"bunda, kami berangkat ke sekolah yah" pamit intan menghampiri windana yang masih termenung di sudut tempat tidurnya.
"apa bunda merasa kurang sehat hari ini?" tanya intan berjongkok di hadapan windana menggenggam hangat tangan windana yang terasa dingin. Rasa kebekuan di hatinya nampaknya juga ikut mempengaruhi fisiknya yang semakin terlihat lebih kurusan.
"bunda tenang saja, semua pasti akan baik - baik saja" ucap intan berusaha meyakinkan windana agar tetap kuat untuk anak - anaknya.
"maafkan bunda sayang" ucap windana mengusap lembut wajah putrinya. asa rasa sesak saat menatap wajah anak yang tidak bisa dia lindungi lebih lama.
"jangan minta maaf bunda, bunda hanya harus tetap bertahan untuk kami. Bertahanlah lebih lama kak anno pasti akan membawa kabar baik untuk kita hari ini" kata intan mengambil tangan windana dan meletakkannya kembali ke pangkuannya.
"sebenarnya, saat di toko alat musik saat kita membeli gitar. Bunda juga melihat apa yang ayahmu lakukan tapi bunda harus berpura - pura tak melihat kenyataan itu. Dan sebelum malam anniversary wanita itu yang menghubungi bunda, memberi kabar bahwa ayahmu akan memperkenalkannya sebagai calon istrinya. Dan bunda pun haris tetap pura - pura tak mendengar semua kenyataan itu. setelah malam itu perempuan itu kembali menghubungi bunda agar segera melepas ayah kalian seutuhnya. Dia mengatakan ayahmu hanya menginginkan keluarga kecil bersama perempuan itu juga dengan anak mereka yang berada dalam kandungannya" jelas windana mengatakan semua yang dia sembunyikan dari semua orang. Menyimpan semua rasa sakit itu dan membiarkan dirinya terluka sendiri tanpa melibatkan anak - anaknya.
"bunda tidak takut kehilangan semua hak atas perusahaan. Bunda hanya takut kehilangan kalian. Tapi bunda lebih takut membawa kalian dalam kehidupan yang akan menyengsarakan kalian nanti" ungkap windana mengeluarkan semua rasa takutnya.
"kami tidak akan pergi meninggalkan bunda apapun yang terjadi dan bunda juga tidak akan kehilangan hak atas perusahaan kakek" kata intan tersenyum hangat pada windana sesekali mengusap lembut air mata yang membasahi pipi pucat windana.
"apa bunda masih ingat dengan perjanjian pranikah yang kakek buat dulu" lanjut intan berusaha membawa ingatan windana pada masa sebelum pernikahannya dengan darwin.
meski ayahnya tidak mengijinkan mereka berdua menikah. Namun windana tetap kekeh dengan keputusannya untuk terus bersama darwin yang kala itu menjadi karyawan tetap di perusahaan hagara. Hingga akhirnya ayah windana membuat perjanjian pranikah sebagai syarat restu atas hubungan mereka. Dalam perjanjian tersebut menyebutkan jika darwin terbukti berselingkuh ataupun menggugat cerai windana maka darwin tidak akan lagi memiliki hak apapun dalam keluarga hagara. Baik itu perusahaan, aset dan semua properti keluarga hagara tidak akan ada hak darwin di dalamnya.
"tapi bunda tidak tahu sayang di mana kakekmu menyimpan perjanjian tersebut. Tanpa bukti yang konkret maka semua itu hanyalah bualan semata" kata windana yang memang tidak tahu menahu tempat surat itu di simpan. Atau mungkin saja surat itu sudah di hilangkan oleh darwin sehingga sia memiliki keberanian untuk menggugat bahkan berselingkuh dengan perempuan lain.
"surat itu sudah aku berikan pada kak anno, dia yang akan menggantikan ayah" jelas intan membuat windana tercengan.
"surat itu kakek berikan padaku, karena hanya aku yang memiliki brankas kecil dari kami tiga bersaudara. Jadi bunda tenang saja semua akan baik - baik saja. Asalkan bunda tetap ada bersama kami" lanjut intan tersenyum yang membuat windana mengembangkan senyumnya. Ada rasa lega mendengar semua yang dikatakan putrinya. Namun rasa khawatir terhadap putranya juga hadir menghantuinya.
...****************...
"apa anda sudah siap tuan?" tanya herbi yang beranjak dari duduknya setelah darwin yang berjalan tergesa - gesa menuju ruangan rapat.
"tentu, aku sudah sangat siap menghadapinya" ujar devano memasang seringainya. Tanpa darwin sadari kehadirannya yang sudah duduk lama di jalan masuk ruangan rapat.
"silahkan tuan!" ucap herbi mempersilahkan devano memasuki ruangan tersebut setelah mebuka pintu masuk.
