Sama sama kesal

Dara dan Valen berjalan sambil bergandengan tangan, Dara juga tidak mengerti. mengapa ia diam saja saat Valen menggandeng tangannya? Bahkan Dara merasa senang dan nyaman ketika valen memegang tangannya.

Dara dan Valen akhirnya sampai didalam gedung bioskop, Dara kesal karena Valen mengajaknya menonton film romantis. Dara lebih suka menonton film horor atau film aksen.

Alhasil Dara tidak fokus melihat kearah layar bioskop, Ia malah sibuk memainkan ponselnya. Valen melirik kearah Dara. Sama seperti Dara, Valen juga merasa kesal.

Valen kesal pada Dara karena Dara tampak sibuk dengan ponselnya, dengan cepat Valen merebut ponsel yang Dara pegang.

"Aku mengajakmu untuk nonton film bukan nonton hp." Ucap Valen dengan suara yang terdengar kesal.

"Kembalikan hpku." Dara ingin mengambil ponsel yang Varel ambil darinya.

Valen buru buru mengantongi ponsel Dara, Valen sengaja mengantongi ponsel Dara disaku celananya yang ada disebelah kanan. ia melakukan itu agar Dara kesusahan mengambil ponselnya, ketika itu Dara duduk disebelah kiri Valen.

Dara tidak terima Valen menyembunyikan ponselnya, Dara ingin mengambil ponsel itu. ia nekat meraba saku celana Valen, meskipun ia harus mendekatkan tubuhnya pada Valen.

Valen jadi merinding ketika tangan halus Dara menyentuh saku celananya. darahnya seakan mengalir lebih cepat, tanpa Dara sadari Wajah Dara sangat dekat dengan wajah Valen.

Dara baru menyadari kalau Jarak wajahnya sangat dekat dengan wajah Valen ketika ia menatap Valen.

Saat itu Valen sedang menatap Dara, tatapan matanya begitu dalam seolah menembus jantung hati Dara. Dara segera menjauhkan dirinya dari Valen, ia berusaha mengatur nafasnya yang tidak beraturan. Dara sampai lupa mengambil ponselnya.

Dara akhirnya membiarkan saja Ponselnya disimpan Valen, Valen masih menatap Dara. Dalam hati ia bertanya. mengapa Dara tidak jadi mengambil ponselnya.

Dara memejamkan matanya, ia pura pura tidur, Dara tidak mau menatap mata Valen.Valen menatap Dara yang saat itu sedang terpejam.

"Gadis, kamu ngantuk? Kalau mau tidur, dirumah saja. Ayo kita pulang." Bisik Valen ditelinga Dara.

Dara membuka matanya, Seperti ada getaran aneh didalam hatinya ketika Valen berbisik lembut ditelinganya.

Dara tidak menjawab, ia juga tidak mau menoleh kearah Valen yang duduk disampingnya. Dara sadar jarak mereka sangat dekat. Jika Dara menoleh, Dara yakin mereka akan saling berpandangan.

Dara kemudian melihat kearah layar bioskop. meskipun Dara tidak terlalu suka, ia terpaksa melakukannya. Dara dan Valen lalu sama terdiam, Valen tampak fokus melihat kearah layar bioskop.

Beberapa saat kemudian Dara merasa matanya berat untuk dibuka. ia sangat mengantuk, akhirnya Dara menjatuhkan kepalanya dipundak Valen.

Valen sedikit kaget, tapi senyuman terukir jelas dibibirnya. Valen membiarkan saja Dara tertidur sambil bersandar dipundaknya. Valen bahkan sempat mengelus kepala Dara.

Sebelum film berakhir Dara terbangun, Dara kaget setelah ia menyadari kalau kepalanya bersandar dibahu Valen. Dara buru buru berdiri karena kebetulan filmnya sudah selesai dan lampu bioskop sudah menyala.

Valen kembali memegang tangan Dara, laki laki itu berjalan sambil menggandeng tangan Dara. Dara memandang Valen, Melihat Dara sedang memandangnya Valen hanya tersenyum.

Biasanya Valen tidak pernah tersenyum semanis itu pada orang lain. Valen dikenal dengan sikapnya yang dingin ia hampir tidak pernah tersenyum, laki laki itu terkesan sombong.

Dihadapan Dara, Valen menjadi orang yang berbeda ia menjadi laki laki ramah dan mudah tersenyum.

Merekapun sampai diparkiran mobil, Valen dan Dara lalu masuk kedalam mobil. lagi lagi Dara hanya diam. Valen juga tidak bicara apa apa.

Tiba tiba saja hujan turun Dera, Valen menghentikan mobilnya karena langit terlihat gelap suasana juga sepi dan mencekam.

"Kenapa berhenti?" Tanya Dara seraya menoleh kearah Valen.

Belum sempat Valen menjawab mendadak terdengar suara petir menggelegar. Dara tidak takut mendengar suara petir, tapi karena suara petir keras dan menggagetkan Dara. Dara refleks memeluk Valen.

Valen membulatkan matanya. dipeluk seperti itu membuat hati Valen berbunga bunga, ia jadi salah tingkah dan serba salah. Valen mendorong tubuh Dara kesamping agar pelukan Dara terlepas.

"Apa apaan sih kamu, main peluk peluk orang." Valen berlagak kesal padahal dalam hati ia merasa senang.

Selama ini Valen memang tidak pernah dipeluk oleh seorang wanita, Sikapnya yang dingin dan sombong membuatnya jarang berdekatan dengan wanita, tidak ada wanita yang berani memeluk Valen.

Dara memalingkan wajahnya yang semula menatap Valen, ia lalu menatap lurus kedepan.

Suara petir kembali terdengar. Dara memejamkan matanya, tapi ia tidak mau memeluk Valen. Dara sangat malu karena tadi Valen mendorongnya.

Dara merasakan tubuhnya menghangat, seperti ada seseorang yang memeluknya. Dara membuka matanya, ia terkejut saat menyadari Valen sedang memeluknya dari samping.

Dara ingin sekali mendorong dada Valen agar pelukannya terlepas, namun tubuhnya berkata lain. tubuh Dara seakan menikmati kehangatan pelukan Valen.

Valen melepaskan pelukannya pada Dara, untuk kesekian kali mereka saling berpandangan dengan jarak yang amat dekat.

Valen mendekatkan wajahnya pada wajah Dara dan tanpa berkata apa apa Valen mencium bibir Dara.

Dara sangat kesal, ia tidak ingin terbawa suasana lagi, ia buru buru medorong Dada Valen dan Saat wajah mereka berjauhan Dara menampar wajah Valen. Dara menganggap Valen sudah berbuat tidak sopan padanya.

Valen diam terpaku usai Dara menamparnya, perasaannya campur aduk antara kesal dan malu.

Ia kesal karena Dara menamparnya dan ia malu karena Dara menolaknya. untuk sesaat Valen terdiam, suasana lalu menjadi hening.

Valen membuang mukanya agar ia tidak bertatapan dengan Dara, Dengan marah Valen berkata.

"Keluar dari mobilku." Valen terlihat menahan amarahnya.

'Apa?" Dara tidak menyangka Valen akan meminta Dara keluar Dari mobilnya.

"Aku bilang KELUAR!" Valen setengah berteriak, Dara tersentak mendengar suara keras Valen. Dara bergegas keluar dari mobil Valen.

Bukan hanya Valen yang kesal pada Dara, tapi Dara juga kesal pada Valen. Tega sekali Valen memintanya keluar dari mobil disaat hujan deras dan disaat langit gelap.

Dara menutup pintu mobil Valen saat ia sudah turun dari mobil Valen Wajahnya terlihat sedih, tanpa menoleh Dara berjalan menjauhi mobil Valen.

Kenapa dia yang marah? seharusnya aku yang marah. Batin Dara kesal.

Terpopuler

Comments

Evita Mala

Evita Mala

lah tukang nyosor si valen

2024-07-18

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!