13. BTT (My Triplets)

Beberapa bulan berlalu ....

Ketika Kejora dan team-nya sedang serius membicarakan tentang pekerjaan, tiba-tiba saja seseorang datang mendekat.

Tanpa mereka duga wanita itu langsung melayangkan sebuah tamparan ke wajah Kejora lalu menyiram wajah Mom SAL dengan segelas air.

Sontak saja ulah wanita itu, membuat Kejora, temannya serta pengunjung restoran sangat terkejut. Dengan perasaan geram ia beranjak dari tempat duduk lalu membentak.

“What the hell!”

Wanita itu yang tak lain adalah Ayumi, tersenyum sinis lalu akan menjambak rambut Kejora. Akan tetapi secepat kilat Mom SAL menepis tangan sang aktris.

“Maaf, ada masalah apa kamu sehingga tiba-tiba menyerangku?!” tanya Kejora dengan perasaan geram. “Aku bisa saja menuntutmu karena berbuat kasar tanpa alasan yang jelas.”

“Kejora, apa kamu yakin? Dia itu Ayumi, aktris terkenal sekaligus istri Pak Samudra pemilik PH SMB Pictures,” bisik Nada.

Kejora mengerutkan kening sekaligus terkejut mendengar bisikan Nada. Akan tetapi Kejora tetap bersikap tenang dengan senyum sinis.

“Untuk apa aku takut jika aku nggak salah,” balas Kejora tanpa mengalihkan tatapannya pada Ayumi.

“Silakan saja,” tantang Ayumi. “Lagian nggak ada yang akan percaya padamu, dasar PELAKOR!”

“Ada, para pengunjung di sini yang akan percaya juga CCTV, mereka adalah saksi dari perbuatan tak beradap darimu. Saksi paling nyata adalah team ku yang ada di hadapanmu sekarang!” sarkas Kejora. “Jangan asal bicara atau menuduh aku pelakor, tunjukkan buktinya jika kamu benar!”

Ayumi merogoh tasnya lalu memberikan beberapa lembar foto kepada Kejora. “Itu buktinya, apa kamu akan mengelak setelah melihat bukti itu!”

Setelah melihat foto itu, Kejora malah tertawa seolah mengejek Ayumi. Ia lalu memperlihatkan pada temannya.

“Ini saja nggak cukup bahkan nggak kuat dijadikan bukti. Foto ini diambil lima tahun yang lalu saat aku bekerja sebagai pelayan di club' itu,” jelas Kejora. “Aku rasa nggak ada yang salah dan itu wajar saja karena tuntutan pekerjaan. Kamu tahu sendiri seperti apa tugas pelayan. Kami bahkan tak segan menjajakan tubuh pada pria hidung belang.”

Dengan lantang tanpa rasa takut Kejora membeberkan. Meski saat ini, ia begitu marah pada sosok pria di foto itu, Mom SAL tetap bersikap tenang agar terlihat netral.

“Kamu!” sentak Ayumi dengan perasaan dongkol. Niat hati ingin mempermalukan serta memojokkan Kejora. Justru Ayumi tak berkutik juga tak bisa membuktikan perkataannya.

“Ayumi, ayo kita tinggalkan tempat ini. Takutnya ada kamera jahat sedang mengintai lalu akan menyebarkan berita ini ke media. Kamu juga bisa beneran dituntut oleh Kejora,” bisik Raisa sembari celingukan.

Meski belum merasa puas, Ayumi memilih mengikuti saran dari asistennya.

Sepeninggal Ayumi, Kejora kembali duduk di kursi dengan rahang mengetat. Membereskan lembaran kertas serta mengelap laptopnya.

“Sial! Laptopku bisa eror kalau begini.”

“Kejora, jika benar ucapan Ayumi ...”

“I don't care,” sela Kejora dengan perasaan dongkol. “Pak Samudra ... apa lagi yang kalian ketahui tentang beliau? Lagian kalian juga tahu sudah tiga bulan aku resign dari kantornya.”

“Masa kamu nggak tahu berita yang berseliweran,” timpal Alam.

“Aku bukan tipe orang yang suka mengikuti perkembangan dunia artis. Lagian nggak ada waktu untuk itu karena aku lebih fokus bekerja untuk keluargaku,” balas Kejora dengan hela nafas.

“Kejora, Pak Samudra dan Ayumi adalah pasangan suami istri. Sudah sembilan tahun mereka menikah, sayangnya mereka belum dikaruniai anak,” jelas Nada.

Kejora mematung mengetahui kenyataan tentang Samudra. Seketika kedua tangannya terkepal. Menahan amarah yang kini mulai memuncak.

Pernikahan yang akan berlangsung seminggu lagi di Bogor, kini seolah berada di ujung tanduk. Apakah Kejora akan melanjutkan rencana pernikahan mereka ataukah membatalkan.

Sementara itu, di lain tempat Samudra malah asik menemani anak-anaknya berkunjung ke taman safari.

Sudah dua hari Samudra berada di daerah itu, terhitung sejak hari Sabtu dan akan kembali sore nanti.

Senyumnya pun terus terukir menuruti permintaan Satria dan Lintang. Keduanya meminta untuk dipotret sesuai keinginan.

Sedangkan Angkasa memilih bersama Mario berinteraksi dengan hewan-hewan yang ada di taman itu.

‘Angkasa sangat jauh berbeda dengan Satria dan Lintang. Sifat yang dimiliki kedua bocah itu lebih dominan dengan Samudra,’ gumam Mario dalam hati.

“Angkasa,” panggil Samudra seraya berjongkok. “Daddy kok, nggak mengajak Momy Kejora, Oma juga Aunty Kayana?”

