Menaklukkan hati Valen

Valen sangat terkejut ketika dua orang yang wajahnya sama berada dalam satu kamar dengannya.

"Gadis, ini benar Kamu?" Tanya Valen pada Gadis, ketika itu Gadis baru saja turun dari tempat tidurnya.

"Kalau aku bukan Gadis, aku tidak mungkin tidur disini." Gadis berusaha meyakinkan Valen.

"Lalu kamu siapa?" Valen menatap Dara, ia tidak mengerti, kenapa wajah Dara bisa sangat mirip dengan Gadis.

"Aku Dara, Saudara kembar Gadis." Ucap Dara, wanita itu tidak berani menatap Valen. ada rasa bersalah dalam hatinya karena ia sudah membohongi Valen.

"Apa??" Untuk sesaat Valen memejamkan matanya, kepalanya tiba tiba saja berdenyut. ia amat shock mendengar penjelasan Dara.

"Lalu siapa yang menikah denganku?" Valen memijat pelipisnya.

"Aku.." Gadis tersenyum manis pada Valen, namun senyum itu menghilang saat ia melihat tatapan dingin Valen.

"Dara.. apa ini pertama kalinya kita bertemu?" Valen tampak ingin memastikan sesuatu.

"Tidak, Sebelumnya kita pernah bertemu. Saat kamu memaksa aku pulang, Kita juga pernah nonton bareng." Dara berkata jujur, ia tidak ingin berbohong lagi

Cerita Dara membuat Valen mengerti, kenapa perasaannya berubah rubah. Ternyata wanita yang membuat jantungnya berdebar dan wanita yang ingin ia sentuh adalah Dara bukan Gadis.

"Kalian sudah menipuku." Valen menjadi marah, ia merasa dipermainkan.

"Valen, kita tidak bermaksud membohongi kamu. Waktu itu, kamu sendiri yang mengira aku adalah Gadis." Dara mencoba membela diri meskipun ia tidak tahu, itu tidak ada gunanya. sorot mata Valen yang tajam bagai pisau membuatnya yakin kalau Valen sangat marah.

"Kamu bisa bilang, kamu itu Dara bukan Gadis." Valen tetap menyalahkan Dara.

"Percuma, kamu tidak akan percaya. Sebenarnya kesokan harinya aku ingin pergi, tapi aku tidak tega meninggalkan papaku." Dara berharap Valen mau memakluminya.

"Cukup Dara... aku tidak mau mendengarkan omong kosongmu. Kamu punya waktu untuk menjelaskan padaku, kalau aku tidak percaya. kamu bisa mempertemukan aku dengan Gadis." Hardik Valen penuh emosi.

"Valen, sebenarnya kamu ini kenapa? Kenapa kamu semarah ini? Sekarang Kita sudah memberi tahu kamu yang sebenarnya, lalu apa lagi masalahnya?" Gadis merasa sikap Valen terlalu berlebihan, laki laki itu terlalu membesar besarkan masalah yang menurut Gadis sepele.

"Gadis, kamu dengar sendiri? Aku pernah mengantar Dara pulang, aku juga pernah nonton dengan Dara."

Valen masih terlihat emosi, Dalam hati ia berkata.

Aku dan Dara bahkan hampir saja melakukan malam pertama.

"Cuma itu, lalu kenapa kamu marah? atau jangan jangan kamu jatuh cinta sama Dara dan kamu menyesal menikah denganku?" Mata Gadis berkaca kaca, dengan sekuat tenaga ia menahan air matanya agar tidak jatuh.

Pertanyaan Gadis membuat Valen diam, laki laki cerewet itu tiba tiba saja berubah seperti orang bisu.

"Aku tidak tahu." Setelah Beberapa saat terdiam Valen akhrinya buka suara, hanya itu kalimat yang Valen katakan.

Valen kemudian keluar dari kamar itu, ia membanting pintu dengan keras. membuat Dara dan Gadis kaget.

"Gadis, kamu yang sabar ya... harusnya Valen tidak bersikap seperti itu." Dara mengusap usap punggung Gadis.

"Aku salah Dara, aku salah. seharusnya aku tidak pulang, seharusnya aku tidak menikah dengan Valen karena dari dulu dia membenciku." Gadis menangis membuat Dara merasa iba padanya.

Gadis maaf, Maaf aku sudah membiarkan suamimu menyentuhku. Harusnya sejak awal aku menolaknya dan menghindarinya.

Dara hanya bisa mengatakan itu dalam hati, dengan wajah yang sendu ia memeluk Gadis. Tanpa terasa air mata membasahi pipi Dara.

"Ini sudah malam, aku pulang dulu." Dara berpamitan sambil melepaskan pelukannya pada Gadis.

"Kamu tidak apa apa? Malam malam begini pulang sendiri." Gadis mengkhawatirkan Dara, ia takut ada orang jahat yang mengganggu Dara dijalan.

"Aku tidak apa apa? jangan khawatir. aku ini bisa berkelahi." Ucap Dara membanggakan diri, Gadis yang semula sedih menjadi tersenyum.

"Iya... iya.... aku tahu." Gadis akhirnya membiarkan Dara pergi.

Dara keluar dengan jantung berdebar debar, ia takut bertemu dengan Valen. Dara tidak tahu harus bersikap apa pada Valen, rasanya ia malu jika mengingat apa yang telah ia lakukan bersama Valen.

