Satria berdecak sebal saat tau adiknya melarikan diri.
Levon mendekati Satria dan menendang kaki Satria yang melompat-lompat kesakitan.
"Levon...??!" pekik Satria kesakitan dan Levon menatap tajam Satria menunjuk keningnya.
"ini sambutanmu hah? aku jauh-jauh dari Amerika mengantarkan pesananmu langsung, ini imbalannya?" tatap tajam Levon yang tak pernah marah seperti ini tapi diperlakukan seperti itu membuatnya merasa terhina.
Satria mendengus, "aku tidak sengaja Von..! adik perempuanku yang melemparnya padamu dan sekarang dia lari untuk menyelamatkan diri."
Levon tidak percaya, jika sifat Levon dingin dan tidak mudah bergaul bisa berubah menjadi kebalikannya kalau sudah bersama Satria.
"mana adikmu? bukankah kau bilang adikmu itu dimabuk cinta oleh teman kecilnya?" Levon tidak percaya kebohongan sahabatnya itu malah tanpa perasaan memukul kening Satria yang ditepis oleh Satria langsung.
"aku serius.!" ujar Satria dengan wajah serius.
"apa adikmu sudah keluar dari Zona gilanya?" tanya Levon seperti meledek.
Satria dan Levon pun berbincang menuju Ruang Tamu, mereka sudah biasa seperti itu sebentar damai sebentar bertengkar.
di Kamar Aulya,
"siapa Pria tadi? kenapa banyak karakter yang tidak disebutkan oleh Penulis Novel itu sih? kalau begini aku ini pemeran Figuran atau pemeran Utama sekarang? huhhh..!?" gerutu Aulya.
Aulya menoleh ke Ponsel barunya dan membuka isinya ternyata pacarnya Robby meminta pertemanan padanya.
"ini Aneta si Pemeran Protagonis wanita kan? kenapa dia minta berteman denganku?" gumam Aulya memicing curiga.
Aulya melihat profil Aneta yang ternyata isinya hanya Robby dan Robby saja hingga Aulya berdecih, "apa dia pikir bisa membuatku iri? kalian menjijikkan."
bibir Aulya mengumpat tapi saat tangannya hendak mengeluarkan akun Sosmednya malah terdiam beberapa detik kembali melihat akunnya.
"kalau aku tolak nanti dia pikir aku punya perasaan dengan pacarnya itu tapi kalau aku terima malah jijik dengan semua postingannya." gumam Aulya kebingungan.
Aulya yang dilema pun memikirkan harga dirinya yaitu dengan menerima pertemanan dari Aneta, seketika ponsel Aulya banyak terdapat notif dari Aneta yang banyak memposting sesuatu.
"ciih..! aku akan lihat postinganmu lalu aku beri tanda like biar kepalamu panas memikirkan maksud tanda sukaku itu." oceh Aulya.
Aulya merasa jijik melihat postingan Aneta yang berpegangan tangan, bercium*n, dicium pipi, pelukan, dan terakhir Cincin.
"apa Aneta memang selebay ini? aku tidak pernah baca bagian ini, apa alurnya berubah?" Aulya mematikan layar ponselnya bukan karna cemburu tapi karna jijik dengan kemesraan yang dibuat-buat itu.
"kalian pikir aku tidak bisa memposting sesuatu? lihat saja apa yang akan aku lakukan." seringai Aulya.
Aulya meletakkan Ponselnya lalu menggerakkan jemari tangannya seperti sedang pemanasan hendak berolahraga.
"kita mulai balas dendam ini, Aneta kau mengibarkan bendera perang padaku.! mari kita lihat siapa yang akan menang hmm? kau sebagai pemeran Protagonis atau aku sebagai pemeran Figuran? kau bisa bahagia karna Penulis Novel menjadikanmu sebagai karakter utama yang harus bahagia maka aku Aulya Ronglay seorang Artis papan atas akan menggunakan keahlianku untuk mendapatkan kebahagiaanku sendiri."
ke esokan harinya,
Aulya berlari kecil ke arah meja makan dan tidak melihat teman baik Satria berada di meja yang sama dengannya.
"dek...! pakaianmu..!" bentak Satria.
Aulya melihat pakaiannya yaitu rok mini dan sweater sebatas dada memperlihatkan perutnya jika kedua tangan Aulya terangkat tinggi.
"issh...? ayolah Bang..! ini modis." rayu Aulya mengitari meja dan merampas roti selai Satria.
