Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Kejora bangun lebih awal. Menyiapkan perlengkapan sekolah sang anak lalu lanjut memasak.
Setelah selesai dengan tugas dapur, ia kembali ke kamar sang anak untuk membangunkan mereka.
“Satria, Angkasa.” Kejora mengelus wajah kedua putranya disertai senyum tipis. “Bangun, Sayang, ini sudah pagi.”
“Momy.” Angkasa mulai membuka mata. “Daddy?”
“Daddy masih tidur, Sayang. Bangunlah lalu mandi, Momy ke kamar adik Lintang dulu.”
“Hmm.” Angkasa kemudian mengguncang tubuh Satria. “Kakak, bangun!”
“Angkasa!” Satria sedikit kesal. Ia lalu menjauh akan tetapi terus saja diganggu oleh sang adik. Akhirnya bocah tampan itu menyerah.
Keduanya tak langsung ke kamar mandi melainkan ke kamar Samudra. “Daddy!!”
Kedua bocah tampan itu langsung naik ke atas ranjang lalu menduduki punggung Samudra. Keusilan kedua putranya itu memaksa Samudra membuka mata.
“Satria, Angkasa.” Ia perlahan memutar badan lalu mendekap keduanya sambil tertawa. “Kalian nakal, ya.”
“Kata Momy, ini sudah pagi, bangun lalu mandi.” Angkasa mengulangi kalimat itu sambil mengusap brewok Samudra dengan gemas.
“Ya, sudah, yuk kita mandi bersama. Nanti biar daddy yang mengantar kalian ke sekolah.”
“Promise?” sahut Satria dan dijawab dengan anggukan oleh Samudra.
Sementara di kamar Lintang, gadis cilik itu sudah masuk ke kamar mandi. Sambil menunggu, Kejora merapikan tempat tidur lalu kembali ke kamar Satria dan Angkasa.
Satu jam kemudian ....
Kejora masih menunggu ketiga anaknya menghabiskan sarapan. Sesekali ia melirik Samudra yang sama sekali tak menyentuh makanan. Pria itu hanya meneguk kopi.
“Sayang, apa makanannya nggak enak? Sejak tadi kamu belum menyentuh sarapanmu?”
“Bukan begitu, Baby, mencium aromanya saja sudah membuatku mual bahkan ingin muntah,” aku Samudra.
“What! Are you kidding me?” Kejora langsung tertawa. “Sudah seperti emak-emak ngidam saja.”
Samudra tak menanggapi, ia menatap sang anak yang sejak tadi memandanginya dan Kejora.
“Momy, Daddy, kami sudah selesai,” kata Satria.
“Ya sudah, ayo siap-siap, Daddy akan mengantar kalian ke sekolah,” perintah Samudra. “Baby, sepertinya kita membutuhkan jasa ART juga baby sitter.”
“Akan aku pikirkan lagi nanti,” timpal Kejora dengan seulas senyum.
Keduanya kemudian menghampiri sang anak yang kini sedang berjalan menuju pintu utama.
“Belajar yang benar terus bekalnya jangan lupa dihabiskan ya, Sayang,” pesan Kejora.
“Iya, Momy,” jawab Satria, Angkasa juga Lintang bergantian. Kejora kemudian memeluk lalu mengecup ketiganya bergantian.
“Sayang, apa kamu baik-baik saja?” tanya Kejora karena Samudra membekap mulutnya.
Tanpa menjawab Kejora, Samudra langsung memutar badan lalu berlari menuju wastafel dapur.
Alhasil tak lama berselang suara pria itu langsung terdengar memuntahkan isi perutnya.
“Momy ... Daddy!” Satria, Lintang Angkasa kembali turun dari mobil lalu berlari menyusul Samudra ke dapur diikuti Kejora.
“Sayang, maafkan Daddy,” ucap lirih Samudra begitu selesai berkumur. Ia berjongkok sembari mengelus kepala sang anak dengan perasaan bersalah. “Kalian diantar sama Momy, ya. Daddy nggak enak badan.”
Mengerti dengan keadaan sang daddy, Satria, Angkasa juga Lintang mengangguk patuh. Ketiganya mendongak memandangi Kejora.
.
.
.
Sementara di kediaman Ayumi, wanita itu hanya mengaduk-aduk makanannya di piring. Sesekali ia memindai ruangan rumahnya yang terasa begitu sepi.
“Sepi banget pantasan saja Samudra sangat menginginkan kehadiran anak,” gumam Ayumi. “Kejora, wanita itu! Bisa-bisanya dia menggoda suamiku, dasar wanita murahan!”
Ayumi mengepalkan kedua tangan, geram benci menjadi satu. Membayangkan Kejora bersama Samudra juga anak-anaknya seketika membuat sang aktris emosi.
Di benaknya kini sedang memikirkan cara untuk menjatuhkan karir Kejora sekaligus membuat sang fotografer tak berkutik. Dengan begitu, ia bisa memanfaatkan keadaan.
“Ayumi!”
“Raisa.” Ayumi menoleh sekilas.
Raisa terkekeh menatap Ayumi, ia lalu berkata, “Ada apa? Kok wajahmu tertekuk begitu? Jangan-jangan masih belum move on.”
