Bab 12 : Meditasi

tidak ingin membuat Yue Lin menjadi kecewa, Jia Chen mengambil gulungan itu sambil tersenyum.

"ini kan tentang, meditasi? ngapain aku repot-repot harus belajar kaya gini? buang waktu aja." batin Jia Chen.

"jika kau mau ikut bantu nyelesain misi tentang kasus yang terjadi, setidaknya levelmu itu harus lebih tinggi." Yue Lin menarik lengan Jia Chen ke suatu tempat yang sepi.

"ngapain juga ke sini, emang ada urusan apa coba." Jia Chen terlihat tidak bersemangat ketika harus pergi ke sana.

"Kalau begitu kau bisa melepaskan bajumu." Yue Lin mulai duduk sila di sebuah batu besar sambil memejamkan matanya.

seketika Jia Chen terdiam, tanpa mengatakan apa-apa. ia merasa aneh kenapa harus membuka baju, apa alasannya.

"lakukan saja, setelah selesai duduk di bawah air terjun. dan biarkan ketenangan mengalir ke dalam jiwamu." ucap Yue Lin tanpa mengubah posisinya.

karena merasa tidak bisa berkata apa-apa, Jia Chen hanya bisa mengikuti apa yang di katakan oleh Yue Lin. lalu pergi ke melihat air terjun, sambil menatap bagaimana bisa ia tenang ketika berada di sana.

"Apa aku harus membuka baju? itu memalukan, apa lagi jika kau harus melihatnya." Jia Chen mencari alasan agar tidak harus melalui meditasi.

"tidak ada meditasi, berarti tidak ada misi. apa kau mengerti, dan bisakah kau berhenti berbicara? karena aku sedang melakukan meditasi juga." Yue Lin merasa terganggu dengan semua pertanyaan Jia Chen.

walaupun merasa kesal akhirnya Jia Chen melakukan seperti yang di katakan Yue Lin, yaitu membuka bajunya. lalu duduk di bawah air terjun.

awalnya Jia Chen merasa itu hal yang bodoh, apa lagi di saat seperti ini. udara masih dingin, dengan langkah perlahan ia akhirnya duduk di bawah air terjun.

"dingin sekali... aku ingin berhenti saja." Jia Chen merengek seperti anak kecil.

"diam, jika kau mau meningkatkan energi dalam dirimu. kau harus tetap tenang." Yue Lin merasakan berbagai energi di dalam tubuhnya.

"Bukankah kau adalah malaikat, apa harus melalui meditasi?" Jia Chen merasa penasaran.

"Bagaimana kau akan melalui ketenangan jika berbicara terus menerus? coba diam beberapa saat... ok." Yue Lin melanjutkan proses meditasinya.

merasa melakukan hal yang terpaksa Jia Chen akhirnya diam, dan tiba-tiba ia seperti berada di sebuah tempat berbeda dari yang ia lihat sebelumnya. ketika melihat sekeliling hanya ada ruang hampa, dan tidak ada siapapun di sana.

meskipun sudah berkeliling jauh, tidak ada apapun. dan seperti sedang berputar-putar saja di tempat, dalam keputus asaan ia melihat seperti ada sebuah titik yang melingkari dirinya.

karena penasaran Jia Chen mengikuti cahaya tersebut, namun ia sangat susah untuk di dekati. saking cepatnya cahaya itu terbang.

"tch... benda apa ini yang begitu menyebalkan, apa aku harus mengeluarkan mantra sihir." Jia Chen terdiam sambil memikirkan cara agar ia bisa mendapatkan cahaya itu.

setelah berpikir panjang akhirnya, Jia Chen memutuskan untuk tidak mengejarnya. dan membiarkan cahaya itu yang mendekati dirinya. walau tidak seperti dugaan.

sambil duduk sila, Jia Chen mengeluarkan energinya. yang ternyata masih berada di level terendah. hal itu membuat dirinya sangat kaget dan terkejut, karena selama ini ia yakin sering melakukan olahraga ringan.

