Melacak Pemlik Mustang

“Apa?” Jonathan terperanjat, setelah mendengar ucapan Frederico. Dia menoleh kepada Noah. Mereka saling pandang dengan sorot tak percaya.

“Ya. Kakak-ku sudah meninggal sekitar lima belas tahun yang lalu. Kami menjaga seluruh barang peninggalannya, termasuk rumah ini dan perkebunan tequila. Namun, kakak tertua kami menyarankan agar melelang beberapa barang koleksi milik Ramos. Salah satunya adalah Mustang hitam yang Anda sebutkan tadi,” terang Frederico.

Jonathan dan Noah mendengarkan dengan saksama, penuturan pria di hadapan mereka.

“Mobil itu laku terjual, dengan harga yang terbilang tinggi. Lagi pula, itu sudah cukup lama. Rasanya sangat aneh, jika mendiang kakak-ku masih disangkut-pautkan dengan kepemilikan kendaraan tersebut. Padahal, si pembeli mengatakan akan segera mengurus proses balik nama.”

Jonathan berpikir dalam-dalam. Dia berusaha mencerna semua informasi yang masuk ke otaknya.

Begitu juga dengan Noah. Pria yang berusia lebih muda beberapa tahun dari Jonathan tersebut, tak bisa langsung memahami kasus yang sedang mereka coba selesaikan saat ini.

“Jadi, seharusnya Tuan Ramos Guajardo sudah tidak ada sangkut-paut lagi dengan Mustang hitam itu. Terlebih, karena dia sudah lama tiada.” Jonathan mengulangi inti dari pernyataan Frederico.

“Ya. Seperti itu.” Frederico membenarkan.

“Apakah Anda masih ingat, siapa yang berhasil memenangkan lelang?” tanya Jonathan penasaran.

Frederico tak segera menjawab. Pria dengan kemeja lengan pendek tersebut, tampak mengingat-ingat terlebih dulu. “Jujur saja bahwa aku agak lupa. Kami melakukan pelelangan sekitar dua tahun yang lalu dan …. Ah! Ya!” Frederick sepertinya mulai mengingat sesuatu. Dia langsung membetulkan sikap duduk jadi lebih tegak. “Nama pria itu adalah Pedro. Pedro Alcarez.”

“Pedro Alcarez? Apakah dia orang terdekat Anda atau ….”

“Tidak. Aku atau kakak tertuaku tidak mengenalnya. Kami hanya bertemu di tempat pelelangan. Pria itu juga tidak banyak bicara. Setelah membayar harga yang sudah disepakati, dia langsung pergi membawa Mustang bekas Ramos. Kami tidak tahu bahwa dia akan membawanya ke Amerika.”

“Tolong sebutkan ciri-ciri Pedro Alcarez,” pinta Noah, yang sejak tadi hanya menyimak.

Frederico kembali diam dan berpikir. Beberapa saat kemudian, pria berperawakan sedang tersebut manggut-manggut. “Pria itu masih muda. Berkulit cokelat, dengan tinggi sekitar 6,07 kaki. Dia … dia terlihat sangat … kurasa, dia bukan pria yang bersahabat. Namun, coba saja Anda temui dia,” saran Frederico.

Jonathan mengembuskan napas pelan, seraya menoleh pada Noah. Ini akan menjadi pekerjaan tambahan baginya. Dia juga harus menambah waktu satu hingga dua hari di Meksiko.

“Apa Anda bisa membantu kami melacak dengan mudah keberadaan Pedro Alcarez? Maksudku, mungkin memberikan alamat tempat tinggal spesifik pria itu. Kita tidak tahu, di Meksiko, di Kota Jalisco ini ada berapa ratus orang yang memiliki nama serupa,” ujar Jonathan.

“Um … iya.” Frederico manggut-manggut. “Untuk urusan itu, sejujurnya aku tidak bisa membantu. Kakak pertamaku yang mengurus semuanya. Itu juga, jika dia masih ingat. Aku tidak yakin,” ujar pria tersebut ragu. “Sebentar. Akan kupanggilkan kemari.”

Frederico mengambil lonceng dari meja di dekat sofa tempat dirinya berada. Setelah membunyikan lonceng tadi, seorang wanita muda berseragam pelayan datang menghampiri dengan sikap teramat sopan. “Panggilkan kakak-ku kemari. Katakan bahwa ada tamu yang ingin bertemu dengannya,” suruh Frederico penuh wibawa.

“Baik, Tuan.” Si pelayan mengangguk hormat, sebelum berlalu dari ruang tamu.

Beberapa saat kemudian, seorang pria dengan perawakan tak jauh beda dari Frederico, muncul di sana. Pria itu menatap penuh selidik pada Jonathan dan Noah.

“Ini kakak tertuaku. Sergio Guajardo.” Frederico berdiri, seraya memperkenalkan sang kakak.

