tanda tangan Aulya saat ini adalah saat Ia menjadi Artis Papan atas di dunia nyata sedangkan di Dunia Novel sosok Aulya hanyalah seorang Figuran memiliki latar belakang Keluarga yang lumayan tapi punya masalah cinta yang tragis.
"sepertinya aku harus menyekolahkanmu lagi." gerutu Aulya.
"mana bisa Nona? umur saya sudah tidak cocok masuk sekolah kecuali Kuliah tapi saya tidak punya ijazah SMA." jawab Tania.
Aulya melototkan matanya, "sekolah tanda tangan Tania, aku juga tau umurmu tidak bisa sekolah dasar." desis Aulya dengan sabarnya tapi matanya melotot.
Tania nyengir kuda lalu dengan begitu sabarnya Aulya mengajari Tania membuat tanda tangan, Tania sangat suka tanda tangan yang Aulya buatkan untuknya jadi bekerja keras selama 24 jam hanya untuk menghafal tanda tangan itu.
ke esokan harinya,
Aulya yang baru saja bangun tidur tersentak mendengar seseorang mengetuk-ngetuk Butiknya, dengan malas Ia bangkit lalu menggulung rambutnya asal sambil melangkah Aulya membersihkan matanya siapa tau ada sesuatu di matanya yang bisa merusak nilai kecantikannya.
Aulya membuka tirai Pintu Butiknya dan melihat pelakunya ternyata Robby yang tersenyum begitu lebar melihatnya.
"ciih...! ngapain anak ini kesini lagi? apa dia tidak punya malu? aihh!! kenapa aku semakin jijik dengan pemeran utama Novel ini? semakin dibuang malah semakin menempel, apa yang harus aku lakukan?" geram Aulya seketika rasa kantuknya hilang entah kemana.
Robby mengetuk-ngetuk pintu Butik Aulya, "kenapa tidak dibuka Aulya? aku membelikanmu Kue Cookies kesukaanmu juga Martabak kacang."
Aulya berdecak lalu menutup tirainya membiarkan Robby diluar sana.
"kenapa Aulya menutupnya?" gumam Robby semakin tidak nyaman.
"Aulyaa?? Aulyaaa? Aulyaa??" Robby menggedor-gedor pintu Butik Aulya.
beberapa pelanggan baru yang melihat-lihat butik Aulya pun tiba karna jam buka Aulya biasanya 08.00 WIB tapi sekarang belum juga buka hingga mata mereka menangkap sosok Robby.
"bukannya ini Robby yang mau jatuh bangkrut itu?"
"iya? skandal dia mendekati Aulya padahal sudah bertunangan itu ternyata benar."
"oh God..? ternyata Pria bertunangan ini merayu perempuan lain nanti disalahkan perempuan yang merusak tunangan Orang lain."
"kasihan sekali si Aneta."
"ckk!! ckk..!?"
perempuan berpakaian seksi berjumlah 5 Orang sibuk membicarakan Robby secara terang-terangan hingga Robby terkejut melihat para perempuan itu ternyata ada teman kampusnya Aneta.
"mungkin gara-gara pria ini Butik Aulya belum buka." sungut Wanita paling mencolok diantara yang lainnya karna memakai perhiasan mewah.
"sana pergi..!"
"kamu sudah bertunangan berhenti menggoda perempuan lain."
"apa dia tidak dapat jatah dari Tunangannya? kenapa dia berani mendekati perempuan kaya lain?"
"sepertinya dia akan jatuh bangkrut kalau tidak mendekati Aulya."
"hahaha..! dia pikir sehebat apa dirinya hingga bisa merayu Aulya yang jelas makin cantik, pria sekelas dirinya tidak ada harganya."
"aku jamin kalau dia bangkrut tunangannya pasti meninggalkannya."
"haha..!"
"itu sebabnya dia menggoda Aulya biar selamat dari kebangkrutan."
5 perempuan seksi itu menertawai Robby yang merah padam lalu membentak mereka semua serta memberi peringatan untuk tidak ikut campur sebab Ia dan Aulya bersahabat baik.
mereka berlima tidak percaya ada persahabatan perempuan dan laki-laki bertahan lama kecuali sama-sama suka sesama jenis, kalau normal pasti ada yang jatuh Cinta.
"Aulyaa??" Robby tidak peduli reputasinya lagi yang penting bisa lebih dekat dengan Aulya dan Perusahaannya selamat lalu Aneta tidak akan meninggalkannya lagi.
Aulya telah rapi pun membuka Butiknya menyambut kelima perempuan itu yang telah mengirim pesan padanya, Robby hendak masuk tapi dengan gerakan cepat Aulya mendorong kasar dada bidang Robby sampai terjerembab jatuh dari tangga dan semua makanan yang dibawanya berserakan.
