"Bebel!"
Abelia menghentikan langkahnya, gadis itu menegang dengan kedua mata membola mendengar panggilan dari seseorang yang suaranya tak asing. Karena Abel berhenti, Reksa pun ikut berhanti. Pria itu menoleh dan menatap Abel yang sedang panik.
"Ada apa?" selidik Reksa.
"Bebel!" lagi, Abel semakin panik karena suara itu terdengar semakin dekat.
Tatapan Reksa beralih pada seorang wanita yang wajahnya tampak familiar, pria itu mengernyitkan dahi saat menyadari wanita itu berjalan ke arahnya dan Abel.
"Bebel," panggil wanita itu lagi.
Abelia berbalik sambil menggigit bibir bawahnya, gadis itu lalu tertawa hambar saat berhadapan dengan Jovanka. "Haha, aunty," ucap Abel panik.
"Mmm," Jovanka menatap keponakannya penuh selidik, apalagi saat Jovanka menyadari jika tangan Jovanka di pegang oleh seorang pria tampan yang memiliki tubuh tinggi dan kekar. "Siapa dia Bebel?"
Abelia sontak melepaskan diri dari cengkeraman Reksa, sebelum Jovanka mengoceh, Abel lebih dulu menarik Jovanka menjauh. "Bebel akan jelaskan semuanya di rumah. Tolong aunty pergi tanpa banyak bertanya. Please aunty!" bisik Abel setengah memohon, gadis itu begitu panik apalagi saat Reksa terlihat sedang memperhatikan mereka.
25 tahun mengenal Abel, baru kali ini Jovanka melihat keponakannya memohon dengan wajah panik. Meski sangat penasaran, namun Jovanka akan menunggu penjelasan Abel ketika mereka sudah berada di rumah. "Okey, aunty menunggu penjelasanmu! Tolong jelaskan juga kenapa kau menutupi rambut pirang dan mata birumu!"
Abel mengangguk, dia mendorong tubuh Jovanka dengan pelan agar wanita itu segera pergi. "Bye bye aunty!" ucapnya sambil melambaikan tangan. Abel menghela nafas lega saat Jovanka semakin jauh, setelah mengatur nafasnya, dia kembali menghampiri Reksa yang masih setia menunggunya. "Maaf membuat anda menunggu!" ucap Abel seakan dia menyesal.
"Siapa wanita itu? Kenapa dia memanggilmu dengan sebutan Bebel?" cecar Reksa dengan tatapan penuh tanya.
"Ah, dia anak majikan ibuku," Abel mencoba tersenyum untuk menutupi kebohongannya.
"Lalu bagaimana dengan Bebel?"
Abel meneguk salivanya kasar, kerongkongannya tiba-tiba terasa begitu kering. "Itu nama panggilanku sewaktu kecil. Mia Belinda, Bebel!" jelasnya dengan tangan berkeringat.
"Oh. Ayo kita pulang!"
"Ayo!"
Sepertinya malam ini jantung Abel harus bekerja keras, selain karena bertemu dengan Jovanka, Abel juga harus senam jantung karena Reksa memaksa untuk mengantarnya pulang. Selama perjalanan Abel hanya diam dan berdoa dalam hati semoga Mia dan ibunya belum pulang sehingga Reksa tak menaruh curiga padanya.
"Berhenti di depan toko itu tuan," ujar Abel seraya menunjuk sebuah toko yang jaraknya sekitar 100 meter lagi.
Reksa menepikan mobilnya, pria itu menatap sekeliling sebelum akhirnya netranya tertuju pada wajah Abel. "Mana rumahmu?" tanyanya penasaran.
"Yang itu!" Abel menunjuk sebuah rumah sederhana milik keluarga Mia. "Terima kasih tumpangannya tuan!" ucap Abel seraya melepas sabuk pengaman, gadis itu ingin cepat-cepat keluar dari mobil Reksa sebelum jantungnya benar-benar meledak karena cemas.
"Sampai kapan kau akan memanggilku tuan?" ucapan Reksa menghentikan tangan Abel yang hendak membuka pintu. Gadis itu kembali menoleh dan menatap Reksa dengan tatapan yang sukar di jelaskan.
"Apa saya boleh memanggil nama anda?" tanya Abel ragu.
"Aku pikir kita sudah cukup dekat untuk saling memanggil nama. Kau selalu bicara formal padaku, jujur aku sedikit tidak nyaman mendengarnya!"
"Cukup dekat?" batin Abel penuh tanya. Benarkah Reksa menganggap hubungan mereka dekat? Apa artinya Reksa mulai tertarik dengan Mia palsu?
"Kau keberatan?" Reksa membuyarkan lamunan Abel.
Abel tersenyum lebar, bagaimana mungkin dia keberatan sementara semua ini adalah tujuannya, memikat Reksa misinya saat ini. "Kalau begitu aku tidak akan segan lagi, aku akan berbicara santai padamu, Reksa!"
Seutas senyum samar terbit di wajah Reksa, entah apa yang terjadi, dia sangat senang mendengar Abel memanggil namanya. "Hmm, sudah malam. Pulanglah, besok pagi aku akan menjemputmu!"
"Hah?"
BERSAMBUNG..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments