19. Menggoda Brian

Seorang Perempuan sedang merasa kesal dengan kedua orang tuanya. Ia merasa sedang ditelantarkan karena orang tua mereka mengirimkannya ke desa untuk merawat nenek yang sedang sakit di waktu cutinya. Perempuan tersebut Bernama Siska, ia bekerja sebagai asisten manajer bagian pemasaran di salah satu Perusahaan yang ada di kota.

Selama ini yang ia tahu adalah keluarga dari pihak ayah, ia tidak mengetahui jika ibunya merupakan gadis desa sebelum menikah dengan sang ayah. Ia baru mengetahuinya saat ibu dari sang ibu dikabarkan sedang sakit, sedangkan orang tuanya sedang berada di luar kota menghadiri kegiatan kampanye. Orang tuanya meminta Siska untuk mengambil cuti menggantikan mereka merawat nenek sementara Bersama dengan pembantu mereka.

Siska yang terbiasa hidup di kota tentu saja menolak, akan tetapi orang tuanya mengancam akan mengambil seluruh fasilitasnya jika Siska menolak. Mau tak mau, Siska menurut dengan kedua orang tuanya karena ayahnya adalah seorang politisi yang selalu memegang kata-katanya. Lagi pula hanya seminggu, ia merasa bisa bertahan.

Harapannya hancur Ketika ia sampai di desa. Rumah neneknya bukan rumah yang ia bayangkan akan memiliki fasilitas AC dan sebagainya, rumah neneknya hanya rumah kayu tanpa adanya fasilitas elektronik. Dengan kesal ia meninggalkan rumah dan menyusuri jalan di desa. Sampai ia melihat seseorang yang mirip dengan CEO Mitra Ghazali Group yang menjadi idola setiap Perempuan karir di kota, sedang berjalan menuju sebuah pondok di Tengah sawah Bersama seorang Perempuan berpakaian tertutup.

Siska memutuskan untuk mengikuti mereka diam-diam. Ia merasa tidak percaya dengan penglihatannya sehingga ia ingin memastikan jika laki-laki tersebut adalah orang yang ia maksud. Memang benar jika laki-laki yang dilihatnya adalah Brian, CEO Mitra Ghazali Group. Tetapi yang membuatnya terkejut adalah penampilan Brian saat ini. Meskipun pakaian yang dikenakan Brian adalah pakaian bermerk, tetapi bagi orang desa yang tidak memahami fashion akan mengira Brian adalah pemuda desa biasa dengan penampilan diatas rata-rata.

Brian yang mengenakan kaos oblong dan celana Panjang berbahan kain tersebut semakin membuat Siska terpesona. Baru kali ini ia melihat Brian dengan penampilan selain setelan jas dan kemeja. Siska semakin terperangah dengan Brian yang melepaskan sandal dan mulai melipat celana panjangnya sampai di bawah lutut yang kemudian berjalan menuju ladang dan berjongkok disana.

“Apa yang sedang Pak Brian lakukan di sana?” Siska bermonolog.

Siska mulai berpikir, apakah sawah tersebut milik keluarga Brian. Tetapi menurutnya hal tersebut tidak mungkin, karena orang tua Brian merupakan pemilik Perusahaan manufaktur yang juga bekerjasama dengan Perusahaan tempat ia bekerja. Siska bahkan dikejutkan dengan senyuman Brian, pasalnya Brian adalah laki-laki yang jarang tersenyum apalagi kepada lawan jenis.

Melihat perempuan berpakaian tertutup yang mengikuti Brian sedari tadi dan keharmonisan yang terjalin di sana, membuatnya bertanya-tanya. “Siapa Perempuan itu?” Siska yang semakin penasaran akhirnya memilih untuk kembali kerumah neneknya karena hari sudah semakin Terik. Ia akan menanyakan kepada pembantunya nanti, karena pembantunya juga dari desa ini.

Ketika makan siang, Siska menanyakan apakah di desa ini ada laki-laki Bernama Brian yang seumuran dengannya kepada pembantunya. Tetapi pembantunya mengatakan jika ia tidak tahu, karena rata-rata nama pemuda yang ia kenal di desa tidak ada nama sekeren itu.

Mendengar jawaban pembantunya, Siska mendengus. Ia tidak mungkin salah mengenali Brian meskipun laki-laki tersebut mengenakan topi. Karena dalam beberapa tahun terakhir ini, wajah Brian selalu muncul di majalah bisnis yang mana menjadi dambaan setiap perempuan di perusahaannya yang masih single seperti dirinya.

