rindu

bonus...!!

Happy Reading..!

.

"bagaimana?" tanya Aulya dengan senyuman miringnya ke Jaksa Tampan itu yang terkejut tiba-tiba Aulya berbalik.

"tepati janjimu dan 1 lagi, jangan membentak Orang dibawahmu hanya karna kau punya kekuasaan. aku benci Orang semena-mena dengan kekuasaan yang dia punya termasuk dirimu." kata Aulya dengan tatapan yang terlihat jelas oleh Jaksa tampan itu sekilas adalah tatapan benci lalu beralih ke bawahan Pria yang dibentak Jaksa tampan itu.

"kalian harus sabar ya? jika tidak sanggup jangan sampai frustasi dan berakhir sakit, menahan tekanan dari atasan itu sangat merusak psikolog dan itu tidak baik." senyum manis Aulya pada mereka semua berbeda saat bersikap pada Jaksa tampan tadi yang jelas-jelas punya kedudukan yang lebih tinggi.

Jaksa Tampan itu tidak bersuara sama sekali, Ia masih tidak percaya ada Orang yang berani menyinggungnya tapi tak membuatnya marah besar hanya saja merasa Gadis ini sangat unik sebab berani menceramahinya.

"terimakasih Nona." ucap mereka semua dengan senyuman ramah dan sopan pada Aulya yang merupakan adiknya Satria.

"lain kali aku mohon jaga abangku dengan baik ya? dia itu disebut penggila kerja sampai lupa diri kalau dia itu manusia yang butuh makanan." senyum manis Aulya melirik Satria yang celingukan ke arah lain padahal hatinya sangat senang diperhatikan oleh adiknya itu.

"baik Nona." jawab mereka semua terlihat begitu senang menuruti pesan Aulya padahal mereka tidak digaji oleh Aulya tapi tindakan Aulya itu berhasil membuat mereka yang berasal dari kalangan biasa merasa kagum.

Aulya berpamitan pada bawahan Jaksa Tampan itu dengan sopan lalu melewati Jaksa itu seperti tidak terlihat sama sekali dan mendekati abangnya.

"Abang? aku anggap ini impas ya? menurutku abang-adik itu tidak punya hutang Terimakasih tapi mulai hari ini aku akan buktikan rasa terimakasihku lewat tindakan sama seperti yang Abang lakukan padaku." ujar Aulya dengan senyum manisnya.

Satria mengangguk-ngangguk sambil tersenyum tampan dan tangannya mengusap kepala Aulya yang melotot menepis tangan Satria.

"abang? rambutku? tanganmu bau makanan, aku baru saja keramas." gerutu Aulya dengan sebal.

"tinggal keramas lagi." jawab Satria sok jutek padahal menahan tawa melihat wajah sebal adiknya itu.

"emang enak bilang begitu ya? kami perempuan tidak bisa keramas setiap hari nanti rambut kami rontok." rajuk Aulya bak anak kecil hingga Jaksa Tampan itu tak bisa berkata-kata seolah menebak berapa kepribadian Aulya.

"sambung lagi bisa kan? percuma ada rambut palsu." ledek Satria senang sekali Ia menggoda adiknya.

Aulya memukul lengan Satria yang terkekeh karna pukulan itu tidak sakit sama sekali malah menggelitiknya.

"lebih baik aku pulang aja..? ayo Tania..!? malas aku bicara sama abangku ini." ajak Aulya dengan kesal sambil membuang muka bak anak kecil yang sedang ngambek membuat tawa Satria lepas seketika namun ditatap sengit oleh Aulya.

Satria tak kunjung peka malah terus tertawa, sungguh Satria tidak pernah tertawa selepas ini padahal Ia lelah bekerja tapi tindakan adiknya membuat lelahnya hilang dalam sekejab.

"ayo Tania..!" ajak Aulya benar-benar meninggalkan Satria yang masih terbahak.

Jaksa Tampan tadi mematung dengan pemikiran yang begitu rumit sedangkan bawahan Jaksa Tampan itu menutupi bibir mereka yang tertawa sebab merasa gemas dengan hubungan Abang-adik seperti Satria dan Aulya yang saling melindungi satu sama lain tapi suka bertengkar jika bersama tanpa melihat situasi.

.

Aulya menoleh ke Tania yang mengerjab-ngerjab memandangnya seperti bertanya lewat tatapannya itu mengapa Aulya bisa berubah.

"aku hanya ingin bahagia Tania, biarkan saja masalaluku berlalu. jangan dibahas lagi ya?" senyum tulus Aulya hingga Tania percaya dan tidak lagi bertanya ataupun penasaran.

