Seperti janjinya Abel mengajak Cakra makan malam bersama di sebuah restoran yang cukup terkenal di ibu kota, keduanya berangkat secara terpisah dan bertemu di restoran. Abel melambaikan tangan saat melihat Cakra berjalan ke arahnya, pria itu tampak tersenyum dan mempercepat langkahnya.
"Maaf aku terlambat, jalanan sangat padat," ucap Cakra karena dia telah beberapa menit dari waktu yang di janjikan.
"It's okay, aku juga baru sampai kok. Ayo masuk!"
Keduanya lalu masuk dan di antar pelayan menuju meja mereka karena sebelumnya Abel telah melakukan reservasi. Sambil menunggu makanan mereka, keduanya berbincang mengenai pekerjaan.
"Aku dengar WR Group akan membangun Resort baru di Bali ya?" ucap Abel membuka percakapan, siapa tau dia mendapat informasi dari Cakra tentang pembangunan tersebut.
"Ya. Tapi CEO WR Group sangat rewel dalam memilih kontraktor, sampai sekarang mereka belum memutuskan perusahaan mana yang akan bekerja sama bersama mereka," jawab Cakra seolah dia tau segalanya.
"Mungkin CEO WR Group memiliki kriteria tertentu?" pancing Abel.
"Mungkin, padahal J&J Company juga mengajukan proposal kerja sama, tapi di tolak oleh CEO WR Group!"
"Kriteria CEO WR Group pasti sangat tinggi, sekelas J&J Company saja sampai di tolak!"
"Dia itu aneh, katanya semua proposal yang di ajukan tidak menarik perhatiannya!"
"Kau sepertinya sangat mengenal CEO WR Group ya?" Abel menatap Cakra dengan tatapan serius, dia ingin tau jawaban apa yang akan Cakra berikan.
Cakra tersenyum kikuk. "Aku mendengar dari rekan kerjaku!"
Obrolan mereka terjeda karena pesanan datang, Abel sebenarnya masih ingin mencari informasi dari Cakra, namun dia berusaha menahan diri agar Cakra tidak menganggap dirinya aneh.
"Mm, sebelum makan boleh aku mengambil gambar untuk aku upload di halaman blog ku?" tanya Cakra meminta izin kepada Abel.
"Tentu saja!"
Cakra lalu mengambil gambar makanan yang berada di atas meja, lalu diam-diam pria itu mengambil foto Abel tanpa izin. "Ayo makan!"
"Hem!"
Selesai makan Cakra mengajak Abel jalan-jalan di pusat perbelanjaan, Abel menyetujuinya karena gadis itu juga belum ingin pulang. Tanpa Abel sadari selama berjalan bersama Cakra mengambil fotonya beberapa kali.
"Kau tidak ingin belanja?" tanya Cakra seraya menoleh dan menatap Abel.
"Tidak!"
"Kenapa? Biasanya wanita suka belanja?"
"Karena aku bukan wanita biasa," kelakar Abel sambil tertawa.
Melihat tawa Abel yang mengembang sempurna membuat Cakra semakin terkesima, baru kali ini dia melihat Abel tertawa lepas. "Kau sangat cantik saat tertawa," puji Cakra tulus.
Abel menarik tawanya, namun gadis itu tak memberikan komentar apapun sampai akhirnya mereka pulang.
Foto-foto yang Cakra ambil saat bersama Abel langsung dia upload di halaman blog pribadinya, dia juga mengunggah beberapa foto Abel yang sebelumnya sudah dia edit sedemikian rupa agar wajah Abel tak terekspose.
Meski demikian Reksa langsung mengenali gadis dalam foto tersebut, awalnya pria itu hanya iseng membuka blog milik adik tirinya, siapa sangka dia malah menemukan foto Abel di sana. Kedua tangan Reksa terkepal, dia tak suka melihat Abel dan Cakra semakin dekat.
Reksa meraih ponselnya, pria itu lalu menghubungi Abel untuk memastikan apakah gadis itu masih bersama Cakra atau tidak.
"Hallo, ada apa?" ucap Abel begitu panggilan tersambung.
"Kau dimana?" Reksa bertanya tanpa basa basi lagi.
"Aku di rumah? Ada apa?"
"Setengah jam lagi aku tiba di rumahmu, keluarlah!"
"Hah?"
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments