Bab 2

“Brak …!” 

Abi membuka pintu kediamannya dengan keras. Pria itu berjalan dengan cepat menghampiri kamar Ibunya. Dia tau penyebab Dinda memutuskan hubungan mereka pasti ulah orang tuanya. 

Tanpa mengetuk  terlebih dahulu, Abi langsung membuka pintu kamar Ibunya. 

“Abi … kemana perginya sopan santunmu?” tanya Ratna, wanita itu sedikit terkejut mendengar pintu terbuka.

“Apa yang Mommy katakan pada Dinda, sehingga dia tega memutuskan hubungannya denganku?” tanya Abi tanpa berbasa-basi. 

“Jadi karena wanita miskin itu, kamu bersikap seperti ini? Sadarlah Mommy tidak akan menerima wanita manapun selain pilihan Mommy sendiri!” jawabnya Ratna dengan santai. 

“Setuju atau tidak, aku akan tetap menikahi Dinda, mulai sekarang jangan pernah mengganggunya lagi!” Abi tidak gentar, pria itu tetap teguh dalam pendirian untuk menikahi wanita yang paling dia cintai. 

“Abi … apakah kamu nggak sayang sama Mommy? Jadi karena wanita itu kamu tega menyakiti wanita yang sudah bertaruh nyawa melahirkanmu ke dunia ini? Mommy sudah menyelidiki wanita miskin itu, dia hanya menginginkan uangmu saja …!” 

Abi menggeleng.”Mommy pasti salah, Dinda bukanlah wanita penggila harta, kita saling mencintai, Mom. Jadi aku mohon, restui lah hubungan kami!” 

“Tidak … sampai kapan pun mommy tidak akan pernah setuju!” Dengan tegas Ratna menolaknya. 

“Baiklah … jika Mommy tidak setuju, aku akan mengundurkan diri dari perusahaan!” Abi pun langsung berbalik. 

“Prang …!” Suara gelas terjatuh membuat langkah Abi terhenti. Pria itu berbalik dan alangkah terkejutnya dia melihat Ratna sudah terjatuh dan tidak sadarkan diri. 

“Mommy …!” panggilnya  dan langsung membaringkan Ibunya ke atas ranjang. 

Abi langsung menghubungi dokter pribadinya, tidak berselang lama dokter pun datang dan langsung memeriksa keadaan Ratna. 

“Bagaimana keadaan, Mommy, Dok?” tanya Abi pada dokter.

“Tekanan darahnya sangat tinggi, jangan buat Nyonya terlalu banyak berpikir dan stress karena akan mempengaruhi kesehatannya, anda harus lebih memperhatikan Ibu anda tuan,” jawab dokter. Setelah memberikan resep obat dokter pun pamit pulang. 

Abi menghela napas dalam. “Apakah aku harus menuruti keinginan mommy dan menikahi Wilona? tapi, bagaimana dengan Dinda … dia akan membenciku selamanya!” gumam pria itu sambil menarik rambutnya kasar.

***

Dua bulan berlalu, sekuat tenaga Dinda mencoba melupakan Abi. Namun, rasa cintanya begitu dalam terpatri di relung hatinya, sehingga sangat sulit bagi Dinda untuk melupakan lelaki yang dia cintai itu. 

Terlebih Abi selalu berusaha menemuinya dan mencoba menjelaskan semuanya pada Dinda, akan tetapi, abi tidak bisa membuat keputusan untuk menolak permintaan orang tuanya, pria itu pun dihadapkan dengan pilihan yang sulit. Antara wanita yang dia cintai dan Ibu yang paling berarti di dalam hidupnya. 

Dinda sedang fokus menaruh roti-roti yang baru saja matang dan menatanya di atas nampan. Walaupun hidupnya tidak bergelimang harta. Namun, wanita itu memiliki toko roti, dari situlah wanita itu bisa menghidupi dirinya sendiri tanpa bantuan siapapun termasuk Abi. 

“Selamat datang ada yang bisa saya bantu?” tanya Dinda.

Wanita itu mengira pelanggan yang akan membeli rotinya. Namun, netranya membulat dan wajahnya berubah datar setelah melihat sosok yang berdiri tidak jauh dari pintu. 

“Din, bisakah kita berbicara sebentar?” tanya Abi pada Dinda. 

 

Wanita itu mendengus.

“Apakah kau tidak mengerti juga? Hubungan kita sudah berakhir, jadi aku harap jangan pernah mengganggu hidupku lagi, pergi dari sini …!” usirnya dengan tegas. 

“Baiklah … walaupun kamu terus mengusirku dan tidak mau menerimaku kembali … tapi kamu harus ingat, Din … aku akan kemari setiap hari sampai kamu memaafkanku!” jawab Abi. 

“Bi, sangat sakit rasanya mencoba melupakanmu, tapi untuk memaafkan pun aku tidak bisa … kamu tega bohongin aku, padahal aku udah kasih sesuatu yang paling berharga dalam hidupku, aku harap kita tidak pernah bertemu lagi,” gumam Dinda setelah Abi pergi. 

“Kak, Din … muka Kakak kok pucat banget, Kakak sakit?” tanya  karyawan Dinda. 

Dinda menggeleng. “Aku baik-baik saja, hanya saja akhir-akhir ini nggak nafsu makan dan sering mual,” jawabnya. 

“Wah, mungkin Kakak kelelahan, mending Kakak istirahat biar aku yang gantikan. Oh iya Kak, hari ini aku lagi datang tamu bulanan, belum sempat beli pembalut, pembalut yang ada di lemari, aku izin pakai ya, nanti aku ganti?” tanya Irma pada Dinda. 

“Deg …!” 

jantung Dinda seketika berdetak dengan cepat mendengar penuturan karyawannya itu. Dia baru sadar jika dua bulan ini  wanita itu belum mendapatkan tamu bulanannya, hatinya sangat gusar. Bagaimana jika sesuatu yang dia takutkan akhirnya terjadi?

Dinda bergeming wanita itu sibuk dengan pikirannya sendiri, Irma yang terus mengajaknya berbicara pun dia hiraukan. 

“Kak … kak Dinda!” panggil Irma sambil memegang tangan Dinda. 

“Eh … iya, Irma … kamu ngomong apa?” jawab Dinda. 

“Kakak kenapa? Sepertinya Kak Dinda sakit, mau aku antar periksa ke Dokter?” tanya Irma memastikan karena bosnya itu terlihat gelisah dan wajahnya sangat pucat. 

“Irma … tolong belikan aku sesuatu!” 

Setelah Irma membeli benda yang Dinda inginkan, wanita itu pun langsung bergegas masuk ke dalam toilet. 

Jantungnya berdetak sangat cepat, Dinda berharap dugaannya salah.

Namun, terlihat jelas garis dua tercetak di benda kecil alat pendeteksi kehamilan itu. 

“Tidak mungkin, alat ini pasti salah!”gumamnya menolak kebenaran yang ada. 

Wanita itu pun langsung mencobanya sampai lima kali dan hasilnya tetap sama, semua bergaris dua. 

"Hiks …!" Cairan bening meluncur begitu saja dari kedua netra indahnya membasahi pipi mulus wanita itu.

"Kenapa harus terjadi kepadaku … hidupku sudah cukup menderita, kenapa benih yang kau tanamkan tumbuh dalam rahimku … kenapa …!" Dinda tersedu menangisi keadaannya, kedua netranya tiba-tiba menggelap telinganya terasa berdenging, kesadarannya perlahan menghilang tubuhnya ambruk Dinda tidak sadarkan diri di dalam toilet. 

Terpopuler

Comments

Agung R

Agung R

waduh celaka malah hamil si dinda ,hancur sehancur hancurnya

2023-12-25

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!