"kamu gadis yang unik." kata Rinaldy dengan senyum miringnya.
Aulya berdecak, "kalau mau balas hanya empat mata saja jangan didepan Orang ramai dan sekarang aku mempertanyakan jati dirimu sebagai lelaki, pria sejati tidak akan pernah membalas perempuan dengan cara yang tidak wajar apalagi menggunakan kekuasaanmu."
Rinaldy semakin terkekeh, "kedepannya kita akan bertemu lagi." kata Rinaldy sambil berbalik pergi meninggalkan Aulya yang kebingungan.
"apa maksudnya? haisshh?? sebenarnya apa maunya?" Aulya mencebikkan bibirnya lalu mengambil Jas Satria yang Ia jatuhkan tadi.
"dek?" panggil Satria berlari dengan nafas terengah-engah tiba dihadapan Aulya.
Aulya yang awalnya ingin marah-marah langsung terpaku dengan apa yang Satria lakukan, sungguh Aulya yang bodoh menyia-nyiakan Orang yang tulus mencintainya hanya demi mendapatkan Cinta dari Pria yang tidak berguna.
"dek? bagaimana keadaanmu? terluka?" tanya Satria tersenggal-senggal sambil memegang bahu Aulya dan memutarnya kekiri-kanan.
"abang ngapain berlari sih?" sambar Aulya bukannya menjawab pertanyaan Satria lalu tangannya memegang lengan Satria yang meringis seketika dan itu membuat Aulya kaget tentu saja langsung bergerak cepat menaikkan lengan kemeja putih Satria dan melihatnya.
"Abang terluka?" tanya Aulya dengan cemas.
"ahh? abang tidak apa dek, yang penting kamu baik-baik saja." kata Satria mengusap kepala Aulya dengan tangan lainnya dan Ia sungguh lega adiknya baik-baik saja.
Aulya menatap Satria dengan berkaca-kaca, Satria terlonjak kaget dan panik saat Aulya menangis mengira adiknya memang ada yang terluka tapi ternyata Aulya malah langsung memeluk Satria dengan erat.
"abang maafkan Aulya." cicit Aulya sesegukan dibahu Satria.
selama ini Aulya tidak punya Orang yang tulus mencintainya tak disangka saat memasuki dunia Novel membuatnya merasakan semua kasih sayang Keluarga, Ibu kandungnya yang tidak ada di Dunia nyata kini ada di dunia Novel. memiliki keluarga yang lengkap lebih membahagiakan dari apapun yang ada di dunia ini, kepopuleran serta kekayaan tidak menjamin kebahagiaan tapi jika memiliki Keluarga yang lengkap serta bonusnya kaya maka hidup akan bahagia.
"dek? kamu kenapa sih? abang baik-baik saja seharusnya abang yang minta maaf." kata Satria dengan heran mengapa adiknya tiba-tiba menangis.
"aku janji akan memberi abang Gadis yang sangat baik untuk menjaga abangku yang tersayang ini." ucap Aulya tidak nyambung membuat Satria memutar kedua bola matanya dengan jengah.
"bicara apa anak ini." gumam Satria dengan malas.
Aulya melepaskan pelukannya dari Satria lalu akan membawa Satria pulang, namun saat mereka hendak pulang Robby tepat berada didepan mereka.
"Aulya? itu benar-benar kamu?" tanya Robby melihat penampilan Aulya dari ujung rambut sampai ujung kaki sungguh penampakan yang sangat indah dan segar dipandang mata.
Satria mengepalkan tangannya, "ngapain kau kesini? bukankah kau sudah punya tunangan? jangan ganggu adikku."
Aulya diam saja tanpa merespon pertanyaan Robby lalu merangkul pinggang Satria dan berkata, "ayo bang..?! tanganmu harus diobati sebelum infeksi."
Robby terkejut melihat perubahan Aulya yang tidak sama seperti sebelumnya, biasanya Aulya akan berusaha mencari perhatiannya dengan tindakan memalukan nya itu tapi sekarang Aulya seperti tidak mengenalnya sama sekali.
Aulya terus melangkah melewati Robby yang terpaku.
"Aulyaa?" panggil Robby.
"ngapain bedeb*h ini memanggilmu." decih Satria.
Aulya tidak mengindahkan panggilan Robby hal itu membuat Satria bangga, apalagi wajah datar Aulya yang terlihat benar-benar berubah total tak seperti dulu penuh dengan binar kekaguman seolah-olah Robby satu-satunya Pria dimuka bumi ini.
"Aulya? kamu marah padaku?" teriak Robby.
Aulya tidak juga berhenti atau menyahut sementara Satria yang sejak tadi mengoceh dan mengumpati tingkah Robby itu.
"ckkk?? diamlah..?!" kesal Aulya menatap tajam abangnya yang bungkam seketika menutup mulutnya rapat-rapat.
Aulya membawa Satria masuk ke Mobil Satria lalu Ia berlari mengitari Mobil dan duduk dibangku pengemudi.
"kamu bisa bawa Mobil dek? bukannya kamu takut ya?" tanya Satria.
Aulya tersenyum kecil karna memang Satria abang kandung tubuh ini tentu saja sangat mengenal watak Aulya yang sebelumnya, untuk itu Aulya sudah banyak menyiapkan jawabannya.
"aku belajar banyak bang, lihatlah hasil kerja kerasku? aku berhasil membuat dia terlihat menyesal kan?"
Satria pun membenarkan kata-kata Aulya dan Ia pun tidak lagi bertanya.
"terkadang hidup ini harus bisa belajar menerima bang, dulu aku selalu saja tidak terima kalau Robby mencintai perempuan lain lalu aku belajar menerima dan mulai menyibukkan diri dengan hal lain. tidak aku sangka semua lebih mudah bang." ujar Aulya dengan senyuman lembutnya.
Satria menggenggam tangan Aulya, "percayalah dek, abang yakin kamu pasti akan mendapatkan Pria yang 10 kali lipat lebih baik dari sibrengs*k itu."
Aulya tersenyum manis, "dan bantu aku dapatkan Pria nomor 1."
Satria melebarkan matanya, "apaaaa?"
Aulya tertawa lepas membuat Satria menggaruk tengkuknya yang tak gatal karna terlalu berlebihan padahal Aulya hanya menggoda saja, mana mungkin mereka bisa menakhlukkan si Pria Pertama.
.
di Mansion.
"Levon? kamu ngapain disini kok belum pulang?" tanya Tya dengan kekehannya.
"Mamaaaa??"
suara riang itu membuat perhatian semua Orang yang ada di Ruang tamu teralihkan.
"sayang?" gumam Tya tersenyum lebar melangkah ke arah suara Putri bungsu nya yang menggemaskan seperti Tya mengenang masa kecil Aulya yang manja.
"jangan heran nak?" kata Boy dengan kekehannya melihat wajah linglung Levon.
"Mamaaaa??" Aulya melempar heelsnya kebelakang hampir saja mengenai Satria yang memasang ekspresi datarnya.
Tania yang sejak tadi mendengar suara Aulya pun dengan cepat datang mengutip heels milik Aulya sambil tersenyum gugup karna heels Aulya hampir mengenai Satria.
Tya dan Aulya saling berpelukan seperti sudah lama tidak bertemu, Aulya benar-benar bertingkah seperti bocah yang selalu ingin dimanja Tya.
"apa kamu sudah makan sayang?" tanya Tya.
Aulya menggeleng kepalanya dengan pipi menggembung menggemaskan, Tya terkekeh lalu merangkul Putrinya membawa Aulya ke dapur sambil memberitau semua masakan yang Ia buat setengah jam yang lalu untuk Putrinya.
Aulya sampai tidak sadar kalau mereka lagi ada tamu, Satria melihat Levon pun berdecak.
"sedang apa kamu disini?" tanya Satria.
"aku tertarik dengan adikmu." jawab Levon santai dan blak-blakan.
Satria melotot sedangkan Boy hanya terkejut, mereka langsung kompak mengusir Levon keluar dari Mansion seperti Aulya masih kecil saja belum boleh pacaran.
"bagaimana Pa?" tanya Satria.
"bagus, jangan biarkan ada Pria lain yang merebut kebahagiaan kita untuk sementara. Aulya baru saja kembali pada kita jangan sampai dia berubah seperti dulu lagi." kata Boy dan Satria mengangguk setuju.
.
Tya tertawa lebar melihat Aulya begitu semangat makannya, hati nya sebagai seorang Ibu begitu berbunga-bunga mengingat masa kecil Aulya yang tak berbeda jauh.
"besok mau makan apa sayang?" tanya Tya mengelus kepala Putri kesayangannya.
Aulya yang sedang mengunyah terdiam seperti sedang berpikir, "apa aja mama masak, Aulya pasti makan." jawab Aulya dengan mulut penuhnya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Ialah pasti,Gak lihat tuh pria no 1 udah Ngejar2 Adek mu..😂😂
2025-01-03
0
Land19
novel yg lucu , unik dan menarik
2024-09-17
1
Oi Min
wkwkwwkkwwkkww...... Levon....... biasanya kmu yg menolak, menghindari ato mengusir wanita, skrg....?????
2024-08-30
0