Okehh!!? Bonus Tahun Baru,
Happy Reading...??!
.
"tenang ya dek??! tenang ya? apa perlu abang yang datangi Tuan Rinaldy?" tanya Satria mengelus-ngelus kepala Aulya yang telah tenang.
Aulya menggeleng kepalanya, "Aulya akan datangi dia langsung Abang..?! aku akan bertanya padanya dengan cara baik-baik kalau ini memang cara dia balas dendam akan Aulya ladeni."
Satria mengangguk, "hadapi dengan anggun dan berkelas.!"
Aulya tersenyum lalu memeluk Satria dengan erat, "terimakasih abang sudah menenangkanku." ucap Aulya membuat Satria terkekeh mengelus sayang kepala Aulya yang kian menggemaskan.
Tania tersenyum melihat Aulya lalu Ia pergi ke dapur untuk membuat makanan karna habis berlari tadi Ia sangat kelaparan tiba-tiba Ia terlonjak kaget saat berbalik melihat Aulya telah berada di belakangnya sambil bersidakap dada.
"mau makan mie?" tanya Aulya dengan datar ternyata Aulya tadi sadar Tania pergi ke belakang untuk makan juga terdengar suara plastik.
Tania nyengir kuda, "tidak boleh?"
"jangan sekarang, nanti malam saja..!" titah Aulya.
Tania menggeleng kepalanya serta mengatakan Ia sangat skarat karna kelaparan hingga Aulya kesal menarik Tania pergi ke Kulkas serta memaksa Tania makan salad buah juga buah-buahan lainnya seperti Apel.
Satria melihat kedekatan Tania dengan Aulya pun hanya garuk-garuk kepala, tadi Aulya sangat marah dan kemarahannya itu seperti ingin meledakkan sebuah gedung tapi sekarang kemana kemarahannya itu? walau sudah hilang seharusnya masih ada sisa-sisanya.
benar-benar otak bisnis Aulya lebih besar dibanding amarahnya itu, Aulya terdengar mengomel karna Tania harus memakai gaun indahnya untuk di foto lalu di posting dengan pasrah Tania makan buah-buahan, padahal selama ini Tania makan seperti bab* yang tidak pernah menahan diri makan apapun, namun tubuhnya tetap ramping dan langsing sekarang berbeda sejak bersama Aulya.
Tania terpaksa menurut karna Aulya juga menahan diri dari makanan enak yang artinya Ia tidak menderita sendirian.
"kapan aku boleh makan Mie, Aulya?" tanya Tania sibuk mengemil buah Apelnya.
Aulya tampak berpikir, "nanti malam bagaimana? besok paginya kita langsung ber-olahraga."
Tania mengangguk-ngangguk semangat tapi mendengar kata Olahraga di akhir kata-kata Aulya membuat wajahnya berubah masam, Aulya tergelak melihat itu dengan lembut Ia mengelus-ngelus kepala Tania.
"kalian tidak menganggapku ada ya?" kesal Satria tiba-tiba hingga kedua gadis cantik itu terkejut.
Tania berbicara formal pada Satria berbeda ke Aulya dengan bahasa non-formal karna perintah Aulya sendiri, awalnya Tania tidak terbiasa tapi karna hukuman yang Aulya berikan kalau Ia berbicara bahasa Formal membuatnya ngeri yaitu Shit-up 30 kali, Tania awalnya sangat payah olahraga mungkin karna tidak biasa.
.
ke esokan harinya,
kini Aulya pergi ke sebuah toko senjata dan membeli sebuah pisau serta senjata api untuk dibawa menemui Aldy.
"Aulya??" panggil seorang Pria membuat Aulya menoleh lalu menautkan kedua alisnya saat Pria itu mendekatinya.
"kamu tidak mengenaliku? Levon??" ternyata Pria itu adalah sahabat baik Satria.
"oh!" jawab Aulya singkat kembali memilah-milah senjatanya.
Levon menggaruk kepalanya yang tak gatal, seumur hidup Ia belum pernah dicuekin oleh perempuan hingga Ia melihat Aulya mengambil senjata tajam segera Levon cegah tentu saja Aulya tidak senang dan menepis tangan itu serta memintanya untuk tidak ikut campur.
"untuk melindungi diri kan? menurutku perempuan tidak cocok dengan senjata ini tapi kemarilah..! aku punya rekomendasi senjata untuk gadis imut sepertimu." pinta Levon melangkah duluan dari Aulya lalu melambaikan tangannya meminta Aulya harus mengikutinya.
Aulya pun mengikutinya ternyata Levon memilihkan senjata bentuk alat sentrum untuknya juga berbagai benda yang mirip gelang tapi ternyata itu pisau yang bisa melindunginya jika dalam keadaan terdesak.
