Ada kalanya cinta mulai memudar dan sulit untuk menghidupkan kembali hubungan atau ikatan pernikahan yang mulai retak.
Ada yang berhasil memperbaiki hubungan itu, akan tetapi ada juga yang gagal. Itulah mengapa, membina sebuah ikatan pernikahan harus senantiasa membutuhkan perjuangan.
Setelah menyatakan niat juga keinginan untuk menikah lagi, Samudra benar-benar mewujudkan ucapannya.
Meski Ayumi menentang keras akan tetapi keputusan Samudra sudah bulat. Mau tak mau istri sahnya itu, hanya bisa pasrah meski ia sangat membenci diduakan.
Sebaliknya Pak Yarash juga Bu Andina, keduanya justru bersikap netral meski keduanya terkesan egois.
Atas permintaan Kejora, acara sakral itu dilaksanakan secara tertutup dan hanya dihadiri oleh orang-orang terdekatnya saja.
Beberapa bulan pasca menikah, hubungan Kejora dan Ayumi justru tak berlangsung baik. Kejora yang terkesan mengalah selalu dibuat emosi oleh wanita itu.
Seperti yang terjadi barusan, Ayumi sengaja membuat kesalahan berkali-kali agar hasil jepretan Kejora tak mendapatkan hasil yang memuaskan.
Alhasil ulah wanita itu membuat Kejora jengah karena sudah sangat lelah. Mom SAL menghampiri madunya itu seraya berbisik, “Jika kamu nggak bisa bekerja secara profesional, mending berhenti saja menjadi model!”
Ucapan bernada sarkas itu seketika membuat Ayumi merasa geram.
“Di antara banyaknya aktris dan model yang pernah bekerjasama denganku, hanya kamu yang berperilaku buruk,” sambung Kejora. Ia memberi isyarat pada team-nya untuk beristirahat sebentar.
“Kamu!” Ayumi menghampiri Kejora. “Kamu yang nggak profesional!”
Kejora memutar bola matanya malas. Ia kembali menatap layar sambil memilih beberapa foto yang menurutnya layak.
Sedangkan Ayumi kembali menghampiri Raisa lalu duduk di kursi.
“Kamu kenapa sih?” tanya Raisa sembari melirik Kejora.
“Apalagi kalau bukan kesal sama dia!” balas Ayumi disertai perasaan geram.
“Perasaan, Kejora sudah sangat sabar menghadapimu sejak tadi. Kamunya saja yang sengaja melakukan kesalahan.”
“Apa sekarang kamu membelanya!” bentak Ayumi.
Raisa hanya bisa menghela nafas sambil geleng-geleng kepala.
Keduanya mengarahkan pandangan ketika Kejora memanggil partner kerjanya.
“Alam, Nada, kalian lanjutkan proses pemotretan ini. Aku harus ke rumah sakit sekarang,” kata Kejora.
“Baiklah,” sahut Alam dan Nada.
Kejora langsung meninggalkan tempat itu. Mempercepat langkahnya sambil menggerutu kesal karena sikap Ayumi yang menurutnya sengaja mengulur-ulur waktu.
.
.
.
Setibanya di rumah sakit, Kejora semakin mempercepat langkah seolah sudah tak sabar ingin bertemu dengan Nabila.
“Bil, Cakra,” sapa Kejora sesaat setelah masuk ke kamar rawat. Ia langsung tersenyum seraya menghampiri putri pertama sang dokter. “Selamat, ya akhirnya brojol juga.”
Kejora terkekeh seraya menggendong bayi mungil itu dengan gemas.
“Makasih Kejora,” ucap Nabila dengan seulas senyum. “Kenapa kamu nggak mengajak anak-anak sekalian.”
“Nggak bisa, Bil, soalnya tadi aku lagi di studio 5. Besok saja aku mengajak mereka ke sini atau malam nanti saja,” cetus Kejora.
Kejora meletakkan bayi Nabila ke dalam box. Ia kemudian duduk di sofa sembari memijat kening.
“Harusnya kamu tuh nggak usah kerja, Kejora. Penghasilan Samudra saja sudah lebih dari cukup bahkan tujuh turunan nggak akan habis,” kata Cakra.
“Nggak bisa Cakra soalnya aku nggak suka hanya duduk diam di rumah. Samudra bahkan sudah melarang tapi aku yang nggak menghiraukan,” jelas Kejora.
Hening sejenak ...
“Cakra, Bil, biarkan aku tidur sebentar di sini ya, kepalaku sedikit pusing,” izin Kejora sambil memejamkan mata.
Nabila dan Cakra saling berpandangan sambil geleng-geleng kepala. Sikap ibu tiga anak itu tetap saja absurb serba bikin geleng-geleng kepala, keduanya lalu terkekeh.
Sementara itu, di SMB Pictures, Samudra kembali dibuat pusing karena tiba-tiba saja merasa mual disertai sakit kepala.
Mendapati gelagat aneh Samudra, Mario malah tertawa. “Ada apa sih? Sepertinya penyakitmu kumat lagi deh.”
Tak ada jawaban dari Samudra melainkan meminta sang asisten untuk membelikannya sesuatu yang terasa asam.
‘Kenapa penyakit aneh ini kumat lagi,’ batin Samudra sembari memijat kening.
Tak lama berselang Ayumi datang menghampiri.Tanpa basa basi ia langsung duduk di pangkuan sang suami.
“Ayumi, please jaga sikapmu, ini kantor,” protes Samudra.
Aroma parfum yang menyeruak dari Ayumi seketika membuat Samudra semakin merasa mual. Ia juga memperingatkan wanita itu supaya
berpindah tempat duduk.
Karena Ayumi tak menghiraukan ucapan Samudra, alhasil suaminya itu malah muntah akibat sudah tak tahan mencium aroma parfum sang istri.
“Honey!!” Ayumi langsung beranjak lalu masuk ke dalam toilet dengan perasaan jijik.
Sedangkan Samudra malah tertawa. “Siapa suruh, sudah dibilangin nggak mau mendengar.”
Samudra kemudian menghubungi OB untuk membersihkan ruangan kerja.
Ia kembali dibuat bertanya-tanya, kenapa ia kembali mengalami hal yang sama persis lima tahun yang lalu.
“Apa ini ada hubungannya dengan Kejora, ya,” gumamnya dengan senyum penuh arti.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
norah selen
wah subur banget c kejora Hamidun lagi ya
2024-09-24
0
Wawa sakura Lavender
author! ya lord tu ertinya ya tuan,kenapa tak ya tuhan,atau oh my god,kalau ada yang baca mesti terasa pelik.
2024-04-01
0