Meski sempat terluka, Ghani berhasil mengalahkan dua monster mengerikan itu.
Namun, Ghani mendapat kabar bahwa monster lainnya bermunculan di berbagai tempat lainnya.
"Halo Pak Ivan, apa tempat yang saya inginkan sudah selesai?" kata Ghani menghubungi seseorang.
"Sudah," jawab Pak Ivan. "Kau bisa menempatinya kapan pun."
Tanpa menunggu lagi, Ghani langsung berangkat ke tempat tersebut dan membawa Shen Yue.
Ghani juga menjemput istri-istrinya yang lain dan segera membawanya ke tempat itu.
"Pak Arman, sebaiknya kau membawa semua orang ke tempatku juga," kata Ghani.
Nyonya Linda, Pak William, ayahnya Susan, anggota klan, bahkan ibu angkat Ghani, semua dibawa ke tempat yang telah Ghani bangun.
Tempat tersebut menjadi sebuah desa atau kota kecil baru yang terlindung oleh benteng.
"Sekarang rumah ini menjadi tempat tinggal baru kita," kata Ghani pada empat istrinya.
"Tolong ceritakan apa yang sedang terjadi?" tanya Shen Yue, pakai bahas mandarin.
Ghani pun segera menjawab pertanyaan, tapi yang lainnya tidak paham bahasanya.
"Apa yang kamu katakan padanya?" tanya Melissa.
Melissa dan istri Ghani yang lainnya belum tahu apa yang sedang terjadi.
Melissa bahkan bertemu lagi dengan ibunya dan sempat terjadi beberapa hal rumit.
Ghani pun segera memutar rekaman sebuah video dan tampak menampilkan hal mengerikan.
"Apa itu film fantasi?" tanya Susan.
"Bukan," jawab Ghani. "Sekte pemuja akhir zaman telah berhasil merealisasikan rencana mereka."
"Kakak! Aku takut!" ujar Kirana seraya melompat ke pangkuan Ghani.
"Tenang saja, Sayang," kata Ghani. "Di sini aman."
Tampak pihak pemerintah dan militer mulai bergerak untuk mengatasi hal tersebut.
"Untung saja aku memiliki banyak uang dari sistem dan dapat mendanai pembangunan tempat ini," gumam Ghani.
Namun, Sekte Akhir Zaman lebih besar dari yang ia kira dan kekacauan terjadi di seluruh dunia.
Selain banyak yang menjadi monster, orang yang menjadi mayat hidup juga ada di mana-mana.
Melissa dan yang lainnya tampak ketakutan setelah Ghani menceritakan situasi dunia saat ini.
Beberapa saat kemudian, tampak Ghani baru selesai menenangkan istrinya di tempat tidur.
Ia berbaring di tengah-tengah himpitan empat istrinya dan mulai mengakses sistem.
"Jika dunia kacau seperti ini, bagaimana caraku menghabiskan saldo sistem?" ujar Ghani bingung.
[Host, Anda bisa melakukannya ketika di dunia lain]
"Baiklah," kata Ghani. "Ayo pergi lagi ke sana!"
Ghani kembali pindah ke tubuh Zhen Wei dan mendapati dirinya di tempat tidur juga.
"Zhen Wei, kamu benar-benar nakal," kata Shen Yue yang berbaring di sebelahnya.
"G-Guru Yue, kau sudah kembali?" jawab Ghani sedikit terkejut dan panik.
"Ditinggal beberapa saja kau sudah meniduri semua muridku," lanjut Shen Yue.
"M-maaf, Guru," ucap Ghani takut.
"Tidak apa-apa," kata Shen Yue tersenyum. "Kau sudah membantu mereka menerobos."
"Tapi...." Shen Yue mulai serius. "Mulai sekarang kau tidak boleh meninggalkan Istana Bulan!"
Kemudian, mereka mulai berkultivasi ganda dan Shen Yue perlahan-lahan menanamkan ilmunya kepada Ghani.
Beberapa waktu kemudian, tampak Ghani mencoba kekuatan barunya didampingi Shen Yue.
Mereka berlatih di hutan yang masih termasuk wilayah Istana Bulan.
"Wow! Aku bisa menghancurkan batu tanpa menyentuhnya!" ujar Ghani girang.
Mereka berlatih di pinggir sungai yang terdapat bebatuan besar dan ada air terjun.
Ketika Ghani berlatih menghancurkan batu, Shen Yue meditasi di bawah guyuran air terjun.
"Air sungai ini memiliki energi spiritual yang melimpah," kata Shen Yue setelah selesai meditasi.
