Reksa Waranggana

"Sial!"

Abel menggeram kesal, gadis cantik itu melempar proposal kerja sama yang di tolak oleh WR Group. Proposal yang kini tergeletak di atas lantai itu merupakan proposal ketiga yang Abel ajukan ke WR Group. Abel telah menghabiskan banyak waktunya untuk menyusul proposal itu semenarik mungkin, namun sialnya pihak WR Group sama sekali tak tertarik.

"Sudahlah, menyerah saja. Apa salahnya memulai dari bawah bersama kami!"

Dengan gerakan spontan Abel menoleh ke arah suara, mata birunya menatap tajam seorang pemuda yang tengah duduk sambil menikmati sekaleng bir. Pemuda itu seketika merinding, tatapan Abel seolah dapat membunuh apapun yang ada di hadapannya.

"Lebih baik kau diam jika kau tidak bisa membantuku JV!" Abel menggertak saudara sepupunya. Gadis itu kembali duduk sambil memijat pangkal hidungnya. Dia tak akan menyerah seperti yang di katakan JV, dia pasti akan berhasil mendapatkan proyek tersebut dan membuktikan kepada ayahnya jika dia mampu meneruskan perusahaan.

Lamunan Abel terusik saat pemuda berambut pirang memungut proposalnya, pemuda itu juga membaca proposal tersebut dengan seksama. "Cukup bagus," puji pemuda itu seraya mengangguk-anggukan kepala.

"Cukup bagus?" ulang Abel seraya menatap pemuda yang sedikit mirip dengannya. "Seleramu mirip WR Group, jelas-jelas proposal itu sangat menarik dan jelas!" sambung Abel kesal.

Pemuda itu menghela nafas panjang, dia lalu meletakan proposal di atas meja. "Percaya diri itu perlu Bel, tapi kau juga harus mendengarkan pendapat orang lain. Sudah tiga kali mereka menolak proposal bisnismu, berarti memang ada yang kurang dari proposalmu itu!"

Kedua tangan Abel terkepal hingga kuku panjangnya menusuk kulit, gadis itu semakin geram. "Apa kau bisa mencari letak kekurangannya Van?" tanya Abel dengan tatapan berkilat amarah.

Pemuda yang di panggil Van itu hanya bisa tersenyum hambar. "Aku kan bukan WR Group jadi aku tidak tau apa yang kurang dari proposalmu itu!"

"Dasar bodoh!" maki Abel dengan kejam.

"Ck, jaga bicaramu Bel, biar muda begini aku adalah uncle mu!" sahut Van seraya bertolak pinggang.

Abel memutar bola matanya malas, sejak dulu Van selalu memanfaatkan statusnya setiap kali mereka berselisih. "Dari pihak dady kau tetaplah adikku! Kau dan JV juga lebih muda dariku, jadi kalian tidak boleh kurang ajar padaku!"

"Sudah Van, jangan bicara lagi atau Abel akan memakanmu hidup-hidup!" kelakar JV sambil menahan tawa.

Van lalu duduk di sebelah JV, dia meraih sekaleng bir yang di berikan JV kepadanya. Kedua pemuda itu memperhatikan Abel yang sedang mondar-mandir sambil berkacak pinggang.

"Apa yang sebenarnya dia inginkan?" tanya Abel pada dirinya sendiri.

"Tanyakan langsung kepada CEO WR Group!" sahut JV dengan santainya.

Abel dan Van seketika menoleh dan menatap JV dengan tatapan yang sukar di jelaskan, sementara JV memasang wajah tanpa dosa saat di tatap oleh kedua saudaranya itu. "Saat kau ingin tau keinginan seseorang bukankah kau harus bertanya kepada orang tersebut!" ujar JV dengan polos.

Van reflek memukul kepala bagian belakang JV, dia merasa ucapan JV sangat tidak masuk akal. "Ck, jangan konyol. Abel saja tidak mengenal CEO WR Group itu. Kalaupun kenal, tidak mungkin CEO WR Group membocorkan informasi bisnis!" ujar Van kesal.

"Kalau begitu kenalan dulu, siapa tau kecantikan Abel membuat Reksa membuka rahasia bisnisnya!" JV masih tak mau kalah meski kepalanya terasa sakit karena di pukul oleh Van.

"Reksa?" sahut Abel seraya menatap JV.

"Hem, CEO WR Group yang terkenal kepiawaiannya dalam berbisnis!"

Abel tampak tertarik dengan topik pembicaraan tersebut, dia lalu menghampiri JV dan duduk di samping sepupunya itu. "Bukankan WR Group di pimpin oleh tuan Wiranggana?" tanya Abel dengan tatapan menyelidik.

