System Good Rekening

System Good Rekening

Episode 1 : Membalas dendam dengan sistem.

Abdul Ghani baru saja diputuskan oleh pacarnya yang bernama Susanti.

"Kenapa kau ingin putus? Bukankah aku sudah membelikan barang yang kau mau?" tanya Ghani.

"Barang yang kau beli ini palsu!" jawab Susan seraya menjatuhkan tas di tangannya dan menginjaknya.

Mereka sedang di pinggir jalan yang ramai dan sebuah mobil sport tiba-tiba berhenti.

"Sayang, ayo masuk!" ucap pria yang mengendarai mobil tersebut membuka kaca jendela mobilnya.

"Siapa dia?" tanya Ghani terlihat marah.

"Dia adalah pacar baruku," jawab Susan.

"Jadi kau membuangku hanya demi dia?" tanya Ghani semakin marah.

"Membuangmu? Haha... sejak awal aku tidak pernah mengakuimu!" ucap Susan dengan dingin.

Wanita itu akhirnya masuk ke dalam mobil dan pergi bersama pria barunya.

Sementara Ghani, ia masih bersimpuh di pinggir jalan sambil memungut tas yang diinjak tadi.

"Kasian sekali dia! Padahal aku yakin dia pasti sudah bekerja keras untuk bisa membeli tas itu!" ujar salah satu teman kampusnya, yang kebetulan lewat dan menyaksikan kejadian tersebut.

"Lagian dia harusnya sadar diri! Mana mungkin pria miskin seperti dia layak untuk wanita seperti Susan!" sahut temannya yang lain.

Mendengar orang-orang bicara tentangnya membuat hati Ghani semakin panas.

"Aku masih lebih baik dari pada kalian yang bisa membeli apapun, tapi dengan mengandalkan uang dari orang tua!" umpatnya marah.

"Hey! Apa kau melampiaskan kekesalanmu pada kami?" sahut teman-temannya. "Salahkan orang tuamu kenapa mereka miskin!"

Ghani langsung pergi dan kembali ke tempat kos-kosannya dengan hati yang sangat marah.

Setiba di tempat kos, Ghani berpikir untuk mengakhiri hidupnya saja.

Keluarganya miskin gara-gara ayahnya suka mabuk-mabukan dan berjudi.

Sekarang ayahnya sudah dipenjara setelah tertangkap basah sedang ingin mencuri.

Sementara ibunya, sekarang ia sedang jatuh sakit dan butuh perawatan.

Ghani merasa bodoh, ia harusnya menggunakan uang hasil kerjanya tersebut untuk membiayai biaya perawatan ibunya yang sakit.

[Ding] [Sistem Good Rekening Aktif]

"Apa ini?" tanya Ghani bingung melihat layar di depannya.

Layar tersebut menampilkan jumlah saldo di rekeningnya yang sekarang telah bertambah.

"Apa ini beneran?" ujar Ghani tersentak kaget.

Ghani tak percaya sekarang di rekeningnya terdapat saldo sebanyak satu triliun rupiah.

"Hahaha!" Ghani tertawa seperti orang gila setelah yakin bahwa semua itu bukan khayalannya.

[Peringatan!]

[Host akan mati jika tidak segera menghabiskan uang yang diberikan oleh sistem]

Baru saja ia merasa senang mendapat rejeki nomplok, sistem justru menyuruh untuk segera menghabiskannya.

Meski begitu, menghabiskan uang bukan masalah bagi orang seperti Ghani.

Tanpa basa-basi, Ghani langsung berangkat ke super market terdekat untuk membeli segala kebutuhan.

Namun, ia tak sengaja menabrak seseorang ketika sedang mendorong keranjang belanjaan.

"Kau lagi! Apa kau memang sengaja ingin mendapat perhatianku?" ujar orang yang tertabrak.

"Maaf, Melissa. Aku benar-benar tidak sengaja!" kata Ghani segera meminta maaf.

"Aku dengar kau baru saja dicampakkan oleh Susan. Apa gara-gara itu kau mencoba untuk mendekatiku?" singgung wanita bernama Melissa tersebut.

"Lagian, pria miskin sepertimu mana layak untuk aku," tambahnya.

Ghani mulai kesal mendengar omongan wanita di depannya itu, tapi Melissa terus saja bicara.

"Aku lihat kau mengambil banyak barang... apa kau bisa membayarnya?" tanya Melissa.

"Jangan bilang kau baru saja mencuri seperti yang dilakukan oleh ayahmu!" ujar Melissa dengan sengaja terus memprovokasi Ghani.

"Cukup! Apa kau masih marah gara-gara ayahku mencuri barangmu dulu?" potong Ghani.

"Berikan aku nomor rekeningmu! Biar aku ganti rugi atas barang yang dicuri oleh ayahku!" pinta Ghani.

Melissa terlihat ragu dengan Ghani, tapi ia penasaran apakah pria tersebut bisa membayarnya.

"Gunakan barcode saja!" kata Melissa mengarahkan layar ponselnya ke Ghani.

"Baiklah," jawab Ghani, ia langsung mentransfer seratus juta ke rekening Melissa.

"Apa dia beneran punya uang? Tak peduli uang itu dari mana, aku harus bisa mendapat lebih banyak!" gumam hati Melissa.

"Apa lagi?" tanya Ghani heran melihat Melissa masih cemberut.

"Kamu memang sudah ganti rugi, tapi aku masih belum bisa memaafkan ayahmu," jawab Melissa.

