Selama penerbangan menuju ke bali Dinda terus saja memikirkan nasib bahtera rumah tangganya yang diambang perpisahan.
Dia hanya diam dengan tatapan mata yang kosong mengarah ke luar jendela pesawat
"Apakah semua ini memang rencana mu yang engkau takdir kan untuk hamba mu ini ya Allah?" Katanya dalam hati sesekali ia menitikkan air mata. "Akan aku balas semua pengkhianatan mu terhadap ku mas agar kau tau bagaimana rasa sakitnya hatiku ini" gumam nya dalam hati .
Melihat Dinda seperti itu sebagai seorang sahabat Resha juga ikut merasa sedih
Resha terus memberikan semangat dan support kepada Dinda.
"Kamu wanita kuat wanita hebat tetap terus semangat Din" Resha merangkul pundak Dinda.
Dinda hanya diam melamun dan sorot matanya terus memandang kearah luar jendela pesawat.
Setelah hampir 2 jam penerbangan pesawat yang membawa mereka ke Bali akhirnya tiba dan mendarat dengan selamat.
"Bismillahirrahmanirrahim" kata dinda dalam hati ia kemudian memakai kembali kacamata dan masker nya agar penyamarannya tidak diketahui oleh Aldi dan selingkuhan nya tersebut.
"Kamu sudah booking hotel yang sama dengan mereka untuk kita menginap juga kan?" Tanya Resha sebelum turun dari pesawat.
"Kamu tenang aja res aku udah persiapin semuanya dengan sangat matang" jawab Dinda.
Mereka kemudian turun dari pesawat
"Lihat itu Din..mereka sudah masuk ke dalam taxi sebaiknya kita juga cepat mencari taxi agar tidak ketinggalan sama mereka " kata Resha sambil menunjuk.
Dinda dan Resha kemudian mempercepat langkah kaki mereka namun tiba-tiba saja Dinda secara tak sengaja menabrak pundak seorang pria dan langsung saja Dinda meminta maaf kepada pria tersebut.
"Hmm sorry saya minta maaf saya tidak sengaja karena sedang buru-buru" Dinda menatap pria tersebut.
Sepertinya saja Dinda mengenal pria itu Dinda langsung membuka kacamata dan masker yang ia pakai.
"Iya tidak jadi masalah" kata pria itu sambil tersenyum.
"Feri?" Sebut dinda "maaf kamu beneran Feri kan?" Tanya Dinda memastikan.
Pria itu sepertinya juga mengenal sosok Dinda
"Iya..heyy kamu Dinda kan?" Tanya Feri balik.
Dinda mengangguk sambil tersenyum "ya ampun ternyata setelah sekian lama tidak berjumpa ada banyak banget perubahan pada kamu sekarang ya fer".
"Iya jelas dong Din kalau penampilan ku tetap sama seperti yang dulu nanti nggak ada dong cewe yang doyan sama aku." Senyum feri.
Resha berbisik ke telinga Dinda "siapa dia Din?"
"Res kenalin ini feri sahabat aku waktu di bangku SMK dia ini dulu yang selalu ngebantu aku ngerjain semua tugas di kelas bahkan dia ini sempat aku jadiin guru les aku karena dia jago banget tentang semua pelajaran" Dinda tertawa.
Begitu juga dengan feri "itu karena kamu bisa leluasa ngerjain aku kan".
"Ya iyalah..kalau guru private yang lain mana bisa aku bebas sesuka hati ku mau ngapain aja karena kaku banget nggak asik" Dinda tertawa lagi.
"Eh Din..Din.. jangan sampai lupa ada rencana yang harus kita jalankan loh ini" kata Resha sambil berbisik.
Dinda menepuk dahinya "astaghfirullah iya res hampir saja aku kelupaan maklum lah ya lagi reunian dengan sahabat SMK yang sudah lama tidak bertemu jadinya begini deh hehehe".
"Dasar kamu tuh ya" kata Resha menepuk dengan pelan punggung Dinda.
Dinda berkata kepada feri "Fer..aku duluan ya aku ada urusan mendesak nih jadi harus buru-buru nih sorry ya".
"Oh..Gimana kalau aku yang anterin kalian nih memangnya kalian berdua mau kemana?" Tanya feri.
"Kamu serius hmm Kami mau pergi ke hotel Kuta beach yang ada di kecamatan Kuta itu" jawab Dinda.
"Oh ...Yasudah yuk kebetulan sekali aku juga mau pergi kesana nih"feri kembali tersenyum.
Dinda dan Resha saling pandang dan tertawa.
Dinda menganggukkan kepalanya Dinda dan Resha kemudian berjalan mengikuti feri dari belakang.
"Lumayan lah hemat ongkos taxi" bisik Dinda ke Resha lalu mereka berdua tertawa kecil.
Mereka bertiga berhenti di depan sebuah mobil Tesla model s .
"Yuk silahkan masuk" kata Feri sambil membuka pintu mobil.
"Ini beneran mobil kamu?" Tanya Dinda dengan ragu.
Feri diam sejenak lalu ia tertawa kecil "ini bukan mobil ku ini mobil milik atasan ku" .
"Kamu bekerja sebagai apa emangnya"tanya Dinda kembali.
"Aku bekerja sebagai seorang supir" jawab Feri dengan santai.
"Oh..mau kamu jadi supir atau jadi apapun asalkan halal itu tidak masalah" kata Dinda ia tersenyum sambil memukul pundak Feri.
"Memang dari dulu kebiasaan memukul kamu tidak pernah hilang ya Din sumpah aku beneran kangen sama pukulan kamu" feri tertawa.
"Sini aku hajar aja sekalian kamu katanya kangen" Dinda tertawa.
Feri pun juga ikut tertawa.
Mereka pun masuk kedalam mobil dan langsung berangkat.
Feri melihat ke kaca spion depan "Din.. boleh aku minta nomor handphone atau WhatsApp kamu?" Dan kembali fokus menyetir "sewaktu aku pindah ke Bali setelah kita tamat sekolah aku kehilangan handphone ku alhasil aku juga kehilangan kontak kamu walaupun kita udah tamat aku juga ingin terus memperpanjang persahabatan kita".
"Pantesan aja kamu dihubungi nomornya nggak aktif aku pikir kamu sudah mulai sombong ternyata memang iya sombong beneran" Dinda mengambil handphone yang ada di dalam tas nya.
Feri mengernyitkan dahi "sombong dari mananya maksud kamu?".
"Nomor sahabatnya sendiri aja kagak hapal aku saja hapal nomor handphone kamu" lalu Dinda menyebutkan nomor handphone nya.
"Maklum lah Din isi kepala ku udah penuh dengan pelajaran nggak muat lagi kalau nampung nomor kamu" feri tertawa dan menyerahkan handphone miliknya "aku mana bisa ngetik kamu lihat sendiri aku sedang nyetir".
"Astaghfirullah hehe sorry-sorry " tawa Dinda Dinda mengambil handphone milik feri dan mengcopy paste nomor handphone miliknya "ini sudah aku save".
Feri mengambil kembali handphone nya "thanks ya Din".
Dinda berkata "Ya Ooo sama-sama".
Melihat kedekatan mereka, Resha hanya diam saja dan akhirnya mereka pun tiba di hotel Kuta beach.
Mereka bertiga turun dari mobil "terimakasih banyak ya Fer" kata Dinda sambil memakai kembali kacamata dan maskernya.
"Ya Din sama-sama santai aja" senyum feri menampilkan gigi gingsul nya feri merupakan sosok pria yang manis, maskulin dan juga modis yang mana merupakan sosok idaman para wanita.
Di mata Dinda Feri dari dahulu terkenal sangat baik dan lembut terhadap wanita dia tidak romantis tapi Feri merupakan sosok yang humoris Feri juga pandai memainkan gitar,piano dan juga drum terkadang Dinda merasa heran dengan Feri yang pandai memainkan alat musik tersebut dikarenakan penampilan Feri yang dahulu seperti kutu buku yang nggak gaul.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Rini Musrini
jodoh masa depannya dina nich
2024-01-12
0
Lilis Ilham
lanjutkan
2023-12-30
0
mei puspitasari
jodohin dinda sama feri aja thor
2023-12-29
1