Jonathan dan Noah ikut berdiri. “Apa kabar, Tuan Sergio,” sapa Jonathan. Dia kembali memperkenalkan diri sebagai Ethan Grayson, perwakilan dari dinas perhubungan negara bagian Nevada. Jonathan langsung mengutarakan alasannya dan Noah datang ke sana.

“Maaf, Tuan-tuan,” ucap Sergio. Nada bicara pria itu tak seramah Frederico. Dia terdengar jauh lebih tegas dan sedikit mengintimidasi. “Aku tidak mencatat data diri pria yang membeli Mustang milik Ramos. Bagiku, yang terpenting adalah transaksi berlangsung lancar.”

Ucapan Sergio, sudah merupakan jawaban dari segala pertanyaan yang akan Jonathan layangkan kepada pria paruh baya tadi. Rasanya, akan menjadi sesuatu yang sia-sia, andai mereka tetap memaksa meminta informasi tentang Pedro Alcarez. Karena itulah, Jonathan dan Noah memutuskan untuk berpamitan dari sana.

Namun, terbesit satu pertanyaan yang tiba-tiba muncul di benak Jonathan. Sebelum beranjak dari tempat duduknya, ayahanda Alma tersebut memberanikan diri melayangkan pertanyaan itu. “Boleh kami tahu, penyebab tewasnya Tuan Ramos Guajardo?”

“Kenapa Anda ingin mengetahuinya? Penyebab kematian adikku, tidak ada kaitan sama sekali dengan pemilik Mustang yang Anda cari saat ini,” ujar Sergio, seakan menolak memberikan jawaban dari pertanyaan tadi.

“Tidak apa-apa. Kami hanya ingin mengetahui dengan jelas, siapa pemilik awal dari Mustang hitam itu.” Jonathan melawan tatapan tajam Sergio yang diarahkan padanya.

“Ini konyol.” Sergio tersenyum sinis setengah mencibir. “Jika Anda ingin mencari tahu siapa pemilik Mustang hitam yang baru, maka carilah sendiri. Namun, kutegaskan bahwa kami sudah tidak ada sangkut-paut dengan kendaraan itu.”

“Memang tidak.” Jonathan tersenyum kalem. Dia tak memedulikan sikap ketus Sergio. “Aku hanya penasaran. Mengapa orang yang membeli mobil bekas Tuan Ramos, tidak melakukan balik nama atas kendaraan tersebut? Apalagi, jika jangka waktunya sudah cukup lama.”

Jonathan terdiam sejenak, lalu menggumam pelan. “Anggap saja aku berpikir konyol dan terlalu jauh, jika mengatakan bahwa si pemilik Mustang saat ini memang sengaja melakukan itu. Semoga, dia bukan seseorang yang pernah mengenal saudara Anda berdua.” Jonathan mengangguk sopan, sebelum berlalu dari hadapan Sergio dan Frederick.

“Tidak semudah yang kita duga. Selalu seperti ini,” ujar Noah, yang berjalan di sebelah Jonathan. Keduanya menyusuri koridor menuju halaman depan.

“Tak akan menantang, jika kasus ini terlalu mudah untuk dituntaskan,” balas Jonathan datar, sambil terus melangkah gagah hingga tiba di halaman depan. Tepat saat Jonathan dan Noah sudah berada di dekat pintu gerbang, terdengar panggilan dari belakang. Kedua pria yang merupakan agen federal tersebut langsung menoleh. Mereka melihat Frederico berlari menghampiri.

Jonathan memicingkan mata, melihat pria dengan kemeja lengan pendek tadi mendekat padanya. “Ada apa, Tuan Frederico?” tanya Jonathan penasaran.

Frederico mengatur napasnya terlebih dulu, sebelum menjawab pertanyaan tadi. Setelah merasa cukup tenang, barulah pria itu bicara. “Aku sangat terkesan dengan pemikiran Anda. Jika kalian berdua tidak datang kemari, aku dan Sergio tak akan mengetahui bahwa ada seseorang yang memakai nama Ramos. Bisa saja, orang itu melakukan kejahatan dengan mobil bekas mendiang kakak-ku," ujarnya.

Seulas senyuman muncul di sudut bibir Jonathan. Dia tak menyangka, bahwa pancingannya akan membuahkan hasil. “Itulah yang harus Anda antisipasi, Tuan,” ucapnya tenang.

Frederico mengangguk. Dia melihat sekeliling terlebih dulu, sebelum kembali bicara. “Aku tak tahu ini ada hubungannya atau tidak. Lima belas tahun lalu, Ramos tewas dihabisi seseorang secara brutal. Hingga saat ini, kami belum menemukan jejak dari pelakunya. Padahal, dia hanya seorang anak berusia dua belas tahun. Namun, sulit sekali menemukan bocah sialan itu. Kami bahkan berpikir bahwa dia sudah tidak ada di Meksiko,” jelas Frederico pelan.

“Siapa nama anak itu?” tanya Jonathan.

“Juan Pablo Herrera.”

Terpopuler

Comments

Aurizra Rabani

Aurizra Rabani

lanjut

2023-12-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!