Siska mengganti pertanyaannya menjadi, siapa pemilik sawah yang ada di sebelah Selatan desa. Pembantunya pun menjawab jika sawah tersebut milik Ayah Ahmad, mereka memang memiliki anak laki-laki Bernama Bagas bukan Brian dan masih sekolah jika pembantunya tidak salah ingat.

“Apakah mereka memiliki anak Perempuan berjilbab?”

“Iya non, namanya Mbak Alina dengan khasnya mengenakan hijab lebar.” Jawab pembantu Siska yang kemudian pamit untuk menyuapi nenek makan siang.

“Jadi, Perempuan tadi Namanya Alina. Apa hubungannya dengan Pak Brian?” tanya Siska dalam hati.

Setelah selesai makan siang, Siska menghubungi temannya yang bekerja di Perusahaan Brian. Ia berbasa-basi dan sedikit menyinggung Brian. Tetapi temannya yang ada di ujung sambungan mengatakan jika dirinya tidak bersemangat karena tidak melihat CEO mereka selama dua hari ini. Tidak ada keterangan pasti, Regis selaku asistennya hanya mengatakan jika CEO mereka sedang ada urusan sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Siska semakin yakin jika laki-laki yang ia lihar benar Brian setelah mendengar perkataan temannya. Puas mendapatkan informasi berharga, Siska memutuskan sambungan teleponnya. Ia akan memastikannya sore nanti dengan mendatangi jalan itu lagi.

Sesuai tekadnya, sore itu Siska kembali menyusuri jalan desa yang ia lewati tadi. Ia pun melihat sebuah rumah kayu dengan empat mobil terparkir disana. Sungguh pemandangan yang baru ia lihat selama ia berada di desa. Ia menebak jika rumah tersebut adalah orang terkaya didesa. City car warna putih, mobil keluarga, mobil pick-up dan

satu mobil yang membuatnya terkejut yaitu City car keluaran Negeri Bir.

Bagi orang desa mungkin hal tersebut biasa saja, tetapi bagi Siska yang terbiasa hidup di kota hal tersebut sangatlah kontras. Bagaimana tidak, city car keluaran Negeri Bir tersebut memiliki harga yang fantastis. Tidak mungkin sekelas orang desa bisa membeli mobil tersebut. Ia pun berasumsi jika mobil tersebut milik Brian, karena yang ia tahu Brian juga memiliki mobil keluaran Negeri Bir tersebut. Hanya saja ia tidak tahu pasti type dan plat mobilnya.

“Maaf mbak, mbaknya cari siapa?” tanya Alina yang kebetulan sedang menyiram tanaman.

“Oh, saya sedang tersesat mbak.” Jawab Siska asal.

Alina melihat penampilan Perempuan yang ada di depannya cukup modis, sudah pasti bukan penduduk desa. Apalagi Perempuan tersebut mengatakan jika dirinya tersesat, ia pun mempersilahkannya duduk di teras terlebih dahulu, sementara Alina masuk ke dalam untuk memanggil sang ibu yang hafal seluk-beluk desa.

Tak lama Ibu Azizah keluar Bersama Alina dengan nampan di tangannya. Alina mempersilahkan Perempuan tersebut untuk minum dan meninggalkannya Bersama Ibu Azizah. Kemudian Ibu Azizah menanyakan nama dan dari mana asal Perempuan tersebut dan mengapa bisa tersesat.

Siska yang memang bekerja di bidang pemasaran, menjawab pertanyaan Ibu Azizah dengan tenang membuat Ibu Azizah tidak menaruh curiga. Mendengar penjelasan Siska, Ibu Azizah pun mengatakan jika beliau mengenal ibu dari Siska, beliau menyarankan Siska untuk menunggu anaknya sebentar lagi agar dapat mengantarkan Siska kembali ke rumah sang nenek.

Sambil menunggu Ibu Azizah menanyakan kabar perihal kedua orang tuanya. Siska menjawab semua pertanyaan Ibu Azizah dengan santai, sambil menekan rasa penasarannya tentang mobil yang ada di hadapannya.

Tak lama kemudian, motor Bagas memasuki halaman rumah. Siska seketika berdiri melihat laki-laki yang menumpang di motor tersebut. Laki-laki yang sama yang ia lihat pagi tadi, yaitu Brian. Sebisa mungkin Siska menyembunyikan kegembiraannya agar tidak terlihat jika ia sengaja mencari tahu.

