Dara Manisku

Dara masuk kembali kedalam rumah, ia mengamati sekeliling rumah itu. Rumah yang begitu mewah dan besar, Dara tidak pernah membayangkan ia bisa tinggal ditempat itu.

Dara merasa semuanya seperti mimpi, saat Dara sedang melamun, ia kembali teringat pada Valen. Dara juga tidak tahu, kenapa dihadapan Valen? ia menjadi wanita penurut, Dara juga bingung mengapa ia tidak bisa marah pada Valen padahal Valen sudah menghinanya.

Dara tidak ingin terlalu banyak berpikir, ia kemudian memutuskankan pergi kekamar lalu ia menelepon Gadis.

Dara mengatakan pada Gadis, kalau Valen akan menikahi Gadis. Gadis sempat kaget, dalam hati ia bertanya tanya. apa yang membuat Valen berubah pikiran?

"Gadis, sebaiknya kamu pulang. aku juga mau pulang. kita kembali ketempat kita masing masing." Dara tidak ingin berpura pura lagi menjadi Gadis, ia ingin menjadi dirinya sendiri.

"Kalau kamu mau pulang. pulang saja, tapi aku tidak mau pergi dari sini. aku akan tetap tinggal bersama ibu, aku juga akan mengatakan pada ibu. Kalau aku Gadis, anak yang dulu terpaksa ibu tinggalkan." Gadis sepertinya sudah nyaman dan merasa betah tinggal bersama ibunya.

"Ya sudah, terserah padamu." Dara pasrah jika Gadis ingin tetap tinggal bersama ibunya, tapi Dara tetap dengan keinginannya, ia ingin kembali menjadi dirinya sendiri.

Dara ingin pulang karena ia tidak tahu, harus bersikap seperti apa pada Valen. Baru satu hari saja, Valen sudah membuatnya bingung.

Yang Valen tahu Dara adalah Gadis, Valen juga ingin menikah dengan Gadis bukan dengan Dara. Jadi, untuk apa Dara berlama lama menjadi Gadis? Bagaimana kalau Dara sampai jatuh cinta pada Valen? itu akan semakin rumit. karena wanita yang dicintai Valen, mungkin adalah Gadis.

Dara baru saja ingin mandi ketika pintu kamarnya diketuk oleh seseorang.

"Masuk."

Sesat setelah Dara mengatakan itu, Mba Ina salah satu asisten rumah tangga dirumah itu masuk dengan membawa sebuah paper bag yang berisi sebuah gaun.

"Tuan Abhian bilang, nanti malam ada tamu yang datang untuk makan malam bersama dan tuan meminta nona untuk memakai baju ini."

Mba ina kemudian memberikan paper bag yang tadi ia bawa pada Dara. lalu ia keluar dari kamar itu.

Dara menarik nafas panjang lalu membuangnya perlahan lahan. Sebenarnya malam ini Dara berencana untuk pergi, tapi ia merasa tidak tega pada ayahnya yang sudah bersusah payah untuk menyiapkan baju untuk Gadis.

Dara mengambil baju yang ada didalam paper bag itu. ternyata isinya gaun yang sangat indah, namun tidak terlihat glamor. gaun itu terlihat simple sangat cocok digunakan untuk menerima tamu dirumah. Tidak terlalu mencolok, tapi tetap terlihat indah.

Malam harinya, Dara berdandan sangat cantik, ia menggunakan Gaun yang disiapkan oleh ayahnya. Meskipun Dara merasa tidak nyaman menggunakan gaun itu, namun demi menyenangkan hati sang ayah Dara rela menggunakannya.

Dara yang tomboi memang tidak suka berdandan apalagi menggunakan gaun, Dara juga tidak tahu mengapa malam ia mau melakukannya? dan mengapa ia mau menyenangkan hati sang ayah, padahal mereka baru saja bertemu setelah sekian lama berpisah.

Dara turun menyusuri anak tangga, lalu ia berjalan keruang tamu. sayup sayup terdengar suara orang orang sedang berbincang bincang, sepertinya tamu yang diundang sudah datang.