Dara membiarkan saja, saat Valen menyentuh dirinya. Padahal Valen bukanlah suaminya. Sedangkan Valen, Laki laki itu tidak tahu apa apa ketika ia menyentuh Dara. Kalau ingat kejadian itu, Dara benar benar malu.

Dara melangkahkan kakinya dengan tergesa gesa sampai tanpa sengaja Dara terpeleset, Dara terjatuh dan ia merasa kesakitan.

"Aww...." Dara mengeluh kesakitan.

Dara baru saja ingin bangun ketika Valen mengulurkan tangannya, Dara mendongakan kepalanya. Dilihat Valen sedang tersenyum sambil mengulurkan tangannya.

"Ayo bangun." Valen ingin membantu Dara berdiri.

Karena merasa kesulitan untuk bangun mau tidak mau Dara menerima bantuan dari Valen, Dara memegangi tangan Valen.

Valen lalu menarik tangan Dara hingga Dara berdiri.

"Terima kasih." Dara memalingkan pandangan matanya ketika pandangan matanya bertemu dengan mata Valen.

Dara sebenarnya ingin buru buru keluar dari ruangan itu, tapi Valen mencegahnya.

"Tunggu! Dara, apa kamu tidak ingin mengatakan sesuatu padaku?" Valen melangkah, Ia semakin mendekati Dara hingga Dara berjalan mundur dan tersudut didinding.

"Kamu.. mau apa lagi?" Dara sangat gugup. ia menunduk, Ia masih tak berani menatap Valen.

"Dara, katakan padaku. Apa kamu senang? waktu aku menyentuhmu? Apa kamu menikmatinya sentuhanku?" Valen menyentuh wajah Dara dengan satu jarinya.

Pertanyaan Valen membuat Dara merinding, kenapa Valen menanyakan sesuatu yang sangat pribadi seperti itu?

"Maaf Valen, ini sudah malam. Aku harus pulang, Aku tidak punya waktu untuk menjawab pertanyaan konyolmu itu." Dara menepis tangan Valen, walaupun dalam hati ia senang disentuh oleh Valen.

Dara kemudian mendorong dada Valen, dengan gerakan cepat ia berlari keluar dari apartemen Valen. Dara memegangi dadanya, jantungnya kembali berdetak lebih kencang.

Valen tersenyum sinis sambil memandang kepergian Dara, entah mengapa ia melupakan kemarahannya begitu saja.

Valen membalikan tubuhnya, laki laki itu kaget karena Gadis sudah berdiri dibelakangnya.

"Gadis, sejak kapan kamu berdiri disitu?" Valen takut Gadis mendengar pembicaraannya dengan Dara. Valen memang membenci Gadis, tapi bagaimanapun Gadis adalah istrinya.

"Aku baru keluar dari kamarku. Valen, aku lapar. aku mau makan." Gadis mendadak melingkarkan tangannya dilengan Valen membuat Valen jadi serba salah.

"Lepas, jangan dekat dekat." Valen ingin menepis tangan Gadis, tapi melihat wajah Gadis yang sedih ia jadi tak tega.

"Kamu itu seorang istri. Kalau kamu lapar,Kamu masak saja. Sekalian masak buat aku. aku juga lapar." Cibir Valen.

"Tapi aku cape." Suara manja Gadis, terdengar lembut ditelinga Valen.

"Ya sudah, biar aku pesan makanan." Valen jadi kesal sendiri.

"Makasih sayang."

Mendengar Gadis mengucapkan kata sayang, hati Valen jadi tersentuh.

"Apa katamu? coba ulangi lagi."

"Kamu itu suami aku, jadi mulai sekarang aku akan memanggil kamu SAYANG."

Valen langsung terbatuk mendengar kata kata Gadis. Valen tidak menyangka, Wanita yang ia kira lugu dan pemalu ternyata bisa juga merayu. Bahkan Valen sedikit tersanjung dengan sikap manja Gadis

"Terserah, aku mau pesan makanan dulu." Valen menepis tangan Gadis yang masih melingkar dilengannya. laki laki itu berjalan cepat cepat, ia meninggalkan Gadis sendirian.

"Valen, aku tidak tahu apa yang kamu rasakan pada Dara? tapi, aku ini istrimu. Aku akan berjuang untuk merebut hatimu."

Gadis sudah bertekad ia ingin mengambil hati Valen, ia ingin Valen jatuh cinta padanya.

Sebelum menikah dengan Valen, Gadis memang sempat bertanya pada ayahnya. bagaimana caranya? membuat seorang pria jatuh cinta.

Ayah Gadis mengatakan bahwa salah satu cara menaklukkan hati pria adalah dengan bersikap manja, banyak laki laki yang suka dengan wanita yang manja. Dengan bersikap manja laki laki akan merasa dibutuhkan dan laki laki itu akan merasa senang.

Hari itu gadis mempraktekan apa yang ayahnya katakan. Benar saja, sikap Valen terlihat sedikit berubah. Gadis yakin pelan pelan, ia bisa membuat Valen jatuh cinta padanya.

Terpopuler

Comments

kafafal muhammad

kafafal muhammad

bodoamat

2024-08-20

1

Dastan khalifa

Dastan khalifa

up lagi dong thor

2024-03-02

9

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!