"Ahhh?? Aulyaaa??!!" bentak Robby.
kelima perempuan Seksi itu seketika menyemburkan tawa mereka melihat kondisi menyedihkan Robby.
"dasar tidak tau malu..?! pergi dari sini..! sudah aku bilang kalau mau menyelamatkan Perusahaanmu cari wanita lain yang bisa kau peras, jangan harap aku akan memberimu uang seperpun..?! aku benar-benar jijik dengan tingkah murahanmu ini. jadi Pria mahal dikit kenapa sih?" geram Aulya dengan sorot mata benci lalu menutup pintu Butiknya serta menguncinya.
Aulya menghela nafas panjang lalu merubah ekspresinya dengan manis menghadap kelima pelanggan barunya.
"maaf ya? aku tidak bermaksud membuat kalian tidak nyaman tapi Pria itu selalu mengikutiku hanya untuk kepentingannya sendiri, padahal berulang kali aku mengusirnya tetap saja memasang muka temboknya itu menemuiku." ucap Aulya dengan senyuman.
.
Robby mengepalkan tangannya dengan erat melihat belanjaannya berserakan, "sial...??! kenapa Aulya berubah??" maki Robby tidak terima.
malam harinya,
Robby masih berani menemui Aulya di Butiknya tapi ternyata tidak ada Orangnya.
"dimana Aulya?" gumam Robby celingukan melihat Butik Aulya seperti tidak ada penghuninya bahkan lampu Butik Aulya mati kecuali yang diluarnya saja.
.
Aulya berada di Mansion Keluarganya, Ia sedang berada di Kamarnya memainkan pena dijemari lentiknya.
"aku sudah banyak merubah alur cerita, Robby pasti akan jadi tokoh Antagonis karna aku menolaknya. aku yakin dia akan semakin terobsesi padaku.! ckk?? kenapa harus Aku sih? aku sudah menolaknya berulang kali tapi tetap saja mengejarku, aku tidak tau Bab berapa ini..?! alurnya jadi berantakan." gerutu Aulya meremas rambutnya dan memijit-mijit kulit kepalanya yang terasa pusing dengan masalah Robby.
"ini dunia Novel yang mirip dunia nyata, kalau dalam Film atau Drama mungkin pemeran utama Pria akan menghabisi Pria sampingan tapi siapa Pemeran Utama untukku?"
semua cara sudah Aulya lakukan, menolak, membentak, mempermalukan, bahkan membuat nama Robby jelek tapi tetap saja Robby tidak malu tetap mencoba mencari perhatiannya.
seketika Aulya teringat pada Rinaldy, segera Ia menggeleng kepalanya kuat.
"tidak mungkin dia kan?" gumam Aulya tidak percaya.
Aulya terdiam memikirkan status serta kekayaan Rinaldy, otak kanannya seolah berkata Aulya harus mendapatkan Rinaldy tapi otak kiri Aulya tidak terima keinginan otak Kanannya.
"tidaakkkk!!" Aulya berteriak kesal menutupi kedua telinganya.
"kalau dia memang pemeran utama untuk Aulya pasti dia akan datang padaku bagaimanapun caranya, aku tidak mau mendatanginya. tidaakkk?!" Aulya geleng-geleng kepala.
tok.. tok..
Aulya berdehem lalu menyimpan semua barang-barangnya yang tidak boleh diketahui siapapun bahkan menguncinya di dalam lemari.
Aulya membuka pintu kamarnya ternyata dari Tania yang mengatakan kalau Robby mengintip di gerbang Mansion, kedua Orangtua Aulya sedang keluar kota dan Satria juga pergi dengan Levon kesuatu tempat.
"ngapain dia kesini?" tanya Aulya dengan datar.
"Aulya? aku baru tau kalau Tuan Robby punya sikap tidak tau malu seperti ini." kata Tania dengan serius.
Aulya mengangguk, "demi Perusahaannya dan Aneta tentu saja dia akan melakukan apapun."
"pria ini harus diapakan?" batin Aulya dengan sorot mata dingin dan tajam pada Robby yang mengintip dibalik jeruji besi gerbang.
Robby mana berani masuk sebab Keluarga Aulya memang tidak suka dengan Robby.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Nah dengan kata-kata Aulya kek hini akan mengukuh kan lagi tebakan ke 5 cewek tadi kan..
2025-01-03
0
Helen Nirawan
amit2 cowo gk tau malu ,iisshh
2024-05-08
1
Sri Wahyuni
ngemis2 kan lo Roby 😭😭😭
2024-02-24
1