Dara masuk kedalam ruang tamu, ia sedikit terkejut ketika melihat Valen. Bukan hanya Valen disana juga ada kedua orang tua Valen. disamping sebelah kanan, Valen duduk bersama kedua orang tuanya. Sedangkan disebelah kiri, Ayah dara duduk bersama ibu tiri dan juga fera adik tiri Dara.

karena gugup tanpa sengaja Dara menjatuhkan Vas bunga yang ada disamping tempat ia berdiri.

Seketika semua yang ada ruang tamu menoleh kearah Dara.

"Maaf, aku tidak sengaja." Ucap Dara semakin gugub.

Tuan Abhian lalu menghampiri Dara, dengan senyuman yang tulus ia menepuk pelan bahu Dara.

"Tidak apa apa sayang, ayo kita duduk."

Tuan Abhian kemudian meminta salah satu asisten rumah tangga untuk membereskan pecahan vas bunga itu. sikap manis tuan Abhian membuat Fera dan ibu tiri Dara menjadi jengah.

Mata Valen tidak berhenti menatap Dara. malam itu Dara benar benar sangat cantik, dengan riasan wajah yang tipis, Kecantikan Dara terlihat alami.

"Sebelum kita makan malam ada sesuatu yang mau papa sampaikan padamu." ujar tuan Abhian seraya mengusap lembut rambut Dara.

Jadi begini sikap papa pada Gadis? Batin Dara.

Dara merasa sedih. Selama ini ia tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah, hatinya tersentuh ketika tuan Abhian memperlakukannya dengan lembut dan penuh kasih sayang.

"Gadis, pernikahanmu dan Valen akan dipercepat. Bagaimana Gadis? kamu setuju kan?"

Dara terdiam, ia tidak tahu harus menjawab apa. Dara tidak berhak menolak pernikahan yang sudah direncakan ayahnya karena yang mau dinikahkan itu Gadis, bukan dirinya.

Dara tidak berkata apa apa, ia hanya mengangguk bertanda setuju.

Semua yang ada diruangan itu tersenyum bahagia hanya Fera dan nyonya Andini yang tampak tidak senang.

Selesai bicara tentang pernikan Keluarga Dara dan keluarga Valen makan bersama.

"Habis makan, aku akan mengajak Gadis pergi" Ucapan Valen membuat suasana menjadi hening.

"Pergi kemana?" Tanya Dara mencairkan suasana.

"Kita nonton, ada film baru yang bagus. Boleh kan om?" Valen meminta ijin pada tuan Abhian.

"Boleh..boleh, lagi pula ini belum terlalu malam." Dengan senang hati tuan Abhian mengijinkan Valen mengajak Dara pergi.

Dara merasa semakin terjebak. ingin menolak, tapi ia merasa tidak enak. Dara akhirnya memutuskan untuk meninggalkan ruang makan.

"Aku mau ketoilet sebentar."

Dara segera undur diri, suasana diruangan itu membuatnya semakin merasa tidak nyaman. Belum lagi tatapan Valen yang seakan tidak ingin berpaling darinya membuat Dara menjadi salah tingkah.

Dara tidak pergi ketoilet, tapi ia pergi kekamar Gadis untuk menghubungi Gadis. Dara kemudian menceritakan semuanya pada Gadis, dimulai dari makan malam bersama dengan keluarga Valen sampai Valen mengajaknya untuk pergi bersama.

Gadis hanya tersenyum mendengar cerita Dara melalui telepon.

"Kalau kamu mau pergi. pergi saja, tapi kalau kamu engga mau pergi. Bilang saja kamu engga mau pergi." Suara Gadis terdengar santai.

"Tapi.. aku engga enak nolaknya." Dara tidak mengerti. Mengapa Gadis sepertinya santai saja, mendengar calon suaminya akan pergi bersama wanita lain.

"Kamu bilang saja, kamu lagi engga enak badan atau alasan apa saja supaya keluarga Valen tidak tersinggung." Gadis memberi saran.

"Gadis, apa kamu tidak cemburu? kalau aku pergi dengan Valen." Dara ingin tahu.

"Kalian kan cuma nonton, buat apa cemburu? lagi pulaa.. biarpun Valen itu calon suamiku, kita dijodohkan." Ucap Gadis, tiba tiba ia merasa sedih.

