13. Merasa Cemburu

Kegiatan Brian sebagai CEO yang akan melebarkan sayap perusahaannya, menyebabkan waktu yang ia punya untuk menemui dan berkomunikasi dengan Alina terbatas. Ia ingin sebelum melanjutkan hubungannya dengan Alina, ia sudah menyelesaikan semua agar waktunya kelak bisa ia gunakan untuk Alina sepenuhnya.

Ketika ada waktu luang, Brian segera berkunjung ke apartemen Alina. Secara tidak sengaja Brian mendengar seorang pemuda menyebut nama Alina di sambungan telepon. Meski penasaran, Brian mengabaikannya dan menunggu lift terbuka di samping pemuda tersebut.

“Anda tinggal di unit berapa?” tanya pemuda tersebut yang tidak lain adalah Bagas.

“Tidak, saya hanya datang mengunjungi kenalan.” Jawab Brian.

“Sama, saya juga mau mengunjungi saudara saya.” Brian yang sedari tadi sudah penasaran, akhirnya bertanya.

“Saudara? Di unit berapa kalau boleh tahu?" 

“Unit 17.” Jawab Bagas singkat.

“Oh, kebetulan saya juga akan mengunjungi kenalan di unit tersebut. Perkenalkan, nama saya Brian Ghazali.”

“Bagas Abimanyu.” Bagas yang memang sudah mengetahui kakaknya di perkenalkan dengan laki-laki bernama Brian, tidak sungkan untuk mengajak Brian untuk naik bersama-sama.

Diperjalan menuju unit Alina, Bagas memberanikan diri untuk bertanya apakah Brian pernah berkunjung sebelumnya. Brian menjawab dengan jujur, jika dirinya pernah berkunjung saat Alina saki dan itupun karena emergency. Brian juga menjamin jika dirinya tidak ada niat buruk terhadap Alina.

Melihat penampilan Brian, Bagas bisa tahu jika Brian mengatakan hal yang sebenarnya. Apalagi ia percaya sang kakak tidak akan melampaui batas. Bagas merasa bahwa laki-laki yang ada di depannya ini bukanlah laki-laki biasa. Dari kharisma yang dipancarkan, Brian merupakan sosok pemimpin yang bijaksana dan menurutnya bukanlah type yang akan mempermainkan kakaknya. Sehingga ia bisa tenang untuk membiarkan Brian mendekati sang kakak.

Brian ingin tertawa saat melihat wajah keterkejutan Alina. Ia bisa menebak jika Alina tidak menyangka jika dirinya bisa Bersama dengan Bagas. Ketika melihat Alina merapikan pakaian yang tergantung, Brian pun penasaran. Terakhir kali ia berkunjung, tidak ada rak pakaian di sana, ia pun bertanya dan Alina justru meminta pendapatnya.

Bagas sangat memahami sang kakak, Brian juga setuju karena pendapatnya sama dengan yang diutarakan oleh Bagas. Bahkan Brian sempat membayangkan jika dirinya bisa berolahraga Bersama Alina.

Ia semakin mengagumi Alina, sebagai pemilik butik Alina merupakan sosok yang mumpuni dalam mengatur karyawannya. Dari sisi design, Alina memiliki kepekaan dan pandangan luas dalam designnya. Yang membuat Brian semakin jatuh cinta adalah masakan Alina yang terasa sangat pas di lidahnya. Ia semakin ingin melanjutkan perkenalan ini ke jenjang yang lebih serius atas izin Allah.

Beberapa minggu kemudian, Brian menyempatkan untuk mengunjungi Alina di butik. Ia ingin membahas rencana ke depannya agar hubungan mereka tidak menggantung tanpa kepastian seperti sekarang ini. Ia pun sudah menyiapkan cincin dan kata-kata untuk mengutarakan maksudnya.

Akan tetapi, yang ia lihat adalah Alina yang tersenyum dan berinteraksi dengan laki-laki. Jantungnya berpacu, ia merasakan nyeri melihat senyuman Alina ditujukan kepada laki-laki lain.

“Astagfirullah.. Ya Allah, hamba telah merasakan cemburu kepada ciptaan-Mu.” Brian merasa tidak berdaya. Memang Brian belum memiliki hak sedikit pun atas Alina. Di masa depan jika ia adalah imam Alina, ia juga tidak berhak membatasi interaksi Alina dengan lawan jenis. Hal tersebut sama saja mengurung kebebasan Alina, yang ia bisa adalah meminta Alina menjaga Batasan.

