Aulya menghela nafas lalu memilih kembali ke Kamarnya membiarkan Robby berdiri didepan Gerbang tanpa berniat membukakan pintu gerbang untuknya.
selama beberapa hari Robby terus saja mendekati Aulya hingga Perusahaan Robby semakin terancam bangkrut, kini Robby benar-benar terdesak jika hari ini Ia tidak juga mendapatkan bantuan suntikan dana maka Robby akan bangkrut.
Aulya sedang berada di Butiknya menikmati uang masuknya, "kalau Robby sudah bangkrut karna tidak aku tolong maka hidupnya tidak akan bahagia, Aneta akan meninggalkannya.. hmm?? kalau dipikir-pikir berarti aku sudah merubah tokoh utama padahal sejak awal aku pemeran figuran, kalau Aulya asli akan membantu Robby dan Bab ini seharusnya Robby dan Aneta sudah menikah tapi malah bangkrut."
Aulya menggeleng kepalanya pelan, "ternyata sosok figuran Aulya disini jembatan kebahagiaan Robby dan Aneta tapi sekarang kebahagiaan mereka hancur karna aku bukan jembatan itu." senyum kecil Aulya.
"lumayan, aku bisa balas dendam..!? siapa suruh kalian menjadikanku sebagai jembatan." kekeh Aulya.
.
Butik Aulya,
Aulya tidak peduli dengan Robby yang benar-benar akan bangkrut, Aulya menoleh ke pintu Butiknya ketika Ia mendatangi Pintu nya ada Maya (Ibunya Robby) datang ke Butiknya bersama Robby yang terlihat kacau.
"siapa Ibu ini?" batin Aulya memperhatikan penampilan Maya dari ujung rambut sampai ujung kaki.
"Aulya?? kenapa kamu tega melakukan ini sama anak Tante hah?" tanya Maya mendekati Aulya dan berdiri 1 meter didepan Aulya.
Aulya bukannya takut atau iba malah berani bersitatap dengan Maya, "Ohhh?? Mama nya Robby, kirain Tante-tante girangnya." batin Aulya.
"kenapa anak tante? kok aku yang disalahin?" tanya Aulya balik.
Maya terkejut dengan keberanian Aulya memandang Maya, biasanya sikap Aulya akan manis dan berusaha terlihat baik didepannya supaya di restui olehnya, jujur Maya cukup terkejut melihat Aulya jadi desaigner sukses seorang diri dan juga sangat cantik padahal dulu menor juga manja.
"Aulya? kita kan berteman baik, kamu seharusnya membantuku." kata Robby dengan tak tau malunya seperti orang teraniaya saja.
Aulya hanya menatap jengah Robby sekilas, malas sekali Ia membantu Pria bodoh dan tidak tau diri itu. ternyata sosok Robby jauh lebih tidak tau diri di dunia Novelnya kalau Aulya si bodoh tidak membantunya maka Robby ini tidak ada apa-apanya sama sekali.
"kamu kenapa begini Aulya? apa kamu berani melawan Tante? kamu tidak menolongnya, lalu bertanya apa kesalahanmu?" tanya Maya dengan nada tak senang.
Aulya menarik nafas dalam-dalam, "memangnya siapa dia bagi aku Tante? abang kandung bukan, saudara kandung bukan, pacar bukan, tunangan bukan, suami apalagi? jelas dia bukan siapa-siapa bagiku. untuk apa aku membantunya? lagian aku tidak punya uang." Aulya berucap santai hanya untuk mengejek dan menyindir Robby saja.
Robby melebarkan matanya begitu juga Maya.
"tapi dia sahabat baikmu kan? dia selalu membantumu lalu apa bantuanmu?" tanya Maya dengan terkejut perubahan Aulya yang tak berusaha terlihat baik dimatanya.
Aulya menatap sinis Robby, "aku sudah membantunya mendapatkan Aneta yang jatuh cinta pada abang Satria, bukankah itu impas? kalau bukan karna dia maka Aneta sudah menjadi kakak iparku." jawab Aulya asal padahal Ia tidak akan sudi Aneta jadi kakak iparnya.
Maya terbelalak lalu menoleh ke Robby yang menundukkan kepala dengan sedih, memang Iya Aneta dulu menyukai Satria tapi Aulya yang bodoh menuruti permintaan Robby mendekatkan Aneta dengannya, Aulya berpikir Robby akan tau perasaan tulusnya namun tidak disangka Aneta ternyata tidak sebaik yang Aulya kira jadi menyesal dan berusaha memisahkan mereka tapi tidak bisa malah Aulya yang berakhir tragis.
"sudahlah Tante..?! aku tidak ada waktu untuk berbicara dengan kalian, aku sibuk hari ini banyak orderan." usir Aulya dengan tak sopannya.
