"Aulya udah berubah.!" jawab Robby dengan frustasi.
Aneta melebarkan matanya, Ia teringat Aulya jadi sangat cantik seperti princes tapi Aneta mengira semua itu untuk menggaet Robby saja tak disangka perubahan itu memang nyata.
"terus siapa yang bisa membantumu kalau bukan dia?" tanya Aneta dengan kesal.
Robby mengacak rambutnya sambil mengumpat, "dia seperti bukan Aulya yang aku kenal. biasanya dia sangat suka dengan Martabak kacang tapi sekarang dia bilang tidak suka, aku tau dia karna sejak kecil kami bersama. sekarang dia benar-benar berubah??! sangat berubah sampai-sampai dia hanya menganggapku orang asing aja."
Aneta menarik nafas dalam-dalam lalu mendekati Robby dan mengelus lengan Robby dengan penuh kelembutan seolah-olah tangan halus itu tidak pernah membunuh seekor nyamuk saja.
"kamu harus berusaha lebih keras lagi Robby, pernikahan kita akan digelar besar-besaran kalau kamu bangkrut bagaimana dengan pernikahan kita? kamu mau aku diambil pria kaya lainnya? mereka pasti akan menjamin hidupku sementara kamu??" Aneta berkata dengan nada lemah dibuat-buat.
Robby seketika melebarkan matanya, "aku tidak bisa menerima itu." jawabnya cepat.
Aneta pura-pura terkejut, "iya aku tau kamu mencintaiku tapi kehendak Ibuku siapa yang bisa melawannya? ibuku sangat keras hati."
Robby menangkup pipi Aneta, "aku janji akan mencoba membujuk Aulya lagi, tapi kamu jangan menemui Ibumu ya? aku tau dia tidak suka menantu miskin."
Aneta mengangguk-ngangguk lalu memeluk Robby dengan erat sambil terisak, "maafkan aku yang manja Robby, gara-gara aku kamu jadi nyaris bangkrut. kalau saja kamu tidak terlalu memanjakanku dengan belanja bersama mereka maka aku tidak akan tertarik dengan ajakan mereka semua. aku tidak suka mereka merendahkanmu jadi aku membayari belanjaan mereka semua, aku bahagia waktu mereka memujimu kaya-raya dan pantas menjadi Pria terkaya nomor 6 di Negara kita ini."
Robby mengangguk mengecup kening Aneta, "aku tau mereka akan memerasmu karna kamu polos dan lugu, kamu pasti diperalat oleh mereka. kamu terlalu baik sayang."
Aneta menggeleng kepalanya, "aku tidak baik tapi aku malah penakut."
Robby tersenyum lembut menangkup pipi Aneta, "sekarang kamu istirahat ya? aku akan belikan makanan dari luar untukmu."
Aneta menunduk sedih lalu Robby menggendong Aneta berjalan ke kamar dan menyelimuti Aneta sambil mengusap kepala Aneta.
"jangan takut sayang?! aku pasti bisa mendapatkan kepercayaan Aulya lagi lalu kita akan menikah dengan pesta besar dan memiliki keluarga bahagia seperti impianmu selama ini." ucap Robby dengan lembut.
Aneta mengangguk-ngangguk sambil memejamkan matanya sampai Ia tertidur lalu Robby keluar dari kamar itu, Aneta tetap dengan posisinya sampai Mobil Robby terdengar meninggalkan Rumahnya.
Aneta langsung terbangun dan mengucek matanya serta merapikan rambutnya, "bagaimana aku bisa tidur kalau aku harus bertunangan dengan Pria miskin? ckk..?! sekarang Aulya dikabarkan dekat dengan Tuan Rinaldy, bagaimana cara dia bisa membuat Tuan Rinaldy mengakui rumor itu?"
"ahhhkkhhh!?!" Aneta menjerit kesal, namun tiba-tiba Ia tertawa lepas dengan seringai misteriusnya.
"Aulya harus jatuh kembali ke pelukan Robby lalu aku akan mendatangi Tuan Rinaldy dan mengatakan kalau Aulya berselingkuh dengan tunanganku, kami jadi pasangan yang patah hati lalu hidup bersama."
Aneta menemukan ide untuk bisa mendapatkan Rinaldy yang jauh lebih kaya dari Robby, awalnya Aneta memang sempat mencoba mendekati Rinaldy tapi gagal dan hendak mendekati Satria (abangnya Aulya) malah Robby yang terpikat padanya saat pandangan pertama.
kini Aulya dikabarkan dekat dengan Rinaldy, sama seperti dulu Aneta bisa membuat Robby yang selalu bersama Aulya beralih pada nya maka Aneta merasa kalau Rinaldy tidak akan berbeda jauh terlebih lagi Ia punya rencana khusus yang jauh lebih hebat dibanding rencana sebelumnya.
di tempat lain,
sosok yang sedang dijadikan Trending topik oleh Aneta dan Robby sedang bersin-bersin juga telinga yang terasa gatal.