"Oh come on sister, pantas saja mereka tidak melirik proposalmu, kau bahkan tidak tau siapa pimpinan mereka sekarang. Tuan Wiranggana sudah mundur sebagai CEO sejak tiga tahun yang lalu, kepemimpinannya lalu di ambil alih oleh putra sulungnya, Reksa Waranggana!" jelas JV dengan serius.

"Lalu kenapa tidak ada berita apapun tentang pengangkatan CEO baru WR Group?" Abel semakin di buat penasaran.

"Rumornya terjadi perebutan kekuasaan antara Reksa dan adik tirinya sehingga WR Group membungkam semua media tentang pengangkatan Reksa sebagai CEO WR Group," sambung Van tak mau kalah.

"Cukup menarik," gumam Abel seraya menjentikkan kuku-kuku jarinya, gadis itu lalu tersenyum misterius, padahal sebelumnya wajahnya begitu muram dan tampak menakutkan. "JV, aku memiliki tugas untukmu!" ucap Abel seraya menatap JV.

JV menoleh ke arah sepupunya, pemuda itu merasa aneh melihat perubahan ekspresi wajah Abel. "Tugas apa?" tanyanya setengah takut.

"Bawakan informasi tentang Reksa sedetail mungkin!" titah Abel.

"Kenapa kau tiba-tiba menginginkan informasi tentang Reksa?" Van bertanya seraya menatap Abel, dia penasaran apa yang sedang Abel rencanakan.

"Aku hanya ingin tau kenapa pria itu selalu menolak proposal bisnisku!" jawab Abel seraya mengangkat sudut bibirnya.

JV dan Van saling bersitatap, keduanya masih belum tau isi kepada gadis cantik yang duduk di sebelah mereka. Namun sebagai saudara yang baik, JV dan Van memutuskan untuk membantu Abel, mereka mencari informasi pribadi Reksa sedetail mungkin meski hal tersebut tidaklah mudah. Mereka rela mengeluarkan banyak uang demi mendapatkan informasi tentang CEO WR Group yang jarang tersorot oleh media.

Setelah mendapatkan apa yang Abel mau, JV dan Van menemui Abel di mansion keluarga Janzsen, keduanya langsung menuju kamar Abel sesuai perintah.

"Bagaimana?" Abel langsung menodong kedua saudaranya tanpa menyuruh mereka duduk terlebih dahulu.

"Setidaknya biarkan kami duduk dulu," sahut Van seraya duduk di sofa yang berada di sudut kamar.

Abel sangat tak sabaran, namun gadis itu mencoba bersabar dan menyusul kedua pemuda itu duduk. "Jadi bagaimana JV? Apa kau membawakan apa yang aku mau?" tagihnya lagi, namun kali ini suaranya terdengar lebih lembut.

JV lalu mengeluarkan sebuah dokumen dari dalam jasnya dan memberikannya kepada Abel. "Hanya itu yang kami dapatkan. Sepertinya Reksa tidak suka kehidupan pribadinya tersorot oleh media!"

Abel lalu membuka dokumen tersebut dan mulai membacanya.

Reksa Waranggana, pria berusia 29 tahun yang kini menjadi CEO WR Group menggantikan posisi ayahnya. Meski usianya masih terbilang muda, namun Reksa di kenal sebagai pembisnis yang handal. Tiga tahun di bawah kepemimpinan Reksa, WR Group mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Namun di balik kesuksesannya memimpin perusahaan, Reksa di sebut-sebut antisosial karena dia tidak pernah datang ke acara apapun termasuk jamuan bisnis bersama clientnya. Selain itu, Reksa juga di gosipkan sebagai sesuka penyuka jenis karena sampai detik ini dia tak pernah terlihat dekat dengan seorang wanita pun. Satu-satunya orang yang selalu terlihat bersama Reksa adalah asistennya, Reynald Anggara.

Seorang wartawan gosip pernah mengikuti Reksa secara diam-diam, namun wartawan tersebut tak menemukan apapun selain aktivitas Reksa yang selalau terulang. Pukul tujuh pagi Reksa keluar dari kediamannya, sebelum tiba di kantor pria itu akan mampir ke sebuah restoran untuk sarapan. Tepat pukul sembilan malam Reksa meninggalkan perusahaan, dan di perjalanan pulang dia akan mampir ke sebuah kedai kecil untuk makan malam. Kegiatan tersebut terus terulang selama seminggu wartawan gosip itu mengikuti Reksa, sampai akhirnya wartawan itu menyerah dan membuat berita jika Reksa adalah seorang Gay karena hanya Reynald yang selalu terlihat bersama Reksa.

Abel menghela nafas kasar begitu selesai membaca informasi yang di berikan oleh JV. Setelahnya dokumen itu kembali melayang di udara dan JV mendapat tatapan maut dari gadis bermata biru itu. "Aku menyuruhmu mencari informasi pribadi bukan gosip murahan seperti itu!" maki Abel dengan kesal.

