Lagi pula tujuan kita sama nih aku juga sedang ada urusan di hotel ini" kata feri seraya berjalan beriringan dengan Dinda dan Resha.
Daru kejauhan Dinda melihat suaminya merangkul Lena dengan sangat mesra dan mereka berjalan masuk ke dalam hotel.
seketika itu pula Dinda merasa mood nya menadi berantakan dan hancur kembali.
Ingin sekali rasanya Dinda berlari mengejar mereka berdua dan menghajarnya namun niatnya itu urung dilakukan karena ia ingat rencana yang akan ia lakukan.
"Mohon untuk bersabar sebentar lagi Dinda" katanya dalam hati.
"Jalan kamu kenapa cepat banget sih Din Kamu kenapa ?" Tanya feri yang bingung melihat sikap Dinda.
"Oh..iya nih aku ada urusan yang harus cepat diselesaikan Fer" jawab Dinda dengan langkah yang begitu cepat.
Begitu Dinda, Resha dan Feri sampai di dalam hotel salah satu karyawan tiba-tiba saja menghampiri mereka dan menyapa serta memberi salam kepada salah satu dari mereka dengan sangat formal.
"Selamat siang dan selamat datang pak Presdir kami sudah mempersiapkan semua yang anda minta untuk menjamu kedatangan kolega anda pak" kata karyawan tersebut.
Dinda dan Resha saling bertatapan mereka terlihat bingung.
"Presdir?" Kata Dinda bertanya kepada karyawan itu.
Karyawan tersebut pun menjawab namun di beri kode oleh feri untuk tidak menjawab pertanyaan dari Dinda.
"Serius Kamu Presdir Fer?" Tanya Dinda kepada feri dengan mata yang sedikit menyipit.
Feri tertawa kekeh melihat ekspresi Dinda "biasa aja dong tuh wajah jangan dijelek-jelekkan gitu ekspresi kamu itu lucu banget sih Din Ok lah karena sudah seperti ini aku akan jelaskan semuanya ya".
Feri mengambil nafas lalu menghembuskan nya "aku Feri Wijaya adalah seorang direktur utama Nusantara grup sekaligus pemilik beach hotel ini dan dari dulu sampai sekarang ini akan tetap terus menjadi sahabat culun nya Claudia Adinda alias Dinda".
Dinda tercengang mendengar penjelasan Feri "seriusan kamu nih?" Dinda kemudian mencubit perut feri "jangan bohong deh kamu dosa tau gak sih tadi ngomongnya kamu itu seorang supir sekarang CEO mana sih yang benar".
Feri meringis kesakitan karena perutnya di cubit oleh Dinda "aw..iya aku seriusan loh Din ya ampun kagak percaya amat sih kamu yang ini benaran aku nggak bohong sumpah deh".
"Kalau kamu masih tetap nggak percaya nih aku tunjukkan kartu nama ku" Feri mengeluarkan kartu nama nya dari dalam dompet spesial kartu lalu memberikannya kepada dinda.
Dinda mengambil kartu itu dan membacanya "Lagian tuh ya tampilan kamu tidak seperti direktur-direktur yang ada di luaran sana tuh" kata Dinda sambil memutar-mutari Feri.
"Jangan menilai orang dari penampilannya saja Dinda aku tuh disini terkenal dengan sebutan Presdir modern,modis nggak seperti Presdir lain yang selalu formal kalau datang ke kantor dan kalau penampilan aku seperti ini aku tuh jadi bisa tau sifat orang bersikap kepada aku itu bagaimana" kata feri.
Terbesit di dalam pikiran Dinda sebuah ide yang bagus "Ternyata Allah itu maha baik ya aku punya ide yang bagus"kata nya dalam hati.
"hmm kalau gitu, berarti kamu bisa bantu aku dong Fer" Dinda menepuk tangan.
"Bantu apaan tuh Din" tanya feri kepada Dinda.
"Aku lagi bantuin temen aku nih mau menangkap basah suami nya yang sedang liburan di sini bersama selingkuhan suaminya dan kebetulan sekali mereka juga nginep di hotel ini," Dinda menarik tangan Resha lalu tersenyum dengan penuh maksud.
"Kok jadi aku sih din" bisik Resha di telinga Dinda.
"Udah tenang aja Res aku ada ide bagus" bisik Dinda juga kepada Resha.
"karena kamu CEO nya pasti kamu punya Dong kunci cadangan kamar" Dinda menunjukkan hasil screenshot bukti bookingan dan pembayaran hotel punya Aldi kepada Feri agar dia percaya "please dong bantuin ya Fer kasian nih dia" Dinda sedikit mengiba dan memohon kepada Feri.
"Sebenarnya hotel ini punya peraturan Din salah satu nya yaitu tidak boleh sembarang kasih kunci cadangan kamar kepada sembarangan orang kalau tidak dalam keadaan darurat karena itu menentang privasi tamu tapi karena ini keadaan darurat aku perbolehkan ya" kata feri.
Dinda sangat senang sekali mendengarnya "yes.. akhirnya dengan sangat mudah aku menjalankan rencana ini Alhamdulillah" kata dinda dalam hati.
Kemudian Feri memanggil staf manager hotelnya "tolong kamu ambilkan kunci cadangan kamar no xxx ya".
Manager itu langsung bergegas melaksanakan perintah yang feri berikan kemudian memberikan kunci tersebut kepadanya.
Dinda, Resha dan feri berangkat menaiki lift dan sampai di lantai 3 kemudian mereka menuju kamar no xxx yang di tempati oleh Aldi dan Lena, jantung Dinda berdegup kencang dan dia mulai tidak bisa menahan dirinya untuk segera memergoki suami dan sang selingkuhan suaminya itu.
Mereka telah sampai tepat di depan kamar no xxx
Sebelum pintu dibuka oleh feri Dinda membaca "bismillahirrahmanirrahim" sambil menutup mata dan pintu pun langsung di buka Feri.
Alangkah terkejutnya mereka.
"Astaghfirullah" Dinda menutup mulut nya dan air matanya pun terjatuh dada nya terasa sangat sesak.
Mereka bertiga disuguhi sebuah pemandangan yang tidak layak untuk dilihat disana terlihat Aldi dan Lena sedang beradegan panas diatas ranjang.
"Mas Aldi...." Teriak Dinda dengan wajah yang sangat merah padam penuh dengan amarah.
Aldi dan Lena sangat terkejut mendengar dan melihat Dinda,Resha dan feri diam di depan pintu sedang menatap mereka.
Langsung saja Lena pun menutupi seluruh badan nya dengan selimut sedangkan Aldi langsung turun dari tempat tidur dan secepat kilat menyambar dan mengenakan pakaian nya.
"Din..Din..Dinda kamu kenapa bisa sampai dan tau aku berada di hotel sini?" Tanya Aldi terbata-bata.
Dinda berlari menghampiri mereka berdua.
"B@Ng**t kamu ya mas kata kamu mau nemenin bos kamu eh ternyata kamu happy-happy nemenin gundik kamu dan berzina dengan nya disini" Dinda lalu menampar pipi Aldi dengan sekuat tenaga "aku udah tulus mengabdi sama kamu menjadi istri yang baik nurut dengan semua perintah kamu dan aku kurang apa mas aku tanya sama kamu aku kurang apa mas..." Dinda menangis sejadi-jadinya.
"Sayang dengarkan dulu penjelasan aku ya please" Aldi mencoba memeluk Dinda.
Dengan sigap Dinda mendorong tubuh Aldi sampai ia terjatuh "nggak Sudi aku dipeluk sama kamu ya mas nggak ada lagi yang perlu kamu jelaskan ke aku, sudah terbukti semua di depan mata ku pengkhianatan kamu mas kamu sudah hancurkan semuanya kamu hancurkan rumah tangga kita" Dinda sangat sedih dan juga ia mengeluarkan semua emosi yang di pendam dalam hatinya.........
"sayang mas mohon maafkan mas ya mas khilaf tolong maafin mas ya sayang" Aldi memohon kepada Dinda.
Dinda berjalan mendekati Aldi "tidak aku terima maaf dari mu mas, kamu tau betapa hancurnya hatiku saat ini melihat semua nya dengan sangat jelas dan tentang kasus perselingkuhan mu ini aku sudah tau sejak lama tapi aku sabar sampai aku melihat langsung dan sekarang aku telah melihat perbuatan zina kamu di depan mata ku aku sudah tidak bisa tahan semua emosi ku aku mohon sama kamu saat ini juga ceraikan lah aku mas talak aku mas" Dinda menangis sesenggukan.
Aldi bersujud di kaki Dinda "mas sayang sama kamu Dinda,mas nggak mau ceraikan kamu".