"Dasar wanita licik! Kau pikir aku tidak tahu apa yang kau pikirkan?" gumam hati Ghani.

Melissa adalah wanita tercantik di kampusnya, tapi ia juga terkenal suka menguras dompet pria yang mencoba mendekatinya.

Tiba-tiba Ghani mengakui kalau ia memang sengaja menabrak Melissa untuk mendapat perhatiannya.

"Heh... apa kau yakin ingin mendekatiku?" tanya Melissa yang tampak tertarik.

"Kita lihat saja!" jawab Ghani penuh rasa percaya diri.

"Kalau begitu, tolong bayarkan belanjaan semua orang di sini!" pinta Melissa memberi tes pertama.

"Tidak masalah!" jawab Ghani tersenyum.

"Kalian dengar itu? Cepat ambil semua barang yang ingin kalian beli!" ujar Melissa pada semua orang.

Semua orang yang sedang berada di super market langsung bersemangat dan mengambil barang sebanyak-banyaknya.

Beberapa dari mereka memang teman satu kampus dengan Melissa dan Ghani.

"Dia belum kapok, ya?" ujar seseorang yang pada sebelumnya berdebat dengan Ghani.

"Biarkan saja... ayo kita ambil sebanyak mungkin agar dia tahu rasa ketika tak bisa membayarnya!" sahut temannya.

[Transfer berhasil]

Semua orang terkejut ketika Ghani ternyata benar-benar bisa membayarnya.

"Lihat! Apa sekarang kau percaya padaku?" kata Ghani pada Melissa.

Melissa tersenyum, kemudian mengajak Ghani pergi ke tempat lain.

Mereka berdua akhirnya tiba di sebuah toko baju dan Melissa meminta Ghani membelikannya pakaian.

Namun, di sana kebetulan ada Susan dan pacar barunya juga.

"Ghani, apa kau sengaja mengikutiku? Kenapa kau belum menyerah juga?" tanya Susan kesal.

"Jangan terlalu percaya diri! Aku di sini bersama pacar baruku juga!" jawab Ghani.

"Paling dia ingin menipu gadis itu," pikir Susan.

Sebelumnya, Ghani pernah membawa Susan ke toko ini dan berjanji untuk membelikan pakaian mahal.

Namun, uang Ghani tidak cukup dan akhirnya tidak jadi membeli pakaian tersebut.

"Aku akan ganti dengan membelikanmu tas yang sangat kau inginkan itu!" bujuk Ghani meminta maaf.

Namun, Ghani membelikan tas palsu sehingga Susan memutuskan untuk berpisah dengannya.

Meski begitu, Ghani benar-benar tidak tahu bahwa tas tersebut palsu dan ia sudah membayarnya dengan harga yang sangat mahal.

Sayangnya, Susan tidak mau mendengarkan apapun penjelasan Ghani karena sudah terlanjur kecewa.

"Sayang, aku ingin beli ini!" ucap Susan pada pacarnya.

"Itu harganya terlalu mahal," jawab pacarnya enggan membelikannya.

"Bukankah kamu banyak uang?" tanya Susan.

"Iya, tapi buat apa boros? Beli saja yang murah!" jawab pacarnya yang bernama Erwin itu.

"Bisa-bisa aku diusir dari rumah jika mengeluarkan uang sebanyak itu!" gumam Erwin.

Melissa yang sedari tadi pura-pura memilih-milih pakaian, akhirnya merebut pakaian tersebut.

"Kalau begitu, gaun ini untukku!" kata Melissa.

Melissa segera menghampiri Ghani dan memintanya untuk membelikan gaun tersebut.

"Baiklah," jawab Ghani.

[Pembayaran berhasil]

Melihat Ghani sanggup membayarnya, Susanti langsung marah.

"Kenapa waktu itu kamu tidak sanggup membayar untuk pakaian itu?" tanya Susan membentak Ghani.

Melissa langsung menengahi dan merangkul Ghani.

"Dia bukan tidak sanggup, tapi kamu memang tidak layak mendapatkannya!" ujar Melissa.

"Itu benar!" jawab Ghani. "Setidaknya, kau harus secantik Melissa jika ingin mendapat uang dariku!"

Melissa tiba-tiba mencium Ghani sehingga Susan semakin marah.

"Sayang, kalau begitu belikan yang ini!" ujar Susan pada pacar barunya.

Melihat harganya begitu mahal, pacarnya tersebut kembali menolak permintaannya.

"Kau itu jadi pacarku bukan demi uangku, kan?" tanya pacarnya terlihat sedikit gelisah.

Akhirnya, Susan dan pacarnya jadi bertengkar gara-gara masalah pakaian.

Sementara Ghani dan Melissa, mereka langsung pergi meninggalkan toko setelah membayar.

"K-kenapa kita ke sini?" tanya Ghani heran ketika mereka tiba di tempat selanjutnya.

"Harusnya kau sudah tahu bukan?" tanya balik Melissa dengan santai.

Keduanya sekarang berada di salah satu kamar hotel bintang lima.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Tiger Man

Tiger Man

cerita apa gini.... buat malu aja..

2024-09-09

0

Diah Susanti

Diah Susanti

aq gk pernah pacaran ama abdul gani, apalagi mutusin/Grin//Grin//Grin//Grin/

2024-08-11

0

nt your fav. ⛧亗⛧

nt your fav. ⛧亗⛧

direbut jarjit ga vang?

2024-01-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!