Menyadari perasaan masing masing

Dara mengalihkan pandangan matanya rasanya ia tidak bisa melihat Valen menatapnya dengan marah seperti itu.

Bersamaan dengan Dara yang memalingkan wajahnya, Valen menutup kaca jendela mobilnya lalu ia menjalankan mobilnya dengan cepat. Valen ngebut ia tidak perduli dengan Gadis yang duduk disebelahnya.

Valen tidak memperhatikan kalau Gadis terlihat bingung dengan sikap Valen

"Azka, aku mau kerja lagi." Ucap Dara, kemudian ia berjalan meninggalkan Azka, Azka mengikuti langkah kaki Dara dari belakang.

"Dara, tunggu sebentar, sebenarnya ada apa?"

Azka yang sudah berdiri disamping Dara sangat ingin tahu, mengapa Dara sampai menangis. Setahu Azka, Dara adalah wanita yang kuat. ia ceria dan tidak mudah menangis.

Azka mengajak Dara masuk kedalam mobilnya. Semula Dara menolak, tapi karena Azka terus membujuk Dara akhirnya Dara menuruti keinginan Azka.

Dara dan Azka masuk kedalam mobil. Setelah Dara duduk dengan tenang, Azka kembali bertanya.

"Dara, kalau kamu punya masalah. Cerita saja sama aku. Siapa tahu aku bisa bantu." Ucap Azka tulus.

"Kenapa sekarang kamu berubah?" Dulu Azka sering kali usil dan jahil pada Dara, tapi sekarang sikapnya sangat baik.

"Dara..Dara.. aku ini bukan anak kuliahan lagi. Aku sudah bekerja dan sudah mulai dewasa, jadi aku tidak akan bersikap seperti anak kecil lagi." Azka mengacak acak rambut Dara.

Waktu memang bisa merubah sikap seseorang, Seiring bertambahnya usia Azka, Sikap Azka juga ikut berubah.

Dara hanya tersenyum mendengar ucapan Azka.

"Aku... aku jatuh cinta pada Valen. Suaminya Gadis." Kata kata itu keluar begitu saja dari mulut Dara.

Selama ini Dara selalu bertanya tanya tentang perasaannya pada Valen dan sekarang ia menyadari kalau ia sudah jatuh cinta pada Valen.

"Apa???" Azka terperanjat mendengar pengakuan Dara.

Bagaimana bisa Dara jatuh cinta pada suami orang, lebih tepatnya suami saudaranya sendiri. Ada rasa sakit dihati Azka usai ia mendengar ucapan Dara.

"Dara, Valen itu suaminya Gadis. kamu tidak boleh jatuh cinta padanya." Azka mengingatkan Dara tentang status Valen.

"Aku tahu... aku juga tidak mau punya perasaan seperti ini."

Dara merasa apa yang ia rasakan adalah sebuah kesalahan, Dara juga tidak tahu. Mengapa ia dengan mudah bercerita pada Azka? Seharusnya ia menyimpan semuanya dalam hati saja, biarlah ia sendiri yang merasakan cinta terlarangnya.

"Aku akan membantumu melupakan Valen." Azka sepertinya mempunyai ide.

"Caranya?" Dara ragu ragu, apa bisa Azka membantunya? apa segampang itu melupakan seseorang yang sudah terlajur bersemayam didalam hatinya?

"Aku akan mencarikan pacar untukmu, supaya kamu bisa melupakan Valen." Azka berkata dengan entengnya, Mungkin bagi Azka mencari pacar semudah membalikkan telapak tangan.

"Aku tidak mau." Dara menolak mentah mentah keinginan Azka.

Azka sangat kecewa dengan penolakan Dara, ia berharap Dara setuju dengan idenya. Azka tahu Dara mempunyai banyak teman laki laki, tapi Dara orang yang sulit untuk membuka hatinya untuk seseorang.

Azka ingin mengatakan, jika dirinya bersedia menjadi pacar Dara. Meskipun Dara tidak mencintainya. Azka akan berada disamping Dara agar Dara bisa melupakan Valen, Namun harapan Azka pupus saat Dara menolaknya.

Hari itu Azka menyadari kalau ia sudah jatuh cinta pada Dara karena itu ia merasa sakit hati saat Dara mengatakan kalau Dara mencintai Valen.

"Kalau begitu, kamu cari kesibukan. kalau kamu sibuk kamu bisa dengan mudah melupakan Valen." Azka terpaksa memberikan ide lain untuk Dara.

"Aku sudah sibuk dengan pekerjaanku." Setiap ide Azka seakan tidak berguna untuk Dara. membuat Azka merasa, percuma saja ia berusaha membantu Dara.

Azka jadi kesal sendiri, tanpa berpamitan ia melangkah pergi meninggalkan Dara.

"Dia kenapa?" Dara bertanya tanya karena sikap Azka mendadak dingin.

Tidak ingin membuang buang waktu memikirkan perubahan Azka, Dara akhrinya memilih kembali bekerja.

Sementara itu ditempat lain Valen dan Gadis baru saja sampai disebuah restoran, sejak tadi Valen hanya diam wajahnya terlihat murung. Suasana didalam restaurant itu jadi hening dan kaku.

"Valen, apa kamu sakit?" Pertanyaan Gadis mampu memecahkan keheningan didalam restaurant itu.

Valen dan Gadis berada didalam ruang vip, mereka hanya berdua. Pegawai restaurant baru saja keluar dari ruangan itu usai menanyakan pesanan Valen dan Gadis.

"Aku tidak apa apa, aku hanya sedikit pusing." Valen mencari cari alasan, ia merasa tidak enak karena ia sudah bersikap acuh pada Gadis.

Meskipun Valen tidak mempunyai perasaan apa apa pada Gadis, tapi walau bagaimanapun Gadis sudah menjadi istrinya. Valen tidak ingin membuat Gadis sakit hati.

Valen menyadari kalau ia jatuh cinta pada Dara bukan pada Gadis, tapi nasi sudah menjadi bubur Valen sudah terlanjur menikah dengan Gadis.

Terpopuler

Comments

Alenaya faraza

Alenaya faraza

up nya cuma sedikit, kelamaan up nya. up lagi dong. jangan lama lama

2024-03-20

8

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!