Walaupun pertemuannya dengan Alina tergolong singkat, rasa sayang dan ingin melindungi serta memiliki di dalam hatinya sangatlah dalam. Brian menghembuskan nafasnya kasar, mungkin hari ini bukanlah hari yang tepat untuk menemui Alina.Ia pun melajukan mobilnya Kembali tanpa diketahui oleh Alina.

Hari berikutnya, Brian justru disibukkan dengan permasalahan perusahaan yang mengalami gejolak. Harga saham perusahaannya di BEI (Bursa Efek Indonesia) anjlok disebabkan oleh salah satu dewan direksinya menjual saham ke kompetitor Brian. Hal ini menyebabkan perusahaan Brian tidak dapat menutupi piutang perusahaan dan tuntutan pemegang saham untuk segera mengembalikan keadaan. Hingga akhirnya Brian mengeluarkan dana pribadi untuk menutupi piutang Perusahaan.

Selain dana pribadinya, untuk menenangkan tuntutan pemegang saham Brian juga mencari beberapa investor untuk menstabilkan harga saham perusahaannya. Termasuk meminta tolong kepada Papanya untuk melakukan investasi di perusahaannya.

Papa Brian memiliki bisnis manufaktur yang mana telah bekerja sama dengan Consumer Retail Brian. Papa Brian dengan senang hati juga merekomendasikan beberapa kenalannya untuk berinvestasi ke Perusahaan anaknya.

Dewan direksi yang mengkhianati Perusahaan Brian langsung dijebloskan ke dalam penjara dengan tuduhan menggelapkan dana perusahaan. Sedangkan saham yang terlanjur di beli oleh pihak kompetitor, Brian berencana menggadaikan asset yang dimilikinya untuk mengakuisisi perusahaan kompetitor tersebut dengan. Perusahaan

yang sama-sama bergerak di industry Consumer Retail, akan dapat menggandakan keuntungan Perusahaan Brian di masa depan.

Di setiap cobaan yang Allah berikan, pasti terkandung hikmah yang dapat di petik. Itulah yang sedang di alami oleh Brian. Ketika perusahaannya sedang mengalami krisis, hikmah yang ia dapatkan adalah mengakuisisi perusahaan kompetitor. Selain menghilangkan kompetitor di bidangnya, dengan akuisisi Perusahaan Brian akan cemerlang secara finansial di masa mendatang.

Taruhan yang ia buat untuk menggadaikan seluruh asetnya terbayarkan dengan terakuisisinya perusahaan tersebut yang sekarang ada di bawah naungan Mitra Ghazali Group, Perusahaan Brian. Dengan kesepakatan yang telah dilakukan, saham Perusahaan Brian yang awalnya 45% kini menjadi 55% milik Brian pribadi, sisanya saham milik beberapa investor dan dewan direksi.

Semua proses tersebut berlangsung selama 3 bulan, dalam kurun waktu tersebut Brian mengesampingkan perasaannya Karena prioritas utamanya adalah perusahaan. Jika perusahaannya kolaps, ia akan menghancurkan jerih payahnya selama ini dan yang pasti ia tidak akan bisa memberikan nafkah untuk keluarganya kelak. Dengan rasionalitas seperti inilah, ia bisa bertahan untuk tidak menghubungi dan menemui Alina.

Selama itu pula, Brian mulai menata hatinya agar tidak merasa cemburu kepada Alina. Ia menyadari, jika perasaan cemburu dapat menggerogoti hatinya dan akan mengaburkan nalarnya. Di mana hal tersebut dapat membuatnya tidak dapat membedakan mana benar dan salah. 

Ia mencintai Alina karena Allah, maka Brian menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah. Semoga Allah meridhoi semua yang ia lakukan untuk bisa lebih dekat dengan Alina dan memudahkan jalannya untuk menghalalkan Alina.

Akan tetapi, perasaannya seperti hancur lebur ketika mendengar kedua orang tuanya akan menghadiri pernikahan di Desa Makmur, tempat tinggal Alina. Brian yang mengetahui jika hanya orang tua Alina satu-satunya kenalan orang tuanya di sana, berpikir jika Alina yang akan menikah.