Ghani pun melompat dan menceburkan dirinya ke dalam air sungai tersebut.
"Kamu benar, Guru," kata Ghani dapat merasakannya.
Shen Yue pun turun dari batu tempatnya duduk dan ikut berendam.
"Harusnya kamu dikebiri jika ingin menguasai ilmu yang Istana Bulan miliki," ujar Shen Yue.
"K-kenapa?" tanya Ghani jadi ngeri.
"Itu untuk menghilangkan nafsu duniawimu," jelas Shen Yue. "Nafsu bisa membuatmu lepas kendali dan berakibat fatal."
"A-apa kau akan memotong pusaka berharga milikku?" tanya Ghani jadi panik.
Shen Yue pun mendekat. "Tidak perlu," ucapnya seraya tersenyum.
Shen Yue kemudian menjelaskan bahwa ia sudah mendapat pencerahan setelah bertemu Ghani.
Nafsu itu seharusnya dikendalikan bukannya dipaksa untuk dihilangkan.
Faktanya, lelaki masih saja bernafsu meski sudah dikebiri dan wanita juga masih bernafsu meski menjaga kesuciannya.
Cara mengendalikannya tentu saja dengan mencurahkan nafsu tersebut.
"Selama tercurahkan, nafsu itu dapat dikendalikan!" kata Shen Yue seraya merangkul Ghani.
Ghani balas merangkul. "Setiap kali aku melihatmu, aku selalu bernafsu."
Shen Yue tersenyum. "Bukankah kau bisa mencurahkannya ketika kultivasi ganda?"
Ghani tersenyum dan kemudian membawa Shen Yue ke belakang batu besar untuk kultivasi ganda.
Sejak saat itu, Ghani atau Zhen Wei diangkat menjadi Tetua Pengurus.
"Shu Mei, ambil cincin itu," kata Ghani melemparkannya.
Dengan sigap, Shu Mei berhasil menangkapnya. "Cincin apa ini, Tetua Zhen?"
Ghani tersenyum. "Itu berisi 10 ribu batu spiritual dan kau bebas menggunakannya untuk beli apapun."
Batu Spiritual adalah nama mata uang di dunia itu dan pemberian Ghani setara dengan 100 juta rupiah.
Ghani tampak membagikan cincin tersebut pada semua orang di Istana Bulan.
Selain itu, ia mengeluarkan banyak dana untuk perbaikan Istana Bulan.
Sistem selalu memberikan saldo sebesar 10 triliun rupiah jika sudah habis.
Masalahnya, harga keahlian itu semakin mahal dan harus menggunakan dana pribadi.
Rata-rata harga keahlian saat ini mencapai 5 triliun ke atas dan penghasilan Ghani tidak cukup.
Tambah, keadaan dunia utama sudah kacau dan bisnis Ghani menjadi terganggu.
Oleh sebab itu, Ghani hanya bisa mengandalkan fitur pinjam tubuh dan mendapatkan keahlian dengan cara belajar manual.
Sekarang sudah dua tahun Ghani di dunia ini, itu setara dua jam di dunia utama.
"Guru, apa aku mandul?" tanya Ghani tiba-tiba.
"Kenapa?" tanya Shen Yue heran.
"Tidak ada satupun yang hamil meski sudah dua tahun aku tidur dengan kalian," ucap Ghani.
"Haha. Itu bisa saja sih. Tapi, kami mengolah benih darimu itu jadi energi, makanya terhindar dari kehamilan," jelas Shen Yue.
"Kalau begitu, semakin banyak semakin bagus?" kata Ghani.
"Benar," jawab Shen Yue.
Esok harinya, Ghani mengajak Lingxi untuk berlatih di hutan atas perintah Shen Yue.
"Xiao Lingxi memiliki tubuh es yang unik dan kebetulan kau cocok dengannya," kata Shen Yue.
Tampak Xiao Lingxi lebih patuh dan sangat penurut pada Ghani sekarang.
"Adik, sepertinya akan menyenangkan jika kultivasi ganda di sini," kata Ghani menggodanya.
"Jangan Kak Wei, aku takut nanti ada orang lewat!" jawab Lingxi.
"Tenang saja, tidak ada yang berani masuk ke wilayah kita," ucap Ghani membujuk.
Lingxi pun akhirnya setuju dan Ghani langsung memojokkannya di bawah pohon.
Namun, seseorang tiba-tiba menyerang Ghani dari belakang.
"Lepaskan adik sepupuku!" ujar seorang pemuda yang tiba-tiba mengganggu mereka.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments