"Salam, Huanghou Niangniang. Salam, Qin Wangfei Niangniang." Kasim pribadi Kaisar, Kasim Wu, secara tiba-tiba muncul di tengah 'kemeriahan' acara minum teh bersama mereka.
"Ada apa, Kasim Wu?" tanya Han Bingbing, meskipun ia tahu tujuan utama Kasim Wu kemari didasari oleh perintah Kaisar.
Kasim Wu tersenyum lagi ke arah Han Bingbing, sebelum akhirnya mengubah posisi tubuhnya menyamping untuk menghadap Xiao Ming. "Wangfei Niangniang, yang mulia Kaisar memanggil Anda."
Raut wajah Han Bingbing semakin buruk, gelas porselen yang ada di tangannya hampir remuk karena remasan erat. Hatinya terasa sangat sakit, bagaimana bisa Kaisar memanggil Xiao Ming secara terang-terangan di hadapan seluruh nona dan nyonya bangsawan? Apa pria itu bahkan sudah tidak mempedulikan martabat dirinya lagi sebagai Permaisuri-nya
Seperti halnya Han Bingbing, raut wajah milik Xiao Ming pun ikut menghilang. Sial, untuk apa Qin Lowei memanggilnya secara terbuka seperti ini? Apa pria itu ingin mengungkap dan mengonfirmasi hubungan gelapnya dengan 'Xiao Ming'?
"Maafkan saya, Kasim Wu. Tetapi ... saat ini saya sedang--"
"Ampun, Niangniang. Kaisar berpesan jika Anda tidak segera datang, beliau akan memenggal kepala saya. Maka dari itu, saya mohon untuk segera menemui yang mulia sekarang juga," ujar Kasim Wu, pria itu tiba-tiba berlutut menghadap Xiao Ming dengan raut wajah cemas.
Xiao Ming menggigit bibir dalamnya, Qin Lowei berusaha menekannya?! Menjengkelkan!
Tidak ada pilihan lain, Xiao Ming pun manut mengikuti Kasim Wu. Han Bingbing melepas Xiao Ming dengan penuh raut wajah kecemburuan, lalu para nyonya dan nona bangsawan segera diam-diam berbisik ramai setelah Xiao Ming meninggalkan Paviliun beberapa langkah.
Sesampainya di kediaman Kaisar, Xiao Ming langsung dibawa menuju ruang pribadi Qin Lowei. Di dalam sana Xiao Ming melihat sosok Qin Lowei yang duduk di kursinya, seperti biasa, pria itu mengenakan jubah berwarna emas. Rambutnya panjang, hitam sempurna, terlihat sangat halus dan indah. Tatapan matanya tajam, bibirnya berwarna merah muda yang sehat. Dia adalah gambaran seorang Kaisar pria yang sangat tampan!
"Wangfei ini memberi--"
"Bahkan kamu mulai menyebut dirimu sendiri 'Wangfei'?" Qin Lowei memotong salam Xiao Ming, pria itu tidak senang mendengar 'Wangfei' ataupun 'Qin Wangfei' yang keluar dari mulut Xiao Ming.
Xiao Ming mengurungkan niatnya untuk memberi salam, baiklah ... karena sudah dipotong maka tidak ada pengulangan. Xiao Ming tidak sudi membungkuk terlalu lama ke arah pria itu.
"Kemari, Ming'er. Hanya ada kita di sini, hapus sudah 'permainanmu' itu." Qin Lowei mengulurkan tangan kanannya ke arah Xiao Ming, meminta wanita itu mendekat. Sepertinya sampai saat ini Qin Lowei masih ingin memastikan 'Xiao Ming' yang sesungguhnya. Apakah wanita itu benar-benar meninggalkannya atau tidak.
"Yang mulia, saya adalah ipar Anda. Mohon untuk--"
"Kau sungguh akan meninggalkan semuanya?" tanya Qin Lowei, kening pria itu terlipat dalam. Ada secercah tatapan tidak rela di matanya.
