Perasaan yang sama

Dara mendongak keatas, dilihatnya Valen sedang menatapnya. Wajah Valen sangat dekat dengan wajah Dara, membuat Dara jadi salah tingkah.

Jantung Dara juga selalu bergetar jika ia berada didekat Valen. Bukan hanya Dara yang merasakan itu, tapi Valen juga merasakan perasaan yang sama seperti Dara.

Jantungku, kenapa jantungku berdebar? Kenapa perasaan itu muncul lagi? Valen tidak mengerti, kenapa ia kembali merasakan perasaan yang pikir sudah hilang.

Valen semakin mendekatkan wajahnya pada wajah Dara dan ketika ia ingin mencium bibir Dara. tiba tiba saja ponselnya berbunyi membuat Valen berdecak sebal.

Valen keluar dari mobilnya kemudian ia mengambil ponsel yang ada disaku bajunya, Valen segera menjawab telepon yang ternyata dari kliennya yang penting.

Sementara itu Dara ingin keluar dari mobil Valen dan pergi meninggalkan Valen sendiri, tapi sayangnya ia tidak bisa melakukan itu karena Valen sudah mengunci mobilnya. Dengan kesal Dara akhirnya menelepon Gadis.

"Gadis, aku sekarang bersama suamimu." Ucap Dara saat Gadis menjawab teleponnya.

"Apa? bagaimana bisa?" Gadis yang semula mengantuk langsung melebarkan matanya.

"Aku tidak sengaja bertemu Valen. Seperti biasanya. Valen mengira, aku ini adalah kamu"

Penjelasan Dara membuat Gadis kecewa, Meskipun Gadis dan Dara adalah saudara kembar seharusnya Valen bisa membedakan antara dirinya dan Dara.

Bagaimana mungkin seorang suami tidak mengenali istrinya sendiri. Mereka berdua memang baru menikah, tapi apa Valen tidak bisa melihat sedikitpun perbedaan diantara ia dan Dara. Sebegitu tidak perdulinya kah Valen pada dirinya? itulah yang ada dipikirkan Gadis saat itu.

"Kamu tidak bilang? kamu itu Dara bukan Gadis." Tanya Gadis, Suaranya terdengar sedih.

"Sudah, tapi Valen tidak percaya." ujar Dara, ia merasa putus asa.

"Kalau begitu, kamu ikut saja Valen pulang. sampai disini Valen bisa melihat kita berdua dan dia akan percaya." Gadis memberi saran yang langsung disetujui oleh Dara, Dara sepertinya sudah tidak ingin berbohong lagi.

Dara buru buru memutuskan sambungan teleponnya dengan Gadis ketika ia melihat Valen ingin membuka pintu mobil.

Valen membuka pintu mobil, dengan tenang ia duduk disamping Dara. Valen menjalankan mobilnya dengan pelan bahkan terlalu pelan membuat Dara jadi tidak sabaran.

"Bisa cepet sedikit?" Dara jadi kesal sendiri.

"Gara gara buru buru, tadi aku hampir saja menabrak kucing. Apa itu mau mu? Supaya kamu bisa bersandar didadaku." Goda Valen.

Dara tidak bisa berkata kata, ia akhirnya memilih diam. Wajahnya sedikit memerah karena malu. Valen tersenyum sambil melirik Dara yang tampak tersipu malu.

"Udah engga usah malu malu, aku ini kan suami kamu." Valen mencolek pipi Dara yang kemerahan.

Seandainya kamu tahu, aku ini bukan istrimu. Dara tiba tiba saja merasa sedih.

Tidak lama kemudian Valen dan Dara sampai diapartemen milik Valen, Valen membukakan pintu untuk Dara.

Kebaikan kecil Valen membuat Dara tersanjung, hatinya berbunga bunga. Namun Dara segera menepis rasa itu, ketika ia mengingat kalau Valen adalah suami Gadis Saudara kembarnya.

Dara berjalan disamping Valen dan untuk kesekian kalinya Dara merasa senang, Dara senang karena Valen menggandeng tangannya.

Valen, berada didekatmu dan merasakan sentuhan tanganmu membuat aku lupa segala, lupa kalau kamu sudah punya istri.Batin Dara.

Gadis, berada didekatmu dan bisa menyentuhmu seperti ini, membuatku ingin menghentikan waktu. aku ingin seperti ini terus, berada disampingmu dan menyentuhmu sesuka hatiku. Batin Valen.

Valen membuka pintu apartemennya, laki laki itu lalu berjalan kekamarnya. Tangannya masih tetap setia menggandeng tangan Dara, Dara tidak menolak saat Valen mengajaknya kekamar.

Entah sihir apa yang Valen gunakan hingga membuat Dara selalu tunduk dibawah perintahnya.

Dara baru menyadari kalau ia dan Valen sudah berada dikamar ketika Valen mendorong tubuhnya hingga ia jatuh terlentang diatas tempat tidur.

"Valen, kamu...mau apa?" Dara sangat gugup, dahinya mulai berkeringat.

"Mau apa lagi? tentu saja, aku mau melaksanakan kewajibanku sebagai suami." Tanpa meminta persetujuan Dara Valen langsung mencium bibir Dara.

