Fashion show berjalan dengan lancar, semua kekhawatiran yang Alina rasakan sebelum menampilkan karyanya telah terangkat. Walaupun Alina tidak masuk dalam nominasi penghargaan, ia sudah merasa senang karyanya dan Lili dapat bersaing di event ini bersama dengan designer muda lainnya. Beberapa designer terkenal tanah air sempat memuji karya Alina yang mengambil tema nature pada design yang ditampilkannya. apalagi sambutan baik dari pelanggan yang membeli dan memesan pakaian di both pameran, membuatnya bersyukur atas kesempatan yang Allah berikan padanya. Di kesempatan ini, Alina juga mendapatkan teman baru sesama designer muda dan perintis usaha seperti dirinya. Awalnya Alina merasa sedikit kesulitan untuk berbaur dengan lingkungan baru yang sangat berbeda, mulai dari gaya hidup sampai dengan selera fashion, tetapi Alina berusaha menyesuaikan diri karena mungkin akan ada kesempatan seperti ini di masa mendatang. jadi, ia harus mulai membiasakan dirinya dengan lingkungan para designer ini.
Alina sempat meminta foto dan tanda tangan designer Sungkar dan designer Mecca sesuai dengan permintaan Lili. Lili yang sedari tadi memantau via video call yang di pegang oleh Veri merasa bersemangat. Ia bahkan sudah merencanakan akan mencetak foto tersebut sebagai pajangan di butik, hal ini dapat semakin mendongkrak popularitas butik.
Hari berikutnya, akan diadakan acara penutupan event dengan makan siang bersama seluruh staf dan peserta di salah satu restoran terkenal di kota J. Akan tetapi, Alina tidak dapat ikut serta dikarenakan Veri yang mendapatkan panggilan dari rumah jika ibunya dilarikan ke rumah sakit. Sehingga Alina menyampaikan permintaan maaf kepada pihak penyelenggara, beruntung pihak penyelenggara memaklumi hal tersebut. Setelah selesai mengemas barang yang ada di both ke dalam mobil, mereka pun bergegas ke hotel untuk melakukan check out. Ketiga karyawan Alina sudah menunggunya di lobi, sedangkan Alina paling terakhir sampai di lobi karena menerima telepon dari Ayah Ahmad terlebih dahulu. Ayah Ahmad mengabarkan jika acara pertunangan kakak sepupunya berjalan dengan lancar, Alina tidak perlu pulang ke rumah. Ayah Ahmad berharap Alina dapat beristirahat setelah acara di kota J selesai. Alina sangat berterimakasih atas pengertian Ayah Ahmad, Alina memang membutuhkan liburan saat ini.
Mobil yang dikendarai oleh Veri pun membelah jalanan yang padat di kota J untuk kembali ke kota Y. Bisa saja mereka menggunakan pesawat terbang untuk ke kota J, akan tetapi tidak akan merepotkan membawa banyak barang. Meskipun harus menempuh perjalanan jauh, hal itu sepadan dengan kemudahan membawa barang. Selama perjalanan pulang, Nina dan Tatik menghabiskan waktu dengan tidur akibat kelelahan yang mereka alami selama 3 hari terakhir, Alina berdiam dengan buku bacaannya, dan veri fokus ke jalanan. Alina sempat ingin menggantikannya untuk mengemudi, tetapi ditolak karena Veri merasa sudah kewajibannya untuk membawa mereka kembali ke kota Y dengan selamat. Perjalanan yang seharusnya ditempuh selama 8 jam, menjadi 1 jam lebih awal karena mereka tidak banyak berhenti di perjalanan. Kedatangan mereka disambut oleh seluruh karyawan butik yang segera mengambil alih pekerjaan bongkar muatan mobil. baik Veri, Nina dan Tatik langsung berpamitan karena sudah di jemput oleh keluarga masing-masing. Selesai merapikan muatan di gudang, karyawan butik juga berpamitan pulang. Kini hanya tersisa Alina dan Lili yang merebahkan diri di ruangan Alina.
"Al, malam ini aku tidur disini sama kamu ya?" tanya Lili.
"Ada yang menunggu mu di rumah Li, jangan macam-macam." jawab Alina yang kini mengahadap Lili.
"Aku rindu masa-masa kita tertidur saat sedang menjahit Al. Sekarang semua sudah dikerjakan karyawan, kita sudah tidak bisa mengahbiskan waktu bersama lagi karena aku sudah berkeluarga. Waktu kita hanya terbatas di butik dan urusan butik." jelas Lili.
"Kamu ngeluh Li?"
"Tidak Al, aku justru bersyukur atas Rahmat yang Allah berikan. Aku hanya rindu."
"Rindu boleh Li, tetapi tak lantas membuat kita kufur nikamat. Usaha kita sudah bisa membuka ladang rejeki bagi mereka yang membutuhkan, selain itu kita juga bisa mengembangkan hobi kita disini. Apa kamu mau liburan? Kamu bisa ambil cuti, aku bisa handle semuanya."
"Tidak Al, Mas Afnan sudah mulai bekerja besok. Kalau aku cuti, mau kemana-mana juga tidak bisa."
"Maaf ya Li, cuti Mas Afnan habis untuk mengurus anak kalian karena kamu harus jaga butik."
"Tidak masalah Al, justru Mas Afnan senang secara tidak langsung bantu kamu Al. Berkat kamu, kami bisa membeli rumah impian dan tidak lagi tinggal dengan mertua." Lili pun memeluk Alina, mereka kini salaing menguatkan.
Terkadang, manusia itu sulit di mengerti. Disaat mereka sedang berproses, mereka ingin sukses. Tetapi, ketika mereka sudah sukses, mereka merindukan proses yang telah mereka lalui. Hikmah yang bisa diambil adalah dengan merindukan proses, mereka akan lebih menghargai kesuksesan yang telah mereka capai dan tidak lupa untuk selalu bersyukur.
Kebersamaan mereka harus terhenti, karena Afnan mengabari jika dirinya sudah menunggu Lili di depan butik. Mereka pun berpisah setelah memastikan butik sudah terkunci dan mereka menempuh perjalanan ke rumah masing-masing. Apartemen Alina berjarak sekitar 45 menit dari butik dengan menggunakan mobil. sesampainya di apartemen, Alina bergegas membersihkan diri dan melaksanakan kewajiban yang sempat tertunda. Ia melewatkan makan malam, hanya membuat segelas susu hangat sebelum tidur. Walaupun Alina merasa lelah, alarm tubuhnya tetap berfungsi dengan baik. Segera ia membersihkan diri dan menjalankan kewajibannya. Selesai bermurojaah, ponsel Alina berdering memperlihatkan sang ibu yang menghubunginya.
"Assalamu'alaikum bu.."
"Wa'alaikumsalam nak, ibu mau minta tolong boleh?' tanya Ibu Azizah tanpa berbasa-basi. Alina merasa tidak enak, jika ibunya berbicara langsung pada intinya pastilah sesuatu yang penting. Ia pun mengiyakan sang ibu.
Ibu Azizah meminta Alina untuk menemui anak temannya. Mereka baru saja bertemu di pengajian akbar yang baru-baru ini digelar di dekat desanya. Ibu Azizah menjelaskan jika anak laki-laki temannya type yang tidak macam-macam, hidupnya lurus-lurus saja, makanya orang tuanya merasa khawatir di umurnya yang mendekati kepala tiga belum pernah sama sekali tertarik dengan perempuan. Hal ini juga yang menjadi pertimbangan Ibu Azizah setuju untuk memperkenalkan Alina dengan anak temannya karena Alina pun ada di posisi yang sama. Ibu Azizah menekankan, jikalau tidak cocok mereka tidak dipaksa untuk melanjutkan keputusan ada di tangan mereka orang tua tidak akan ikut campur.. Yang terpenting adalah mencoba untuk bertemu dulu, bisa untuk menjalin tali silahturahmi. Dan pertemuan yang akan dilakukan adalah satu bulan lagi karena anak laki-laki temannya sedang berada di kota J mengurus bisnis.
mendengar penjelasan sang ibu, Alina mau tak mau setuju dengan permintaan tersebut. Lagi pula masih ada waktu lama, siapa tahu jodoh Alina datang lebih dulu. Setelah mendengar persetujuan Alina, Ibu Azizah berpesan agar Alina menjaga kesehatannya lalu menutup sambungan telepon.
Alina duduk termenung memikirkan kembali kata-kata sang ibu. Ibu dan ayahnya tidak pernah memaksakan kehendak, justru mereka mendukung apapun yang menjadi keputusan dan keinginannya. Mungkin sudah waktunya untuk berbakti kepada kedua orang tuanya. Seperti buku yang telah ia selesaikan, berbakti kepada orang tua dengan menerima pilihan orang tua. Yang awalnya tanpa didasari rasa cinta, cinta itu datang karena terbiasa dan cinta juga bisa datang karena diperjuangkan, tinggal bagaimana seseorang berproses melaluinya. Ia pun memantapkan hatinya untuk menerima segala ketentuan Allah nantinya.
Berhubung Alina meliburkan butik dan e-commercenya selama 3 hari, dan hari ini adalah hari pertama Alina mulai beranjak dari duduknya untuk ke dapur menyiapkan sarapan. Meskipun tinggal sendiri, Alina menyempatkan waktunya untuk memasak jika sedang berada di apartemen. Paling tidak, selalu ada stock bahan makanan jika sedang ingin memasak. Nahasnya, tidak ada stock bahan makanan untuk sarapan pagi. Ia lupa jika hari ini waktunya belanja bulanan. Alina mengambil ponselnya dan mulai melakukan pembelian di aplikasi pesan antar. Mulai dari kebutuhan rumah, bahan pokok, buah dan sayur, serta kebutuhan pribadi. Biasanya pesanan akan sampai dalam waktu saju jam. Sembari menunggu, Alina mulai membersihkan apartemennya.
