Dinda berbaring di atas tempat tidurnya setelah melepaskan beberapa photo dirinya dengan Aldi yang terpajang di dinding dengan air mata pun juga ikut terjatuh.
Luka hati nya masih sangat terasa "aku harus segera mencari kegiatan agar aku tidak terus-menerus seperti ini aku juga harus bisa move on dari rasa sakit ini".
lalu dia duduk di tepian tempat tidurnya "sepertinya aku harus kembali bekerja tapi aku mau kerja apa ya, apakah aku harus kembali bekerja ditempat yang terdahulu."
Dinda kembali berbaring sambil memainkan gawai nya, ia membuka akun sosial media miliknya untuk mencari referensi lowongan pekerjaan yang cocok untuk nya.
Dia meng scroll layar halaman akun media sosialnya, ia melihat akun milik kakak iparnya yaitu Intan dengan sebuah story "di kejar deadline job yang menumpuk Namun kesehatan tidak mendukung sepertinya harus cari asisten nih" Dinda membaca story milik Intan sang kakak ipar.
Dinda langsung menelepon Intan "hallo assalamualaikum kak..kak Intan memangnya sakit apa? tadi aku ada baca story kakak di Ig".
Intan menjawab "waalaikumsalam Din.. sepertinya kakak sedang dalam masa ngidam nih Din, nggak sanggup ngerjain apapun bawaannya pingin tidur aja".
"Oh..itu sih umumnya yang dirasakan oleh setiap ibu hamil kak" kata Dinda.
"Aku nggak bisa cium aroma bawang dan masakan, rasanya aku mual banget, tidak seperti biasa sebelum aku hamil aku suka banget dengan aroma masakan" kata Intan dari sebrang telepon "kalau begini jadinya job yang sudah di booking bisa-bisa Ter cancel, kasihan karyawan aku tidak punya gaji dong".
Dinda berkata "kan ada bang Rian kak, yang bisa handle semua job tersebut".
"Bang Rian memang kakak suruh handle job itu tapi yang makeup in nanti siapa, bang Rian kan nggak bisa makeup Din, itu lah yang kakak permasalahkan sekarang ini, nggak ada yang makeup in client nya dong nanti". Intan menjelaskan kepada Dinda.
"Oh.... maksudnya kakak mau cari asisten makeup ya" kata Dinda.
"Iya Din, oh iya... kamu kan pandai makeup kan Din?" Intan bertanya kepada Dinda.
"Kalau makeup biasa sih aku pandai, tapi.. kalau make up pengantin aku ya nggak pandai dong kak." Jawab Dinda.
Intan tertawa "kan bisa aku ajarin nanti, kamu belajar terlebih dahulu dengan aku karena kalau sudah pandai basis makeup biasa pasti lebih mudah mengerti untuk belajar make-up pengantin" .
"Yasudah kak kalau begitu aku mau" kata Dinda.
"Besok pagi kamu datang ya ke kantor kakak, nanti kita belajar disana" ucap Intan.
"Ok kak besok aku kesana ya" Dinda sangat senang menerima tawaran dari kakak iparnya itu.
"Ya udah kakak tunggu ya, assalamualaikum" Intan mengucapkan salam.
"Waalaikumsalam" jawab Dinda dan mengakhiri percakapan mereka dari handphone.
"Alhamdulillah mulai besok aku punya kegiatan untuk mengisi hari-hari ku dan sambil untuk mengobati semua rasa sakit hatiku" kata Dinda dalam hati.
Dinda meletakkan handphonenya di atas meja yang ada di samping tempat tidurnya, lalu ia mematikan lampu dan segera tidur tak lupa ia menarik selimutnya.
Keesokan paginya setelah mengantar Raden dan menitipkan Tasya kepada ibunya, Dinda langsung bergegas ke kantor Intan dengan menaiki sepeda motornya untuk menepati janjinya tadi malam.
Sesampainya disana Dinda langsung masuk menemui Intan yang sedang berada di ruang makeup.
"Assalamualaikum" Dinda membuka pintu ruangan itu, ia melihat Intan sedang merapikan beberapa produk makeup yang ada di atas meja.
Intan menoleh "waalaikumsalam, eh kamu sudah datang ya Din, tunggu sebentar ya kakak mau panggil modelnya" Intan keluar dari ruangan.
Dinda menganggukkan kepalanya, lalu ia melihat ke seluruh penjuru ruangan disana ada banyak perlengkapan pengantin seperti gaun,jas, sepatu dan aksesoris lainnya juga serta berbagai macam produk makeup yang tersusun rapi.
Beberapa menit kemudian Intan masuk bersama seorang model yang akan di make- up oleh Dinda.
Model tersebut duduk di depan kaca, Intan juga tidak lupa untuk merekam agar nanti dapat terlihat hasil before after nya, Intan mulai menjelaskan kepada Dinda apa saja yang harus dilakukan sebelum mulai makeup.
Dinda mendengarkan dengan baik semua perkataan yang di ucapkan oleh Intan.
Dinda mulai merias sang model di bantu dengan arahan dari Intan, tahap demi tahap makeup dilakukan.