Aulya memainkan jemari tangannya, "Pria tadi memiliki kulit yang bersih, tubuh yang ideal untuk ukuran lelaki, paras yang tampan dan wibawanya? aku tebak dia bukan seorang Jaksa saja, lain kali aku tanya abang deh." batin Aulya.

Aulya sangat tau karakter seseorang hanya dengan sekali melihat saja, mungkin kelebihannya itu karna sudah terlalu banyak memerankan drama dan film sehingga bisa menilai Identitas seseorang walau tidak diberitau.

.

di Rumah Butik milik Aulya,

sesuai dengan pesanan barunya, Aulya bekerja siang dan malam untuk memenuhi pesanan Butiknya. sesekali Satria datang membawa makanan dan bawa pakaian ganti untuk adiknya bahkan juga pernah menginap disana.

Aulya tidak melarang Satria hingga suatu malam Satria datang bersama Kedua Orangtua Aulya yang selama ini disia-siakan oleh Aulya si bodoh hanya karna mengejar hal sia-sia seperti Robby.

"sayang?" panggil seorang Wanita terlihat masih cantik.

Aulya tersenyum lebar berlari ke arah Wanita itu, "Mamaa?" sapa Aulya dengan nada sendu hingga tanpa sadar air matanya jatuh membuat Satria dan kedua Orangtuanya cemas.

"Tidak apa Pa? Ma? ak--aku hanya menyesal telah meninggalkan kalian." Aulya beralih memeluk Papanya.

dalam hati Aulya merutuki kebodohan Aulya dalam Novel yang menyia-nyiakan Keluarga padahal tidak semua manusia punya Keluarga, Aulya di dunia nyata tidak punya Ibu kandung melainkan Ibu tiri dan Ibu Aulya di dunia Novel sama persis wajahnya dengan Ibu Kandung Aulya di dunia nyata yang sudah meninggal.

Aulya tau Ibu kandung ibunya lewat Foto Ibunya, maka nya perasaan haru bertemu dengan Ibu kandungnya tidak bisa dibendung oleh Aulya walau Ia seorang Artis.

Tya dan Boy (Mama Papa Aulya) saling pandang tidak mengerti tapi mereka tetap menghibur anak bungsu mereka yang kini sangat manja, sungguh sebagai Orangtua tentu saja bahagia dengan perubahan Aulya yang telah berubah total.

Satria mengusap kepala Aulya sambil tersenyum lebar, Tania melihat kehangatan Keluarga itu setelah sekian lama pun merasa terharu dan berharap Aulya akan selalu seperti ini.

"maafkan Aulya Ma..? Maafkan Aulya..hiks.. hiks..! Aulya salah." isak tangis Aulya kembali memeluk Tya.

Tya tersenyum lembut mencium kening Putri bungsunya, "Mama telah memaafkanmu sebelum kamu meminta maaf sayang."

Tya yang sedang senang pun membuatkan makanan enak untuk Putri kecilnya sekalian mereka makan bersama, selama Tya memasak Aulya menempel seperti permen karet pada Tya.

Boy dan Satria melihat Ibu-anak itu dari kejauhan.

"Aulya kenapa nak? kamu sudah bawa ke Rumah Sakit?" tanya Boy ke Putra sulungnya.

"tidak Pa, katanya ingin move-on aja..?! lebih baik kita tidak usah bahas Pria brengs*k itu lagi didepan Aulya Pa..? Satria senang Aulya yang sekarang." Satria.

Boy mengangguk, "Papa senang dengan perubahannya tapi Papa takut ini hanya sementara."

sejak Robby meninggalkan Putri kecil mereka dan membuat anaknya membangkang pada Orangtua tentu saja sebagai Orangtua tidak suka pada Robby, mereka sangat senang saat Aulya berubah meninggalkan Robby yang tidak seberapa itu.

saking syoknya kedua Orangtua Aulya dengan sikap Aulya membuat mereka lupa kalau wajah Aulya tidak lagi menor seperti dulu.