"terimakasih!" ucap Aulya dengan tulus lalu pergi meninggalkan Levon yang mematung.
"ehh?? aku belum bertanya tentang hubungannya dengan Tuan Aldy." gumam Levon hendak mengejar Aulya tapi ternyata Gadis itu sedang menelfon dengan Papanya tentu saja Levon mundur sebab Keluarga Aulya sepertinya tidak ingin Levon mendekati Putri Kecil mereka.
"tidak pa..! Aulya tidak punya hubungan apapun dengannya, ini Aulya mau menemuinya biar semua nya jelas, enak aja mengklaim Aulya miliknya. dia minta dihajar." gerutu Aulya sambil mengeluarkan dompetnya membayar belanjaannya.
Levon mendengarnya pun terdiam lalu pergi entah kemana.
pekerja toko senjata itu hanya diam melihat paras Aulya dan sesekali mencuri pandang sebab Aulya jauh lebih cantik dilihat secara langsung daripada dalam foto yang beredar saat malam dimana Aulya tiba di Acara pertunangan Robby dengan Aneta.
Aulya menatap mata pekerja itu yang sangat berdebar bersitatap dengan Aulya, "terimakasih." ucap Aulya dengan senyuman ramah lalu pergi sambil berbicara dengan Papanya lewat panggilan Ponselnya.
"sama-sama Nona." jawab Pekerja itu ternyata seorang mahasiswa magang (laki-laki).
"gila cantik banget." gumam Pria itu mengelus dada untuk segera move-on karna mustahil Aulya didapati, sebab yang mengejar Aulya sekelas Aldy juga pernah ada Artikel tentang Aulya dengan Robby walau tidak ada foto sebelum Aulya berubah cantik.
Aulya punya aura bintang dalam dirinya mungkin karna Ia superstar di dunia nya jadi saat masuk ke Aulya yang di dalam Novel tentu Aura bintangnya masih melekat dalam jiwanya itu.
di dalam Mobil,
"aku hampir lupa kalau aku sekarang berada di Dunia Novel, terkadang dunia ini mirip dengan dunia nyata tapi kenapa alur Novelnya jadi berantakan? kenapa sosok Aldy bisa muncul? sebelumnya tidak banyak bagian Aldy yang muncul tapi sekarang banyak alur yang berubah." gumam Aulya yang kebingungan.
Aulya memukul setir mobilnya, "bodo amat alur ceritanya yang penting saat ini aku harus beri pelajaran pada Pria itu."
setibanya di Perusahaan Hukum tempat Aldy bekerja, Aldy sangat menyukai pekerjaannya sekarang padahal tanpa bekerja pun Aldy akan banyak dapat uang masuk lewat perusahaan Kedua Orangtuanya yang mendapatkan julukan Asia of the Group karna saking besarnya penjualan Perusahaan itu sampai se Asia.
"permisi..??! bisa saya masuk?" tanya Aulya ke satpam didepannya.
Satpam itu terkejut lalu buru-buru menghubungi pihak Reseptionis yang menghubungkan langsung ke Telepon Aldy.
"biarkan dia masuk!" begitulah perintah Rinaldy.
Aulya tetap menunggu karna Ia tidak sabar ingin memukul kepala Aldy yang seenak jidatnya saja mengklaim mereka memiliki hubungan spesial.
Para Satpam itu pun membukakan pintu gerbang untuk Aulya, Aulya tersenyum ramah pada mereka semua karna tidak mungkin Aulya menunjukkan raut wajah marahnya sebab itu bisa merusak nama baik Keluarga Ronglay padahal keramahan Aulya itu terbawa dari kebiasaannya saat menjadi Bintang Superstar di dunianya.
Aulya berpenampilan santai ala Aulya si Artis Papan atas, sungguh Aura bintangnya itu membuat siapapun betah memandang Aulya berlama-lama, pantas saja Aldy jatuh hati pada Aulya.
"apa Nona Aulya itu Selebriti?"
"iya kan? aku juga ingin bilang begitu."
"ya ampun..?! kharisma nya itu loh."
"gilaaa??! aku aja perempuan meleleh melihatnya apalagi Tuan Rinaldy."
"aku dengar Nona Aulya pernah dikabarkan dekat dengan Tuan Robby Ya?"
seperti biasa pekerja di gedung Hukum itu juga senang bergosip tentang Aulya yang kini kepopulerannya melebihi Artis saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Oi Min
salah paham aq ges ...... kirain Levon = jaksa Aldy
2024-08-31
0
Sucii Amidasarii
terimakasiih semuanyaa
2024-01-01
5
Dedy Harianto
makasih author 🥰🥰🥰🥰
love love love sekebun bunga mawar 🌹🌹🌹♥️♥️♥️♥️♥️
2024-01-01
2