tapi hal itu ternyata tidak menambah tingkatan level spiritualnya, dengan konsentrasi penuh Jia Chen mengeluarkan energi yang di dalam tubuhnya. dan tiba-tiba cahaya itu berubah menjadi energi sihir petir, melihat itu ia senang namun juga merasa seperti ada yang kurang.

tanpa ambil pusing Jia Chen melihat bagaimana energi itu mendekati dirinya dan seperti memberikan sedikit kekuatan, dan membuat tingkatannya bertambah satu.

meskipun sudah berusia 27 tahun tapi Jia Chen sangat merasa rendah, karena kebanyakan orang telah melewati tingkat pemula ketika berusia kurang dari 10 tahun.

"Bagaimana bisa aku menaiki tingkatan dengan cepat, bahkan aku masih di tahap awal. ini benar-benar merepotkan." Jia Chen menghela nafas panjang sambil merenungkan nasibnya yang mungkin sedikit sial.

entah kenapa cahaya petir itu mulai berputar-putar di atas kepala Jia Chen, seperti sedang memberikan energi. walau ternyata energi yang bisa di tampung hanya sebatas dua level saja.

"kurasa tidak ada cara, agar bisa melompati beberapa level sekaligus. jika ingin mendapat sesuatu, maka harus mengorbankan hal yang lainnya." Jia Chen berdiri dan berpikir sudah saatnya untuk kembali.

ketika ingin pergi cahaya itu menabrak Jia Chen, mengakibatkan ia terjatuh dan kesulitan. dan begitu terus, menyebabkan ia tidak bisa berdiri.

sambil menggenggam tangannya, Jia Chen berlari ke arah cahaya itu dan mencoba untuk menangkapnya. walau itu terlihat sulit, tapi tidak membuatnya menjadi putus asa. dengan terus mencobanya, ia akhirnya bisa berdiri walau cahaya itu terus mengganggunya.

Tiba-tiba ada beberapa cahaya lagi, mengitari Jia Chen yang sepertinya adalah perwakilan dari setiap elemen. namun ada sesuatu yang membuat Jia Chen terkejut, yaitu ketika salah satu cahaya berbicara dengan dirinya.

"kau harus segera pergi menemui orang tuamu, atau ketika kau datang. mereka hanya ada di dalam kotak." cahaya itu berkedip dengan menggunakan kode morse.

"orang tuaku? kapan ya terakhir kali aku menemui mereka, seingatku semenjak aku masuk ke sekolah menengah tidak pernah tinggal lagi dengan mereka." Jia Chen menundukkan kepala dan merasa bersalah tidak pernah datang menjenguk.

"jika seperti itu masalahmu, tinggal berkunjung saja. apa susahnya dengan hal itu?" kata cahaya petir itu.

"jika aku bisa, tapi itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. aku bukan anak yang hebat, jika aku kembalimungkin hanya akan merepotkan mereka." Jia Chen menghela nafas panjang dan menjadi lebih sedih ketika memikirkannya.

"kau harus kembali, dan mengecek sudah berapa tingkatan yang telah kau lewati selama berada di sini." cahaya itu tiba-tiba menabrak Jia Chen dan menghilang seolah-olah telah menyatu.

"Apa maksudmu selama ini? emangnya sudah berapa hari aku berada di sini? seseorang jawab aku." Jia Chen melihat tempat itu mulai meredup dan menghilang.

hal itu membuat Jia Chen menjadi kaget dan terkejut, karena setahunya. ia berada di ruang hampa hanya beberapa menit saja, mungkin kurang dari 5 menit.

itu tertulis di dalam buku kultivasi yang telah ia baca ketika berada di ruang perpustakaan, yaitu jika seorang pemula. biasanya hanya bisa bertahan selama 5-15 menit untuk sekali bermeditasi.

namun menurut para cahaya itu Jia Chen telah lama di sana, apakah ia telah melewati meditasi lebih dari yang ia pikirkan. atau mungkin waktu di dunianyata berbeda dengan waktu yang ada di sana.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!