Dara membulatkan matanya ia ingin memberontak, tapi karena Valen terus menciumnya Dara jadi terbuai. Ciuman Valen yang lembut membuat Dara tak kuasa untuk membalasnya.

Dara benar benar terbawa suasana, tubuhnya serasa melayang jauh tinggi keawan. Dan ketika Dara mengingikan sesuatu yang lebih dari Valen, mendadak laki laki itu berdiri.

"Sayang maaf, Aku lupa. Aku belum mandi, aku mandi dulu. Nanti kita lanjutkan." Dengan penuh rasa sayang, Valen mengusap usap kepala Dara.

"Tunggu aku, jangan tidur dulu." Valen mengedipkan satu matanya sebelum ia masuk kedalam kamar mandi.

"Apa apaan ini? aku hampir saja melakukannya dengan Valen dan ini bukan yang pertama kali, tidak aku tidak boleh melakukannya. Valen itu suaminya Gadis, suami saudaraku sendiri."

Mata Dara berkaca kaca, dengan cepat ia merapikan rambutnya yang acak acakan. Dara juga membenarkan bajunya yang berantakan.

"Kemana Gadis? Dia bilang mau menungguku." Dara buru buru keluar dari kamar Valen.

Saat Dara baru menutup kamar Valen, terdengar suara Valen memanggilnya.

"Sayang, kamu dimana?"

Mendengar suara Valen Dara jadi merinding, ia takut kejadian yang baru saja ia alami terulang lagi. Dara menatap pintu kamar disebelah kamar Valen, Dara berlari kecil kekamar itu.

Dengan jantung yang berdebar Dara masuk kedalam kamar itu. Dara lalu menutup pintu kamar itu, tapi ia tidak menguncinya.

Dara memperhatikan disekeliling kamar itu, Wanita itu mengerutkan keningnya ketika ia melihat seseorang yang ia kenal tertidur pulas.

"Gadis, pantas saja. Dia tidak tahu aku datang. ternyata dia tidur." Dara menarik nafas panjang.

Dara terkejut ketika ia melihat pintu kamar itu dibuka, Dara panik. Karena tidak sempat kabur, Dara akhirnya terpaksa bersembunyi dibawah kolong tempat tidur.

Valen berjalan mendekati Gadis yang sedang tertidur nyenyak, Dengan lembut ia menyentuh wajah Gadis.

"Sayang, aku kan sudah bilang, jangan tidur dulu." Valen mengelus elus pipi Gadis.

Valen menarik tangannya karena ia merasakan ada sesuatu yang berbeda.

"Kenapa aku tidak merasakan apa apa?" Valen tidak tahu kenapa perasaan yang ia rasakan untuk Gadis kembali menghilang.

Valen keluar dari kamar Gadis dengan hati yang kecewa, ia juga tidak mengerti, Kenapa perasaannya berubah rubah?

Dara menarik nafas lega ketika Valen sudah keluar dari kamar itu, ia segera keluar dari tempat persembunyiannya.

Berlahan lahan Dara berjalan kearah pintu lalu ia membukanya. Dara memegangi Dadanya yang berdegub kencang, ia mengira Valen sudah kembali kekamarnya.

Dara berjalan pelan pelan kearah pintu. Wanita itu amat senang karena sebentar lagi ia akan terbebas dari Valen.

Ketika Dara memegang daun pintu dan ingin membukanya mendadak seseorang memeluknya dari belakang.

"Ini sudah malam, kamu mau pergi kemana?" Bisikan suara Valen terdengar jelas ditelinga Dara.

Gawat, Bagaimana ini? aku harus membangunkan Gadis. Dara merasa cemas, namun senyuman manis terlukis diwajahnya saat ia menemukan sebuah ide yang menurutnya cemerlang.

Valen melepaskan pelukannya pada Dara lalu ia membalikan tubuh Dara, Valen menggedong Dara dengan mudahnya. Pria itu bahkan tidak merasa keberatan.

Valen menggendong Dara sampai didepan pintu kamarnya. Valen ingin membuka pintu kamarnya, namun Dara mencegahnya.

"Valen, kita kekamar sebelah saja." Dara memang sengaja ingin membawa Valen kekamar Gadis, agar Valen melihat dirinya dan Gadis secara bersamaan.

Valen membuka pintu kamar Gadis sambil menggendong Dara, ia menautkan alisnya ketika ia melihat ada seseorang yang tidur dikamar Gadis.

Valen tidak tahu siapa orang yang berani tidur dikamar Gadis? Saat itu ia hanya melihat punggung Gadis. Betapa terkejutnya Valen, Ketika tanpa sengaja Gadis membalikan tubuhnya.

"Gadis." Saking kagetnya Valen sampai menjatuhkan Dara dari gendongannya.

"Aduh... sakit." Dara spontan berteriak. meskipun teriakan Dara tidak terlalu keras, tapi Gadis terbangun karena mendengar teriakan Dara.

"Dara.. Valen." Gadis mengusap usap matanya, sepertinya ia masih mengantuk.

Terpopuler

Comments

Alenaya faraza

Alenaya faraza

up lagi dong

2024-02-24

10

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!