Di sebuah ruangan yang ukurannya cukup luas, Cakra duduk di salah satu kursi kosong, pria yang kini berusia 25 tahun itu sedang menunggu kakak tirinya yang sebentar lagi pasti akan datang dengan wajah mencekam. Dan benar saja, dalam hitungan detik Reksa masuk dengan tatapan berkilat amarah, belum lagi rahang yang mengatup membuat pria itu tampak menakutkan.
"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Reksa tak bersahabat.
"Interview kerja kak!" Cakra menjawabnya dengan santai.
"Bukankah aku sudah melarangmu bekerja di sini!" Reksa berujar dengan suara meninggi.
Cakra memainkan kursi yang dia duduki, pria itu seolah tak memperdulikan amarah kakak tirinya yang sedang meluap. "Aku tidak akan meminta jabatan padamu kak, aku akan memulainya dari bawah seperti karyawan yang lain!"
"Memulai dari bawah?" Reksa tertawa dengan mimik yang mengerikan. "Aku pikir aku akan percaya setelah apa yang terjadi tiga tahun lalu?"
"Kau rupanya sangat pendendam ya?" Cakra beranjak dari duduknya, pria itu berdiri mensejajari Reksa dan dengan berani membalas tatapan kakak tirinya. "Apa kau begitu takut padaku kak? Apa keberadaanku sangat mengancammu? Bagaimana kalau kau lihat dulu seperti apa kinerjaku, setelah itu kau bisa memutuskan apakah aku layak untuk kau takuti atau tidak!" ujar Cakra dengan nada menantang.
Urat-urat leher Reksa semakin mencuat, pria itu semakin murka karena Cakra sedang menabuh genderang perang. "Kau sedang menantangku? Baiklah, aku akan memberimu waktu setengah tahun. Jika kau tidak berguna untuk perusahaan maka aku akan membuangmu!" Reksa menerima tantangan Cakra, dia juga ingin tau seperti apa kemampuan Cakra sehingga dia bisa lebih hati-hati dengan adik tirinya. "Dan satu hal lagi, aku bukan kakakmu! Jadi jangan pernah mengatakan omong kosong di kantor ini!"
Cakra menatap kepergian Reksa dengan senyuman samar, entah apa yang ada di dalam pikiran pria itu, namun tampaknya Cakra sangat senang mendapat tantangan dari Reksa, dia ingin membuktikan kepada Reksa jika dia bukanlah pria yang mudah di kalahkan.
Rey mengekori Reksa menuju ruangannya, asisten itu tak habis pikir kenapa atasannya membiarkan Cakra bekerja di WR Group. "Jadi apa rencana anda sekarang tuan?" tanya Rey penasaran. Meski cukup terkejut dengan keputusan Reksa, namun Rey yakin jika Reksa memiliki rencana.
"Semakin dekat dengan musuh maka semakin besar peluang untuk mengetahui kelemahannya!" jawab Reksa dengan suara datar. Setibanya di ruangan, Reksa membuka dokumen berisi data diri Mia, sejak tau Mia melamar di WR Group, Reksa menyuruh Rey untuk memisahkan surat lamaran pekerjaan milik Mia.
"Mia Belinda," Reksa mengeja nama yang tertulis di atas selembar kertas yang di ikuti oleh biodata lengkap milik Mia. "Hmm, sepertinya dia lulusan terbaik di kampusnya. Nilainya sangat memuaskan. Dia lulus dari kampus yang cukup bergensi dengan nilai yang hampir sempurna, tapi kenapa dia kesulitan mencari pekerjaan?" gumam Reksa yang semakin penasaran dengan Mia. Setelah membaca biodata Mia, Reksa lalu menyuruh Rey datang ke ruangannya.
"Ada apa tuan?" tanya Rey dengan sopan.
"Hubungi pihak HRD untuk menerima pelamar bernama Mia Belinda dan Cakra Waranggana!" titah Reksa seraya menatap foto yang tertempel di lembar biodata Mia.
"Baik tuan!"
"Satu lagi, jangan biarkan mereka bekerja di departemen yang sama! Dan untuk Cakra, taruh dia di departemen keuangan!"
Rey cukup terkejut karena Reksa akan menempatkan Cakra di dapartemen keuangan. "Anda yakin?"
"Hem. Kita lihat apa dia akan bertahan lama!"
BERSAMBUNG.
Maaf gays aku gak up beberapa hari karena aku abis kena musibah, bapak mertuaku baru saja berpulang.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
🌻⃟5€k€c€wA!Tu🌞⃠
Makin Seru Kk
DinDut Itu Pacarku Mampir
2024-01-07
0
🌻⃟5€k€c€wA!Tu🌞⃠
Turut berdukacita Ry
2024-01-07
0
Yusi Lestari
turut berduka cita ya thoorrr semoga beliau ditempatkan ditempat yg terbaik di sisiNya dan keluarga diberikan kekuatan serta keikhlasan🤲tetap semangat authoorrr
2024-01-02
0