Ayumi memutar bola matanya malas sekaligus merasa geram pada asistennya itu. Ia merasa kini seperti menjadi bahan ejekan dari Mario juga Raisa.
“Oh ya, sebelum ke lokasi shooting, kita ke rumah sakit dulu. Aku ingin berkonsultasi ke dokter kandungan.”
“Kenapa ... apa kamu ingin lanjut suntik KB?” sindir Raisa.
“Sudah setahun terakhir aku nggak ber-KB. Sayangnya, Samudra sudah jarang menyentuhku. Aku seolah merasa frustasi. Di saat aku sudah siap sepenuhnya, dia malah mengabaikanku bahkan memilih bersama wanita murahan itu!”
Raisa bergeming tak menanggapi ucapan bernada kesal Ayumi. Baginya bukan salah Kejora atau pun Samudra melainkan salahnya sendiri.
.
.
.
Menjelang siang, Kejora mengajak Samudra ke rumah sakit. Cemas serta khawatir seketika menyelimuti diri Mom SAL.
Sepulang mengantar sang anak, ia masih mendapati Samudra terus memuntahkan isi perutnya. Bahkan sang suami terlihat lemas juga pucat.
Setibanya di area parkir, Kejora melirik Samudra yang sejak tadi memijat kening. “Sayang, yuk kita turun.”
Samudra mengangguk sembari membuka pintu mobil. Sesaat setelah keduanya akan melanjutkan langkah, mereka malah bertemu Ayumi juga Raisa.
“Ayumi, Raisa,” ucap Samudra lalu melirik Kejora yang sedang menggandeng lengannya. “Baby, nggak apa-apa.”
Seolah sudah tahu apa yang akan terjadi, Samudra mencoba bersikap tenang.
Bak sudah siap menyerang, Ayumi memberikan tatapan tajam pada Kejora disertai senyum sinis. Ia seperti mendapat angin segar.
‘I catch you, bit*ch!’ umpat Ayumi dalam batin.
Prok ... prok ... prok!
Ayumi bertepuk tangan seraya menghampiri Kejora dan Samudra. Meski Raisa berusaha menahan sang aktris akan tetapi wanita itu tak peduli.
“Wah, wah, wah! Jadi ini tampang wanita yang sudah berani menggoda suamiku! Sekarang sudah berani go publik, ya!”
Dengan nada tinggi, Ayumi sengaja memancing perhatian orang-orang yang ada disekitar area itu.
“Ayumi, stop it!!” ucap Samudra dengan perasaan geram.
“Kenapa? Apa kamu lebih membela wanita pelakor itu daripada aku, Honey!” pekik Ayumi.
Sontak saja ucapan Ayumi barusan membuat orang-orang yang ada di area itu, langsung mengarahkan tatapan pada Kejora juga samudra.
Belum cukup sampai di situ, Ayumi malah menghampiri Kejora bahkan ingin menyerang sang fotografer, akan tetapi dengan sigap Samudra menghalangi.
“Apa kamu sudah nggak waras, hah! Jangan memancing keributan di sini, Ayumi! Apa kamu nggak malu menjadi pusat perhatian apalagi kamu seorang public figure!”
Samudra memberi isyarat pada Raisa. Ia mundur ke belakang lalu segera merangkul Kejora kemudian buru-buru menghampiri mobil.
‘Ayumi ... benar-benar, dalam waktu 24 jam, berita ini pasti akan menjadi topik perbincangan media gosip!’ batin Samudra geram.
“Pelakor, tunjukkan wajahmu! Wanita jala*ng nggak tahu diri kamu!” maki Ayumi.
Ia masih saja belum merasa puas, bahkan merasakan sakit hati karena Samudra malah membela Kejora dan memilih meninggalkan dirinya di area parkir itu.
“Ayumi, aku rasa kamu sudah nggak waras? Ucapanmu itu bakal menjadi bumerang bagi dirimu sendiri!” peringat Raisa.
Gadis itu turut merasa jengkel dengan sikap serta kelakuan Ayumi barusan.
Sementara itu, Kejora dan Samudra yang kini sudah jauh meninggalkan rumah sakit, merasa tak habis pikir dengan Ayumi.
Kejora tak bisa berbuat banyak karena merasa ia memang salah meski tak sepenuhnya. Sejak tadi Mom SAL hanya diam seribu bahasa. Pandangannya pun terus mengarah keluar jendela mobil.
“Baby, maafkan aku.”
“Aku merasa ingin menyerah saja,” sahut Kejora dengan lirih. “Ayumi nggak akan menyerah begitu saja, apalagi pernikahan kalian sudah berjalan hampir sepuluh tahun.”
Samudra bergeming, baginya saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk membahas masalah itu. Apalagi sekarang, ia merasa benar-benar dalam situasi yang sulit karena tak enak badan.
Ia menepikan mobil di bahu jalan karena merasa pusing sekaligus mual. Karena merasa tak tega, Kejora meminta berganti posisi.
Setelah itu ia kembali melanjutkan perjalanan menuju rumah sakit lain yang ada di ibukota.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Jeni Safitri
Ya bagaimana kakau ayumi hamil semakin kuat dong posisinya
2024-02-27
0
Dlaaa FM
Lanjutannnnnnn
2024-01-14
1