Setelah sarapan pagi, Alina bersiap-siap turun kebawah untuk menunggu Veri.
Di depan gedung apartemen, Alina bertemu bekas pemilik apartemennya saat ini. Alina menyapa pasangan suami istri tersebut, mereka pun bercerita jika mereka ingin membeli apartemen baru dengan 2 kamar tidur. Kebetulan gedung apartemen di sebelah apartemen Alina telah selesai direnovasi menjadi apartemen 2 kamar. Itu lah alasan mengapa mereka ada disini, karena mereka tidak bisa melakukan pemesanan online.
Karena buru-buru, Mereka pamit untuk melanjutkan urusan mereka. Alina mempersilahkan dan mendoakan semoga urusan mereka lancar. Ia kemudian mengeluarkan ponsel untuk menghubungi Veri. Tetapi, dua mobil secara bersamaan berhenti di dekat Alina.
Alina mengenali mobilnya, sedangkan yang satunya Alina pikir adalah penghuni apartemen yang baru datang. Ia tidak menyangkan jika mobil tersebut adalah mobil Brian. Ketika Alina hendak membuka pintu mobilnya, suara Brian menghentikannya.
"Alina!" Alina pun menghadap ke sumber suara dan menyapa si empunya.
"Kak Brian, ada urusan disini?"
"Urusan sama kamu Al."
"Sama saya?" tanya Alina tidak mengerti.
"Aku sengaja berniat menjemput kamu, tapi ternyata aku kurang beruntung."
Alina menjadi merasa tidak enak dengan Brian. Ia pun memutuskan untuk ikut mobil Brian dan meminta Veri untuk langsung ke butik.
Di perjalanan Brian mengucapkan Terima kasih Alina mau diantarkan olehnya. Ia juga meminta maaf, terlepas dari niat baiknya ia tidak memberi kabar Alina terlebih dahulu.
Alina tidak keberatan, tetapi meminta Brian untuk mengabarinya terlebih dahulu lain kali. Alina merasa aneh dengan dirinya, mengapa ia merasa tidak enak hati menolak Brian. Dari kemarin, ia juga merasa nyaman-nyaman saja bersama Brian satu mobil. Padahal mereka bukan mukhrim, dan mereka juga baru saja saling kenal.
"Apa yang membuatnya merasa seperti ini?" tanyanya dalam hati. Alina masih belum menyadari perasaannya sendiri.
45 menit kemudian, mobil Brian sampai di butik Alina. Brian segera turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Alina. Alina merasa terbiasa dengan sikap Brian, ia pun turun dari mobil dan mengucapkan Terima kasih. Brian pun berpamitan untuk berangkat ke perusahaannya yang ditanggapi senyum dan anggukan Alina.
Lili yang melihat mereka dari dalam butik seperti mak comblang yang sedang kegirangan. Akhirnya Alina, sahabatnya bisa dekat dengan laki-laki. Dan laki-laki tersebut adalah Brian, laki-laki yang terkenal acuh tak acuh dengan perempuan. Para karyawan sampai heran melihat Lili yang kegirangan.
"Al, kapan tanggalnya?" goda Lili.
"Assalamu'alaikum.." salam Alina yang memasuki butik.
"Wa'alaikumsalam.." jawab Lili dan para karyawan serempak.
Lili masih saja menggoda Alina sampai mereka memasuki ruangan Alina. Sayangnya Alina tidak meladeni Lili, ia mengalihkan topik pembicaraan mengenai masalah di pabrik kemarin. Lili sudah mendengarnya dari Veri, penyebab Veri terlambat menjemputnya juga karena Veri mengirimkan barang ke butik terlebih dahulu atas permintaan Lili.
Mengenai masalah di pabrik, Lili mengacungkan jempol nya untuk Alina. Jika ia yang ada diposisi Alina, belum tentu bisa mengatasi masalah tersebut dengan tenang.
Lili menyerahkan beberapa laporan pembelian bahan kepada Alina. Pembelian bahan diluar kebutuhan pabrik untuk pembuatan sampel maupun pesanan custom. Karena untuk kebutuhan pabrik sudah ada vendor yang bekerja sama untuk mengirimkan bahan setiap satu minggu sekali sesuai pesanan. Alina melihat laporan tersebut dan memberikan anggukan. Lili juga memperlihatkan sampel yang telah ia buat.
Melihat sampel sudah sesuai dengan design, kemudian ia menyentuh kain pilihan Lili. Alina menganggukkan kepala tanda setuju. Alina meminta Lili untuk segera memprosesnya seperti biasa. Ia juga mengatakan akan menambah karyawan sekitar 5 orang lagi untuk bagian gudang. Karena Alina bermaksud memindahkan 2 karyawan lama ke finishing produk, 1 kebagian potong bahan, dan 1 lagi ke butik.
Lili setuju dengan Alina, menurutnya memang perlu penambahan karyawan mengingat semakin hari pesanan semakin bertambah. Ia yang akan bertanggung jawab dalam mencari karyawan. Setelah mengemas apa yang diperlukan, Lili pamit untuk mengantarkan sampel ke pabrik dan mengarahkan para penjahit design yang baru.
Alina mulai menyalakan laptop dan membuka email, melihat tagihan masuk dari vendor dan beberapa laporan. Kemudian menyesuaikan jurnal lagi untuk gaji karyawan dan melihat pemasukannya minggu ini.
Alina menerapkan rantai pasokan berdasarkan referensi salah satu brand terkenal dari Italia. Dengan melakukan pembaruan design setiap bulannya, membatasi produksi, perputaran produknya menjadi lebih cepat dan persedian tidak akan menumpuk di gudang.
Memiliki beberapa vendor tekstil pemasok kain tetap juga merupakan salah satu cara untuk mempertahankan kualitas kain.
Untuk pemesanan custom di e-commerce dapat dilakukan dengan melunasi pembayaran terlebih dahulu untuk menghindari pembatalan. Sedangkan pemesanan custom di butik, pembayaran wajib 70% di muka.
Akan tetapi, untuk referensi penerapan sistem RFID, Alina masih perlu berfikir ulang karena sistem tersebut mahal. Walaupun banyak kelebihan yang ditawarkan. Jadi, sementara ia masih menggunakan scan optic, barcode scanner untuk industri kecilnya.
Kelemahan sistem ini, yaitu retur barang tidak bisa diproses dengan cepat. Menurut Alina masih bisa diatasi dengan memastikan karyawan finishing produk dan packing melakukan pengecekan ulang. Sehingga pelanggan merasa puas saat menerima barang yang mereka beli.
2 jam berkutat dengan laptopnya, terdengar notifikasi masuk dari ponselnya. Alina melihat pesan teks dari Brian yang mengatakan jika dirinya ada pekerjaan di kota J dan S. Brian meminta Alina menjaga diri baik-baik selama tidak bertemu dengannya.
Alina tersenyum membaca isi pesan tersebut. Brian seperti suami yang mengkhawatirkan istrinya. "Suami? Istri? Apa yang aku pikirkan?" batin Alina. Ia pun menggelengkan kepalanya untuk menepis pikirannya sendiri.
Alina hanya menjawab pesan Brian singkat "Hati-hati di jalan." Dan Brian membalasnya dengan emoji senyum.
Alina memasukkan ponselnya ke dalam saku gamis dan menutup laptopnya. Ia berjalan keluar untuk melihat penataan barang di butik. Tetapi butik sedang sibuk saat itu, banyak pengunjung datang dan memilih pakaian. Bahkan ada beberapa yang memilih pakaian di tumpukan barang baru.
Alina segera mendekat dan membantu karyawannya yang sedikit kewalahan. Alina meminta pengunjung untuk sabar, sembari meminta karyawannya untuk membuka bungkus pakaian dan memasangnya di hanger. Begitu pakaian sudah di pasang di hanger dan digantung, para pembeli segera mengambilnya dan pergi ke rak display lainnya. Alina meminta karyawan untuk meneruskan pembongkaran.
Ia pun pergi menuju kasir, mengambil alih posisi Niar. Untungnya input data sudah dilakukan dengan cepat, sehingga sistem kasir tidak mengalami kendala dalam mengidentifikasi produk. Alina meminta Niar untuk membantu pembongkaran barang agar cepat selesai dan segera dirapikan di rak display.
Keterlambatan pengiriman barang memang sangat berpengaruh dalam industri garmen. Karena dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan dan keuntungan tentunya. Keseimbangan dalam kualitas, ketepatan waktu, dan harga yang ditetapkan serta menekan pengeluaran, merupakan hal yang critical dalam industri garmen agar tetap bisa berjalan di tengah-tengah masalah yang mungkin akan terjadi.
Jam makan siang mereka terlewat karena banyaknya pengunjung. Sehingga setelah pengunjung sepi sekitar pukul 14.15, Alina meminta butik ditutup terlebih dahulu. Ia juga memesan makanan untuk para karyawan. Mereka menikmati makan siang bersama.
Sekitar pukul 15.15 barulah butik dibuka kembali. Karyawan mulai merapikan kembali rak display dan beberapa tumpukan stock yang tersisa.
Alina masuk kedalam ruangannya untuk mengabari Lili, jika bisa design langsung diproduksi karena varian model di butik sudah menipis. Lili meminta waktu untuk memastikannya.
Setengah jam kemudian, Lili mengabari jika separuh penjahit akan menyelesaikan sisa kain yang telah terpotong. Dan setengahnya akan mulai menjahit design baru. Hanya saja terdapat masalah pada salah satu mesin pemotong kain, setelah dibawa ke tukang service diketahui kerusakan terjadi dibagian dinamo. Pihak service tidak bisa memastikan kapan bisa selesai karena untuk mengganti dinamo harus memesannya terlebih dahulu.
Alina harus bergerak cepat, tanpa mesin pemotong proses jahit akan macet. Meskipun ada 2 mesin pemotong kain lainnya, hanya bisa untuk ketebalan minimum. Alina pun segera menghubungi toko peralatan, tetapi mesin pemotong kain sedang kosong dan tidak tahu kapan barang akan datang. Alina mencoba menghubungi beberapa kenalan untuk bertanya apakah ada toko yang menyediakan mesin yang dicarinya.
Salah seorang kenalan menyarankan Alina untuk ke kota S, di sana ada toko penyedia yang lengkap. Mau tak mau, Alina harus kesana demi kelangsungan produksi.
Ditemani Veri, Alina pergi ke kota S sore itu. Pukul 20.00 Alina sampai di kota S, setelah beristirahat, makan dan melaksanakan kewajiban, mereka menuju toko peralatan. Di Sana terdapat berbagai model mesin pemotong kain, pemilik toko menjelaskan kelebihan dan kelemahan setiap produk.
Pilihan Alina jatuh pada mesin pemotong kain Octa yang menurutnya sesuai dengan yang ia butuhkan. Meskipun harganya lebih mahal dari mesin yang ia punya sebelumnya, tetapi Alina berharap mesin tersebut bisa memudahkan produksinya. Sudah waktunya juga Alina meningkatkan peralatan demi kelangsungan produksinya. Veri mengangkut 2 mesin yang telah di beli ke dalam mobil, termasuk dinamo yang diperlukan untuk mesin pemotong yang rusak.
Mereka langsung kembali ke kota Y malam itu juga. Sekitar pukul 00.00 mereka sampai di kota Y. Veri terlebih dulu mengantar Alina ke apartemen, baru kemudian ia membawa mobil seperti biasa.
Begitu memasuki apartemen, Alina membersihkan diri dan membuat segelas susu hangat. Barulah ia merebahkan dirinya, tenaganya terasa terkuras habis. 2 hari berturut-turut ia menyelesaikan masalah yang terjadi berhubungan dengan usaha kecilnya.
Ia sudah memutuskan untuk memulai, maka ia akan menjalaninya dengan segala konsekuensi atas ridho Allah. Tak lama ia pun mulai terlelap mengarungi samudra mimpi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Bilqies
mampir lagi Thor
2024-04-29
1