Tuan Abhian mengatakan pada Gadis kalau Valen ingin menikahinya sore itu juga, Semuanya sudah Valen siapkan. Dari mulai tempat, penghulu, perias pengantin dan semua yang dibutuhkan untuk acara pernikahan.
Tamu yang akan diundang tidak terlalu banyak karena pernikahan mereka diadakan secara mendadak.
Gadis tidak mengerti. Apa yang membuat Valen tergesa gesa ingin menikahinya? Dengan raut wajah yang tampak bingung, Gadis bertanya pada ayahnya.
"Kenapa buru buru pa?"
"Valen bilang, dia punya pekerjaan penting diluar kota dan Valen ingin menikah sebelum dia pergi, karena Valen akan tinggal disana selama beberapa bulan." Tuan Abhian menjelaskan pada Gadis.
Tuan Abhian juga mengatakan kalau Valen tidak ingin menunggu terlalu lama, Valen ingin saat ia pergi keluar kota ia sudah menikah dan bisa membawa istrinya.
Gadis tersenyum kecut, ia merasa sedih. sejak dulu Gadis memang ingin pergi dari rumah itu, tapi ia tidak tahu kenapa saat ia punya kesempatan untuk meninggalkan rumah itu ia jadi sedih.
Gadis memang sempat kabur dari rumah, tapi terkadang ia masih sering merindukan rumahnya dan ayahnya. Meskipun ia senang bisa bertemu dan tinggal bersama ibunya, tapi ia dibesarkan dirumah itu.
"Baiklah aku akan menikah dengan Valen." Ucap Gadis lesu, sepertinya ia tidak punya pilihan.
"Gadis, kenapa kelihatan sedih?" Tuan Abhian bisa melihat raut wajah Gadis yang berubah sendu.
"Aku sedih karena aku harus pergi ninggalin papa."
Mendengar ucapan Gadis, hati tuan Abhian tersentuh. Dengan lembut ia memeluk Gadis.
"Papa, sekarang papa berubah. Papa lebih perhatian. O.. iya tumben, papa ada dirumah, biasanya papa sibuk kerja." Gadis ingin tahu, apa yang membuat papanya berubah?
"Saat kamu pergi dari rumah ini, papa sangat sedih. Papa baru sadar kalau selama ini papa terlalu sibuk bekerja dan kurang memperhatikan kamu. Papa senang karena Valen membawa kamu pulang. "
Penjelasan tuan Abhian membuat Gadis merasa senang sekaligus kecewa, Gadis senang karena sekarang ayahnya sudah mulai perhatikan padanya, tapi Gadis sedih karena ayahnya berubah ketika ia akan menikah dan pergi meninggalkan rumah.
"Sayang, sudah kamu jangan sedih lagi. sekarang lebih baik kamu siap siap." Tuan Abhian masih bisa melihat kesedihan dari wajah Gadis.
"Siap siap?" Gadis mengulangi ucapan tuan Abhian.
Tuan Abhian lalu memberi tahu Gadis, kalau akan ada beberapa orang yang menjemput Gadis dan mengantarnya kesalon. Disana Gadis akan melakukan perawatan, setelah itu ia akan dirias untuk proses acara pernikahan.
Gadis hanya bisa pasrah, menjalani hidup sesuai dengan apa yang sudah digariskan untuknya.
Gadis lalu mandi, kemudian ia menunggu orang yang akan datang menjemputnya. Setelah sepuluh menit kemudian, Datanglah dua orang wanita dan seorang pria yang menjemput Gadis. Gadis lalu ikut bersama mereka.
Gadis sampai disebuah salon kecantikan yang cukup besar dan mewah, Gadis sampai kagum melihatnya. Selama ini Gadis memang jarang pergi kesalon, ia biasa berdandan dan merawat dirinya sendiri.
Gadis kemudian mulai dibantu melakukan perawatan. Dari mulai luluran, mandi dan masih banyak lagi. Ada beberapa orang yang membantu Gadis, tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul dua siang.
Usai melakukan perawatan, Gadis kemudian dibawa keruang rias. disana ia didandani layaknya seorang pengantin.
Gadis terlihat sangat cantik, dengan kebaya berwarna putih membuat wajahnya terlihat cerah. Gadis merasa semuanya seakan seperti mimpi. Ia tidak menyangka, kalau dirinya akan benar benar menikah dengan Valen.
Sementara itu ditempat lain, Valen menunggu Gadis dengan gelisah. Valen juga sudah memakai baju pengantin, bahkan penghulu dan tamu undangan juga sudah datang.
Bukan hanya penghulu, tapi keluarga Valen dan keluarga Gadis juga sudah berada ditempat itu.
Valen sangat bahagia ketika ia melihat pintu dibuka, ditatapnya Gadis yang sedang berjalan mendekatinya.
Gadis. Dia cantik, tapi kenapa aku tidak merasakan apa apa? Batin Valen.
Valen tidak tahu kenapa? semua rasa yang ia rasakan untuk Gadis menghilang, biasanya ketika didekat Gadis Valen akan selalu merasa senang. Jantungnya juga sering berdebar debar, Tapi hari itu Valen merasa aneh karena semua rasa itu tiba tiba menghilang.
Rasanya Valen ingin membatalkan pernikahannya, tapi itu mustahil. Valen tidak ingin membuat keluarganya dan juga keluarga Gadis malu, pada akhirnya Valen hanya bisa meneruskan acara pernikahannya.
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
"Valen Bramanta, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan putri saya. Gadis Safia Winata binti Abhian Winata dengan maskawin....dibayar tunai." Ucap Tuan Abhian seraya menjabat tangan Valen.
"Saya terima nikahnya Gadis Safia winata Binti Abhian winata dengan maskawin tersebut dibayar tunai." Dengan ragu ragu Valen akhrinya mengucapkan kalimat itu.
"Bagaimana para saksi? Sah?" Tanya penghulu.
Saksipun menjawab
.
"Sah... "
Dan hari itu Valen dan Gadis resmi menjadi sepasang suami istri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments