awal pembalasan (part. 2)

Aulya tiba di Hotel mewah tempat yang menjadi acara pertunangan Robby dengan Aneta.

"kamu yakin akan baik-baik saja dek?" tanya Satria dengan serius.

Aulya menoleh ke Satria yang seolah cemas akan sesuatu lalu Ia tersenyum kecil, "aku baik-baik saja abang..!! percayalah saat ini aku tidak lagi menyukai Robby, aku tidak akan membuat kekacauan selain membuatnya menyesal karna sudah berani mengundangku ke acaranya."

Satria melihat tatapan Aulya yang tajam terkejut belum lagi perubahan ekspresi Aulya yang begitu cepat, kini Satria melihat ekspresi Aulya begitu senang dan tatapannya berbinar akan sesuatu seolah tatapan tajam tadi tidak pernah ada padahal Satria yakin tadi melihat nya.

"ayo bang! gaunku!" kesal Aulya.

Satria mendengus dan akhirnya membantu gaun Aulya yang mewah mungkin kemewahan itu kalah dengan gaun yang akan dikenakan oleh Aneta.

Aulya memasuki Lift dan tiba di Ruangan yang menjadi letak acaranya berada.

"permisi? apa boleh kami minta undangannya?" tanya salah satu penjaga menahan Aulya dan berbicara sopan karna mengira Aulya adalah Orang Kaya disebabkan penampilannya itu.

Aulya mengangguk dengan anggun.

"Undangannya Online atau Kartu Nona?" tanya penjaga yang lain.

Aulya mengeluarkan Ponselnya dari dompetnya lalu memberikannya ke Penjaga itu begitu juga Satria, mereka kaget melihat Satria dan berpikir kalau Aulya adalah pacarnya Satria. Satria adalah Detektif yang terkenal padahal Ia bukan artis tapi gerak-geriknya di awasi fans juga diabadikan tentu disebar luaskan.

Satria sudah banyak mendapat tawaran menjadi model dan aktor tapi selalu menolak karna tidak berminat.

"baik Nona? Tuan? silahkan.?!" para penjaga memberi hormat pada Satria dan Aulya saat melewati mereka semua.

Satria menggerutu membuat Aulya terkekeh lalu meminta Satria mengerti karna itu memang pekerjaan mereka sehingga mereka hanya perlu mengikuti perintah dan tamu menjalani prosedurnya saja.

"mereka bertindak seperti Pria terkaya saja di Negara ini, padahal hanya nomor 5 aja bangga." decak Satria mengabaikan tatapan memuja banyak wanita melihatnya.

Aulya di tatap takjub oleh para tamu undangan, kini semua Orang menatap Aulya dan Satria bahkan ada yang bertanya-tanya siapakah Aulya yang begitu cantik bak dewi itu mengalahkan sang Cinderella malam ini.

"itu Tuan Putri dari mana?"

"wahh? Tuan Satria dapat Kekasih dari mana ya?"

"itu artis kah?"

"woowww? tubuhnya indah sekali."

mereka asik bergosip takjub sementara Aulya dan Satria malah menggosipi Robby yang tidak masuk 3 besar Keluarga terkaya apalagi lelaki Terkaya tapi pesta pertunangannya melebihi pesta pernikahan anak presiden.

"sudahlah bang, aku juga tidak menyangka kenapa tergila-gila pada Pria seperti itu. seharusnya aku cari Pria terkaya nomor 1 lalu menjadikannya suamiku." kata Aulya dengan penuh tekat.

"phhmmmtthhh...?" Satria menahan tawanya sekuat tenaga.

Aulya menoleh kesal ke Satria, "mana yang lucu?" tanyanya dengan mata melotot.

Satria tergelak menjadi pusat perhatian belum lagi ekspresi Aulya yang sangat lucu, mengapa ada seorang Gadis yang begitu menawan seperti Aulya bisa bersikap layaknya gadis ramah yang tidak sombong malah melucu tapi ekspresi itu sangat menggemaskan dan membuat siapapun yang melihatnya ingin mencubit pipi Aulya.

"Pria nomor 4 bisa saja abang percaya tapi kalau nomor 1? tidak mungkin..? hahaha." jawab Satria kembali tertawa.

Aulya mencebikkan bibirnya, "kenapa tidak bisa? aku sangat cantik, memangnya siapa Pria nomor 4?"

"abang." jawab Satria dengan tawanya.

Aulya melotot, "ogahh??"

Satria kembali tertawa dan berkata, "kamu telah menyinggung Pria nomor 1 dek..?! mana mungkin dia menyukaimu." ejek Satria.

"hah? kapan?" tanya Aulya mengikuti abangnya menuju tempat makan.

acara Pertunangan Robby dan Aneta seharusnya mengucapkan selamat tapi Aulya dan Satria malah sibuk membicarakan si Pria nomor 1.

"siapa bang?" tanya Aulya dengan sebal tak kunjung dapat jawaban.

"emangnya kamu tidak lihat berita ya? ketinggalan zaman? punya ponsel bagus tapi tidak tau berita." ledek Satria sambil menyerahkan segelas minuman jus untuk adiknya.

bibir Satria meledek tapi perbuatannya sangat menjaga adiknya itu.

Aulya meneguknya sedikit lalu kembali merengek, "abang?? aku tidak sempat melihat Ponsel, kan abang tau aku punya banyak pesanan masih ada 15 gaun lagi." rayunya memelas.

Satria menganga lebar lalu menggeleng kepalanya seketika dan menangkup pipi Aulya, "gemesnya adikku ini."

Aulya menatap datar Satria malah terlihat sangat lucu apalagi dengan bibirnya yang jadi maju karna Satria mengapit pipi Aulya.

"dimana Mama dan Papa ya?" gumam Satria teringat kedua Orangtuanya sambil celingukan begitu juga Aulya mengerjab melihat sekitar namun mereka sama-sama terkejut semua mata tertuju pada mereka berdua.

"ckk?" Aulya menepis tangan Satria dan bersikap anggun seperti Tuan Putri padahal tadi begitu santai seperti sedang berada di Rumah sendiri.

Satria menatap tajam mereka semua yang membuat adiknya tidak nyaman, alhasil tidak ada yang berani melihat Aulya lagi namun masih berani curi-curi pandang hingga acara dimulai.

Aulya melihat Robby dan Aneta di panggung acara, Ia meneguk minumannya sambil menonton acara itu dengan tenang seperti seorang Sutradara melihat akting Artisnya.

Satria sibuk mencari Kedua Orangtuanya dan meminta Aulya untuk tidak kemana-mana bahkan memberikan Jasnya di tubuh Aulya supaya tidak kedinginan.

Aulya menoleh mendengar bisik-bisik tamu undangan.

"aku dengar Tuan Robby mengundang Tuan Rinaldy Erlangga ya?"

"iya, tapi sejak tadi aku tidak ada melihat Tuan Rinaldy."

"mana mungkin Tuan Aldy akan datang, apa kamu tidak tau dia pewaris tahta tapi malah bekerja jadi Jaksa padahal dia pria terkaya nomor 1 di Negara ini."

entah kenapa Aulya malah tertarik dengan gosip itu daripada menyaksikan acara tukar cincin Aneta dan Robby.

Aulya penasaran pun membuka sesuatu di Ponselnya mencari sosok Pria nomor 1 itu, Ia adalah seorang Artis tentu mendapatkan lelaki yang diinginkan sangat mudah baginya ditambah Ia butuh seseorang untuk menjadi pagar dirinya dari Robby dikemudian hari yang akan membutuhkannya.

Robby mencari Aulya hanya saat butuh saja dan beberapa bab lagi Robby akan terancam bangkrut dan pasti akan mencari Aulya karna Ia tau alur Novelnya memang begitu sampai Aulya rela menjual Rumahnya hanya untuk Pria tidak tau diri itu.

DEG??

"whatt?" pekik Aulya sehingga tamu undangan yang ada disekitar Aulya melihat ke arah Aulya.

Aulya yang sadar pun membekap mulutnya lalu meminta maaf membuat yang melihat tersenyum kembali melanjutkan hobby mereka yaitu bergosip.

"Pria ini?" gumam Aulya teringat sosok Pria yang Ia permalukan habis-habisan didepan Satria dan bawahan Pria itu.

"haisshh..! pantas saja abang bilang aku telah menyinggungnya." sesal Aulya.

Aulya melihat Pria terkaya nomor 2, 3 membuatnya bergidik ngeri karna bapak-bapak dan kakek-kakek.

"No..! kenapa aku harus merayu Pria nomor 2 dan 3? tidak, Ya ampun..?! Pria mudanya hanya nomor 1, 4 dan 5 saja lebihnya udah bau tanah." gerutu Aulya dengan pedas sambil menggeser layar ponselnya dengan ekspresi kesalnya.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Woooww Pasti si Jaksa tadi..Tapi menurut feeling ku,Si Jaksa kayaknya jatuh cinta pandang pertama deh je Aulya..😁

2025-01-03

0

mbak mimin

mbak mimin

🤣🤣🤣🤣🤣

2025-01-27

0

Land19

Land19

huhuu penginnya sih udahan dulu bacanya tapi kok ga bisa yahhh...