"Saya tidak pernah meninggalkan apa pun," ucap Xiao Ming, tetap berdiri tegap di hadapan Qin Lowei.
"Tidak, jelas kamu mengkhianatiku," balas Qin Lowei.
"Karena anda lebih dulu yang mengkhianati saya," jawab Xiao Ming cepat.
"Mengkhianati? Bagaimana bisa? Aku mencintai--"
"Anda tidak pernah mencintai saya." Xiao Ming memotong tegas, membuat Qin Lowei kali ini terdiam beberapa saat. Ketika hendak berbicara, Xiao Ming kembali menahannya.
"Saya tidak pernah meninggalkan apa pun, termasuk Anda. Anda selalu berada di prioritas utama saya. Saya pun tidak pernah mengkhianati yang mulia, tetapi yang mulia lah yang justru lebih dulu mengkhianati saya. Anda membohongi saya, memanfaatkan latar belakang saya, dan memberikan saya harapan serta cinta yang palsu." Xiao Ming merasakan sedikit getaran di kakinya, tiba-tiba kedua telapak tangannya mendingin. Hatinya terasa sesak saat mengatakan itu semua, tetapi ... itu bukan perasaan miliknya. Pikiran Xiao Ming baik-baik saja, namun hatinya lah yang bergerak sendiri. Apakah ... ini adalah ingatan bawaan dari tubuh 'Xiao Ming' tentang Qin Lowei.
"Aku tidak pernah--"
"Anda selalu pernah. Anda selalu menyakiti hati saya. Jika yang mulia mencintai saya, maka yang mulia tidak akan menurunkan dekrit pernikahan saya dengan adik kandung--"
"Dia bukan adik kandungku! Berani-beraninya kamu menyinggungku tentang hal itu, Ming'er!" Qin Lowei marah, 'adik kandung' adalah dua kata yang memiliki dampak sensitif besar di hatinya.
"Aku sempat memberimu waktu untuk berpikir, kali ini aku akan memberikanmu kesempatan lagi untuk berpikir!" Qin Lowei menatap tajam Xiao Ming.
Xiao Ming menggeleng pelan. "Tidak perlu, yang mulia. Karena keputusan saya akan selalu sama, saya akan memihak anak serta suami saya."
"Sekali lagi aku katakan aku memberikanmu waktu untuk--"
"Tidak perlu, yang mulia. Saya--"
"Untuk memikirkan apa yang akan kamu pilih. Aku atau suam--"
"Saya sudah mengatakannya, bahwa saya tidak but--"
"Suamimu sang darah palsu itu!"
Qin Lowei dan Xiao Ming bergantian untuk memotong kalimat satu sama lain, mereka sedang berada di topik yang cukup panas. Emosi Qin Lowei terasa sangat mengerikan. Pria itu benar-benar tidak menerima ini semua.
Xiao Ming tertegun. Sang darah palsu? Apa maksudnya?
Qin Lowei tiba-tiba berdiri, lalu berjalan mendekati Xiao Ming. Menyadari Qin Lowei hendak mendekatinya, Xiao Ming mengambil langkah mundur beberapa kali. Tetapi tidak peduli berapa langkah ia mundur, Qin Lowei tetap tidak akan membiarkannya pergi.
Qin Lowei meraih pinggang Xiao Ming kasar, lalu mengeluarkan satu pil obat berwarna putih yang tidak diketahui nama serta fungsinya.
Xiao Ming membelalakkan matanya, wanita itu berusaha penuh untuk memberontak. Dia tidak menyangka bahwa Qin Lowei akan menjadi jutaan lebih gila dan berani dari sebelumnya jika berada di ruang tertutup.
"Aku akan memaafkanmu jika kamu berlutut," ucap Qin Lowei, jarak wajah mereka sangat dekat sekarang.
"Sebaiknya perhatikan batasan mana saja yang boleh Anda lalui meskipun Anda adalah seorang Kaisar. Sekali lagi ingatkan, saya adalah--"
"Kamu adalah milikku! Wanitaku! Tidak akan pernah berubah! Janjiku untuk menikahimu tidak pernah hilang! Aku hanya memintamu untuk bersabar dan--!"