“Momy sibuk, Uncle. Aunty Kay dan Oma masih di Jogja,” jelas Angkasa.

Mario mengulas senyum sekaligus merasa gemas pada bocah tampan itu.

“Uncle boleh tanya lagi nggak?” tanya Mario dan dijawab dengan anggukan kepala oleh Angkasa. “Apa Aunty Kay, sudah punya pasangan? Seperti daddy dan momy kalian.”

“Nggak tahu Uncle. Tapi, ayah Rendra sering mengobrol dengan Aunty Kay,” jawab Angkasa dengan polos.

Sejenak Mario berpikir tentang pria itu. Setahunya Rendra adalah dokter forensik yang ia rekomendasikan pada Samudra sebelumnya.

‘Apa dokter Rendra dan Kayana menjalin hubungan, ya.’

Setelah puas berkeliling di taman safari, Samudra lanjut mengajak sang anak juga asistennya ke salah satu restoran untuk mengisi perut.

“Sayang, kita makan dulu, ya. Setelah ini kita balik ke villa sekaligus bersiap-siap pulang ke Jakarta,” kata Samudra.

“Ok, Daddy.”

.

.

.

Ayumi kembali dibuat kesal karena ponsel Samudra tak bisa dihubungi.

“Sebenarnya di ke mana? Bahkan ponselnya nggak bisa terlacak lokasinya!” gerutu Ayumi merasa frustasi.

“See, kamu hampir saja mendapat masalah karena menuduh Kejora sebagai pelakor suamimu. Buktinya suamimu nggak bersamanya kan?” sindir Raisa.

“Sebaiknya kamu diam, jangan membuatku bertambah pusing!” bentak Ayumi merasa jengkel.

Raisa tergelak memandangi sang aktris yang terlihat seperti setrikaan. Mondar mandir layaknya orang kepanasan.

.

.

.

Malam harinya di Mom SAL Studio, Kejora menghentikan aktivitasnya sejenak. Memijat kening turun ke pangkal hidung.

Menelaah ulang penjelasan Nada dan Alam siang tadi. Ia tak menyangka jika Samudra sudah memiliki istri.

“Oh My God, sembilan tahun dan sampai detik ini mereka belum dikaruniai anak? Apa malam itu Samudra sengaja memanfaatkan keadaan demi memiliki anak? Sulit dipercaya,” ucap Kejora nyaris tak terdengar.

“Kejora!”

Kejora tersentak kaget sekaligus lamunannya seketika membuyar. Ia mengarahkan pandangan ke depan.

“Mario ... anak-anak ...?”

“Mereka sudah berada di rumah. Maksudku bukan di kompleks perumahanmu melainkan di Kompleks Pondok Indah,” sela Mario cepat. “Samudra memintaku untuk menjemputmu.”

Kejora menggelengkan kepala tanda enggan. Namun, tetap didesak oleh Mario sehingga ia memilih mengalah.

Di sepanjang perjalanan menuju hunian barunya, Kejora hanya diam membisu dengan pandangan mengarah ke jendela mobil sehingga mereka tiba di tempat tujuan.

Begitu kendaraan Mario meninggalkan kompleks, Kejora memandangi rumah yang sudah dua bulan dibeli Samudra untuk mereka tinggali setelah menikah.

Sesaat setelah menekan password pintu, Kejora melangkah pelan menapaki anak tangga menuju kamar sang anak.

Ia terenyuh memandangi ketiga anaknya tertidur dengan pulas bersama Samudra. Tak ingin ingin mengganggu, Kejora memilih masuk ke kamarnya lalu membersihkan diri.

Tiga puluh menit kemudian ...

Dalam keheningan malam, Kejora tampak termenung menerawang jauh. Sesekali ia menggelengkan kepala merasa tak habis pikir.

“Baby, sedang apa kamu di sini?” tegur Samudra.

Kejora perlahan memutar badan, menanti Samudra datang menghampiri. Darahnya seketika mendidih mengingat perlakuan Ayumi padanya tadi siang.

Plak!!!

Tamparan yang cukup keras langsung mendarat di wajah Samudra. Akan tetapi ia membalasnya dengan sebuah senyuman.

Samudra sudah menduga ini akan terjadi, karena siang tadi Dandi sudah melaporkan kejadian tak mengenakkan itu pada Samudra.

“Bisa-bisanya kamu membohongiku!” ucap Kejora dengan nada dingin. “Apa kamu tahu akibat dari semua ini?! Aku, anak-anak mama juga Kayana akan menjadi bulan-bulanan netizen jika sampai berita ini tersebar. Mereka akan menghujatku!”

“Baby, maafkan aku,” ucap Samudra lalu akan memeluk Kejora. Namun, gadis itu langsung menjauh.

“Minta maaflah pada istrimu bukan padaku. Jika aku berada di posisi istrimu, aku juga akan melakukan hal yang sama karena marah juga kecewa pada suamiku! Wanita mana yang rela jika suaminya mendua. Apalagi sampai memiliki anak dari wanita lain tanpa sepengetahuan istrinya!”

Samudra hanya diam sambil menatap Kejora. Membiarkan sang fotografer mengeluarkan semua uneg-unegnya hingga merasa puas.

Setelah Kejora diam, barulah ia bersuara. “Sudah? Apa masih ada lagi yang ingin kamu katakan? Keluarkan saja semuanya agar kamu merasa puas.”

...----------------...

Terpopuler

Comments

Dlaaa FM

Dlaaa FM

Lanjutannnnnnn

2023-12-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!