Pesta Perkenalan

Cecil

Aku terus memperhatikan keadaan sekolahku. Beberapa hari sejak aku masuk sekolah, kehidupanku baik-baik saja. Aku bahkan memiliki teman makan di kantin. Bukan Lisa CS sih tapi setidaknya aku punya teman, tidak seperti dulu.

Hal yang membuatku merasa kasihan adalah keadaan Anita. Setiap hari anak itu terus dikerjai oleh Lisa CS. Ada saja hal yang membuat anak itu menangis.

"Rita, kenapa sih Anita selalu dikerjai?" tanyaku pada Rita saat kami makan siang bersama.

"Jelas dikerjai. Papanya Anita itu adalah anak buah Pak Anggada, Papanya Lisa. Tentu saja Lisa berhak mengerjainya. Anak buah Papanya ya tentu saja anak buah Lisa juga," jawab Rita.

Dulu, Papa Anita adalah pemilik toko di salah satu Mall. Kehidupan Anita jauh lebih baik dari kehidupanku karena itu aku yang dibully habis-habisan. Sekarang kenapa Anita malah menggantikan posisiku? Kenapa takdirku bergeser ke Anita?

Aku hanya diam mendengar cerita Rita. Belum saatnya aku membalas Lisa. Aku berada di kandang macan, salah melangkah sedikit saja maka aku akan kembali ke hidupku yang sebelumnya.

"Minggir, minggir! Lisa mau makan, kalian pindah ke tempat lain saja!" perintah Lucy, teman Lisa yang selalu sok, bak preman saja. Lucy mengusir sebelah mejaku yang sedang asyik makan. Mereka pun terpaksa pergi dan mengosongkan mejanya untuk Lisa.

Tak lama Lisa datang bersama Leon. Senyumku langsung merekah melihat Leon. Sudah lama sekali aku tak bertemu dengannya. Aku sangat merindukannya.

Leon dan Lisa membawa nampan berisi makanan mereka lalu duduk di meja yang sudah Lucy kosongkan. Mereka mengobrol dengan mesra dan terlihat saling mencintai.

Tunggu, kenapa mereka terlihat saling mencintai? Sepertinya ada yang berubah lagi atau aku yang memang tak pernah sadar kalau mereka sebenarnya saling mencintai? Aku tak pernah makan di kantin karena takut akan dikerjai. Aku selalu makan di kelas berdua Anita kalau kelas kosong atau makan di belakang sekolah jika mau tenang tanpa diganggu. Apa yang tidak kutahu?

"Itu ... siapa?" Leon menunjuk ke arahku. Gawat, aku ketahuan sedang memperhatikannya. Cepat-cepat kualihkan pandanganku dan mengajak Rita mengobrol.

"Oh ... dia murid baru di kelasku. Kenapa? Kamu suka sama dia?" tanya Lisa dengan ketus.

"Enggaklah. Dia bukan tipeku. Ayo kita lanjutkan lagi makan lalu kita ke taman," kata Leon.

Wah ... kenapa Leon berbeda sekali dengan Leon yang kukenal?

Aku dan Rita kembali ke kelas setelah selesai makan di kantin. Suasana kelas sudah ramai. Anita sedang memungut buku-bukunya yang bertebaran di lantai. Aku teringat diriku yang dulu. Hampir setiap hari ada saja isi tasku yang mereka rebut lalu lempar sampai semua isinya berjatuhan. Sering sekali buku-bukuku rusak dan robek karena ulah mereka yang tak bertanggung jawab. Aku ingin membantu Anita namun aku belum bisa. Aku harus dekat dulu dengan Lisa dan menjadi temannya agar bisa menghancurkannya lebih mudah. Kalau aku ketahuan memihak Anita maka hidupku juga bisa apes seperti Anita. Aku harus mencari cara mengakrabkan diri dengan semuanya dan inilah caraku.

"Teman-teman!" Aku berbicara agak kencang. "Aku mau mengadakan pesta perkenalanku yang baru masuk ke sekolah ini. Malam ini, aku mengundang kalian semua ke Triple S Coffee, aku traktir semuanya!"

Sengaja aku mengeluarkan uang untuk mentraktir mereka semua. Uang yang membuat aku bisa bergabung dengan Lisa Cs. Dengan uang, aku bisa masuk ke dalam lingkungan mereka. Lihat saja teman-teman jahanamku yang sekarang bersorak bahagia mendengar undanganku. Mereka bergantian mengajakku bicara dan aku sudah dianggap bagian dari kelas ini. Aku satu langkah lebih maju sekarang. Kuharap Lisa akan datang. Tidak, bukan akan datang tapi harus datang.