2024-09-17

0

lihat semua
Episodes
1 Aulya Ronglay
2 dunia Novel?
3 tokoh disuka
4 berubah
5 kehangatan
6 berbeda
7 menantang
8 rindu
9 awal pembalasan (part. 1)
10 awal pembalasan (part. 2)
11 awal pembalasan (part. 3)
12 awal pembalasan (part. 4)
13 di usir
14 tidak mempan
15 konfirmasi
16 populer
17 semakin kacau
18 gara-gara tanda tangan
19 tidak tau malu
20 bertengkar
21 ujian
22 mendatangi
23 ketahuan
24 memilih
25 teringat
26 memulai hidup baru
27 selamat
28 pasangan yang serasi
29 sama saja
30 tau penyebabnya
31 trik
32 makan bersama
33 dilema
34 merasa bersalah
35 tidak kenal
36 butuh
37 persidangan (Part. 1)
38 persidangan (Part. 2)
39 semakin kenal semakin sayang
40 pusat perhatian
41 cepat di sukai
42 menjelekkan
43 kelelahan
44 gadis pertama
45 hanya mencoba menyelamatkan diri
46 nasehat
47 teka-teki
48 sepakat
49 mengintai
50 ternyata tau
51 pembicaraan manis
52 Pria sabar
53 heran
54 disambut baik
55 di puji
56 rencana
57 rencana Part.2
58 berubah alur
59 manis
60 tidak berarti apa-apa bagiku
61 mengerti
62 keraguan
63 tersulut emosi
64 berani
65 tidak boleh direbut
66 manja
67 kesialan Aneta
68 menceritakan
69 tidak sengaja bertemu
70 memikirkan
71 canggung
72 memohon
73 kekacauan
74 membantu
75 mengamuk (Part. 1)
76 mengamuk (Part. 2)
77 pemeran
78 begitu ya?
79 memohon
80 keinginan kecil
81 ketahuan
82 hancur dalam sekejab
83 pemberian
84 membujuk
85 kok bisa?
86 ternyata
87 diajak bertemu
88 mendahului
89 tawaran
90 mengajak bertemu
91 dia?
92 bertemu
93 kapan?
94 memanggil
95 aku tau
96 terusik
97 jawaban lewat siaran langsung
98 diam-diam menutupi
99 drama ibu-anak
100 akhir yang bahagia
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Aulya Ronglay
2
dunia Novel?
3
tokoh disuka
4
berubah
5
kehangatan
6
berbeda
7
menantang
8
rindu
9
awal pembalasan (part. 1)
10
awal pembalasan (part. 2)
11
awal pembalasan (part. 3)
12
awal pembalasan (part. 4)
13
di usir
14
tidak mempan
15
konfirmasi
16
populer
17
semakin kacau
18
gara-gara tanda tangan
19
tidak tau malu
20
bertengkar
21
ujian
22
mendatangi
23
ketahuan
24
memilih
25
teringat
26
memulai hidup baru
27
selamat
28
pasangan yang serasi
29
sama saja
30
tau penyebabnya
31
trik
32
makan bersama
33
dilema
34
merasa bersalah
35
tidak kenal
36
butuh
37
persidangan (Part. 1)
38
persidangan (Part. 2)
39
semakin kenal semakin sayang
40
pusat perhatian
41
cepat di sukai
42
menjelekkan
43
kelelahan
44
gadis pertama
45
hanya mencoba menyelamatkan diri
46
nasehat
47
teka-teki
48
sepakat
49
mengintai
50
ternyata tau
51
pembicaraan manis
52
Pria sabar
53
heran
54
disambut baik
55
di puji
56
rencana
57
rencana Part.2
58
berubah alur
59
manis
60
tidak berarti apa-apa bagiku
61
mengerti
62
keraguan
63
tersulut emosi
64
berani
65
tidak boleh direbut
66
manja
67
kesialan Aneta
68
menceritakan
69
tidak sengaja bertemu
70
memikirkan
71
canggung
72
memohon
73
kekacauan
74
membantu
75
mengamuk (Part. 1)
76
mengamuk (Part. 2)
77
pemeran
78
begitu ya?
79
memohon
80
keinginan kecil
81
ketahuan
82
hancur dalam sekejab
83
pemberian
84
membujuk
85
kok bisa?
86
ternyata
87
diajak bertemu
88
mendahului
89
tawaran
90
mengajak bertemu
91
dia?
92
bertemu
93
kapan?
94
memanggil
95
aku tau
96
terusik
97
jawaban lewat siaran langsung
98
diam-diam menutupi
99
drama ibu-anak
100
akhir yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!