Gadis memang tidak terlalu mengenal Valen. mereka baru bertemu beberapa kali karena ayahnya Gadis berteman dengan ayahnya Valen.

Ketika kedua orang tua Gadis dan Valen menjodohkan mereka, sebenarnya Gadis senang. Gadis mengagumi ketampanan dan kecerdasan Valen apalagi yang Gadis dengar, Valen adalah seorang pekerja keras. Membuat Gadis setuju setuju saja saat dijodohkan dengan Valen.

Gadis sangat kecewa dan sedih ketika Valen menemuinya, Valen mengatakan ia tidak sudi menikah dengan Gadis. Gadis sakit hati lalu Gadis memutuskan untuk pergi dari rumah, agar Valen tahu kalau ia tidak akan memaksa Valen untuk menikahinya.

Mengingat kata kata Valen yang menyakitkan Gadis kembali bersedih tanpa terasa air mata mengalir dari kedua bola matanya yang indah.

Gadis juga tidak tahu, mengapa tiba tiba Valen ingin menikah dengannya? Entahlah, Gadis sudah tidak berminat membahas rencana pernikahannya dengan Valen. Gadis terlanjur sakit hati. Gadis menyeka air matanya, sambil berkata.

"Dara, aku mau kekamar mandi dulu. nanti kita bicara lagi." Gadis lalu memutuskan sambungan teleponnya dengan Dara.

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Dara masuk kedalam mobil Valen. Wanita itu akhirnya bersedia untuk pergi bersama Valen, tapi disepanjang perjalanan Dara hanya diam.

"Gadis.. " Valen mulai bicara.

"Hmm... " Dara hanya berdehem.

"Hari ini kamu cantik." Pujian Valen membuat hati Dara berbunga bunga. Entah mengapa Dara merasa sangat senang.

Namun begitu ingat kalau Valen adalah calon suami Gadis, Dara buru buru menepis rasa senangnya.

"Jadii.. kemarin kemarin aku jelek?" Dara asal bicara, tapi hal itu justru membuat Valen ingin tertawa.

"Kemarin kamu juga cantik. kamu juga manis Dara." Ucap Valen tanpa menoleh, laki laki itu masih fokus menyetir.

Dara tersipu malu, dipuji puji seperti itu membuatnya seakan terbang melayang.

"Kita sudah sampai." Valen menghentikan mobilnya tepat diparkiran sebuah Mall.

Dara dan Valen kemudian berjalan menuju lift, mereka akan pergi kelantai dua. tempat dimana mereka akan menonton film.

Entah suatu kebetulan atau memang sudah suratan. Didalam lift itu hanya ada Dara dan Valen.

Valen berdiri disamping Dara. jarak mereka sangat dekat membuat Dara jadi serba salah, Dara berusaha sedikit menjauh dari Valen.

Dara ingin menggeser posisi berdirinya, tapi karena Dara tidak terbiasa memakai sepatu hak tinggi. Dara hampir saja terjatuh,beruntung Valen buru buru memegangi Dara.

Valen melingkarkan satu tangannya pada pinggang Dara, Sementara satu tangannya lagi memegangi salah satu tangan Dara.

Untuk sesaat dunia seakan berhenti berputar, mereka terdiam sambil saling bertatapan. Dara merasa jantungnya berdetak lebih kencang dan dadanya berdebar debar.

"Kamu tidak apa apa?" Pertanyaan Valen menyadarkan Dara kalau posisi mereka saat itu terlalu dekat. Dara ingin menjauh dari Valen, tapi Valen menarik Dara kedalam pelukannya.

Dara ingin melepaskan pelukan Valen, namun tubuhnya seperti tidak bisa digerakan. Sampai akhirnya pintu lift terbuka dan Valen melepaskan pelukannya pada Dara.

Dara memegangi Dadanya yang serasa ingin copot. Dara juga tidak mengerti, mengapa didekat Valen, jantung Dara sering berdebar debar.

Dara masih melamun saat Valen meraih tangan Dara, laki laki tampan itu berjalan sambil menggandeng tangan Dara.

Terpopuler

Comments

Dian Denelle

Dian Denelle

kapan up lagi

2024-03-01

9

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!