Maya menoleh kembali ke Aulya, "kamu kaya kan Aulya? kamu banyak uang kenapa bilang tidak punya uang?"
"bantu aku Aulya..? aku minta maaf, bantu aku sekali ini saja.!" Robby mendekati Aulya lalu bersimpuh didepan Aulya.
"apa yang kamu lakukan Robby?" Maya menarik Robby untuk berdiri.
Aulya tidak tersentuh sama sekali dengan perbuatan Robby itu malah berkata, "uang yang aku hasilkan dipegang oleh Mamiku, dia tau kalau kau akan mendekatiku untuk keuntunganmu sendiri seperti masa lalu. kalau kau butuh uang datangi saja Mamiku."
Aulya sengaja berkata seperti itu padahal uangnya dipegang olehnya sendiri, Aulya tau kedua manusia tidak tau malu ini tidak akan berani menemui Keluarganya.
Maya terbelalak, "apa kamu gila? seharusnya uangmu ya kamu pegang sendiri, apa yang bisa kamu bantu ya bantulah Robby.! dia sampai bersujud begini padamu." bentak Maya marah-marah.
Aulya menarik nafas dalam-dalam, "Ibu sama Anak sama-sama tidak tau malu, huuhh??! seharusnya aku buat satpam untuk menjaga tempat kerjaku." gerutu Aulya dengan nada sengaja dikeraskan sehingga Robby dan Maya bisa mendengarnya.
"Aulyaa??" bentak Maya.
"tidak usah berteriak Tante, kalau dia memang nyaris bangkrut ya cari uang sendiri dong atau minta bantuan sama tunangan kebanggaannya itu." bentak Aulya juga tidak terima.
Maya tertegun sendiri sungguh Aulya sangat berbeda.
"Aulya? kenapa kamu jadi begini? mana Aulya yang dulu selalu mendukungku dengan tulus?" marah Robby juga.
Aulya tertawa keras, "apa? Aulya yang tulus membantumu sudah mati saat kau bilang tidak butuh aku, lalu apa yang kau inginkan sebenarnya? kau menjilat ludahmu sendiri?" sinis Aulya.
Robby seketika gelagapan, "a--aku kesal saja saat itu, aku tidak bermaksud melukaimu."
Aulya beralih ke Maya, "Tante? anakmu ini adalah kebanggaanmu kan? dia anakmu bukan anakku jadi suruh dia berhenti mengemis padaku meminta bantuanku, Tante adalah ibunya maka bantu anakmu sebisamu tapi kalau masih meminta bantuanku juga datangi Mamiku.! uangku memang banyak tapi Mami yang pegang." Aulya berkata dengan tatapan penuh peringatan lalu menatap rendah Robby sekilas dan meninggalkan kedua Orang itu di butiknya.
"disini ada CCTV, kalau kalian mau berurusan denganku di kantor polisi silahkan hancurkan Butikku kalau mau damai pergi saja tanpa membuat kerusakan." kata Aulya dengan tenang lalu memasuki Mobil mewahnya dan pergi dari tempat itu.
Aulya menenangkan diri diluar karna hatinya sungguh panas berada di antara Keluarga tak tau malu itu.
"Maa??" Robby beralih ke Maya yang mematung ditempat.
"apa dia memang Aulya?" tanya Maya ke Robby yang mengangguk pelan.
"kenapa dia berubah?" tanya Maya ke Robby.
"nggak tau Ma..! dia berubah sejak Robby bertunangan dengan Aneta." jawab Robby.
Maya memijit pelipisnya, "kan sejak awal udah mama peringatin kalau Aneta itu tidak berguna dan tidak punya apa-apa tapi kamu tetap keras mendapatkannya sekarang apa yang bisa kamu lakukan? Aulya tidak mau membantumu karna kamu membuangnya."
Robby berkaca-kaca, "terus bagaimana caranya dia kembali seperti Aulya yang dulu Ma?"
Maya tidak tau harus bagaimana lagi hingga Ia meminta Robby menjual saja Perusahaannya dan buka usaha lain, jika Aneta memang tulus mencintai Robby maka seharusnya Aneta mau menemaninya dari nol.
"kalau begitu aku bangkrut Ma? Mama nya Aneta tidak suka menantu miskin." elak Robby.
"dasar bodoh kalau begitu aku juga tidak terima menantu boros dan norak seperti anaknya." maki Maya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Oi Min
akhirnya otak mama Maya yg sak upil itu bsa utk mikir yg bner
2024-08-31
2
mr. rmayy
nahh itulah kita gk akan pernah tau gimana kah seseorang itu dimasa depan makanya jangan suka ngerendahin orang mulukk
2024-01-13
4
mr. rmayy
hahahhaha ngakakk bangett dah
2024-01-13
1