Satu jam kemudian, pesanan Alina datang bersamaan dengan dirinya yang telah selesai mandi seusai bersih-bersih. Butuh waktu setengah jam untuk menyusun stock yang dibelinya. Setelah selesai menyusun semua belanjaan, Alina mulai membuat sarapan simpel. Ia membuat sandwich isi telur, keju dan sayur. Ia menikmati sarapan dengan segelas jus alpukat sambil bersantai di balkon. Balkon berukuran sekitar 7,5 meter persegi ini, Alina fungsikan sebagai tempat menjemur pakaian dan area santai dengan sofa santai dan topas. Apartemen yang di huni Alina saat ini awalnya adalah apartemen sewa. Ketika Alina telah menempati selama dua bulan, pemilik apartemen meminta Alina untuk memebelinya. Apartemen dengan luas sekitar 25 meter persegi ini memiliki 1 kamar tidur, walk in closet mini, kamar mandi yang dapat diakses dari dalam maupun luar kamar, dapur berbentuk U yang menyatu dengan meja bar, dan ruang tamu yang cukup luas membuat Alina langsung mengiyakan tawaran pemilik apartemen. sebenarnya pemilik apartemen membeli apartemen tersebut untuk anak mereka, tetapi anak mereka menolak dengan alasan jauh dari tempatnya bekerja, sehingga apartemen tersebut disewakan.
Alina termasuk beruntung menyewa apartemen yang masih baru dan sekarang menjadi miliknya sendiri. Selain memberikan harga di bawah pasaran, pemilik apartemen juga memberikan seluruh isi apartemen untuk Alina. Alina merasa bersyukur bertemu dengan orang-orang baik.
Tiba-tiba ponsel Alina berdering di kamar, yang ternyata panggilan dari LIli. Lili mengajaknya berbelanja dan perawatan bersama, tetapi Alina segera menolak ajakan tersebut dengan alasan ia ingin menghabiskan waktu di apartemen. Lili yang sudah hafal dengan sifat Alina pun tidak memaksa, ia hanya berpesan agar Alina tidak menghabiskan waktu liburnya dengan tidur. Alina tertawa dan mengakhiri telepon Lili, kemudian membereskan piring dan gelas bekas sarapan ke dapur.
Alina memasuki kamar dan mulai merapikan rak buku yang sudah lama tidak ia sentuh akibat kesibukannya di butik. Beberapa buku yang sudah ia baca berkali-kali dan buku yang baru saja selesai ia baca, disusun di rak paling bawah. sedangkan buku yan belum selesai ia baca dan yang masih sering ia baca diletakkan di rak kedua dan pertama, rak buku tiga tingkat itu pun segera penuh dengan buku bacaan Alina. Mulai dari ilmu Fikih, Sejarah Islam, Cerita Nabi dan para sahabat, buku dongeng, novel indonesia, novel islami bahkan novel barat. Alina tertarik dengan satu buku yang masih tersegel rapi. Ia lupa kapan membeli buku tersebut, buku tersebut bisis tentang luasnya cinta Allah kepada hamba-Nya. Nuku berbahasa Inggris tersebut berisi beberapa materi tentang Isalam dengan cara yang mudah dipahami dan dapat menginspirasi para muslim milenial dengan gaya dan sudut pandang penulis. Tidak butuh waktu lama, Alina segera larut dalam membaca.
Tiga hari libur Alina habiskan dengan membaca buku di apartemen dan membuat beberapa design pakaian yang terinspirasi dari fashion show kemarin. Ketika Alina memasuki butik, Lili segera menghampirinya. Tidak sempat berkomentar, Alina sudah menyerahkan buku sketnya terlebih dahulu. Melihat beberapa design pakaian yang dibuat Alina, mata Lili seketika berbinar dan melupakan apa yang ingin ia katakan sebelumnya. Pasalnya, sejak memiliki anak waktu mendesignnya berkurang, lebiih banyak design Alina dibandingkan dirinya yang nota bene lulusan Tata Busana. Walaupun Alina bukan lulusan Tata Busana, Alina memiliki bakat di bidang tersebut. Ketika sama-sama belajar di universitas kota S, Alina masuk fakultas sastra berbeda dengan Lili. Setiap Lili mendapat tugas dengan deadline ketat, Alina akan membantu mengerjakannya di kos-kosan mereka. Dari sanalah Alina belajar design dan Tata Busana.
Tanpa aba-aba, Lili segera menuju meja kerjanya untuk membuat sampel design yang dibuat Alina. Alina tersenyum melihat kelakuan sahabatnya tersebut dan meninggalkannya untuk masuk ke dalam ruangannya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Bilqies
mampir Thor /Smile/
2024-04-29
1