Melihat kepribadian Alina, mungkin sekali jika Alina menikah dengan orang yang datang mengkhitbahnya atas izin orang tuanya. "Apakah laki-laki waktu itu?" Brian teringat senyuman Alina bersama laki-laki di teras butik siang itu. Jika melihat perawakan laki-laki tersebut tingginya hampir menyamai dirinya, saat bersanding dengan Alina akan terlihat serasi. Dan dari interaksi keduanya, laki-laki tersebut sangat menghormati Alina.

Brian tidak tahu jika dirinya telah salah paham kepada Alina. Faktor lelah tubuh dan pikirannya menyebabkan Brian tidak menyadari jika dirinya tidak menanyakan dengan jelas kepada sang mama siapa yang akan menikah. Dan kata-kata Mama Humaira selanjutnya hanya didengarnya secara sepihak tanpa memberikan tanggapan apapun.

Mama Humaira menanyakan apakah Brian ingin ikut serta, tetapi Brian tidak menjawab. Sehingga Mama Humaira hanya mengatakan jika acara akad nikah akan diadakan pada hari Kamis pukul 11.00. Mama dan papanya akan pergi kesana pukul 08.00 karena ingin singgah ke suatu tempat terlebih dahulu. Mama Humaira berpesan, jika Brian memutuskan untuk datang bisa langsung menuju Desa Makmur dan mencari rumah yang mengadakan acara, atau menghubungi Mama Humaira terlebih dahulu.

Setelah mendengar kabar dari Mama Humaira, Brian merenungkan diri. Apakah dirinya akan melanjutkan perasaannya kepada Alina yang sebentar lagi akan menjadi istri orang, atau mengubur perasaannya. Pada saat itulah, ia mengingat pesan sang mama untuk sholat meminta petunjuk kepada Allah. Segera Brian membersihkan tubuh dan melaksanakan sholat maghrib terlebih dahulu sebelum melakukan sholat istikharah.

Dalam doanya, Brian meminta petunjuk kepada Allah. Apakah Alina memang jodohnya, atau Allah telah menyiapkan jodoh lain untuknya. Jika Alina jodohnya, maka ia memohon untuk didekatkan dan diberi kemudahan. Jika tidak, ia meminta agar Allah meluaskan hatinya untuk dapat menghapus rasa cinta dan kasih sayangnya untuk Alina.

Selesai melakukan sholat istikharah, Brian memutuskan untuk pergi keluar mencari angin segar. Berharap hati dan pikirannya dapat teralihkan. Ia tidak tahu jika nantinya akan ada salah paham lain yang akan terjadi.

Qadarullah..

Terpopuler

Comments

Bilqies

Bilqies

Mmm kasihan Brian huhuhu

2024-05-04

1

lihat semua
Episodes
1 1. Merasa Familiar
2 2. Kembali ke Aktivitas Normal
3 3. Bersisian Yang Tidak Terduga
4 4. Cinta Pertama
5 5. Kembali ke Kota Y
6 6. Bertemu
7 7. Berkunjung ke Butik
8 8. Menjemput
9 9. Sakit
10 10. Pendapat
11 11. Mama Brian
12 12. Brian
13 13. Merasa Cemburu
14 14. Salah Sangka
15 15. Kekonyolan Brian
16 16. Nikah Dadakan
17 17. Mertua
18 18. Pacaran Halal
19 19. Menggoda Brian
20 20. Lalat yang Dimaksud Lili
21 21. Gosip
22 22. Menginap
23 23. Meredam Amarah
24 24. Naik / Turun ranjang?
25 Maaf...
26 25. Kabur
27 26. Apakah itu Karma?
28 27. Digrebek?
29 28. Resepsi
30 29. Hamil
31 30. Anda Siapa?
32 31. Anita
33 32. Mie Gelas
34 33. Di Pinggir Sungai
35 34. Bau Parfum
36 35. Kembali dari Desa
37 36. Prematur
38 37. Membawa Pulang Baby Aby
39 38. Pesan untuk Brian
40 39. Keturunan Bangsawan
41 40. Alisa?
42 41. Figurine yang Hilang
43 42. Dia Bukanlah Dia
44 43. Kebenaran yang Diungkapkan
45 44. Sementara Memilih untuk Diam
46 45. Bertemu dengan Pangarep
47 46. Pabrik Diselamatkan
48 47. Segera Mengambil Alih
49 48. Bertemu Pengacara
50 49. Tanda Tangan
51 50. Pangarep Menggila
52 51. Membuatku Cemburu
53 52. CEO Kecil
54 53. Menemukan Album
55 54. Pangarep Kabur
56 55. Pingsannya Alina
57 56. Pencarian Baby Aby
58 57. Keduanya Dirawat
59 58. Operasi Alina
60 59. Perusahaan Alina
61 60. Brian Kecewa
62 61. Kabar Duka
63 62. Indri Minta Bantuan
64 63. Pemakaman
65 64. Kehamilan Kedua
66 65. Masalah Bubur
67 66. IUFD
68 67. Bodyguard Cantik
69 68. Kembung
70 69. Turning One
71 70. Waktu yang Singkat
72 71. Tidak Usah Pulang
73 72. Tidak Sebanding
74 73. Kabar Kehammilan
75 74. Tidak Ingin Kecewa
76 75. Gara-gara Kesemek
77 76. Bersemangat
78 77. Baby Aby Cemburu
79 78. Syukuran
80 79. Taman Bermain
81 80. Puasa Seminggu
82 81. Orang Gila
83 82. Mulas
84 83. Bayi Kembar
85 84. Syukuran di Rumah Sakit
86 85. Ending
Episodes

Updated 86 Episodes

1
1. Merasa Familiar
2
2. Kembali ke Aktivitas Normal
3
3. Bersisian Yang Tidak Terduga
4
4. Cinta Pertama
5
5. Kembali ke Kota Y
6
6. Bertemu
7
7. Berkunjung ke Butik
8
8. Menjemput
9
9. Sakit
10
10. Pendapat
11
11. Mama Brian
12
12. Brian
13
13. Merasa Cemburu
14
14. Salah Sangka
15
15. Kekonyolan Brian
16
16. Nikah Dadakan
17
17. Mertua
18
18. Pacaran Halal
19
19. Menggoda Brian
20
20. Lalat yang Dimaksud Lili
21
21. Gosip
22
22. Menginap
23
23. Meredam Amarah
24
24. Naik / Turun ranjang?
25
Maaf...
26
25. Kabur
27
26. Apakah itu Karma?
28
27. Digrebek?
29
28. Resepsi
30
29. Hamil
31
30. Anda Siapa?
32
31. Anita
33
32. Mie Gelas
34
33. Di Pinggir Sungai
35
34. Bau Parfum
36
35. Kembali dari Desa
37
36. Prematur
38
37. Membawa Pulang Baby Aby
39
38. Pesan untuk Brian
40
39. Keturunan Bangsawan
41
40. Alisa?
42
41. Figurine yang Hilang
43
42. Dia Bukanlah Dia
44
43. Kebenaran yang Diungkapkan
45
44. Sementara Memilih untuk Diam
46
45. Bertemu dengan Pangarep
47
46. Pabrik Diselamatkan
48
47. Segera Mengambil Alih
49
48. Bertemu Pengacara
50
49. Tanda Tangan
51
50. Pangarep Menggila
52
51. Membuatku Cemburu
53
52. CEO Kecil
54
53. Menemukan Album
55
54. Pangarep Kabur
56
55. Pingsannya Alina
57
56. Pencarian Baby Aby
58
57. Keduanya Dirawat
59
58. Operasi Alina
60
59. Perusahaan Alina
61
60. Brian Kecewa
62
61. Kabar Duka
63
62. Indri Minta Bantuan
64
63. Pemakaman
65
64. Kehamilan Kedua
66
65. Masalah Bubur
67
66. IUFD
68
67. Bodyguard Cantik
69
68. Kembung
70
69. Turning One
71
70. Waktu yang Singkat
72
71. Tidak Usah Pulang
73
72. Tidak Sebanding
74
73. Kabar Kehammilan
75
74. Tidak Ingin Kecewa
76
75. Gara-gara Kesemek
77
76. Bersemangat
78
77. Baby Aby Cemburu
79
78. Syukuran
80
79. Taman Bermain
81
80. Puasa Seminggu
82
81. Orang Gila
83
82. Mulas
84
83. Bayi Kembar
85
84. Syukuran di Rumah Sakit
86
85. Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!