Helaan nafas panjang terus keluar dari mulut Abel, gadis itu tiba-tiba gugup saat dirinya tiba di depan gedung WR Group untuk sesi wawancara. Sebelumnya Abel sangat percaya diri bahwa dia akan di terima di WR Group berbekal identitas Mia, dan entah apa yang terjadi tiba-tiba nyali Abel menciut dan untuk sesaat dia takut jika identitas palsunya terbongkar.
Namun lagi-lagi ambisi dan tantangan dari sang ayah membuat hati nurani Abel tertutup, persetan dengan pemalsuan identitas asalkan dia bisa mendapatkan proyek yang dia inginkan.
"Hay," sapa seseorang dari arah samping.
Abel menoleh dan menatap seorang pria yang berdiri di sebelahnya. "Hallo," sapa Abel kikuk.
"Apa kau juga akan interview di WR Group?" tanya pria berkulit putih itu.
"Ya," singkat Abel.
"Wah kebetulan sekali, aku juga akan interview di WR Group. Aku Cakra," pria itu menyodorkan tangannya ke arah Abel.
Abel menjabat tangan Cakra meski dia sedikit risih karena sebelumnya dia tak pernah bersentuhan dengan orang asing. "Mia," balas Abel memperkenalkan diri.
Cakra tersenyum, setelah jabat tangan mereka terlepas, pria itu memeriksa jam tangannya. "Ayo masuk, sebentar lagi waktu interview di mulai!"
Abel hanya mengangguk, gadis itu lalu mengikuti Cakra masuk ke dalam gedung WR Group. Keduanya menaiki lift menuju lantai 10 dimana wawancara akan di lakukan. Rupanya bukan hanya Abel dan Cakra yang akan melakukan interview, terdapat puluhan calon pekerja yang sedang menunggu giliran interview.
Abel keluar dari ruang interview dengan rasa percaya diri yang penuh, gadis itu yakin dia akan di terima di WR Group karena dia bisa menjawab semua pertanyaan pewawancara dengan baik.
"Bagaimana hasilnya Mia?" tanya Cakra begitu Abel keluar dari ruang wawancara.
"Lumayan," jawab Abel, dia pikir Cakra sudah pergi karena pria itu lebih dulu melakukan interview.
"Semoga kita berdua bisa di terima di sini ya," ucap Cakra penuh harap.
"Ya!"
Abel lalu meninggalkan Cakra, namun siapa sangka jika pria itu justru mengekorinya.
"Mau makan siang bersama?" tanya Cakra seraya mengimbangi langkah Abel.
"Aku ada urusan, maaf," tolak Abel secara langsung.
"Apa aku boleh minta nomor handphonemu?"
Abel menghela nafas berat, kenapa pria itu sangat cerewet. "Tidak!" lagi-lagi penolakan yang Abel berikan.
"Hmm, padahal aku ingin berteman denganmu!"
Tiba-tiba Abel menghentikan langkahnya, gadis itu menatap lurus dimana seorang pria yang amat dia kenal sedang berjalan ke arahnya. Cakra yang mengekori Abel pun sontak ikut berhenti dan mengikuti arah pandang Abel.
"Tuan Reksa," pekik Abel dengan wajah yang di buat terkejut.
"Kakak," ujar Cakra bersamaan.
Abel sontak menoleh mendengar Cakra memanggil Reksa dengan sebutan kakak. Abel seketika teringat dengan drama perebutan kekuasaan antara pewaris WR Group. "Mungkinkah dia adik tiri Reksa?" batin Abel penuh tanya. Abel lalu menatap Cakra penuh selidik. "Kau mengenal tuan Reksa?" tanya Abel demi menjawab rasa penasarannya.
"Dia kakakku," jawab Cakra sambil berbisik di telinga Abel.
Rupanya dugaan Abel benar, gadis itu lalu beralih kepada Reksa yang tengah menatapnya dan Cakra dengan tajam. "Apa yang tuan Reksa lakukan disini?" tanya Abel meski dia sendiri sudah tau jawabannya.
"Kau tidak tau kalau dia adalah..."
"Tutup mulutmu!" potong Reksa sebelum Cakra melanjutkan kalimatnya. Reksa lalu menoleh dan memberi kode kepada Rey agar mendekat. "Bawa pemuda tak berguna itu ke ruang meeting!"
"Baik tuan!"
Abel bisa merasakan aroma permusuhan di antara kedua pria itu. "Dia benar adik anda?" Tanya Abel.
"Apa yang kau lakukan di sini?" bukannya menjawab, Reksa justru mengalihkan topik pembicaraan mereka.
"Interview. Bagaimana dengan anda?"
"Aku bekerja di sini!"
"Benarkah?"
"Hem!"
"Wah, di departemen mana anda bekerja tuan?"
"Pemasaran!"
Abel hanya mengangguk-anggukan kepalanya, seandainya dia tidak mengetahui latar belakang Reksa, dia pasti akan percaya jika Reksa bekerja sebagai tim pemasaran. "Aktingmu lumayan juga!"
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Yusi Lestari
hahaha sama2 tukang bohong🤣🤣🤣tp bedanya Reksa bohong demi menutupi jati dirinya agar gak diketahui orang lain kalau Abel berbohong demi memuluskan obsesinya
2023-12-28
0