Bagas dan Brian baru saja pulang dari toko elektronik. Mereka berdua membeli kabel dan lampu untuk memperbaiki instalasi lampu halaman belakang yang putus karena di makan tikus. Melihat Brian yang berjalan kerahnya, Siska segera membungkuk hormat dan menyambut Brian dengan uluran tangan.

“Halo Pak Brian, saya Siska asisten manajer pemasaran Global Estetika.” Brian hanya menganggukkan kepalanya, mengabaikan Siska untuk mencium punggung tangan ibu mertuanya dan langsung masuk ke dalam rumah menemui istrinya tanpa memperdulikan keberadaan Siska.

Melihat hal tersebut, Siska tidak malu sama sekali. Karena Brian memang terkenal dingin dengan lawan jenis. Saat ia melihat perlakuan Brian kepada Ibu Azizah, ia menyimpulkannya sebagai hormat kepada orang yang lebih tua.

Ibu Azizah bertanya kepada Siska, apakah dirinya mengenla Brian. Siska menjawab jika ia mengenal Brian sebagai CEO Mitra Ghazali, tetapi tidak mengenal secara pribadi. Beliau menganggukkan kepalanya dan meminta Bagas untuk mengantarkan Siska pulang ke rumah Nenek Iyah karena Siska baru saja datang dari kota dan ia tersesat.

Bagas yang sudah mendengar perintah sang ibu segera memutar balik motornya Bersiap mengantarkan Siska. Setelah berpamitan, Siska membonceng Bagas dan diantarkan sampai rumah.

Ibu Azizah hanya berharap jika firasat beliau salah saat melihat pandangan Siska terhadap menantunya, beliau menepis prasangka buruknya dan masuk ke dalam rumah.

Ketika Brian dan Bagas sedang memperbaiki kabel, Bagas menanyakan perihal Perempuan yang ia antar pulang tadi. Brian hanya menjawab jika ia tahu Global Estetika, tetapi tidak mengenal asisten manajernya. Karena yang berhubungan dengannya setiap kali ada pertemuan atau acara hanyalah manajer eksekutif dan direktur dari Perusahaan tersebut. Bagas hanya manggut-manggut mendengar jawaban Brian.

Kemudian Bagas menceritakan perihal Siska yang bertanya padanya saat mengantarkan perempuan tersebut. Siska menanyakan ada hubungan apa dirinya dengan Brian dan mengapa Brian ada disini tanpa ditemani asistennya. Bagas menjelaskan jika dirinya hanya menjawab jika Brian adalah keluarga dan ia tidak mengetahui perihal asisten Brian.

Seketika Brian seperti mendapatkan sinyal bahaya. Selama ini, jika ada perempuan yang menanyakan perihal dirinya sudah bisa dipastikan jika perempuan tersebut tertarik dengannya. Jika dulu ia tidak merasa terganggu, namun sekarang berbeda. Ada hati yang harus ia jaga dan itu adalah istrinya. Ia tidak ingin istrinya merasa tersakiti dengan perempuan-perempuan yang mendekatinya.

Terpopuler

Comments

Bilqies

Bilqies

jangan bilang kalau Siska akan jadi pelakor dalam rumah tanggan Brian dan Alina Thor....
nyesek jadinya Thor 😭😭😭
kasihan Alina

2024-05-10

1

lihat semua
Episodes
1 1. Merasa Familiar
2 2. Kembali ke Aktivitas Normal
3 3. Bersisian Yang Tidak Terduga
4 4. Cinta Pertama
5 5. Kembali ke Kota Y
6 6. Bertemu
7 7. Berkunjung ke Butik
8 8. Menjemput
9 9. Sakit
10 10. Pendapat
11 11. Mama Brian
12 12. Brian
13 13. Merasa Cemburu
14 14. Salah Sangka
15 15. Kekonyolan Brian
16 16. Nikah Dadakan
17 17. Mertua
18 18. Pacaran Halal
19 19. Menggoda Brian
20 20. Lalat yang Dimaksud Lili
21 21. Gosip
22 22. Menginap
23 23. Meredam Amarah
24 24. Naik / Turun ranjang?
25 Maaf...
26 25. Kabur
27 26. Apakah itu Karma?
28 27. Digrebek?
29 28. Resepsi
30 29. Hamil
31 30. Anda Siapa?
32 31. Anita
33 32. Mie Gelas
34 33. Di Pinggir Sungai
35 34. Bau Parfum
36 35. Kembali dari Desa
37 36. Prematur
38 37. Membawa Pulang Baby Aby
39 38. Pesan untuk Brian
40 39. Keturunan Bangsawan
41 40. Alisa?
42 41. Figurine yang Hilang
43 42. Dia Bukanlah Dia
44 43. Kebenaran yang Diungkapkan
45 44. Sementara Memilih untuk Diam
46 45. Bertemu dengan Pangarep
47 46. Pabrik Diselamatkan
48 47. Segera Mengambil Alih
49 48. Bertemu Pengacara
50 49. Tanda Tangan
51 50. Pangarep Menggila
52 51. Membuatku Cemburu
53 52. CEO Kecil
54 53. Menemukan Album
55 54. Pangarep Kabur
56 55. Pingsannya Alina
57 56. Pencarian Baby Aby
58 57. Keduanya Dirawat
59 58. Operasi Alina
60 59. Perusahaan Alina
61 60. Brian Kecewa
62 61. Kabar Duka
63 62. Indri Minta Bantuan
64 63. Pemakaman
65 64. Kehamilan Kedua
66 65. Masalah Bubur
67 66. IUFD
68 67. Bodyguard Cantik
69 68. Kembung
70 69. Turning One
71 70. Waktu yang Singkat
72 71. Tidak Usah Pulang
73 72. Tidak Sebanding
74 73. Kabar Kehammilan
75 74. Tidak Ingin Kecewa
76 75. Gara-gara Kesemek
77 76. Bersemangat
78 77. Baby Aby Cemburu
79 78. Syukuran
80 79. Taman Bermain
81 80. Puasa Seminggu
82 81. Orang Gila
83 82. Mulas
84 83. Bayi Kembar
85 84. Syukuran di Rumah Sakit
86 85. Ending
Episodes

Updated 86 Episodes

1
1. Merasa Familiar
2
2. Kembali ke Aktivitas Normal
3
3. Bersisian Yang Tidak Terduga
4
4. Cinta Pertama
5
5. Kembali ke Kota Y
6
6. Bertemu
7
7. Berkunjung ke Butik
8
8. Menjemput
9
9. Sakit
10
10. Pendapat
11
11. Mama Brian
12
12. Brian
13
13. Merasa Cemburu
14
14. Salah Sangka
15
15. Kekonyolan Brian
16
16. Nikah Dadakan
17
17. Mertua
18
18. Pacaran Halal
19
19. Menggoda Brian
20
20. Lalat yang Dimaksud Lili
21
21. Gosip
22
22. Menginap
23
23. Meredam Amarah
24
24. Naik / Turun ranjang?
25
Maaf...
26
25. Kabur
27
26. Apakah itu Karma?
28
27. Digrebek?
29
28. Resepsi
30
29. Hamil
31
30. Anda Siapa?
32
31. Anita
33
32. Mie Gelas
34
33. Di Pinggir Sungai
35
34. Bau Parfum
36
35. Kembali dari Desa
37
36. Prematur
38
37. Membawa Pulang Baby Aby
39
38. Pesan untuk Brian
40
39. Keturunan Bangsawan
41
40. Alisa?
42
41. Figurine yang Hilang
43
42. Dia Bukanlah Dia
44
43. Kebenaran yang Diungkapkan
45
44. Sementara Memilih untuk Diam
46
45. Bertemu dengan Pangarep
47
46. Pabrik Diselamatkan
48
47. Segera Mengambil Alih
49
48. Bertemu Pengacara
50
49. Tanda Tangan
51
50. Pangarep Menggila
52
51. Membuatku Cemburu
53
52. CEO Kecil
54
53. Menemukan Album
55
54. Pangarep Kabur
56
55. Pingsannya Alina
57
56. Pencarian Baby Aby
58
57. Keduanya Dirawat
59
58. Operasi Alina
60
59. Perusahaan Alina
61
60. Brian Kecewa
62
61. Kabar Duka
63
62. Indri Minta Bantuan
64
63. Pemakaman
65
64. Kehamilan Kedua
66
65. Masalah Bubur
67
66. IUFD
68
67. Bodyguard Cantik
69
68. Kembung
70
69. Turning One
71
70. Waktu yang Singkat
72
71. Tidak Usah Pulang
73
72. Tidak Sebanding
74
73. Kabar Kehammilan
75
74. Tidak Ingin Kecewa
76
75. Gara-gara Kesemek
77
76. Bersemangat
78
77. Baby Aby Cemburu
79
78. Syukuran
80
79. Taman Bermain
81
80. Puasa Seminggu
82
81. Orang Gila
83
82. Mulas
84
83. Bayi Kembar
85
84. Syukuran di Rumah Sakit
86
85. Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!