Dinda menarik nafas panjang " kalau kamu nggak mau ceraikan aku maka aku lah yang akan pergi ke pengadilan agama untuk berpisah dengan kamu.".
Resha merekam semua kejadian itu sedangkan feri hanya diam melihat semua nya.
Dinda berjalan mendekati Lena "sudahkah puas, kamu menghancurkan rumah tangga saya?" Tanya Dinda
Lena hanya diam mematung menundukkan kepalanya.
"Sudah puas kamu menghancurkan semuanya mengambil sesuatu yang bukan seharusnya kamu ambil" Dinda membentak Lena.
Dinda menjambak rambut Lena, lena nampak kesakitan "mulai sekarang kamu bisa lebih puas untuk memiliki nya, silahkan ambil sampah itu, pungut sampah itu aku tidak Sudi menyimpan sampah seperti dia" jambakan Dinda menguat .
Mendengar Dinda menyebut dirinya sebagai sampah Aldi menjadi emosi ia berdiri mendekati Dinda dan ingin menamparnya namun berhasil di hentikan oleh feri
"Kalau kamu coba menampar dia saya akan masukkan kamu ke penjara saya adalah pemilik hotel ini kamu jangan macam-macam disini kalau tidak ingin saya dorong ke dalam penjara" feri mengancam Aldi.
Aldi berusaha meredakan emosi nya dia memalingkan wajahnya.
Dinda melihat ada segelas anggur merah di atas sebuah meja yang terletak di samping tempat tidur Dinda mengambil gelas itu dan menuangkan anggur tersebut ke atas kepala Lena lalu Dinda melepaskan jambakan nya "bukan sampai hanya disini saja sanksi yang akan kalian terima aku kan kasih kalian sanksi sosial yang lebih kejam dari ini kalian tunggu saja ya".
"Dasar wanita j@l@ng" teriak Lena.
Dinda tersenyum pahit "j@l@ng teriak j@l@ng dasar wanita murahan yang nggak tau malu!".
"Dan kamu mas, silahkan tunggu saja surat dari pengadilan yang akan datang nanti, aku harap kamu dengan senang hati menerima surat itu, agar kamu bisa bebas berbuat semaunya kamu" Dinda menatap tajam wajah Aldi.
Rasanya Dinda sangat ingin cepat-cepat keluar dari ruangan itu karena Dinda sudah merasa jijik melihat mereka dan ia takut emosi nya tak terkendali yang nantinya akan menjadi Boomerang untuk nya dengan langkah yang gontai Dinda keluar dari ruangan itu.
Resha ikut menyusul sang sahabat setelah keluar dan melangkah beberapa meter dari kamar itu tangisannya kembali pecah Resha pun memeluk sahabatnya itu
"Tidak ada yang perlu kamu sesalkan Din kamu hebat,kamu kuat tanpa Aldi kamu tetap bisa berdiri tegak lelaki seperti itu tidak pantas untuk di pertahankan lagi" Resha juga ikut menangis.
"Dunia ku runtuh Res, semuanya telah hancur" Dinda menangis.
Feri mengambil handphone nya dan segera menelepon keamanan "Pakai baju kalian sekarang dan kemas semua barang-barang kalian sekarang juga kalian harus keluar dari hotel ini aku akan pulang kan kembali uang kalian".
"Gak bisa gitu dong mas main usir-usir gitu aja" kata Lena.
"Ehh siapa yang suruh kamu manggil saya mas saya nggak kenal kamu ya dari pada saya usir dengan paksa yang akan lebih mempermalukan kalian hayo.. udah cepetan nggak usah banyak omong deh nggak malu apa kalian telanjang begitu saya lihatin begini saja aja malu lihatnya" feri berbalik badan.
Tak lama datang lah beberapa keamanan hotel Feri memberi kode untuk mengusir Aldi dan Lena.
Feri meninggalkan mereka dan mencoba menelfon Dinda
"Hallo,kamu lagi dimana Din?" Tanya Feri "ok baiklah aku akan segera kesana ya"
Feri pergi ke seberang hotel.
Resha dan Dinda kini sedang berada di pantai seberang hotel milik Feri itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Rini Musrini
langsung grebek
keren dinda
2024-01-12
0
Uthie
mending sekalian di viral kan biar dapat sangsi sosial yg tegas 👍😡
juga lapor kan tuhhh ke Perusahaan nya biar 2-2 nya di pecat... hancur sekalian 😡😡
2024-01-01
1
Lilis Ilham
nikah aja sama feri
2023-12-30
0