Untuk kedua kalinya Dara bertemu dengan Valen dan untuk kedua kalinya Dara hampir saja jatuh dihadapan Valen.
Dara menjauhkan dirinya dari valen, berdekatan dengan Valen membuat hatinya tak karuan.
"Kenapa kamu masuk kedalam kamarku?" Pertanyaan Dara membuat Valen malu. Bukan hanya masuk kedalam kamar Dara, Valen hampir saja mencium Dara.
Untuk menutupi rasa malunya Valen mengajak Dara Bicara sambil duduk diteras rumah.
"Aku mau bicara." Valen yang semula berdiri kini sudah duduk didepan teras rumah Gadis.
"Bicara apa?" Dara mengikuti Valen, ia duduk dibangku teras yang ada disamping tempat Valen duduk.
"Aku setuju, kita menikah."
Kata kata Valen tentu saja membuat Dara kaget, bukankah Gadis mengatakan kalau Valen menolak menikah dengannya.
"Kamu bilang kamu tidak mau menikah denganku, Apa kamu berubah pikiran?"
Ucapan Gadis mengingatkan Valen dengan perkataannya sendiri, beberapa hari yang lalu Valen menemui Gadis.
Pria dingin itu mengatakan, ia tidak mau menikah dengan Gadis. ia juga mengatakan, ia akan berusaha untuk membatalkan perjodohan mereka.
"Setelah aku pikir pikir, aku tidak bisa menolak keinginan orang tuaku. Aku tidak tega."
Valen mencari cari alasan, padahal ia adalah anak yang tidak suka diatur. Meskipun orang tuanya memaksa, jika Valen berkata tidak maka selamanya akan tetap tidak. Valen juga tidak mengerti, mengapa tiba tiba saja ia mau menikah dengan Gadis.
"Tapi.. aku tidak mau menikah denganmu." Dara tersenyum sinis, wajahnya tampak puas.
Dari cerita Gadis, Dara bisa menilai. Valen adalah laki laki yang sombong, Walaupun Valen tidak mau menikah dengan Gadis tidak seharusnya Valen menolak perjodohan itu, bagi Dara itu adalah suatu penghinaan.
Sebagai seorang wanita, Seharusnya Gadis yang menolak perjodohan itu bukan Valen.
Valen terkejut mendengar penolakan Dara. seumur hidup, ini pertama kalinya ia ditolak oleh seorang wanita. Selama ini tidak ada wanita yang pernah menolak dan membantah kata kata Valen.
Siapa yang bisa menolak pesona Valen. laki laki kaya raya yang tampan, semua wanita yang mengenalnya pasti akan tunduk padanya.
"Kamu menolakku?" Valen menatap Dara, ia seakan tak percaya.
"Iya.. " Nada suara Dara seperti sedang mengejek Valen membuat Valen jadi kesal.
Dengan marah Valen menarik tangan Dara, Valen membawa Dara masuk kedalam rumah. Setelah mereka masuk Valen melepaskan cengkeraman tangannya pada Dara.
"Berani sekali kamu menolakku."
Valen mendorong Dara hingga tubuh Dara menyentuh dinding. Valen berdiri didepan Dara sambil memegang kedua bahu Dara.
Dara menjadi gugup, ia sedikit gemetar. Dara menundukkan wajahnya, ia tidak mau menatap mata Valen.
"Lihat aku Gadis, Yakin? kamu tidak mau menjadi istriku?" Valen menatap wajah Dara yang masih menunduk malu.
Dara memberanikan diri menatap Valen, dilihatnya Valen sedang menatapnya tanpa berkedip membuat Dara salah tingkah.
Jarak mereka berdiri sangat dekat dan tanpa basa basi Valen mendekatkan wajahnya pada wajah Dara.
Dara merasakan jantungnya berdebar debar, Jantungnya seakan ingin lompat. Dara bisa merasakan hembusan nafas Valen, perasaan Dara semakin tidak karuan.
Dara ingin mendorong dada Valen agar laki laki itu menjauh darinya, namun siapa sangka Valen justu menempelkan bibirnya pada bibir Dara. Dara membulatkan matanya, Wanita itu mengepalkan tangannya.
Dara membuka tangannya yang tadi terkepal, Saat Dara ingin menampar Valen, Dengan lembut Valen mencium bibir Dara. semula Dara hanya diam mematung, tapi karena Valen terus mencium bibirnya. Dara jadi terbuai, ia terbawa suasana dan kemudian Dara membalas ciuman Valen.
Ciuman itu semakin lama semakin dalam, Valen mendorong tubuh Dara hingga Dara jatuh terlentang diatas sofa. Kini tubuh Valen sudah berada diatas Dara.
Ketika Dara menikmati permainan Valen, mendadak Valen berhenti. Valen berdiri, lalu laki laki itu tersenyum miring. Ia seakan akan sedang meremehkan dan merendahkan Dara.
"Kamu lihat, tidak ada yang bisa menolakku." Valen mencibir.
"Kamu... " Dara sangat malu, bagaimana bisa ia membiarkan Valen menciumnya. harusnya tadi ia menolaknya atau kalau perlu menamparnya, bukannya malah menikmatinya.
Dara buru buru merapikan rambutnya yang berantakan lalu ia segera berjalan kearah pintu, Dara kemudian membuka pintu.
Dara melihat sebuah mobil berhenti dihalaman rumah. Tidak lama kemudian Fera keluar dari mobil itu, Sepertinya ia baru saja pulang kuliah. Fera terlihat cantik, anggun dan juga feminim.
Fera sungguh beruntung, diusianya yang masih muda ia sudah mempunyai mobil sendiri.
Dara bukan hanya melihat kearah Fera, ia juga mengamati mobil Fera. Mobil itu adalah mobil keluaran terbaru dan harganya sangat mahal.
Wajah fera tampak masam saat ia melihat Dara, namun wajah fera berubah cerah ketika ia melihat Valen juga Keluar dari rumah. Valen berdiri tepat disamping Dara.
"Valen...apa kabar?" Fera berjalan mendekati Valen. ia senang sekali bisa bertemu dengan Valen.
Fera memang menyukai Valen, Ketampanan Valen membuat Fera terpesona. Ia pernah meminta pada ibunya agar ia saja yang dijodohkan oleh Valen, tapi karena Fera masih kuliah akhirnya Gadis yang dijodohkan dengan Valen.
"Aku baik baik saja."
Ucap Valen sambil memainkan ponselnya,,sikapnya acuh dan dingin. Valen tidak pernah tertarik pada Fera, Valen tahu Fera menaruh hati padanya karena itu ia sering bersikap dingin pada Fera.
Valen tidak ingin memberi harapan palsu pasa Fera, Sikap Valen pada Gadis juga sama. Dingin dan kaku, namun entah mengapa hari itu sikap Valen pada Gadis berubah.
Valen kemudian pergi rumah itu tanpa berkata apa apa. Ia tidak mempedulikan Fera yang sepertinya masih ingin bicara dengannya, itu membuat Fera merasa kesal.
"Cih.. Sombong."Ucap Fera sebelum ia masuk kedalam rumah.
Dara menarik nafas panjang lalu menghembuskannya berlahan lahan, ia benar benar menyesali kejadian hari ini.
Dara memegangi bibirnya yang tadi dicium Valen, Ada rasa sedih didalam hatinya. Dara tahu Valen menciumnya karena Valen mengira ia adalah Gadis. Dara benar benar malu, ia merasa terhina dengan sikap Valen.
"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Alenaya faraza
Up lagi dong thor
2024-01-07
10