"aku pergi bang..! terimakasih rotinya, muah..!" kata Aulya dengan genit sambil mencium pipi Satria lalu berlari begitu riang tanpa memperdulikan sosok yang tengah memandangnya dengan senyuman tipis.
"apa dia adikmu? dia sangat aktif." tanya Levon.
Satria yang mematung dengan godaan adik kandungnya pun tersadar, "dasar adek genit." gerutu Satria tapi bibirnya melengkung ke atas seolah senang dengan perubahan adiknya itu.
di Mobil,
ternyata Tania sudah menunggu Aulya disana, tanpa menunggu waktu lagi Aulya dan Tania pergi ke Rumah lumayan mewah tepat di pinggir jalan, Rumah itu peninggalan Neneknya Aulya yang diberikan padanya tapi Aulya yang bodoh menjual Rumah itu untuk Robby yang sedang mengalami kebangkrutan, hal itu terjadi di Bab belasan dan itu tepat setelah selesai pertunangan Robby dengan Aneta.
"Rumah ini bisa dijadikan usaha, kenapa aku harus mengikuti alur? biarkan saja dia bangkrut..!" gumam Aulya menyeringai karna tau apa yang akan terjadi jika Aulya tidak membantu Robby.
Robby akan di tinggalkan oleh Aneta karna Aneta itu hanya ingin uang dan ketenaran saja berbeda dengan Aulya yang punya uang dan berasal dari keluarga yang terbilang sukses namun mandiri serta rela memberikan apa saja pada si bodoh Robby.
"sekali dayung 2-3 pulau terlalui." senyum manis Aulya merasa ide-ide balas dendam telah tersusun rapi di otak kecilnya.
.
"kali ini Nona akan melakukan apa?" tanya Tania celingukan.
Aulya tersenyum cerah menunjukkan Ponselnya, "percuma saja aku minta belikan Ponsel yang paling bagus..? kita posting dong!" ujar Aulya ceria.
Tania menjatuhkan rahangnya, tak berapa lama kemudian Aulya merubah penampilan Tania menjadi model bahkan mendandaninya sendiri.
"Nona? saya sangat aneh." Tania memegang pipinya melihat penampilannya didepan cermin bak princess di dunia dongeng.
Aulya tersenyum manis memainkan sebuah pensil alis di tangannya, "aku sangat ahli berdandan atau mendandan dengan make up terlihat natural."
Aulya tidak memberi celah Tania berbicara langsung menarik Tania ke tempat khusus foto, kali ini Aulya foto dengan camera Canon milik Mama nya.
awalnya Tania sangat canggung tapi lama-kelamaan Tania jadi nyaman berpose bahkan sampai ketagihan, Aulya tersenyum cerah ke arah Tania.
"Tania? aku akan merubah takdirmu, kita akan bahagia bersama." batin Aulya yang sangat ingin Tania berada di puncak yang sama dengannya.
Aulya mengedit Foto-foto Tania semalaman lalu mempostingnya ke akun sosmednya setelah itu Aulya tinggal tidur dan tak lupa Ia mengirim pesan pada abangnya kalau Aulya tidur di Rumah mendiang Neneknya.
"hmm!" begitulah balasan Satria.
Aulya tidak memperdebatkan hal itu tanpa diduga olehnya kalau Satria langsung melaju ke Rumah neneknya dan menghubungi Tania, Satria tidak menyangka adiknya sangat terbuka padanya bahkan jujur serta melapor padanya.
"jadi dia mau buka usaha butik?" tanya Satria serius.
Tania mengangguk, "kami bahkan sudah posting foto baru Tuan, saya mohon Tuan bantu promosikan pakaian Nona ya? pakaian Nona sangat cantik dan saya yakin akan laris dibeli orang."
Satria menanyakan akun sosmed Adiknya, betapa terkejutnya Satria melihat foto gadis cantik disana. awalnya Satria terpana tapi kalau dilihat-lihat wajahnya tidak asing hingga Ia melihat Tania hendak bertanya tapi langsung sadar kalau foto itu adalah wajah Tania yang dimake up.
"aku akan sebarkan ini di Sosmedku." kata Satria memilih pergi dari sana tanpa basa-basi lagi.
Tania tidak berpikir Satria akan mengenalinya sebab yang Ia pikirkan adalah bagaimana cara biar gaun yang Aulya buat laris manis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Mah gitu dong Aul..👏👏💪💪💪
2025-01-03
0
Oi Min
bisa2 Satria cinlok ma Tania
2024-08-30
0
Maria Hedwig Roning
thnks thor
2024-01-28
1