggak ada ujudnya Dam ". suara Udin mulai bergetar.
" Iya , mungkin ada orang iseng yang mau nakutin kita kali Din ".
" Penasaran ya.... aku di sini kok enggak jauh dari kalian duduk ". ucap perempuan itu lagi.
" Di...di mana ?".
" Di atas pohon ".
Seketika mereka mematung dan perlahan memakai sandal mereka. Tudak ada yang berani menengok ke arah atas pohon.
Sesaat kemudian....
" Lariiiiiii ".
" Hantuuuuu ".
" Mbak Kun - Kunnnnnnm ".
Adam , Udin ,Ipul dan si kembar lari tunggang langgang... mereka menambah kecepatan larinya karena mendengar Mbak Kun- Kun tertawa cekikikan.
" Hiii..Hiii...Hiiiii ".
Like dan comment nya ya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Mira Afrianti Myra
mungkin kah yg dendam sama keluarga ayu itu si Marni mantan nya Sapto🤔🤔🤔
2024-05-03
1
Mur Wati
baru mulai udah ada yg rese ini pasti dendam lama bego bgt tuh jadi ortu ngasih warisan dendam dasar pe e
2024-04-17
1
Ernadina 86
Lusi nikah sm siapa?? kapan?? anaknya udah seumuran anak Ayu
2024-03-17
1