Dara merasa tidak enak karena sudah menampar Valen, ia berlari kecil menuju ruang ceo. Sebelumnya Dara sempat bertanya pada sekertaris Valen, dimana ruangan ceo?
Dara mengetuk pintu ruangan ceo, terdengar dari luar suara seorang pria yang menjawab ketukan pintu ruangan itu.
"Masuk." Suara bariton yang tidak asing bagi Dara membuatnya sedikit merinding dan benar saja dugaannya, suara itu adalah suara Valen.
Dara menjatuhkan map yang ia pegang, ia terkejut melihat Valen diruangan itu.
Jadi, Valen ceo perusahaan ini?
Diam diam Dara mengagumi Valen didalam hati, namun ia segera menepis rasa itu.
"Valen." Ucap Dara, Dara mengambil map yang terjatuh lalu ia berjalan mendekati meja Valen.
"Mau apa kamu?" Valen tersenyum mengejek, raut wajahnya seakan sedang meremehkan Dara.
"Aku mau mengantarkan ini."
Dara meletakan sebuah map berisi proposal kerja sama antara perusahaan Valen dan perusaahan tempatnya bekerja. Dara amat kesal, bukankah proposal keja sama itu bisa dikirim melalui email. Kenapa Valen harus repot repot meminta seseorang datang.
Dara membalikan badannya. Ia baru saja ingin berjalan pergi meninggalkan ruangan itu, tapi Valen memanggilnya.
"Tunggu DARA" Valen menyebutkan nama Dara dengan suara yang lembut dan penuh perasaan.
"Ada apa?"
Dara menghentikan langkahnya, wanita itu kembali membalikan badannya. ada getar rasa yang tak biasa yang mulai Dara rasakan.
"Kamu tahu? Aku ini Dara."
Kini gantian Dara yang tersenyum mengejek, Dara seolah ingin mengatakan kalau kejadian di lift itu disengaja. yah.. Valen sengaja berpura pura tidak tahu kalau wanita yang ada lift adalah Dara bukan Gadis.
"Bajumu sama seperti wanita yang aku temui di lift."
lagi lagi Valen tersenyum, Senyum manisnya mampu membuat hati Dara terasa seakan terbang melayang. Entah mengapa? hanya melihat Valen tersenyum saja, Dara merasa senang.
Wajah Dara memerah saat menyadari ia sudah salah sangka. Ia terlalu percaya diri dengan mengira, kalau Valen sengaja menciumnya didalam lift. Padahal Valen menciumnya karena mengira kalau ia adalah Gadis.
Dara berpikir, seharusnya ia sadar diri. kalau selama ini Valen mendekatinya bahkan sampai pernah menciumnya beberapa kali, Itu hanya karena wajahnya mirip dengan Gadis dan karena Valen mengira Dara adalah Gadis.
Memikirkan hal itu Dara menjadi sedih, Dara tidak tahu kalau Valen sudah jatuh hati padanya.
"Aku permisi." Dara buru buru pergi meninggalkan ruangan Valen. Dara berlari kecil agar Valen tidak punya kesempatan untuk mencegahnya pergi.
"Kenapa Dara pergi? aku ingin membahas proposal yang dia bawa." Valen merasa sikap Dara aneh.
Dara berlari kecil ia terlihat begitu tergesa gesa hingga tanpa sengaja Dara menabrak seseorang wanita.
Wanita itu memegang sebuah rantang makanan, Rantang makanan itu jatuh berantakan gara gara Dara menabraknya.
"Maaf, aku tidak sengaja." Dara meminta maaf seraya melihat wajah wanita itu.
"Gadis." Ucap Dara, ia sedikit kaget bisa bertemu Gadis diperusahaan Valen. Sepertinya Dara lupa kalau Gadis adalah istri Valen.
"Dara, kamu juga disini?" Tanya Gadis, ia bertanya tanya. kenapa Dara ada diperusahaan suaminya.
"Aku datang untuk memberikan proposal kerja sama yang dibuat oleh perusahaan tempat aku bekerja." Dara menjelaskan pada Gadis sambil mengambil rantang makanan yang jatuh.
"Gadis, aku benar benar menyesal, Makanan kamu jadi tumpah semua." Dara meminta maaf, ia merasa sangat bersalah.
Ketika Dara sedang bicara dengan Gadis, pintu ruang kerja Valen terbuka. Gadis dan Dara menengok kearah pintu itu secara bersamaan.