Terpopuler

Comments

Sri Wahyuni

Sri Wahyuni

💪💪💪👍👍💐💗💗💐🌼💐

2024-02-24

1

IndraAsya

IndraAsya

lanjut 💪😘

2023-12-27

2

RJ 💜🐑

RJ 💜🐑

luv sama novelnya ❤❤😘❤😘❤😘😘😘

2023-12-26

1

lihat semua
Episodes
1 Aulya Ronglay
2 dunia Novel?
3 tokoh disuka
4 berubah
5 kehangatan
6 berbeda
7 menantang
8 rindu
9 awal pembalasan (part. 1)
10 awal pembalasan (part. 2)
11 awal pembalasan (part. 3)
12 awal pembalasan (part. 4)
13 di usir
14 tidak mempan
15 konfirmasi
16 populer
17 semakin kacau
18 gara-gara tanda tangan
19 tidak tau malu
20 bertengkar
21 ujian
22 mendatangi
23 ketahuan
24 memilih
25 teringat
26 memulai hidup baru
27 selamat
28 pasangan yang serasi
29 sama saja
30 tau penyebabnya
31 trik
32 makan bersama
33 dilema
34 merasa bersalah
35 tidak kenal
36 butuh
37 persidangan (Part. 1)
38 persidangan (Part. 2)
39 semakin kenal semakin sayang
40 pusat perhatian
41 cepat di sukai
42 menjelekkan
43 kelelahan
44 gadis pertama
45 hanya mencoba menyelamatkan diri
46 nasehat
47 teka-teki
48 sepakat
49 mengintai
50 ternyata tau
51 pembicaraan manis
52 Pria sabar
53 heran
54 disambut baik
55 di puji
56 rencana
57 rencana Part.2
58 berubah alur
59 manis
60 tidak berarti apa-apa bagiku
61 mengerti
62 keraguan
63 tersulut emosi
64 berani
65 tidak boleh direbut
66 manja
67 kesialan Aneta
68 menceritakan
69 tidak sengaja bertemu
70 memikirkan
71 canggung
72 memohon
73 kekacauan
74 membantu
75 mengamuk (Part. 1)
76 mengamuk (Part. 2)
77 pemeran
78 begitu ya?
79 memohon
80 keinginan kecil
81 ketahuan
82 hancur dalam sekejab
83 pemberian
84 membujuk
85 kok bisa?
86 ternyata
87 diajak bertemu
88 mendahului
89 tawaran
90 mengajak bertemu
91 dia?
92 bertemu
93 kapan?
94 memanggil
95 aku tau
96 terusik
97 jawaban lewat siaran langsung
98 diam-diam menutupi
99 drama ibu-anak
100 akhir yang bahagia
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Aulya Ronglay
2
dunia Novel?
3
tokoh disuka
4
berubah
5
kehangatan
6
berbeda
7
menantang
8
rindu
9
awal pembalasan (part. 1)
10
awal pembalasan (part. 2)
11
awal pembalasan (part. 3)
12
awal pembalasan (part. 4)
13
di usir
14
tidak mempan
15
konfirmasi
16
populer
17
semakin kacau
18
gara-gara tanda tangan
19
tidak tau malu
20
bertengkar
21
ujian
22
mendatangi
23
ketahuan
24
memilih
25
teringat
26
memulai hidup baru
27
selamat
28
pasangan yang serasi
29
sama saja
30
tau penyebabnya
31
trik
32
makan bersama
33
dilema
34
merasa bersalah
35
tidak kenal
36
butuh
37
persidangan (Part. 1)
38
persidangan (Part. 2)
39
semakin kenal semakin sayang
40
pusat perhatian
41
cepat di sukai
42
menjelekkan
43
kelelahan
44
gadis pertama
45
hanya mencoba menyelamatkan diri
46
nasehat
47
teka-teki
48
sepakat
49
mengintai
50
ternyata tau
51
pembicaraan manis
52
Pria sabar
53
heran
54
disambut baik
55
di puji
56
rencana
57
rencana Part.2
58
berubah alur
59
manis
60
tidak berarti apa-apa bagiku
61
mengerti
62
keraguan
63
tersulut emosi
64
berani
65
tidak boleh direbut
66
manja
67
kesialan Aneta
68
menceritakan
69
tidak sengaja bertemu
70
memikirkan
71
canggung
72
memohon
73
kekacauan
74
membantu
75
mengamuk (Part. 1)
76
mengamuk (Part. 2)
77
pemeran
78
begitu ya?
79
memohon
80
keinginan kecil
81
ketahuan
82
hancur dalam sekejab
83
pemberian
84
membujuk
85
kok bisa?
86
ternyata
87
diajak bertemu
88
mendahului
89
tawaran
90
mengajak bertemu
91
dia?
92
bertemu
93
kapan?
94
memanggil
95
aku tau
96
terusik
97
jawaban lewat siaran langsung
98
diam-diam menutupi
99
drama ibu-anak
100
akhir yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!