Sampai 3 jam kemudian Dinda telah menyelesaikan hasil makeup pada modelnya.
"Wow ini hasil nya bagus Din, tapi ada kurang sedikit yaitu kamu kurang menambahkan highlighter di area inner corner nya agar mempertegas dan membuat mata terlihat lebih besar karena mata model kita ini sipit" Intan mengaplikasikan highlighter pada area inner corner model.
Dinda melihat dengan serius.
"Nah seperti ini, tambah bagus kan?" Tanya Intan.
Dinda tersenyum "iya kak".
Mereka bertiga melihat ke arah cermin.
"Menurut aku kamu sudah bisa menguasai teknik merias pengantin Din, dan kamu sekarang sudah bisa jadi asisten aku dan sekalian kamu belajar juga agar lebih pandai" .
"Kamu bisa kembali sekarang ya" kata Intan kepada model nya tersebut.
Sang model berjalan keluar dari ruangan makeup itu.
"Kak model yang tadi itu memang karyawan kakak atau gimana?" Tanya Dinda.
Intan menjawab "dia itu karyawan aku, dia disini bekerja sebagai model konten creator makeup kami, agar usaha ku ini lebih banyak dikenal oleh masyarakat".
"Oh..sudah berapa followers akun milik kakak yang digunakan untuk memasarkan jasa makeup kakak?" Tanya Dinda.
"Sudah 30 ribu followers, kadang kami juga sering dapat iklan dan hasilnya kami bagi dua dengan model" Jawab Intan.
"Oh.. ternyata seperti itu" kata Dinda sambil melihat lihat gaun-gaun pengantin milik Intan.
"Besok aku akan ajari kamu hair style dan hijab style untuk pengantin ya Din" Intan merapikan barang-barang yang dipakai untuk belajar tadi.
Dinda pun ikut membantu "biar aku saja kak yang beresin semua, kakak duduk aja disana ya".
Intan menyerahkan semuanya kepada Dinda lalu ia duduk dan melihat Dinda membereskan semua barang-barang yang dipakai tadi.
Dinda menyusun sesuai arahan dari Intan, Setelah selesai Dinda duduk disamping Intan.
"Kakak masih mual-mual?" Tanya Dinda.
"Masih sih, tapi dari tadi pagi sampai sekarang nggak ada mual yang ada kepala rasanya pusing terus badan rasanya nggak enak banget nih" jawab Intan.
"Kakak sudah makan?" Tanya Dinda kembali.
Intan memijat keningnya "jangankan untuk makan, mencium aroma masakan saja aku mual Din, tadi pagi aku cuma sarapan roti doang terus Abang kamu marah karena kakak cuma makan roti terus dia buatkan bubur ayam untuk kakak, ya mau tidak mau kakak makan aja daripada dia merepet nantinya" .
"Bang Rian mungkin khawatir kak,kalau kakak nggak makan nanti kakak masuk angin, terus yang ada nanti kakak jadinya lemas nggak ada tenaga dan berpengaruh juga ke janin kakak". Dinda melihat ke arah Intan yang sedang memijat keningnya sendiri.
"Iya sih Din" kata Intan.
Dinda tersenyum "kakak coba periksa aja ke dokter, nanti kakak pasti akan diberi vitamin untuk ibu hamil".
"Rencananya sih aku mau ajak Abang kamu ke dokter kandungan tapi dia masih sibuk ngurusin kerjaan" Intan menyandarkan kepalanya ke sofa.
"Kan ada aku kak yang siap siaga untuk ngebantu kakak" Dinda tersenyum.
"Kamu benaran mau bantu temani aku periksa kandungan?" Tanya Intan
Dinda menjawab "ya tentu mau dong kak".
"Ya sudah kalau begitu besok setelah ngajarin kamu kita pergi ke dokter ya Din" Intan merapikan hijabnya.
"Iya kak" Dinda melihat jam di dinding ruangan "kak aku pulang ya karena mau jemput Raden kak" kata Dinda.
"Iya Din" intan juga melihat ke arah jam dinding "oh iya kakak mau titip sesuatu untuk Ibu Din" Intan berdiri dan mengambil sebuah paper bag.
"Ini ada oleh-oleh dari mama ku yang baru pulang umroh kemarin, nanti kasihkan ke Ibu ya Din" Intan memberikan paper bag itu ke Dinda.
"Iya kak, nanti aku kasih ke Ibu" Dinda menerima paper bag yang diberikan oleh Intan.
"Dan ini juga ada untuk kamu Din" Intan memberikan satu paper bag lagi kepada Dinda.
Dinda sangat senang "terimakasih ya kak atas pemberiannya".
"Iya sama-sama" Intan tersenyum.
"Yaudah aku pamit ya kak, assalamualaikum" Dinda berjalan keluar dari ruangan.
"Waalaikumsalam" kata Intan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Nabila hasir
semangat dinda jadi perias pengantin.
semangat juga buat kk iparnya yg lagi ngidam
2024-01-07
0
Uthie
semangat 💪💞
2024-01-01
0