Dara dan Gadis melihat Valen yang sedang berdiri didepan pintu, ia berjalan mendekati Dara dan Gadis.
mereka benar benar mirip. Batin Valen sambil memandangi Dara dan Gadis secara bergantian.
"Ada apa ini?" Tanya Valen ia menunduk melihat kearah lantai. Disana masih berserakan makanan yang tanpa sengaja dijatuhkan Dara.
"Aku tidak sengaja menumpahkan makanan yang dibawa Gadis." Dara memandang Valen yang saat itu sedang menatapnya.
Dara dan Valen saling berpandangan, Dara segera mengalihkan pandangan matanya ketika ia mengingat kalau Gadis berdiri disampingnya.
"Sayang? Kamu bawa makanan?" tiba tiba saja Valen menarik Gadis hingga Gadis berdiri disampingnya.
Gadis sangat bahagia, mendengar kata sayang dari Valen hatinya berbunga bunga.
"Iya.. aku tadi masak, aku bawa kesini buat makan siang kamu tapi... " Gadis tidak melanjutkan ceritanya.
"Tapi Dara menjatuhkan makanan kamu begitu? Dara, keterlaluan kamu. Gadis masak cape cape untuk ku, tapi kamu malah menjatuhkannya." Valen terlihat sangat marah, ia sampai membentak Dara.
Valen menatap tajam pada Dara, Tatapan Valen bagaikan pisau yang menusuk jantung hati Dara, Wanita itu merasakan sakit dihatinya.
"Aku sudah bilang, aku tidak sengaja." Ujar Dara dengan mata yang berkaca kaca ia hampir saja menangis, tapi sebisa mungkin ia menahannya.
Valen tidak berkata apa apa lagi, ia menggandeng tangan Gadis lalu mengajak istrinya itu pergi.
"Sayang, kita makan diluar saja. Nanti biar ob yang membereskan makanan kamu yang jatuh." Valen berjalan melewati Dara membuat hati Dara bertambah sakit.
Gadis hanya bisa menuruti keinginan suaminya, sebelum pergi ia sempat melirik Dara. ia merasa kasihan pada Dara, Saudara kembarnya itu terlihat sedih usai Valen membentaknya.
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Dara sedih karena Valen membentaknya, Dara adalah wanita tomboi yang kuat. Dara tidak mudah tersinggung, jika ada seseorang yang membuat masalah dengannya Dara akan melawan, tapi berhadapan Valen ia seperti wanita yang tidak bisa berbuat apa apa. Bahkan ketika Valen membentaknya Dara tidak membalasnya.
Dara berjalan disebuah taman sambil menangis, ia sudah tidak dapat menahan air matanya.
Dara nyaris tersandung batu, kalau saja tidak ada seseorang yang memegangi bahunya dari belakang mungkin Dara sudah terjatuh.
"Dara, kalau jalan hati hati." Orang itu melepaskan pegangannya pada bahu Dara. kemudian ia berjalan agar ia bisa berdiri dihadapan Dara.
"Azkaaa.. " Ternyata orang itu adalah Azka, Karena sedang sedih dan tidak harus bercerita pada siapa Dara refleks memeluk Azka.
Untuk beberapa saat Dara dan Azka berpelukan, mereka layaknya sepasang kekasih.
Dara dan Azka tidak tahu kalau Valen melihat apa yang mereka lakukan. Dara dan Azka berpelukan ditaman yang tidak jauh dari perusahaan Valen, kebetulan mobil Valen sedang melewati taman itu.
Valen merasa hatinya terbakar ketika ia melihat Dara berpelukan dengan Azka, Dengan marah tanpa sadar Valen menghentikan mobilnya.
Valen membuka kaca mobil dipandangnya Dara dengan tatapan membunuh. wajah Valen saat itu terlihat menakutkan.
.
Sementara itu Dara melepaskan pelukannya pada Azka, ia sadar apa yang ia lakukan salah, tidak sepantasnya ia memeluk Azka. bagaimana kalau pacar atau calon istri Azka cemburu? lalu marah pada Azka.
"Maaf.. " Dara merasa tidak enak pada Azka.
"Tidak apa apa Dara." Azka justru tampak senang.
Dara tersenyum, tapi senyum itu mendadak menghilang ketika Matanya saling berpandangan dengan mata Valen. Dara melihat Valen didalam mobilnya, saat itu Valen sedang menatapnya dengan wajah yang terlihat tidak senang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments