15. BTT (My Triplets)

Keesokan harinya ....

Setelah mengantar Kejora dan anak-anaknya ke sekolah, Samudra lanjut pulang ke kediamannya.

Setibanya di hunian mewahnya itu, seketika alisnya berkerut tipis. Ia merasa tak asing dengan sebuah mobil yang terparkir di halaman rumah.

Samudra langsung terpaku di tempat sesaat setelah membuka pintu utama.

“Mama, Papa,” sebutnya.

“Rumah ini seperti nggak ada kehidupan. Istrinya semalam pulang dalam keadaan mabuk. Sedangan suaminya pagi begini baru terlihat batang hidungnya!” Ucapan bernada sindiran itu seketika menyapa gendang telinga Samudra.

Sepasang mata pria itu kini tertuju pada Ayumi yang terlihat sedang menundukkan wajah.

“Jika begini terus kapan kalian akan memiliki momongan! Sudah hampir sepuluh tahun kalian berumah tangga. Masa' kalian nggak punya inisiatif sedikit pun untuk berusaha!” tambah bu Andina.

Samudra menghela nafas. Memilih menghampiri sang papa yang terlihat santai sambil menikmati kopi. Ia kemudian meletakkan tas ransel di sofa satunya

“Aku sudah berusaha, Mah, Pah. Sayangnya Ayumi yang bersikeras menolak dengan alasan pekerjaan. Dia sempat mengatakan sudah berhenti suntik KB beberapa tahun yang lalu. Nyatanya dia berbohong,” jelas Samudra seraya mengarahkan tatapannya pada Ayumi.

Tak pelak ungkapan Samudra membuat Ayumi terkejut seraya membatin, ‘Bagaimana dia tahu jika aku masih menggunakan KB suntik waktu itu?’

“Oh ya, kebetulan sekali Mama dan Papa ada di sini. Ada hal penting yang ingin aku sampaikan pada kalian berdua termasuk Ayumi.” Samudra meminta bu Andina juga Ayumi duduk di sofa.

Ayumi menatap tajam pada Samudra disertai jantung berdebar kencang. Tiba-tiba saja ia merasa perasaannya tak enak. Sedangkan Pak Yarash dan bu Andina terlihat penasaran.

“Mah, Pah, Ayumi,” sebut Samudra dengan wajah datar. “Aku memutuskan akan menikah lagi! Lebih baik aku berterus terang sekarang daripada kalian merasa dibohongi di kemudian hari. Apalagi jika gosip ini akan tersebar.”

Prufff!!

Kopi yang baru saja diteguk pak Yarash langsung menyembur keluar. Cepat-cepat ia mengambil tisu lalu menyeka sisa kopi di mulutnya.

“What!!”

“Honey!”

“Samudra!”

Sentak Pak Yarash, Ayumi juga bu Andina karena terkejut mendengar ucapan yang terlontar dari bibir Samudra.

“How dare you, Honey!!” bentak Ayumi tak terima. Ia kemudian berdiri sambil mengepalkan kedua tangan.

“Calm down,” balas Samudra dengan santai.

Bu Andina dan pak Yarash geleng-geleng kepala sambil menatap sang putra. Merasa tak habis pikir dengan jalan pikiran Samudra.

Tak ingin lagi menyembunyikan rahasia tentang wanita yang sudah memberinya anak, Samudra membuka ransel.

Ia mengeluarkan camera. Meminta Mama, Papa juga Ayumi melihat potret serta rekaman yang ia abadikan selama bersama Kejora juga anak-anaknya.

Meski terkesan egois, Samudra tak ingin lagi menutup-nutupi kebenarannya. Samudra juga menjelaskan apa sebenarnya yang terjadi dalam pernikahannya serta hubungannya dengan Kejora.

Termasuk rencana pernikahannya yang sudah disiapkan dan akan digelar Minggu depan di Bogor.

Prak!!!

Camera berharga puluhan juta merek Leica 10770 M itu, seketika terhambur sesaat setelah Ayumi membantingnya ke lantai ubin.

Sedangkan bu Andina juga pak Yarash tak bisa berbuat apa-apa setelah mendengar penjelasan dari sang putra. Keduanya bungkam sekaligus tak ingin mencampuri urusan rumah tangga anak dan menantunya.

“Samudra, Ayumi, papa dan mama nggak bisa berbuat banyak. Semua keputusan ada di tangan kalian berdua. Papa hanya minta selesaikan masalah kalian secara baik-baik. Apapun keputusannya kami tetap menghormati.”

Orang tua dari Samudra itu kemudian memilih pamit sekaligus meninggalkan keduanya di tempat.

.

.

.

Di ruang kerja Kejora, gadis itu geleng-geleng kepala membayangkan apa yang ia dan Samudra lakukan semalam.

“My God ... aku merasa seperti wanita murahan saja,” maki Kejora pada dirinya sendiri. Ia mengelus perut ratanya lalu memejamkan mata.

Berpikir jika tak menutup kemungkinan benih Samudra bakal berkembang lagi di rahimnya.

“Kejora,” tegur seseorang.

Gadis itu membuka mata lalu tersenyum. “Nabila, Cakra, Rendra? Tumben kalian datang berbarengan.”

“Aku dan Cakra masuk malam sekalian ingin melepas kangen sama si triplets. Entah kak Rendra,” sahut Nabila seraya melirik sepupunya itu.

“Kebetulan aku masuk siang jadi sekalian saja ikut mereka ke sini,” timpal Rendra.

“Bilang saja mau memastikan jika Kayana sudah pulang,” goda Cakra sambil terkekeh.

Kejora kemudian beranjak dari kursi kerja sekaligus mengajak teman-temannya itu ke ruang tamu.

“By the way, siapa yang mengantar anak-anak ke sekolah? Soalnya mobilmu dibawa Kayana ke Jogja,” tanya Rendra.

Kejora tak langsung menjawab namun mengalihkan pembicaraan dengan menawari sang teman minuman.

Beberapa menit kemudian ....

Kejora meletakkan nampan ke atas meja beserta cemilan. “Silakan dicicipi teh juga cemilannya.”

Hening sejenak ....

Cakra, Rendra juga Nabila menatap curiga pada Kejora. Mendapat tatapan tak biasa dari ketiga dokter itu, Kejora mengernyit.

“Apa ada yang salah?”

“Kamu belum menjawabku,” kata Rendra.

Kejora mengusap tengkuknya. Antara ingin jujur atau berbohong. Akan tetapi berkata jujur jalan dipilihnya. “Mereka diantar oleh daddy-nya.”

“Uhuk! Uhuk! Uhuk!!” Nabila terbatuk sembari meletakkan cangkir teh ke meja.

“Sayang, pelan-pelan dong minumnya.” Cakra mengusap punggung Nabila.

Tak ingin Cakra, Rendra dan Nabila bertanya-tanya, Kejora menyerahkan ponselnya pada Rendra. Meminta pria itu untuk membuka galeri foto.

Cakra dan Nabila ikut nimbrung di samping Rendra sekaligus menatap foto-foto triplets juga Samudra.

“Samudra?!” Alis Rendra bertaut tajam seraya mengarahkan pandangan pada Kejora. “Apa kamu sudah nggak waras!”

“Bukankah dia ini produser sekaligus pemilik PH SMB Pictures?” tanya Cakra tak kalah terkejut.

“Kejora, dia sudah beristri, jangan gila kamu! Apa kamu ingin dikatain PELAKOR?!” timpal Nabila sembari mengelus perut buncitnya karena tiba-tiba terasa kram.

Kejora langsung terkekeh memandangi ketiga temannya itu. “Aku sadar bahkan sangat waras.”

Kejora pun menceritakan awal mula bertemu dengan Samudra serta alasannya mau menjadi bed partner pria itu lima tahun yang lalu sehingga menghasilkan benih tak terduga.

Cakra, Rendra, Nabila seketika melongo sesuai mendengar penjelasan Kejora. Merasa tak habis pikir dengan keputusan konyol gadis itu.

Tik ... tik ... tik ....

Kejora menjentikkan jari di depan ketiga dokter itu sambil tertawa.

“Demi Kayana? Apa dia sudah tahu jika kamu melakukan itu demi dirinya?” tanya Rendra dengan lirih dan dijawab dengan anggukan kepala oleh Kejora.

.

.

.

SMB Pictures ....

Bu Andina dan Pak Yarash terus menatap Mario yang sejak tadi berdiri dihadapan keduanya dengan pandangan menunduk.

Tatapan penuh selidik dari pendiri SMB Pictures itu membuat Mario tak bisa berkutik.

“Mario, kenapa kamu nggak pernah memberitahu paman dan Tante jika Samudra memiliki anak dari wanita lain? Kalian ini benar-benar, ya?” Pak Yarash beranjak dari kursi kerja.

Menghampiri Mario seraya merangkul bahu pria itu. Ia kemudian tersenyum.

“Mereka mirip sekali dengan Samudra. Apa kamu bisa membawa paman dan tante bertemu dengan cucu kami itu?”

Mario melirik pak Yarash sembari mengusap dada. Tadinya ia berpikir bakal diomeli oleh pria paruh baya itu akan tetapi sebaliknya.

“Jika Paman mau nanti setelah mereka pulang sekolah,” saran Mario.

“Apa mereka nggak takut padamu?” tanya bu Andina.

“Nggak Tante soalnya mereka sudah terbiasa bersamaku. Bahkan jika Momy-nya sibuk aku yang sering menjemput mereka pulang.

“Siapa nama cucu kami itu, Mario?” sambung pak Yarash dengan senyum sembringah seolah sudah tak sabar ingin bertemu dengan sang cucu.

“Satria, Angkasa dan Lintang,” sebut Mario.

Pak Yarash dan bu Andina tersenyum lebar mendengar nama ketiga cucunya itu.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Riyah Gpm

Riyah Gpm

bagus ceritanya
tidak bebelit ceritanya

2024-03-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!