"iihh??! apa-apaan sih ni telinga sama hidung?" gerutu Aulya asik mengucek-ngucek hidungnya dan telinganya juga.
Tania datang dengan gaun baru buatan Aulya lalu kaget melihat hidung Aulya yang sangat merah.
"Aulya?? kenapa hidungmu?" tanya Tania dengan khawatir.
"dicapit Lobster." jawab Aulya asal.
"hah?? dimana Lobsternya?" tanya Tania malah mempercayai kata-kata Aulya.
Aulya memutar kedua bola matanya dengan malas, "Tania? buruan berpose..?! kamu harus menghasilkan banyak uang untukku lalu 2 minggu lagi kita gajian."
"kita gajian? memang Kamu juga gajian Aulya? bukannya kamu bos-nya ya disini?" tanya Tania dengan polosnya membuat Aulya menepuk keningnya.
"Ya Tuhan di Dunia Novel, kok bisa sih Aulya punya teman seperti ini? mereka benar-benar seperti saudara kembar yang sama-sama mudah di bodohi pantas saja mereka berdua berakhir tragis." batin Aulya dengan sabar menghadapi Modelnya ini.
"sudah mainnya ya? buruan pose..!" kesal Aulya membuat Tania memanyunkan bibirnya dengan alis ditekuk dan Aulya melihat itu langsung memotret Tania yang berpose alami.
Aulya mengusap hidungnya yang semakin merah lalu melihat hasilnya, Tania tampak cantik difoto dari samping terlebih hidungnya Tania sangat mancung seperti artis India saja.
Aulya kembali memotret Tania yang semakin berani didepan kamera lalu Aulya akan mengeditnya sebentar sambil berlari menuju Komputernya, Tania semakin manyun saja karna hanya diperalat oleh Aulya tapi anehnya Tania tidak bisa marah sebab karna pemotretan Aulya ini Tania jadi cukup terkenal.
.
"Aulya? kemarin ada yang minta tanda tanganku, aku bingung saat mereka tertawa melihat tanda tanganku." lapor Tania tiba-tiba duduk disamping Aulya dengan pakaian yang sudah diganti sendiri olehnya.
Aulya mematung seketika, "Oh Tuhan.? aku lupa mengajarimu hal yang sangat penting." pekik Aulya mengusap-ngusap keningnya yang dulu tidak pernah lupa naskah tapi lupa hal spele seperti ini.
Aulya meminta Tania buat tanda tangan dengan semangat Tania mencoret-coret buku yang Aulya berikan sambil menjulurkan lidahnya keatas, sungguh unik sekali cara Tania, Aulya tidak memperdulikan itu karna Ia tidak menuntut Modelnya harus bersikap sempurna asalkan saat bekerja profesional saja.
"ini..!" tunjuk Tania.
tangg...??
Aulya menjatuhkan rahangnya selebar-lebarnya, "kenapa tanda tanganmu seperti ini? kok bisa lebih jelek dari cakar ayam?" omel Aulya yang pusing seketika Modelnya ini sangat kampungan.
Tania malah menautkan kedua alisnya tidak mengerti sebab Ia memang hanya tamatan SMP dan sudah lama tidak belajar, saat Tania masih kecil hanya diajarkan cara mencari uang dan memasak.
"lihat tanda tanganku!" Aulya mencoret-coret bukunya dengan asal lalu menunjukkannya ke Tania yang takjub seketika melihat tanda tangan Aulya sangat berseni.
"wahhh!!"
Aulya memijit pelipisnya, mengapa Ia melupakan sebuah tanda tangan Modelnya? bisa gawat jika semua Orang menertawai modelnya ini yang tidak ada kesan kerennya sama sekali selain di Foto saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
🤮🤮🤮🤮 MUNTAH HIJAU AKU MENDENGARNYA,DI SINI SIAPA SIH YANG BODOH SEBENARNYA??
INGAT AULYA YG SEKARANG BUKAN LAGI AULYA YG DULU,YANG BISA KALIAN BODOHIN DAN MANFAATKAN..
2025-01-03
0
Oi Min
cih...... mok kiro Rinaldy podo pekok karo picek kyo Robby po py?? dadi glm kro kwe Aneta
2024-08-31
1
Oi Min
Robby pekok e nemen
2024-08-31
0