"kapan abangku akan pulang?" tanya Aulya dengan semangat.
Para Pelayan yang kebingungan pun menjawab dengan kepala tertunduk seolah takut Aulya akan marah, Aulya yang mereka kenal sebenarnya sangat baik tapi karna Cintanya yang buta itu membuatnya berubah 180°.
"Tania? ayo kita belanja membeli pakaian bagus? ahh tidak??! aku akan beli banyak bakal kain lalu menjahitnya, aku buka Toko Butik." ucap Aulya bergumam-gumam.
Aulya ingat kalau Bab ke 39 Perusahaan Kedua Orangtuanya akan berada diambang kebangkrutan dan Abangnya akan terkena skandal mengerikan hingga Detektif Santa dipecat secara tidak hormat membuat Keluarga mereka hancur berantakan ditambah Aulya yang putus Cinta.
"aku adalah Aulya si Dewi Akting, aku tidak suka Aulya yang di Novel dan aku akan rubah dengan sifatku sendiri, kapan lagi aku punya Keluarga yang lengkap." batin Aulya tersenyum aneh.
Tania dan Pelayan lainnya semakin bingung dengan perubahan sikap Nona, Pelayan lain bertanya pada Tania yang lebih dekat dengan Aulya. bahkan Tania sendiri tidak tau mengapa Nonanya berubah.
Aulya pun bersenang-senang membeli jenis kain yang terbaik, mesin jahit, mesin Obras dan semua perlengkapan menjahit.
"Nona? di apakan barang-barang ini? kenapa beli kain banyak sekali? apa benda transparan ini?" celoteh Tania.
Aulya berdecak karna Tania memang cerewet seperti karakternya tapi Aulya tidak bisa membenci Tania karna Tania tetap setia sampai akhir hidup Aulya.
"jangan banyak bicara, tempat ini rahasia kita berdua ya? aku akan tinggal disini selama beberapa bulan sampai Kedua Orangtuaku kembali dan abangku juga, baru kita pulang." ujar Aulya.
selama beberapa hari Aulya bekerja keras siang dan malam mendesain baju, Ia sebagai pendesain, penjahit sampai di tahap akhir tanpa mengeluh.
di Toilet,
"bagaimana dengan Aulya?" tanya Satria diujung telfon pada Tania.
Tania melihat ke arah pintu, "saya tidak tau apa yang terjadi dengan Nona, Tuan? tapi saya senang dengan Nona yang berubah juga tidak peduli dengan Tuan Robby lagi."
Satria mengerutkan keningnya di sana, "kau yakin dia tidak sakit?" tanya Satria serius.
"saya yakin 100% Tuan, bahkan malam-malam saat Nona ketiduran saya memegang keningnya dan sangat normal." jawab Tania dengan serius pula.
Satria terdengar menghela nafas, "biarkan saja dia melakukan apa saja yang membuatnya senang, mungkin dia cari kesibukan biar bisa melupakan bedeb*h itu."
Tania pun mengangguk-ngangguk sambil mengatakan Ia mengerti dan akan selalu bersama Aulya sampai akhir hidupnya.
Tania mematikan Ponselnya dan berlari keluar Toilet menuju Aulya yang sibuk mengobras kain.
"Nona? sebenarnya darimana Nona belajar ini semua?" tanya Tania sungguh penasaran sebab setaunya Aulya yang Ia kenal tidak tau cara memasukkan benang ke dalam jarum kecil tapi sekarang yang Ia lihat malah kebalikannya.
Aulya mematung seketika, "Ya Tuhan??! aku lupa kalau Aulya dalam Novel tidak bisa apa-apa selain bersikap egois demi mendapatkan Pemeran Utama yang dungu itu." batin Aulya.
Aulya tampak berpikir keras tapi terlihat masih tenang sebab Aulya itu seorang Artis jadi ekspresinya sangat pandai dikendalikan.
Aulya pun menjawab, "entahlah! aku baru coba-coba sebelumnya aku bermimpi panjang sedang belajar menjahit jadi aku melakukannya." bohong Aulya dengan raut wajah polosnya seolah jawaban itu tidak ada sedikitpun bumbu kebohongannya.
Tania pun percaya karna tau Aulya tidak pandai berakting dan Aulya selalu ditertawai Pelayan lain seperti tante-tante juga aktingnya yang buruk alias dibuat-buat hingga membuat siapa saja yang melihatnya tertawa mengejek.
Aulya melihat Ponselnya ada banyak panggilan tidak terjawab dari Robby juga Pesan masuk nya, Aulya bergidik ngeri melihat nama di kontak Ponsel Aulya adalah Sayang masa depan-ku.
"menggelikan..!" umpat Aulya memblokir Nomor itu dan menghapusnya tanpa berpikir lagi.
Tania yang tidak sengaja melihat itu pun terbelalak tidak percaya ternyata nomor Robby di blok dan dihapus seperti tidak penting dan lucunya lagi Aulya menyerahkan Ponsel itu ke Tania.
"ambil aja ya? aku mau beli Ponsel baru." kata Aulya dengan santai.
"aku tidak mau mengikuti peran Aulya yang bodoh ini, tidak akan aku lakukan." batin Aulya menggeleng kepalanya seolah mustahil.
selama beberapa hari Aulya bekerja keras menjahit pakaian pun berhasil, Aulya pernah mengambil kelas menjahit dan membuat 1 pakaian yang di ikuti lomba hingga Pakaiannya menang lalu Aulya membuka butiknya sendiri dan menjadi model di butiknya itu hingga perlahan Aulya dibawa masuk dunia perfilm-an dan berbagai drama sampai namanya melambung tinggi dimana-mana serta mendapatkan banyak penghargaan.
"Nona ini pakaian apa?" tanya Tania dengan takjub.
Aulya tersenyum puas melihat pakaiannya sendiri, tentu saja tidak ada yang tau model pakaiannya karna ini semua adalah murni pemikiran Aulya sendiri bukan si pembuat Novel.
Aulya membuka bajunya didepan Tania yang memekik kaget menutupi wajahnya dengan jemari tangannya tapi masih berani mengintip lewat celah jarinya, betapa seksinya Aulya kini yang kian menjaga pola makan sehatnya.
"Nona? tubuh Nona kenapa bisa sebagus ini?" tanya Tania berbinar melihat lekuk tubuh Aulya.
Aulya melirik tubuhnya sendiri lalu memutar kedua bola matanya dengan malas karna Ia seorang Artis dari dunia nyata yang sangat menjaga berat badannya tentu saja hal itu terbawa kebiasaan sampai ke dunia Novel.
Aulya memakai gaunnya dan kaget melihat Cincin usangnya ada di jarinya.
"hah??" bengong Aulya, "sejak kapan cincin ini ada di jariku?" gumam Aulya kebingungan.
Tania pun menjelaskan kalau Aulya pernah membeli cincin itu dari seseorang dan memakainya karna percaya cincin itu adalah sebuah keberuntungan, Aulya menganga tidak percaya ternyata Cincin ini sudah ada sebelum Aulya memasuki dunia Novel ini.
"Kenapa wajahmu?" tanya Aulya melihat wajah Tania yang merona.
"Nona sangat cantik dan seksi." puji Tania malu-malu.
Aulya tersenyum kecil, "pinjam aku ponselmu..?! nanti malam abangku pulang dan aku mau dibelikan Ponsel baru olehnya."
"uhuukkk!" Tania terbatuk mendengarnya malah ditanya kenapa oleh Aulya seolah tidak tau apa yang Tania pikirkan.
Aulya mencoba menghubungi Satria tapi tidak diangkat namun Ia tidak menyerah mencoba menghubungi abangnya.
"Abang? kenapa lama banget sih angkat panggilanku?" tanya Aulya dengan kesal.
"Ekhemm!! maaf dek, Abang pikir salah lihat ternyata memang kamu." jawab Satria yang tentu syok melihat nomor Aulya menghubunginya padahal tau Aulya sudah sangat lama tidak pernah menghubunginya.
"abang pulang malam ini belikan aku Ponsel baru, Iphone 15." pinta Aulya tanpa nego-nego.
Satria terbatuk-batuk disana sebab Aulya tidak pernah meminta sesuatu pada Satria walau hanya minta uang 5000, tapi jujur Satria merasa benar-benar memiliki seorang adik perempuan yang kodratnya memang merepotkan abangnya seperti memeras dan sebagainya.
"baiklah." jawab Satria.
Tania menganga lebar saat Aulya meminta dibelikan alat fitness dan makanan enak, Aulya bukan lagi seorang Artis yang punya manager bawel tapi sekarang Aulya adalah Orang biasa yang bisa menjaga tubuh walau banyak makan (Olahraga), saat menjadi Artis Aulya jaga pola makan sehat karna tidak ada waktu untuk berolahraga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
itu bukan minta tpi mau buat abgnya miskin😂😂😂
2025-01-10
0
Qaisaa Nazarudin
Wow bukan kaleng-kaleng morotin abgnya..🤣🤣
2025-01-03
0
Nurul apriliyani Rahayu
hahah gelap
2024-10-28
1