"Kalau begitu kau saja yang mencari tau informasi tentang Reksa!" sahut JV yang ikut merasa kesal karena Abel tidak menghargai kerja kerasnya.

"Apa boleh buat, aku memang harus bertindak sendiri. Kalian berdua tidak bisa di andalkan!"

"Apa maksudmu dengan bertindak sendiri Bel?" tanya Van dengan tatapan curiga.

Sudut bibir Abel terangkat, menciptakan sebuah senyuman licik di wajah cantik itu. "Reksa Waranggana, mari kita lihat sampai kapan kau akan menolak proposal bisnisku!"

BERSAMBUNG...

Episodes
1 Ambisi seorang gadis muda
2 Reksa Waranggana
3 Rencana Abelia
4 Langkah awal
5 Calon Artis
6 Pertemuan yang di rencanakan
7 Pekerja paruh waktu
8 Bertemu Cakra
9 Tantangan
10 Hari pertama bekerja
11 Tipe idaman
12 Menggoda
13 Dinner
14 Siapa dia?
15 Tertekan
16 Hari apes
17 Cara mengusir yang mendebarkan
18 Dua nama Mia
19 Perasaan suka atau bukan?
20 Mulai cemburu
21 Suka
22 Tidur bersama
23 Kau milikku
24 Ingat tujuanmu Abelia!
25 Pagi pertama setelah bersama
26 Aku tidak suka kebohongan
27 Perasaan aneh
28 Kehangatan seperti apa?
29 Pengakuan cinta
30 Dilema
31 Benci di tinggalkan
32 Pengakuan Cakra
33 Gara gara cemburu
34 Cerita masa lalu
35 Ajakan menikah
36 Kembali fokus
37 Gagal atau pergi
38 Menyadari perasaan
39 Melepas rindu
40 Pengunduran diri Josh
41 Terkuaknya sebuah fakta
42 Kekecewaan
43 Kehilangan
44 Menggila
45 Di pecat
46 Benci tapi cinta
47 Pertemuan antar dua CEO muda
48 Mencintai secara ugal-ugalan
49 Dijodohkan
50 Galau
51 Provokasi
52 Keputusan Reksa
53 Kecelakaan
54 Abelia mengandung
55 Kritis
56 Bertaruh apapun demi Abelia
57 Rapuh
58 Memohon
59 Kejelasan status
60 Lamaran yang tertunda
61 Menikah
62 Aku akan menafkahimu
63 Suami siaga
64 Pergantian posisi
65 Reksa menghilang
66 Pencarian
67 Kabar kematian
68 Apa yang terjadi?
69 Saksi dan bukti
70 Awal kehancuran
71 Sidang pertama
72 Merajuk
73 Sidang putusan
74 Ending...
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Ambisi seorang gadis muda
2
Reksa Waranggana
3
Rencana Abelia
4
Langkah awal
5
Calon Artis
6
Pertemuan yang di rencanakan
7
Pekerja paruh waktu
8
Bertemu Cakra
9
Tantangan
10
Hari pertama bekerja
11
Tipe idaman
12
Menggoda
13
Dinner
14
Siapa dia?
15
Tertekan
16
Hari apes
17
Cara mengusir yang mendebarkan
18
Dua nama Mia
19
Perasaan suka atau bukan?
20
Mulai cemburu
21
Suka
22
Tidur bersama
23
Kau milikku
24
Ingat tujuanmu Abelia!
25
Pagi pertama setelah bersama
26
Aku tidak suka kebohongan
27
Perasaan aneh
28
Kehangatan seperti apa?
29
Pengakuan cinta
30
Dilema
31
Benci di tinggalkan
32
Pengakuan Cakra
33
Gara gara cemburu
34
Cerita masa lalu
35
Ajakan menikah
36
Kembali fokus
37
Gagal atau pergi
38
Menyadari perasaan
39
Melepas rindu
40
Pengunduran diri Josh
41
Terkuaknya sebuah fakta
42
Kekecewaan
43
Kehilangan
44
Menggila
45
Di pecat
46
Benci tapi cinta
47
Pertemuan antar dua CEO muda
48
Mencintai secara ugal-ugalan
49
Dijodohkan
50
Galau
51
Provokasi
52
Keputusan Reksa
53
Kecelakaan
54
Abelia mengandung
55
Kritis
56
Bertaruh apapun demi Abelia
57
Rapuh
58
Memohon
59
Kejelasan status
60
Lamaran yang tertunda
61
Menikah
62
Aku akan menafkahimu
63
Suami siaga
64
Pergantian posisi
65
Reksa menghilang
66
Pencarian
67
Kabar kematian
68
Apa yang terjadi?
69
Saksi dan bukti
70
Awal kehancuran
71
Sidang pertama
72
Merajuk
73
Sidang putusan
74
Ending...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!