"Cukup, yang mulia!!" Xiao Ming gemetar karena emosi, ini pertama kalinya dia menjadi sangat emosional.
"Aku yang seharusnya berkata demikian. Cukup. Cukup menjadi gila dan mengacaukan semuanya, semua hal yang kamu lakukan sekarang terasa memuakkan." Qin Lowei masih terus membalas, pria itu kini menyentuh kasar kalung yang menjadi simbolis 'Qin Wangfei'. Sepertinya ... pria itu hendak menarik paksa.
Xiao Ming dengan cepat menjaga kalungnya, matanya menatap Qin Lowei semakin tajam. Tetapi, tenaga dan kecepatan Xiao Ming masih kalah untuk mencegah tindakan Qin Lowei.
Krack!
Ssrraaa!
Kalung itu putus dan jatuh ke lantai, membuat Xiao Ming buru-buru membungkuk untuk mengambilnya. Matanya menatap sedih kalung tersebut, tatapan sedihnya bukan didasari pemikiran sebagai 'Qin Wangfei' namun karena nilai emas dan estetika perhiasan itu yang berkurang. Kesal bukan main, Xiao Ming menggenggam erat kalung itu dan berdiri cepat.
"Yang mulia!!" Xiao Ming sudah tidak tahan, semua kalimat yang dilontarkan Qin Lowei benar-benar terdengar seperti omong kosong yang besar. Menjijikkan. Dia yakin bahwa Qin Lowei hanya sedang merayunya.
"Saya tidak lagi mencintai Anda! Tolong jangan ganggu saya dan keluarga saya lagi!" sambung Xiao Ming setelah sebelumnya sempat membentak Qin Lowei, kemudian mendorong kasat tubuh pria itu dan mencoba berbalik.
Tetapi, belum sempurna tubuh Xiao Ming berputar, Qin Lowei menarik lengannya agar kembali menghadap pria itu. Xiao Ming membulatkan matanya karena terkejut, lalu dengan kecepatan kilat ia melihat Qin Lowei memasukkan sesuatu ke dalam tubuhnya. Itu adalah obat misterius yang sebelumnya ia lihat!
Deg!
Tubuh Xiao Ming mendadak kaku, tetapi kesadarannya masih penuh.
"Aku sudah terlalu banyak memberimu kesempatan, kali ini kamu harus belajar memilih dengan benar. Sekali lagi, aku memberikanmu kesempatan untuk berpikir. Aku atau Qin Mingze. Kita lihat, apa yang akan pria itu lakukan jika kamu dalam kondisi kesulitan seperti ini? Apakah dia akan datang menolongmu atau ... membiarkanmu mati berlutut di tengah tumpukkan salju?" bising Qin Lowei, kemudian pria itu menoleh ke arah pintu ruangannya, memanggil Kasim Wu.
Kasim Wu masuk, Qin Lowei segera meluncurkan perintahnya. "Seret Qin Wangfei keluar dan paksa untuk berlutut! Qin Wangfei dihukum berlutut untuk waktu yang tidak ditentukan karena telah lancang dan semena-mena bersikap di dalam Istana!"
"Baik, yang mulia." Kasim Wu dengan tidak enak memerintahkan penjaga untuk menyeret Xiao Ming keluar.
Xiao Ming menggertakkan giginya marah, emosinya sedari tadi telah meledak kala Qin Lowei memaksanya memakan obat aneh barusan. Keparat, jika seperti ini siapa yang akan menolongnya? Qin Mingze? Pria itu tidak mungkin bersedia, peduli akan kehidupannya saja tidak!
Sepertinya ... Xiao Ming harus segera mencari koneksi kuat untuk membantunya di situasi seperti ini. Baiklah ... kalah beberapa kali di awal 'permainan' itu bukan masalah baginya. Xiao Ming harus lebih bersabar, dia masih baru dan masih membangun kekuatannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Hasan
lanjotttt
2023-12-19
0
Yunita Widiastuti
☕️
2023-12-19
1