"wah sepertinya aku agak terlambat, ah sepertinya semua orang sudah hadir semua" ucap devano menatap semua yang berada di sana satu persatu
"anno! Apa yang kau lakukan di sini?" tanya darwin menatap dingin ke arah putranya yang akhir - akhir ini sangat jarang dia temui.
"apa lagi. Pastinya datang mengambil ahli perusahaan kakekku" kata devano melangkah ke arah kursi yang sudah di siapkan salah satu staf.
"kamu jangan main - main, anno" bentak darwin setelah menggebrak keras meja. Meluapkan semua amarahnya.
"pertama - tama perkenalkan. Saya sebagai pengacara yang di tunjuk keluarga hagara untuk membantu tuan devano mengambil ahli kepemimpinan anda pada perusahaan hagara tuan darwin" jelas herbi yang sudah mengambil mikrofon kecil dari pemandu acara. Mengambil semua atensi semua orang yang berada dalam ruangan tersebut.
"atas dasar apa kalian akan melengserkan saya dari jabatan saya, kalian tidak punya hak apapun" kata darwin menentang semua perkataan herbi. amarahnya yang memuncak tergambar jelas pada rahangnya yang semakin mengeras memandang ke arah devano yang masih duduk dengan santai.
"kami memiliki bukti konkretnya" ucap herbi berjalan ke arah pemandu acara dan menyerahkan selembar kertas yang hendak di tampilkan pasa layar proyektor.
"disini tertulis jelas, dan kemarin anda sudah melanggar isi perjanjian tersebut. Sehingga harus bisa menerima setiap konsekuensi dari perbuatan anda tuan darwin" jelas herbi dengan suara lantangnya tak ada sedikitpun keraguan dalam setiap perkataannya.
"tapi aku tidak merasa melanggar perjanjian tersebut, aku tidak berselingkuh selama pernikahan dan kami sudah resmi bercerai" sanggah darwin tersenyum ke arah devano. Dia sudah menduga bahwa surat perjanjian itu akan windana gunakan untuk menjatuhkannya.
"baiklah jadi anda menyangga tuduhan perselingkuhan yang ada. Maka bagaimana anda menjawab ini" kembali herbi menyerahkan selebaran kertas untuk kembali di tampilkan. Dalam surat dari salah satu dokter kandungan menyatakan bahwa nyonya andrea telah hamil selama 2 bulan 3 minggu" jelas herbi tersenyum penuh kemenangan ke arah darwin yang nampak pucat dengan bukti yang berhasil intan dapatkan.
"kau.." kata darwin menunjuk ke arah herbi dengan geramnya.
"dan ada mengatakan telah bercerai, sedangkan keterangan dari pengadilan keagamaan perceraian anda dengan nyonya windana saat ini sedang di proses. Itu pun atas gugatan yang anda layangkan pada nyonya windana. Dan anda tidak mungkin melupakan kemarin anda baru saja merayakan pernikahan anda dengan nyonya andrea" kata herbi melanjutkan penjelasannya membuat beberapa orang mengangguk - anggukkan kepalanya.
"tapi saya mendapatkan jabatan saya berdasarkan keputusan para pemegang saham dan dewan direksi perusahaan ini" ucap darwin berusaha mempertahankan kekuasaanya. Dia begitu yakin koneksinya akan bisa menyelamatkannya.
"baiklah kalau begitu" ucap herbi berjalan ke belakang devano yang terduduk dengan tenang. Membuat darwin tersenyum menganggap mereka takkan bisa menyerangnya kembali.
"dari semua yang hadir di tempat ini, siapa yang setuju jika tuan devano menggantikan posisi tuan darwin?, silahkan angkat tangan anda bila setuju" lanjut herbi yang membuat darwin tampak syok memandang sekelilingnya. Nampak hanya beberapa orang yang enggan mengangkat tangannya.
"ternyata hasilnya tidak terlalu mengecewakan" ucap devano membuka suara menampilkan senyum seringainya pada orang - orang yang tidak mendukungnya.
"sepertinya anda harus segera membereskan barang - barang anda tuan darwin" pinta herbi semakin mengembangkan senyum kemenangannya. Membuat darwin mengepal tangannya dengan kuat. Meninggalkan ruangan tersebut dengan amarahnya yang semakin membuncah.
masih terasa lelah setelah mengadakan perayaan pernikahannya dengan andrea kini dirinya kembali mendapat kenyataan yang menamparnya dengan kuat. Membawanya terjatuh begitu keras membuatnya tak berdaya menghadapi setiap rasa sakitnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Biduri Aura
😏😏😏Darwin.. Darwin,, kapok mu,, Andrea berharap mnjadi holang kaaaahaaaayaaaa,, ternyata gagal 😂😂😂😂
2024-04-15
0
Minn
puas sekali aku baca di bab ini noh hiduplah bahagia dengan istri barumu itu 😈
2024-05-07
0
Daniela Whu
mampus lu
2024-02-28
0