"Lisa, malam ini ... kamu mau 'kan datang ke Triple S Coffee? Aku membuat acara perkenalanku dengan mengundang teman sekelas kita. Mau ya?" ajakku sambil tersenyum lebar.

"Oke. Jangan undang dia!" Mata Lisa melirik ke arah Anita yang menunduk dan sibuk membaca buku, sepertiku dulu.

"Tentu. Aku lebih suka kamu yang datang dibanding dia. Aku tunggu kedatanganmu ya. Oh iya, kamu boleh ajak pacarmu kok. Spesial hanya kamu saja loh yang boleh bawa pacar." Aku mengedipkan sebelah mataku sebagai bentuk kerja sama.

"Oke."

****

Papa sudah membooking Triple S Coffee untuk acaraku malam ini. Ah ... indahnya kalau punya banyak uang. Beruntungnya aku punya Papa kaya yang selalu menuruti semua kemauanku. Papa bilang, aku anak pembawa keberuntungan. Kalau bukan karena saranku, bisnis Papa pasti sudah bangkut dan kami tak akan kaya raya seperti sekarang.

Satu per satu teman-temanku mulai berdatangan ke Triple S Coffee. Aku menyambut kedatangan mereka dengan senyum hangat. Aku benar-benar sudah dianggap bagian dari mereka. Aku tertawa dan mengobrol dengan akrab, hal yang tak pernah kurasakan selama bersekolah di sini.

"Akhirnya pasangan kita datang! Welcome Lisa dan Leon!" Tepuk tangan riuh meramaikan suasana cafe saat Lisa dan Leon datang. Mereka bak pasangan fenomenal yang kedatangannya selalu dinanti.

Aku berjalan menghampiri dan tersenyum ramah pada mereka. Aku harus memuji Lisa. Aku harus membuat hatinya senang. "Lisa! Ya ampun akhirnya kamu datang, Cantik. Sumpah, kamu cantik banget malam ini. Kamu tuh memang bintang acara ini. Terima kasih ya kamu mau datang!"

Mendengar pujianku, Lisa tersenyum senang. Ia melingkarkan tangannya di lengan Leon yang malam ini terlihat amat tampan. "Kamu terlalu banyak memuji, Cil. Oh iya, kenalin. Ini Leon, pacarku!"

"Hi, Leon. Aku Cecil. Salam kenal!" Aku mengulurkan tanganku dan tersenyum pada lelaki baik yang selalu ada di sisiku.

"Hi, Cecil. Salam kenal. Terima kasih sudah mengundangku." Leon membalas uluran tanganku.

Ah ... rasanya kerinduanku yang membuncah pada Leon selama beberapa tahun ini sedikit terobati setelah ia menjabat tanganku.

"Ayo, masuk. Pesan apapun yang kalian mau ya!" Aku lalu memanggil pelayan dan memintanya menjamu Lisa dan Leon dengan spesial.

Acara malam ini berlangsung meriah. Lisa ikut membaur dan bernyanyi bersama saat group band yang kusewa membawakan lagu kesukaannya. Aku tahu Lisa sangat ngefans dengan lagu yang dibawakan oleh group band ini makanya aku request lagu yang dimainkan semua adalah lagu kesukaan Lisa.

"Kamu keren, Cil. Tidak menyesal aku datang ke acara kamu malam ini. Makanannya enak, cafenya keren dan musiknya oke punya. Terima kasih ya sudah mengundangku," kata Lisa sambil tersenyum.

"Aku yang berterima kasih karena kamu mau datang ke acaraku. Aku senang kalau kamu menyukai acara ini. Sampai ketemu lagi di sekolah ya, Cantik!" Aku bahkan cipika cipiki dengan Lisa. Wow, amazing!

"Bye, Cil!"

Aku melepas kepergian teman-temanku dengan senyuman. Kalian senang bukan teman-teman jahanamku? Kalian bahagia bukan? Lihat saja, pembalasanku. Aku memberikan kalian gula yang manis. Gula yang sebenarnya adalah racun yang sedikit demi sedikit akan membuat kalian kecanduan denganku dan berakhir menyedihkan. Tunggu saja tanggal mainnya!

Aku pergi ke bagian belakang caffee dan menyapa temanku yang sebenarnya. "Hi, Anita! Kamu sudah pesan makan? Ayo, kita makan bareng. Aku lapar berat nih!"

****

Terpopuler

Comments

ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ

ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ

jngn sampai salah tingkah ya cil ingettt

2024-11-05

0

BirVie💖🇵🇸

BirVie💖🇵🇸

tetep hati2 n waspada sama Lisa yaaa Cil
makasih kak Mizzly up nya 🙏🏻❤️

2024-02-13

1

BirVie💖🇵🇸

BirVie💖🇵🇸

bagus...masih mengajakk Anita

2024-02-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!